Monday, December 17, 2012

Your Faith is Me, Right Here (Sequel BitterSweet FF By Shippa ClousomniaELF)


Tittle :  Your Faith is Me, Right Here..
Author : Park Jijoon
Cast :

Lee HyukJae a.k.a Eunhyuk
Kim Jong Woon a.k.a Yesung
Shippa CloudsomniaElf a.k.a HyunHoon
 Author  a.k.a Park JiJoon

And other cast


Genre : Romance, Sad, Gaje….!!

Disclaimer : This FF is originally my own work. FF ini sequel dari FF (BitterSweet by: Shippa Kim)  I didn’t copy paste from anywhere. Ide berasal dari khayalan gila author bersama suami *lirik Eunhyuk oppa ^^ dan atas petuah dan diskusi bersama Shippa CloudsomniaElf. Don’t copy, Paste..
Don’t LIKE just ignore, don’t read it…

Warning: Mian yang kena tag ^^ Banyak typo bertebaran dimana2, masih banyak kekurangan disana sini.. Mohon dimaklumi kekekek. RCL jangan Lupa, arra??
HAPPY READING ^^

***
            Sementara ditempat lain, tepatnya di Incheon International Airport Ji Joon tengah menunggu keberangkatannya yang masih 15 menit lagi ke China. sesekali ia melirik sebuah jam tangan dilengan kirinya.
“ bisakah anda memberitahu saya jam berapa sekarang agasshi…??” 

            Seorang namja tampan dengan gummy smile yang khas kini tengah berdiri tepat dihadapan Ji Joon.  Ji Joon hanya terpaku menatap namja tampan dihadapannya.

“ agasshi…bisakah anda memberitahu saya jam berapa sekarang…??” namja tampan itu mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Ji Joon.
“ eoh…sekarang jam setengah enam sore tuan…” namja tampan dihadapan Ji Joon hanya tersenyum.
“ gamsahamnida… Lee Eunhyuk imnida…” namja tampan dihadapan Ji Joon kini mengulurkan tangannya.
“ Park Ji Joon imnida….” Ji Joon menyambut lembut uluran tangan Eunhyuk.
“ akan kemana anda Ji Joon-shi…?”
“ China tepatnya ke Nanjing China…anda sendiri hendak kemana Eunhyuk-shi???”
“ China…dan tepatnya Nanjing China…” sesekali Eunhyuk membenarkan Syal yang melilit dilehernya
“ Mwo??????” ucap mereka serentak.
“ bagaimana mungkin tujuan kita bisa sama…hahahahha….”

***
JiJoon melangkahkan kakinya gontai di Bandara Incheon. Sebenarnya dia ingin tinggal, selalu berada disamping namja yang pernah bersamanya. Namja yang pernah mencintainya dengen segenap hati. Bukannya mereka berpisah karena sekarang tidak lagi mencintai. Hanya saja JiJoon sadar perpisahan ini akn lebih baik untuk mereka berdua. Kim Jong Woon, namja yang pernah mencintainya itu dan sekarang masih dicintainya terikat oleh perjodohan yang diatur keluarganya dan Jijoon juga menyadari lambat laun cinta Yesung tidak lagi hanya untuknya.  Alam telah mengatur bahwa tanpa disadari  dia juga mulai mencintai istrinya yang setia menunggunya  HyunHoon. Dia gadis yang baik, JiJoon  tidak tega melihatnya tersiksa melihat suami yang dicintainya harus bersama yeoja lain.  Jijoon  memilih mundur meninggalkan namja bersuara lembut itu dan memulai hidup baru di China. Matanya masing menerawang jauh ketika seseorang membyarkan lamunannya, seorang namja tampan dengan gummy smile yang menawan berdiri didepannya  berusaha mengembalikan kesadarannya. Namja yang kemudian diketahuinya bernama Lee Hyuk Jae. Saat namja itu menyebutkan namanya  ingatannya langsung tertuju pada tokoh lawak terkenal di Korea, tapi namja itu sangat berbeda. Tentu saja dia sangat lebih tampan dan lebih muda.  Dan tenyata JiJoon dalam penerbangan yang sama dengan namja itu, dia juga akan terbang ke China dan dia akan pergi ke Nanjing juga. Jijoon merasa senang berarti paling tidak akan ada satu orang yang dikenalnya dalam penerbangan ke China. Jijoon harus terbang ke China sendirian karena Eomma dan Appanya tidak akan ikut pindah ke China. Appanya tetap harus mengelola perusahannya dan mau tidak mau Eommanya harus tetap berada disana mengurus Appa Jijoon. Kedua orang tua Jijoon juga berharap anak perempuan satu-satunya ini bisa berkembang dan semakin mandiri di China, dengan kedua tangannya sendiri.
“Apa kau bekerja di China HyukJae sshi? tanya Jijoon sambil mengamati namja yang duduk santai disebelahnya itu.
“Ne, aku baru saja dipindahkan dari Kantor pusat di Korea. Aku ditempatkan di China mulai minggu depan. Dan Jijoon sshi, tolong panggil aku Eunhyuk saja ne? ujarnya sambil memandang Jijoon dengan tatapan lembut. Tatapan yang sama seperti Yesung dulu biasa menatap JiJoon. Jijoon terperangah, hatinya bergetar. Rasanya yang ada di depannya adalah Yesung.
“A..aahh, geure Eunhyuk sshi. Emm.. Kalau aku boleh tahu waeyo? Apa kau tidak suka dengan nama aslimu? Kali ini Jijoon tidak berani menatap mata Eunhyuk. Dia melemparkan pandangan kemana saja asal dia tidak lagi melihat mata itu.
“Heheehe anni.  Tentu saja aku menyukainya itu nama pemberian orang tuaku. Hanya saja ketika aku menyebutkan nama itu orang pasti akan tertawa. Karena namaku sama dengan pelawak Lee HyukJae, seperti yang kau lakukan tadi Jijoon sshi..”
“Mwoo?? anni.. Aku tidak tertawa..” Pipi JiJoon memerah, dia malu karena seakan Eunhuk bisa membaca pikirannya tadi.
“Heheheehhe.. gwaenchana JiJoon sshi, aku sudah terbiasa.” Ujarnya sambil tertawa lepas.
“Kajja, JiJoon sshi. Sepertinya ini waktu kita berangkat”
“Ah..ne,” JiJoon menghela nafas..
“Waeyo, Jijoon sshi? Apakah kau tidak ingin pergi? Atau sesuatu menahanmu untuk pergi?? Eunhyuk membenarkan letak kacamata yang dikenakannya.  Jijoon memandang namja disebelahnya seakan tidak percaya. Apakah namja ini peramal atau apa? Seakan dia tahu semuanya. Tanpa sengaja JiJoon melihat Kacamata yang bertengger manis diwajah Eunhyuk.  Kacamata berlogo Ystyle, Merk kesukaan Yesung.
“Aiissshh.. Yesung Oppa lagii…huuff, kenapa aku selalu memikirkannya? Sudahlah JiJoon..!! Dia milik orang lain sekarang, dia sudah bahagia..”Batin Jijoon dalam hati.
“N..Ndee? Anni… emm.. aku.. Ah  tidak.. Kajja..” ujarnya tergagap. JiJoon menyambar handbagnya dan berjalan cepat-cepat mendahului Eunhyuk. Sedangkan Eunhyuk tertawa geli melihat tingkah aneh yeoja yang baru dikenalnya itu.
“Wanita yang menarik..” bisiknya pelan sambil mengambil langkah cepat mengimbangi langkah JiJoon.
***
Sesampainya dalam pesawat yang akan membawanya ke China.  JiJoon menghembuskan nafas lega.
”Aisshh.. namja yang mengerikan.  Apa dia peramal? atau dia malaikat karena dia sangat tampan? Aisshh Jinjja.. Ku pikir aku akan mendapatkan teman selama dalam penerbangan yang mengasyikan tapi… Dia terlalu menakutkan..!!” serunya perlahan sambil mengacak rambutnya frustasi.  Jijoon memandang keluar jendela disampingnya, dia akan benar-benar meninggalkan orang yang dicintainya. Moodnya langsung berubah 180 derajat. Ekspressi wajahnya kembali berubah menjadi sendu, bola matanya mulai berkaca- kaca.
“Oppa.. aku benar- benar akan pergi. Semoga kau selalu bahagia,.. Huuff.. Apakah cinta selalu tidak adil seperti ini?  Kali ini air mata bening mengalir dari sudut mata JiJoon, dan cepat-cepat dihapusnya ketika dia mendengar seseorang berbisik ditelinganya.
“Cinta tidak pernah adil, pasti akan ada yang tersakiti. Tapi yakinlah kebahagiaanmu akan datang di waktu yang tepat.”
Jijoon cepat-cepat menoleh, dan JiJoon kembali tercengang ketika melihat Eunhyuk duduk manis disebelahnya.
“Kau??? Kenapa kau ada disini??” pekiknya makin frustasi.
“Wae?? ini tempat dudukku. Apa kau mau melihat tiketku??” ujarnya santai. JiJoon terdiam, dia harus menerima bahwa namja itu akan berada disampingnya selama perjalanan. Tapi ada hal yang menari-nari dipikirannya.
“Emm.. mian, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu Eunhyuk sshii?? JiJoon memainkan tangannya gelisah. Eunhyuk hanya menganggukan kepalanya untuk mengiyakan pertanyaan JiJoon.
“Emm.. apakah kau peramal? emm bukan mungkin malaikat??” ucapnya sangat pelan.
“Nde??? Hahahahaha? Kenapa kau bertanya seperti itu?? Eunhyuk tertawa keras dia lupa bahwa mereka berada dalam pesawat.
“Kenapa kau seakan tau semua yang terjadi padaku dan apa yang kupikirkan??”
“Mudah.. hanya jangan berbicara terlalu keras saat kau mengeluh. Bahkan kakek yang sudah kurang pendengaranpun akan mendengar keluhanmu, agasshi. Dan wajahmu.. Ahh, sangat memperlihatkan orang yang sedang patah hati.. Apa aku salah??” Eunhyuk tersenyum sambil menyesap juss strawberry yang disajikan oleh pramugari pesawat beberapa saat lalu.
“Ohh.. Baiklah. Arraso.. Aku akan tidur saja..!” ujarnya ketus. Sebenarnya JiJoon berkata ketus untuk menutupi kenyataan bahwa yang dikatakan Eunhyuk semuanya benar. Dia berpikir, dengan tidur paling tidak akan menyelamatkannya dari namja disampingnya itu. JiJoon khawatir semakin banyak mereka berinteraksi maka akan semakin banyak hal yang akan bisa dibaca oleh Eunhyuk. JiJoon memasang earphone ditelinganya dan memejamkan matanya. Entah dia akan tertidur atau tidak, lagu it has to be you mengalun lembut ditelinganya. Rasanya lagu itu sangat sesuai dengan keadaan dirinya sendiri saat ini. Rasa sakit karena mencintai, dan kenyataan mereka tidak bisa bersama membuatnya sesak. Seiring dengan alunan lagu itu, perlahan-lahan JiJoon mulai terbawa kealam mimpi.
JiJoon melihat seorang namja duduk dengan santai menyilangkan kaki di sebuah bangku taman di bawah pohon sakura yang sedang berkembang dengan indahnya. kedua tangannya menggenggam 2 gelas cappuchino. Jijoon mendekat ke arahnya, siapakah namja itu? Rasanya JiJoon sangat mengenalnya, sangat mirip dengan Yesung Oppa. Benarkah itu dia? Namja itu tersenyum kearahnya, bukankah itu senyuman Yesung Oppa? JiJoon mempercepat langkahnya, dan benarlah itu Yesung Oppa. JiJoon tersenyum bahagia dan duduk disamping Yesung. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Yesung. Mereka hanya diam tidak mengatakan apa-apa. Yesung menyodorkan cup cappuchino kearahnya, dan berkata “Kau akan baik-baik saja JiJoon-ah..” dan dikecupnya puncak kepala JiJoon dengan sayang.
Entah apa yang membangunkannya JiJoon terbangun seketika, dan yang didapatinya ketika kesadarannya sudah pulih adalah dia menyandarkan kepalanya di pundak Eunhyuk yang juga tertidur lelap disampingnya.  Segera dibenarkan letak duduknya dan berharap dalam hati Eunhyuk tidak menyadari apa yang terjadi. JiJoon pasti akan sangat malu kalau Eunhyuk sampai tahu dia menyandarkan kepalanya dipundaknya, entah apa yang akan dikatakannya. JiJoon menatap namja ayng sedang terlelap tidur disampingnya itu, dengan leluasa ditelusurinya wajah Eunhyuk dengan mata onyxnya. Dia memiliki alis mata yang tebal, mata yang lucu, hidung yang mancung dan bibir yang indah.
“Ahh.. dia lebih tampan jika diperhatikan seperti ini. Andai aku bertemu denganmu sebelum aku bertemu Yesung Oppa, mungkin aku akan mencintaimu seperti aku mencintai Yesung Oppa. Dan kau tidak akan meninggalkanku-kan?? Aisshh… kenapa kau JiJoonie..!! Sudah cukup..!!” bisiknya sedih.
Jijoon masih saja memandangi wajah Eunhyuk, ketika tiba-tiba Eunhyuk bergerak. Cepat-cepat JiJoon mengalihkan pandangan ke jendela dan kembali memasang earphonenya. Matanya melirik ke arah Eunhyuk, dan ternyata dia tertidur lagi.
Beberapa jam kemudian, Pesawat yang mereka tumpangi sampai di Bandara di China. JiJoon bergegas mengambil kopernya di bandara. Dia sama sekali lupa dengan Eunhyuk, namja yang sedari tadi dipandanginya di pesawat.
“JiJoon sshi…” seorang namja berlari kecil ke arahnya.
“ah, ne.. Eunhyuk sshi. “
“Dimana kau tinggal di Nanjing? Apa kau mau ikut bersamaku? Aku akan dijemput dengan mobil perusahaan. Kau bisa ikut bersamaku kalau kau mau..” Eunhyuk menawarkan bantuan.
“Gwaenchana Eunhyuk sshi. Teman appaku sudah berada disini menjemputku. Gamshamnida.”
“Geure,, ini kartu namaku. hubungi saja aku jika kau memerlukan bantuanku, ne?” JiJoon menerima uluran kartu nama dari Eunhyuk dan menyelipannya kedalam tas.
“Ne, gamshamnida. Annyeong Eunhyuk sshi” Eunhyuk mendahului berjalan keluar Bandara. JiJoon memandang kepergiannya sampai didengarnya seseorang memanggil namanya. Dia Mr. Chan orang yang ditugaskan menjemputnya dan mengantar JiJoon ke rumah kecilnya. Juga mengurus semua keperluan administrasi untuk kuliah S2 nya. Mulai detik ini hidup barunya akan dimulai. Selamat tinggal “Yesung oppa, aku kan baik-baik saja. Dan semoga kutemukan yang lebih baik darimu” JiJoon melangkah mantap keluar dari Bnadara.
______________________
2 tahun kemudian….
Matahari bersinar cerah, mengiringi hari kelulusan JiJoon. Hari ini JiJoon dinyatakan lulus dri universitas dengan gelar S2 dan dengan nilai yang memuaskan. JiJoon mengambil jurusan Master Public Relation untuk kuliah S2 nya, selama dia menjalani kuliahnya JiJoon juga bekerja disebuah perusahaan cabang yang bergerak dibidang fashion baik majalah, desain, pakaian butik,  suplay ke berbagai depatement store dan lain-lain. JiJoon bekerja magang di perusahaan itu hampir 1 tahun dan dengan kelulusannya serta track kerjanya yang memuaskan perusahaan maka JiJoon dipromosikan ke kantor pusat yang berada di Korea. Setelah 2 tahun sama sekali dia tidak pernah menginjakkan kaki ke tempat kelahirannya lagi, sebentar lagi dia akan kembali ke Korea.
Sementara itu ditempat lain, disebuah ruangan besar di perusahaan terkenal seoarang namja tampan yang terlihat masih muda duduk di kursi direktur. Ruangannya didesain dengan desain yang mencerminkan dirinya simple namun menarik. Beberapa lukisan besar dipajang menambah keindahan arsitektur ruangan itu. Namja itu tengah bergelut dengan tumpukan file-file yang menggunung dimejanya. Namja yan cerdas dengan pikiran maju dan terbuka, direktur ini baru beberapa bulan kembali dari China. Dia adalah Lee Hyuk Jae atau dikenal dengan Eunhyuk. Usianya boleh baru 26 tahun namun dia sudah melewati banyak kesulitan dalam pekerjaan. Dia baru saja kembali dari China untuk menangani perusahaan induk di China yang mengalami krisis dan hampir saja bangkrut. Dia dikenal sebagai pimpinan yang tegas sangat tidak suka pada tindakan yang melenceng dari yang seharusnya, cepat mengambil keputusan dan mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain. Karirnya cepat melonjak setelah dia berhasil menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan dan sekarnag dia kembali ditarik kembali keperusahaan pusat di Korea untuk menempati posisi direktur yang telah lama dipersiapkan untuknya.
Tooook..Took..Toook.. terdengar suara ketukan dipintu dan tidak berapa lama masuklah seorang laki-laki yang cukup pantas menjadi ayahnya.
“Direkur Lee.. hari ini manajer HRD kita telah mengemasi barang-barangnya sesuai perintah anda dan pegawai yang direkomendasikan dari China siap ditempatkan. Bagaimana menurut anda?” ujarnya tegas.
“Ajusshii.. jangan memangilku direktur seperti ini. Panggil saja aku Eunhyuk, rasannya tidak pantas. Ajusshi juga lebih tua dari pada aku dan kau sudah ku anggap seperti ayahku sendiri. Aku merasa buruk, Ajusshi…” “Ah.. chusonghamnida Direktur Lee.. Tapi ini tidak pantas dilakukan, aku akan tetap memanggilmu Direktur di kantor”
“Geure..Arraso. Baiklah tentang manajer HRD baru jika dia adalah orang yang direkomendasikan aku akan berharap banyak padanya dan semoga dia tidak seperti pegawai yang sebelumnya. Memanfaatkan jabatan untuk kepentingan diri sendiri. Benar-benar memuakkan…!!”
“Ah.. mian ajusshii.. aku tidak mengontrol perkataanku.. “
“Gwaenchana Direktur Lee, aku akan mengurus semuanya dengan baik dan akan ku kirim dia ke ruangan anda begitu semuanya sudah siap. “
Enhyuk mengangguk dan kembali menekuni file-file dihadapannya, bila sudah berhubungan dengan pekerjaan maka segala upayanya akan dikerahkan.
“Drrttt…drttttt..” Handphone Eunhyuk bergetar menandakan panggilan masuk. Dengan malas disambarnya handphone miliknya. Eunhyuk paling tidak suka diganggu saat bekerja.
“Yeoboseoo..”
“Ah.. ne, HyunHoon-ah? Apa ada masalah?”
“Geure,.. aku akan datang untuk makan malam. Apa hyung berada dirumah? Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padanya”
“Jotta.. Aku akan kesana setelah pulang bekerja. Annyenong..”
Eunhyuk mematikan handphone, bibirnya menyunggingkan senyum. Jung HyunHoon adalah adik sepupunya yang sangat disayanginya. Hubungan mereka berdua sangat dekat bahkan terlihat seperti mereka berdua adalah saudara kandung. Sekarang namanya berubah menjadi Kim HyunHoon setelah dia menikah dengan teman semasa kuliahnya dulu Kim JoongWoon atau yang sering disapa Yesung. Eunhyuk lebih sering berkunjung ke rumah pasangan YeHyun itu daripada rumahnya sendiri saat masih bekerja di China. Hubungan mereka sangat dekat dan Eunhyu sudah mengganggap Yesung adalah Hyungnya sendiri. Dia sangat cocok dan mempunyai jalan pikiran yang sama. Segala hal diceritakannya pada Yesung dan HyunHoon dari pekerjaan sampai memilih pakaian untuk menghadiri suatu pertemuan, maklum HyunHoon adalah desainer yang terkenal di Korea dan dia juga salah satu desainer untuk perusahannya . Eunhyuk juga sering datang atau menelepon untuk berdiskusi dan meminta pendapat tentang masalah dalam pekerjaannya pada Yesung.
****
3 hari kemudian
JiJoon sedang menikmati sarapannya bersama keluarganya pagi itu. Moodnya hari ini sedang sangat baik karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja di perusahaan pusat dan Appa Eommanya bisa menemaninya sarapan. Biasanya mereka akan sangat sibuk, sampai-sampai walaupun tinggal dalam 1 rumah tapi mereka jarang bertemu. Saat Jijoon kembali dari China hanya Eomma yang menjemputnya dan baru tadi malam dia bertemu dengan Appanya.
“JiJoon chagii, apa kau mulai bekerja hari ini?” tanya Appa JiJoon sambil terus menekuni koran pagi yang sedang dibacanya.
“Ne, Appa. Aku sangat bersemangat untuk hari pertamaku..”ujarnya ceria memandang kedua orang tuanya.
“Appa… Apa appa tidak mau melihat anak pereumpuanmu yang cantik ini? Appa lebih senang membaca koran dari pada melihatku. Kita kan baru bertemu tadi malam, jangan-jangan Appa menyuruhku belajar ke China agar Appa tidak melihatku??” JiJoon mengerucutkan bibir merajuk seperti anak kecil. Appa JiJoon segera melipat koran yang dibacanya segera mengetahui putri kesayangannya merajuk.
“Aigoo..Aigoo.. Chagii liahatlah anak kesayangan kita merajuk. Bahkan dia harusnya sudah cukup pantas menikah tapi dia masih merajuk seperti gadis kecil meminta boneka baru” ucap Appa JiJoon menggodanya. Appa Jijoon mencubit pipi putrinya dengan sayang. Eomma JiJoon tersenyum-senyum melihat tingkah ayah dan anak itu.
“Appa.. nan Appoo… Eomma..!! hentikan Appa, Appa mencubitku seakan aku masih seorang gadis kecil !!” Jijoon mengelak dari cubitan sayang Appanya, bibirnya masih mengerucut namun kemudian dia tersenyum manis. Hal inilah yang dirindukan selama dia berada di China. Hidup sendiri tanpa keluarga dan berusaha menjadi yang terbaik untuk membanggakan keluarganya.
Tidak berapa lama kemudian JiJoon sudah berada di dala mobil kecilnya menuju ke kantor. Selama diperjalanan senyumnya selalu mengembang. Suasana hatinya benar-benar bagus, dalam hati dia berharap agar semuanya berjalan dengan baik.
Sesampainya dikantor JiJoon disambut oleh Sekertaris Park untuk diantarkan menemui direktur. JiJoon meminta ijin merapikan pakaiannya ke toilet sebelum menemui direktur. Didepan kaca besar diceknya lagi riasan wajah sederhananya. Semua terlihat sempurna blouse, rok pendek hitam namun masih sopan dan heels keberuntungannya. Beberapa menit kemudian JiJoon keluar dan mengekor Sekertaris Park menuju ruangan Direktur. Sekertaris Park mengetuk pintu dan masuk ruangan, Jijoon mengikuti dibelakangnya. Direktur saat itu duduk membelakanginya, dia sedang berbicara dengan seseorang di telepon. Dia hanya mengangkat tangan tanda tanda mengerti ketika Sekertaris Park mengatakan dia mengantarkan Manager HRD baru menemuinya. Masih dengan posisi yang sama dia hanya menunjuk kursi disebarng mejanya. Sekertaris park segera mengerti apa yang dimaksud Direkturnya.
“Agassi, silahkan duduk direktur akan selesai sebentar lagi. Saya akan kembali ke ruangan saya.” Sekertaris Park membungkukkan bandan ke arah Jijoon dan beranjak keluar ruangan. JiJoon balas membungkuk dan mengucapkan terimakasih. Direktur masih saja berbicara serius di telepon, JiJoon mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan itu. Ruangan yang ditata denagn sangat baik, menggambarkan selera penghuni ruangan itu. JiJoon masih terkagum-kagum memandangi dekorasi ruangan itu ketika beberapa saat kemudian Direktur mematikan telepon dan memutar kursinya menghadap meja, menghadap ke arah JiJoon.
“Jha…a..” Hanya kata itu yang keluar ketika Eunhyuk melihat siapa yang akan menjadi Manager HRD-nya. Yeoja manis yang pernah ditemuinya secara tidak segaja di Bandara. Yeoja berwajah sendu namun menarik, kini menjadi yeoja percaya diri dengan penampilan yang lebih menarik. Keduanya mematung untuk beberapa saat. ingantan JiJoon juga terlempar ke waktu dimana dia bertemu namja anah itu di Bandara. Namja yang duduk disampingnya, yang bisa membaca hidupnya dengan sangat tepat. Namja yang dipandanginya selama perjalanan.
“Ah.. Bukankah anda??” Keduanya mengucapkan kalimat itu bersamaan, Diam untuk beberapa saat kemudian tertawa.
“Kalau saya tidak salah Anda adalah Lee.. ah, maksud saya Eunhyuk sshi??” ujar JiJoon dengan pipi memerah karena tertawa. Eunhyu memandang lekat yeoja dihadapannya itu. Tidak salah lagi dia adalah Park JiJoon, Yeoja yang menangis dan tertidur menyandarkan kepala dibahunya.
“Ne, benar sekali. Haaha.. gwaenchana. Aku sudah berusaha keras membuat mereka memanggilku Eunhyuk tapi tetap saja mereka memanggilku Direktur Lee.. Anda Park JiJoon sshi kan?? Waktu itu kita bertemu di Bandara dan berada dalam satu pesawat yang sama.”  ujar Eunhyuk mengembangkan senyum manis yang masih diingat JiJoon dengan sangat baik.
“Ne, kita duduk bersebelahan waktu itu.” tambah JiJoon dengan tersenyum.
“Geure, karena kita sudah saling mengenal ku rasa kita tidak perlu berkenalan lagi. Baik.. Park JiJoon sshi dengan rekomendasi yang diberikan perusahaan kita di China, sepertinya aku tidak perlu mengkhawatikan apa-apa. Mereka pasti mengirimkan yang terbaik untuk menempati posisi ini. Mulai hari ini kau bisa menempati posisi Managet HRD dan segala detailnya tentang job desk-mu akan dijelaskan oleh Sekertaris Park.” jelas Eunhyuk dengan tatapan penuh wibawa dan serius sangat berbeda dengan sebelumnya. JiJoon berpikir Eunhyuk sangat profesional dengan pekerjaannya. Dia bisa merubah mood keadaan menjadi serius ketika itu menyangkut pekerjaan.
“Ne, direktur Lee.. Saya akan bekerja dengan baik..dan anda boleh memanggilku JiJoon mulai sekarang..” ujar JiJoon berdiri dan mengulurkan tangan untuk menjabat tanagn direkturnya.
“Oh, geure.. Pangiil aku Eunhyuk juga ne?ujranya membalas tangan JiJoon.
“Ah.. mengenai masalah itu sepertinya saya tidak bisa melakukannya. Akan terasa sangat tidak pantads jika saya memengggila nama anda seperti itu”
“Aisshh.. Baiklah panggil aku Eunhyuk ketika jam kantor selesai. Arra?” JiJoon mengangguk mengiyakan ucapan Eunhyuk membungkuk mengucapkan terimakasih dan beranjak dari ruangan menemui Sekertaris Park.
Eunhyuk duduk terhenyak masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Matanya kembali menekuni laporan dimejanya namun pikirannya melayang pada percakapannya dengan Yesung dan HyunHoon setelah makan malam bersama beberapa hari lalu.
FLASHBACK~~
Malam itu sekembalinya dari kantor Eunhyuk segera memacu mobil sportnya ke rumah HyunHoon dan Yesung. Mereka bisa makan malam bersama saat Eunhyuk tidak sibuk. Setelah makan malam mereka bertiga duduk di beranda rumah bercakap-cakap sambil menikmati coffe.
“Hyung, bantulah aku dengan project ini. Aku butuh rekanan kerja yang bisa kupercaya ne??ucap Eunhyuk dengan tatapan memohon pada Yesung.
“Geure..Geure. Apa yang tidak kulakukan untukmu heh?”ujar Yesung menyesap coffe didalam cangkir yang digenggamnya.
“aaa.. Gomapta Hyung. Apa boleh aku memeluknya HyunHoon-ah?”Eunhyuk memamerkan smirknya.
HyunHoon hanya tersenyum mendengar ucapan Eunhyuk.
“Yakk.. Kenapa kau memelukku. Peluk saja Yeojamu..!! Lihalah kami, bahkan sekarang HyunHoon sedang hamil sedangkan kau masih saja memikirkan pekerjaan. Dasar Workaholic,..!! Aku yakin Park JungSoo itu telah meracunimu.” Yesung mengelus lembut perut istrinya dengan lembut. Eunhyuk melihat perut HyunHoon telah membuncit, ada calon keponakannya di dalam sana.
“Eunhyuk-ah.. dari sebanyak itu gadis yang kukenalkan padamu apakah tidak ada yang kau sukai? Atau kau sudah mempunyai gadis yang kau suka? Ujar HyunHoon akhirnya ikut bicara. Sudara sepupunya itu kadang sangat menjengkelkan. Selalu mementingkan pekerjaan dan pekerjaan, sangat keras kepala.
“E.. itu.. sebenarnya beberapa tahun lalu aku bertemu seorang yeoja manis di Bnadara sebelum aku berangkat ke China. Kami dalam penerbangan yang sama dan dia juga duduk disebelahku. Dia manis dan pintar. Aku tahu dari map universitas yang terlihat didalam handbagnya.. Sepertinya saat itu dia sedang sangat sedih, bahkan aku melihatnya menangis dan menghela nafas berat berkali-kali.  Sejak saat itu wajahnya tidak bisa hilang dari pikiranku.” cerita Eunhyuk kepada dua orang yang selali aangat antusias mendengar cerita percintaanya.
“Apa kau meminta nomor teleponnya atau alamat?” tanya Yesung bersemangat.
“Anni, aku tidak memintanya..” ujar Eunhyu lesu.
“Yakk.. Pabo namja.. kenapa kau tidak memintanya LEE HYUK JAE. Ku pikir kau sudah semakin pintar setelah menjadi direktur tenyata dalam urusan ini kau masih saja pabbo..!!” Ejek HyunHoon.
“Ya.. waktu itu dia seperti sedang patah hati, aku masih punya pikiran waras. Tidak mungkin aku meminta nomer teleponnya pada saat keadaanya seperti itu. Tapi aku sempat memberikannya kartu namaku sebelum kami berpisah di Bandara.Tapi sampai sekarang dia tidak penah menghubungiku” jawab Eunhyuk memandang sendu ke arah saudaranya.
“Kalau dia meninggalkan kesan bagimu harusnya kau mencarinya, setidaknya kau melakukan sesuatu Eunhyuk-ah” ucap Yesung iba.
“Hyung, aku percaya pada takdir. Siapapun bisa saja menjadi jodohku kelak, kalaupun dia benar jodohku. Tuhan pasti akan mempertemukan kita dengan caranya.”sahutnya sambil menyesap coffenya yang mulai dingin.
FLASHBACK end~~
Eunhyuk kembali memusatkan perhatiannya pada pekerjaannya tapi nihil itu tidak berhasil. Beberapa saat kemudian Sekertaris Park masuk ke ruangannya untuk memberitahukan bahwa rapat direksi akan segera dimulai. Tiba-tiba wajahnya berubah kembali cerah, dia teringat bahwa Yesung juga akan menghadiri rapat ini..
“Ajja.. Yesung hyung juga akan datang. aku punya kesempatan untuk menceritakan segalanya..” desisinya pelan namun masih terdengar oleh sekertaris park.
“Nde? Direktur Lee??” ucapnya berbalik menghapiri Eunhyuk.
‘Ah..anni ajusshi. aku hanya berbicara dengan diriku sendiri..” Eunhyuk menunduk malu dan segera bergegas pegi ke ruang rapat.
Sementara itu JiJoon memulai hari pertamanya sebagai manager HRD. Semuanya berjalan dengan baik, dia memeriksa semua dokumen yang disodorkan Sekertaris Park padanya. Pekerjaan ini sudah sering dilakukan di perusahaannya dulu jadi dia bisa beradaptasi dengan cepat. Saat tiba waktu makan siang, JiJoon mengikuti teman-teman barunya menuju kafetaria bagi karyawan. Tidak sengaja dia melintasi lift yang pintunya belum sempurna tertutup. Seketika itu dia mematung, siapakah yang tadi dilihatnya sekilas??
“Benarkah itu Yesung Oppa??Ah, anii.. mana mungkin.. Jangan bodoh JiJoon..!! runtuknya marah pada diri sendiri.
***
Setelah rapat selesai Eunhyuk menarik Yesung keruangannya. Dia tidak sabar lagi menceritakan semuanya pada Yesung.
“Waee.. kenapa kau memaksaku mengikutimu? Aku sudah punya istri Eunhyuk-ah..!” ujar Yesung kesal.
“Yakk..apa yang kau bicarakan Hyung, orang-orang bisa berpikiran salah tentangku.. Ah Sudahlah.. Hyung ada hal yang ingin kuseritakan padamu.. “ ucap Eunhyu sangat bersemangat. Dia menari tangan Yesung untuk mengikutinya duduk di sofa besat di tengah ruangannya. Yesung hanya menurut matany tidak lepas dari mainan miniatur OnePiece milik Eunhyuk yang tertata rapi di ujung ruangan.
“Aku sudah menemukannya hyung …aku menemukannya..!!” pekiknya senang.
“ Apa yang kau temukan?? Kau memaksaku mengikutimu hanya untuk melihat koleksi mainan barumu heh??” lirik Yesung malas.
“Hyuuungg…!! Aniioo.. Kenapa mainan.!! Ini tentang yeoja di Bandara yang kuceritakan beberapa waktu lalu??” jerit Eunhyuk frustasi. Ucapan Eunhyuk membuat Yesung terkejut.
“Nde?? Jinjjayo?” ucapnya tidak percaya.
“Ne, aku menemukannya.. Ah anni.., dia datang kepadaku.”ujar Eunhyuk.
“Wahh daebakk.. ceritakan padaku Pallli!! “ yesung berubah menjadi sangat excited.
“Dia adalah karyawan yang direkomendasikan dari China itu Hyung, hari ini dia mulai bekerja.. Namanya adalah Park JiJoon.”Yesung terbatuk seketika mendengar jawaban Eunhyuk.
“Hyung Gwaenchana?” Eunhyuk heran melihat tingkah Hyungnya.
“Ne, benarkah dia Park JiJoon??” sahutnya.
“Ne,hyung. Waeyo??” ujar Eunhyuk penasaran.
“Ah anii.. Aku harus kembali ke Kantor Eunhyuk-ah. Lain waktu ajak aku dan HyunHoon bertemu dengannya. Arra?? “ Yesung berdiri dan beranjak meninggalkan ruangan Eunhyuk.
***
Yesung bergegas pulang stelah jam kantornya selesai. Dia sangat tidak sabar menceritakan semuanya pada HyunHoon.
“Chagiya…!! Aku pulang.. Kemarilah aku akan menceritakan hal penting padamu..” Ucap Yesung sesampainya dirumah. Tak berapa lama tampak HyunHoon masih dengan celemek menempel dibadannya datang menghampiri Yesung yang duduk di sofa ruang keluarga.
“Waeyo oppa?? Sepenting apakah? Apa semua baik-baik saja?” HyunHoon terlihat khawatir.
“Gwaenchana chagii, aku bertemu Eunhyuk hari ini dan dia bercerita dia telah menemukan yeoja yang ditemuinya di Bandara dulu. Yeoja itu ternyata adalah yeoja yang dikirimkan perusahaannya dari China. Dan gadis itu bernama Park JiJoon. Apakah mungkin dia Park JiJoon yang kita kenal Chagi??” Cerita Yesung yang membuat HyunHoon terkejut.
“Jinjja Oppa?? Emm.. mungkin saja Oppa. Bukankah JiJoon juga pergi bersekolah di China 2 tahun lalu? JiJoon menatap wajah suaminya.
“Ne, Chagii.. Apakah ini baik-baik saja? Aku takut akan menyakiti dua orang kali ini..” Yesung menundukkan kepala.
“Gwaenchan Oppa. Kita akan menjelaskannya baik-baik. Semoga jika itu benar JiJoon yang kita kenal dia dan Eunhyuk akan mau menhgerti” ucap JiJoon menenagkan Yesung
***
Eunhyuk semakin mengagumi JiJoon karena dia juga ternyata sangat baik dalam pekerjaannya begitu juga dengan JiJoon. Dia mulai menyukai sosok Direkturnya yang sangat tegas pandai dan mampu menempatkan diri. Keduanya semakin sering berinteraksi karena pekerjaan yang harus dilakukan bersama. Tidak jarang mereka pergi menghadiri rapat bersama dan dilanjutkan dengan makan siang. Siang itu JiJoon sedang membicarakan suatu masalah tentang kontrak pegawai dengan Eunhyuk diruangan Eunhyuk. Mereka menekuni suatu dokumen dihadapan dengan serius samapi tanpa mereka sadari jarak keduanya menjadi sangat dekat. Ketika JiJoon mengangkat wajahnya, ternyata wajahnya sangat dekat dengan wajah Eunhyuk hanya beberapa centimeter jarak diantara mereka. Muka JiJoon memerah, mereka saling berpandangan beberapa detik sebelum keduanya menjauh.
“Ah..Chusonghamnida Direktur Lee..” ucap JiJoon segera.
“Anni.. Aku yang harusnya minta maaf. “ keduanya bersikap sangat kaku.
“gwaenchanseumnida Direktur Lee.. ehmm,, aku akan kembali keruanganku jika tidak ada lagi yang harus kita diskusikan. “ ucap Jijoon terbata-bata.
“Geure,.. jika ada yang perlu kau tanyakan silahkan hubungi aku..” Eunhyuk berusaha menutupi sikap gugugpnya.
JiJoon segera keluar dari ruangan Eunhyuk, pipinya masih terasa panas.
“Aigoo.. kenapa kau seperti ini JiJoonie..!! Harusnya kau lebih profesional..” keluhnya dalam hati. JiJoon kembali ke ruangannya masih dengan hati berdebar-debar.
“Apa ini?? dadaku berdetak sangan kencang” bisik Eunhyuk.
“Benarkah ini cinta? Benarkah dia??”tambahnya tidak percaya.
“Drrtt..Drrttt..Drrttt” Handphone Eunhyuk bergetar membuyarkan lamunanya, diliriknya ke arah layar handphonenya. nama HyunHoon tertera disana segera diangkat telepon dari sudara sepupunya itu.
“Yeoboseo, HyunHoon-ah..!!” ucapnya ceria.
“Mampir ke rumahmu? malam ini?”
“Ne, aku akan datang. Annyeong..” Enhyuk menutup telepon dan segera membereskan pekerjaannya.
Jam sudah menunjukkan pukul 6 KST, jam kantor berakhir. Eunhyuk segera bergegas menuju tempat parkir mengedarai mobilnya menuju rumah JoonHyun. Baru akan beranjak meninggalkan kantor, dia melihat JiJoon berdiri seperti menunggu sesuatu. Eunyuk memutuskan keluar dan menyapa JiJoon.
“JiJoon sshi? apa yang kau lakukan disini? Apa kau menunggu seseorang? “tanyanya penasaran. JiJoon menoleh kearahnya dan tersenyum.
“Ne, Dir.. Ehm Eunhyuk sshi.. Aku menunggu Taksi, mobilku berada di bengkel hari ini. Jadi tadi pagi Appa mengantarku ke kantor. “jelas JiJoon. Tangannya masih sibuk mencari sesuatu dalam tasnya.
“Akan sangat susah menunggu Taksi pada jam pulang kantor seperti ini. Bolehkah aku mengantarmu saja? “ tawar Eunhyuk tulus.
“Apakah tidak apa-apa? tidak usah Eunhyuk sshi. Aku akan merepotkanmu nanti.”
“Anni.. Kaja, mobilku ada disana..” Eunhyuk mengajak JiJoon mengikutinya.
Keduanya masih berbincang dengan kaku dalam mobil. Eunhyuk sudah menghadiri berbagai macam rapat dan presentasi namun ini kali pertamanya dia merasa sangat gugup.
“JiJoon sshi, maaf jika kau menjadi tidak nyaman karena kejadian tadi siang.”ucap Eunhyuk memecahkan kesunyian diantara mereka.
“A..anni.. Eunhyuk sshi. Aku tidak memikirkannya.”sahutnya pelan.
“Emm.. bolehkah aku bertanya?” Eunhyum melirik yeoja disampingnya. JiJoon mengangguk dan tersenyum tanda setuju.
“Dulu aku memberikan nomor teleponku padamu, kenapa kau tidak menghubungiku? Apakah aku terlihat sangat aneh?” JiJoon terkejut mendengar pertanyaan Eunhyuk.
“ah, chusonghamnida.. Aku sibuk dengan kuliah dan pekerjaanku jadi aku tidak sempat menghubungimu. Dan aku juga takut mengganggumu Eunhyuk sshi. “Eunhyuk melihat pipi JiJoon memerah.
“Emm.. arra. Bagaimana dengan sekarang? Apa kau mau menghubungiku? pertanyaan tidak terduga kembali terlontar dari mulut Eunhyuk.
“Kenapa aku harus menghubungimu Eunhyuk sshi? Bukankah kita bekerja ditempat yang sama..?” JiJoon terkekeh geli.
“Anni.. maksudku bukan masalah pekerjaan., ini tentang kita. apa kau mengerti?” Eunhyuk menatap JiJoon tajam ke dalam mata JiJoon. JiJoon masih terdiam,dan kemudian dia mengangguk.
“ne, Eunhyuk sshi.” Jawab JiJoon sambil melirik namja yang sedang mengemudi disampingnya.
Percakapan mereka semakin mengalir, suasana kaku dan dingin di awal perjalanan mereka kini sudah mencair setibanya di rumah JiJoon.
“Aku harus pergi, aku mempunyai janji dengan hyungku.. Aku akan menghubungimu nanti. Annyeong” Eunhyuk berpamitan pada JiJoon. Sedangkan JiJoon masih berdiri mematung.
“Nanti aku kan menghubungimu?? Hah.. bahkan aku bukan yeojachingunya?? bibirnya mengembangkan senyum senang.
Sekembalinya dari rumah JiJoon Eunhyuk segera menuju rumah HyunHoon. Eunhyuk memasuki rumah dengan berdendang bahagia. Membuat Yesung dan HyunHoon heran,melihat tingkahnya.
“Waeyo??” tanya Yesung.
“Hyung, aku baru saja mengantar JiJoon pulang.. Aku tidak menyangka akan secepat ini hyung.. Oh.. ya apa yang ingin kalian bicarakan denganku?” Eunhyuk mengambil tempat duduk di samping HyunHoon.
“Eunhyuk-ah.. kau tahu kan dulu cerita pernikahanku dengan Yesung. Kami dijodohkan dan pada saat itu Yesung Oppa sudah memiliki kekasih. Apa kau ingat?” HyunHoon memulai pembicaraan. Eunhyuk mengangguk mendengar pertanyaan HyunHoon.
“Apa kau tahu, gadis yang dulu menjadi kekasih Yesung Oppa adalah gadis yang sama dengan yang kau temui di Bandara. “ujar HyunHoon berhati-hati.
“Bagaimana kau tau itu JiJoon yang sama dengan Jijoon yang kutemui di Bandara?”
“Aku bertanya pada Sekertaris Park tentang JiJoon, Hyuk-ah. aku sedah memastikan itu benar.” Pungkas Yesung.
“Nde?? berarti benar waktu itu dia menagis karena patah hati? Dan kau yang meninggalkannya Hyung??”nada suara Eunhyuk meninggi.
“Eunhyuk-ah bersabarlahh..” hyunHoon menenangkan Eunhyuk.
“Dia gadis yang baik Eunhyuk-ah, dia rela meninggalkan aku demi Aku dan HyunHoon. Dia sudah merasakan hal yang sangat menyakitkan. Aku dan HyunHoon selama ini terjebak dalam rasa bersalah. Kami tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantunya, untuk menyembuhkan rasa sakitnya. Jadi aku mohon Eunhyuk-ah, jika kau benar-benra mencintainya. Jagalah dia, agar dia tidak lagi merasakan rasa sakit karena kami lagi. Kami percaya kau bisa membuatnya bahagia, kau pria yang baik.” ucap Yesung panjang lebar.
Eunhyuk masih terdiam mendengar ucapan Yesung. Dia benar-benar mencintai JiJoon sejak pertama melihatnya di Bandara dulu. Ingin rasanya saat itu dia memeluknya untuk menghilangkan kesedihan yang dirasakannya, menghapus air matanya dan membuatnya tersenyum.
“Geure, Hyung.. Aku benar-benar mencintainya sejak pertamakali aku melihatnya.. Akan menjaganya.” ucap hyuk mantap.
“Keunde Eunhyuk-ah ajaklah dia kemari. Dia harus tahu bahwa kau saudaraku, kau harus menjelaskannya sebelum terlambat..” tukas Hyunhoon.
“Ne, Hyuk-ah. Mungkin dia masih tidak bisa memaafkanku” ucap Yesung lirih. HyunHoon menggengam tangan suaminya memberi kekuatan.
***
Di hari minggu Eunhyuk menelepon JiJoon untuk mengajaknya makan bersama HyunHoon dan Yesung. Sore itu JiJoon sedang bersantai membaca buku yang baru dibelinya beberapa hari yang lalu dikamarnya ketika Eunhyuk menelepon.
“Yeoboseo Eunhyuk sshi”
“Anni.. aku ada dirumah”
“Makan malam? Baiklah aku akan menemanimu.”
“Arra.. aku akan siap saat kau menjemputku nanti”
“Ne, Annyeong..”
JiJoon  segera bersiap-siap meraikan diri dan memeilih pakaian yang pantas. Seperti kencan pertama, JiJoon kebingungan memilih pakaian. Tepat jam 6.30 Eunhyuk datang kerumah JiJoon dengan pakaian yang sangat berbeda dengan yang bisa dipakainya di kantor. Kali ini dia memakai pakaian yang casual dan sangat cocok dipakainya. Setelah menyapa Eomma JiJoon, mereka berangkat.
“Eunhyuk sshi, siapakah yang mengundangku makan malam?” Jijoon terlihat penasaran.
“Ah.. dia saudara sepupuku, dan dia sudah menikah. Dia mengundangku makan malam dan kali ini dia memaksaku membawa yeoja yang dekat denganku. aku harap kau tidak keberatan?” Eunhyuk memperhatikan JiJoon sekilas. Dia terlihat sangat cantik dengan make up yang sederhana rambut yang diikat dan dengan pakaian yang santai.
“Ah, ne gwaenchana. Aku senang kau mengajakku .. Apakah tidak apa-apa aku memakai pakaian seperti ini?” tanyanya cemas.
“hehehe.. kau terlihat bagus dengan gaya itu” ujarku sambil terus memperhatikan jalan didepanku.
JiJoon dan Eunhyuk sampai di rumah YeHyun couple beberapa menit kemudian. Eunhyuk membimbing JiJoon masuk sambil membawa parsel buah sebagai hadiah.
“Eunhyuk-ah.. apa kau datang? Masuklah.. teriak seseorang dari dalam. Suara yang dalam dan lembut yang sangat dikenal JiJoon.
Keduanya masuk kedalam dan mereka disambut oleh Yesung dan JiJoon dengans enyuman lebar. JiJoon terbelalak melihat siapa yang ada didepannya.
“Benarkah itu Yesung Oppa dan HyunHoon sshi??” batinnya dalam hati.
“Jijoonie,..” Lama tidak bertemu ujar HyunHoon mengulurkan tangan dan disusul dengan Yesung.
JiJoon menjabat tangan mereka dengan tangan yang bergetar. Dia merasa bersalah, harusnya dia tidak muncul dihadapan mereka lagi. JiJoon mendekatkan tuh=buhnya kepada Eunhyuk dan berbisik pelan padanya.
“Eunhyuk sepertinya aku harus pergi dulu.. Aku kan pergi sendiri. Kau tinggallah saja disini..” bisik JiJoon pada Eunhyuk. JiJoon kemudian membungkuk kepada Yesung dan HyunHoon berpamitan.
“Yesung sshi Hyunhoon sshi.. maafkan aku aku harus pergi ada sesuatu yang harus kulakukan..” JiJoon segera berlalu dari hadapan mereka bertiga sementara ketiga orang itu masih terpaku ditempatnya masing-masing.
Eunhyuk segera mengejar JiJoon keluar, JiJoon berjalan cepat setengah berlari melintasi halaman rumah Yesung. Eunhyuk memegang lengan JiJoon untuk menahannya.
“Wae JiJoon-ah?? Kenapa kau pergi?” kata Eunhyuk dengan nafas memburu karena berlari.
“Jeball Eunhyuk sshi, biarkan aku pergi. aku tidak seharusnya berada disini..”ucap JiJoon menahan isakkannya.
“Kenapa? Karena kau dulu kekasih Yesung hyung??” JiJoon terbelalak mendengar ucapan Eunhyuk.
“Apa kau tahu semuanya?? Aku seharusnya tidak berada disini. aku hanya akan membawa mereka pada kenangan yang buruk. Jebal.. ijinkan aku pergi..” kali ini JiJoon terisak pelan.
“Apa kau masih mencintai hyungku??” seru Eunhyuk.
“Anni.. Aku sudah merelakan Yesung Oppa bersama HyunHoon sshi. Mereka terlihat baik bersama. Aku hanya tidak ingin membuat mereka merasa bersalah.”
“Dengan kau menghindari mereka itu akan membuat mereka semakin merasa bersalah. Jangan seperti ini JiJoon-ah.. Aku sakit melihatmu sedih, Aku mencintaimu JiJoon-ah…” JiJoon membelalakan matanya kaget mendengar kata-kataku.
“Eunhyuk sshi, ini bukan cinta. Kau hanya terbawa perasaanmu, kau hanya iba padaku.. Jebal lepaskan aku…”
“Ini hanya iba?? Aku mencintaimu ketika pertama kali aku melihatmu di Bandara. Aku ingin memelukmu ketika aku melihatmu bersedih. Aku ingin menghapus air matamu waktu itu dengan tanganku sendiri dan membuatmu kemabali tersenyum. Aku tidak bisa mencintai yeoja lain selam dua tahun ini. Kepalaku hanya dipenuhi banyang-banyangmu yang bahkan aku tidak yahu kau diamana? Apakah kau sudah menikah atau kau sudah melupakanku ? Aku takut bahkan kau tidak mengingatku sama sekali. Takdir yang mempertemukan kita lagi di Kantor. aku bersyukur masih menjaga kenangan dan perasaanku padamu walaupun aku tidak tahu apakah aku masih bisa bertemu denganmu…!! Aku percaya takdir, akupercaya kau akan kembali jika kau memang untukku JiJoon-ah..” Perkataan Eunhyuk mencairkan hati JiJoon yang lama sengaja dibekukannya. Dia tidak menyangka akan ada orang yang mencintainya bahkan menunggunya seperti itu.
“Jinjja? Jadi kau menungguku selama itu?? jawab JiJoon dengan suara parau menahan air mata.
“JiJoon-ah, maukah kau melupakan semuanya dan memulai yang baru dengan ku?? Yesung Hyung dan HyunHoon-ah sangat ingin menjalin hubungan baik denganmu. Selama ini mereka tersiksa JiJoon-ah..” ucap Eunhyuk menggengam kedua tangan JiJoon.
JiJoon menagis menundukkan kepalanya didada Eunhyuk.. JiJoon merasa sangat lega karena tidak lagi merasa bersalah pada Yesung dan HyunHoon dan juga merasa sangat bersyukur bertemu namja yang sangat mengerti didrinya, tampan, pintar dan sangat baik.
“Ne.. Eunhyuk sshi.. Aku akan bersamamu mulai detik ini..” Ucap JiJoon ditengah isaknya.
Dia memeluk Eunhyuk erat dan menangis  meluapkan semua perasaanya. Eunhyuk membalas pelukan JiJoon dengan erat. Dia tidak ingin membiarkan JiJoon pergi. Dikecupnya puncak kepala JiJoon dengan sayang.
“Ini yang kedua..” bisiknya ditelinga JiJoon.
“Nde? Kapan yang pertama??”tanya JiJoon heran. Eunhyuk hanya ter senyum menjawab pertanyaan JiJoon. Hanya dirinyayang tahu..
Beberapa lama kemudia setelah JiJoon tenang Eunhyuk mengajaknya masuk untuk bertemu dengan Yesung dan HyunHoon.
“Sekarang kau harus memanggilku Oppa.. arra??”ucap Eunhyuk sambil memamerkan Gummy smilenya.
“Andwee.. bagaimana dengan pegawai di Kantor?? akan terjadi gosip hebat di Kantor..” tolak JiJoon..
“Geure, kau harus memanggiku Oppa saat kita tidak dalam urusan kantor? Apa kau setuju chagii??” Hyum menggandeng tangan JiJoon lembut.
JiJoon tersenyum manis ke arah Eunhyuk, mereka berjalan kembali ke dalam rumah Yesung dan HyunHoon..
***
Beberapa bulan kemudian, dirumah Yesung dan HyunHoon  terdengar riuh canda dan obrolan hangat. Kali ini ada dua pasangan yang dalam rumah itu. Malam itu JiJoon dan Eunhyuk kembali mengunjungi Yesung dan HyunHoon. Mereka mengadakan acara makan malam untuk merayakan suksesnya project Yesung dan Eunhyuk. JiJoon dan HyunHoon sibuk mempersiapkan makanan di dapur sedangkan Eunhyuk saling berdebat sambil menyaksikan pertandingan sepakbola di Televisi.. Terdengar tawa bahagia dari rumah itu..
End…

Jiaaahhh…. Selesai Juga,…
Eotthe..Eotthee readers??
Mohon Kritik sarannya yahh ^^
Gomawooo sempetin baca*kecup-kecup Hyukjae..


No comments:

Post a Comment