Monday, December 17, 2012

" Fanfiction Series ~Trouble Maker [Part B - Ending] "




Title : “ Trouble Maker [Part B ~ Ending] “
Author : Shippa Kim
               Facebook : Shippa Kim
               Twitter : @shippa3
Main Cast
·         Jung Hyun Hoon a.k.a Shippa Kim
·         Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong Woon
Supporter Cast
Genre :  Romance Fantasy / a bit sad
Length :  Series
Rate :  PG 17 (+)
Warning : Gaje akut, abal-abal kronis, tidak sesuai EYD menurut aturan yang berlaku, serta masih banyak sekali Typo bertebaran disetiap alur FF yang saya buat.
Disclaimer : YeHyun is Min, Fanfiction is originally my Work. DON’T COPPAST, DON’T BASH, DON’T LIKE DON’T READ !!
Budayakan LIKE terlebih dahulu ya.. ^^

~~ Happy Reading ~~


                                                            ~ Story Begin ~



***
            Diruang tamu keduanya kini hanya duduk diam, Hyun Hoon hanya tertunduk dan sesekali ia menghela nafasnya. Sementara Jong Woon, ia terus menatap istrinya dengan tatapan sendu. Ia merindukan belaian hangat tangan Hyun Hoon ketika ia bangun dipagi hari, ia merindukan kecupan manis dari bibir Hyun Hoon dan yang selalu membisikan kata-kata manis ketika ia dalam keadaan gelisah. Ia terus menatap lekat Hyun Hoon, menyusuri lekuk wajah istrinya tanpa ada satu inchipun yang ia lewatkan.
            “ apa yang ingin kau bicarakan? ” ujar Hyun Hoon mengusik keheningan diantara mereka berdua.
            “ apakah kau masih membenciku? “ Hyun Hoon bukannya menjawab ia malah menyunggingkan senyum sinisnya dihadapan Jong Woon.
            “ menurutmu ? “
            “ apa kau tak bisa memaafkanku atas apa yang aku lakukan padamu tempo hari..aku tersiksa dengan keadaan seperti, aku merindukanmu chagi..” sesaat keduanya kembali saling diam, Hyun Hoon menatap lekat wajah suami yang sangat ia rindukan, namun untuk saat ini kebencian akan perbuatan Jong Woon menutup semua kerinduaan yang ia rasakan.
            “ aku hanya perlu waktu, dan kurasa dengan menjauh dan hidup secara terpisah itu lebih baik untuk kita…” tak disangka Hyun Hoon kembali mengucapkan perkataan yang membuat dada Jong Woon sesak dan panas.
            “ jadi kita? ” namun dengan cepat Hyun Hoon menggelengkan kepalanya seolah tahu apa yang akan Jong Woon ucapkan.
            “ aku hanya perlu waktu untuk tidak bertemu denganmu, bukan berniat mengakhiri pernikahan ini. Aku merasa aku masih belum nyaman setelah kejadian itu, aku ingin merasakan kembali merindukanmu disaat kita berjauhan, dan jika itu terjadi aku berjanji kau boleh menjemputku diresort yang kusewa di Jeju. Kumohon berikan aku waktu 1 bulan ini? ” Jong Woon hanya mengangguk dan kini terlihat kembali senyuman tipis dari bibirnya. Paling tidak, ia telah menemukan kelegaan akan masalahnya.
            “ arraseo! apa perlu kuantar? “ Hyun Hoon dengan lembut menolak tawaran Jong Woon. Ia kembali bangkit dan meraih penyangga koper miliknya.
            “ aku akan sangat merindukanmu, berjanjilah untuk menjaga kesahatanmu selama aku pergi..” Hyun Hoon kini pergi meninggalkan Jong Woon, sementara Jong Woon hanya tersenyum dan mengantarkan Hyun Hoon hingga kedepan pintu rumah.
            “ jaga dirimu baik-baik, akupun akan sangat merindukanmu. Jika semuanya telah siap dan saat kau telah siap menghubungiku, aku pasti akan datang menjemputmu…”
            “ nde..arraseoyo..”
***


=XxX=
           
            Sesosok yeoja tengah berdiri ditepian pantai dengan mengenakan mantel bulu berwarna cokelat caramel menutupi sebagian dress putih yang ia kenakan, tatapan mata onyx yang terbingkai sunglasses itu menerawang jauh sembari menatap deburan ombak yang tampak berarak – arak dihamparan lautan luas. Semilir angin membelai lembut surai hitam kecokelatan miliknya, sesekali ia membenarkan anak surai yang menutupi sebagian wajahnya. Yeoja manis bersunglasses itu bernama Jung Hyun Hoon, sudah hampir satu bulan lamanya ia menghabiskan waktunya untuk menenangkan hatinya dipulau Jeju, pulau yang mempertemukan dirinya dengan namja bermata obsidian bernama Kim Jong Woon. Dipulau ini pulalah keduanya saling mengingat janji suci untuk mengarungi bahtera rumah tangga, namun akibat seorang yeoja yang hadir dikehidupan Hyun Hoon dan Jong Woon mimpi indah yang tengah mereka rajut harus pupus dan berakhir dengan perpisahan sementara.
            Ditempat ini Hyun Hoon banyak merenungi semua sikap dan rasa khilafnya ketika pertengkaran itu terjadi, bahkan sering terjadi adu mulut dan umpatan kecil yang menguak begitu saja dari balik bibir tipisnya. Tak ada celotehan riang, tak ada sentuhan lembut nan hangat kini dari Jong Woon untuknya. Hyun Hoon memang sangat mencintai Jong Woon suaminya, namun disisi lain kesakitan itu begitu menguasai nalar dan hatinya. Sesekali ia menatap sesaat ponsel touch putih pemberian Jong Woon untuknya, diponsel itu terdapat potret yang diabadikan Jong Woon sewaktu mereka bersama merajut mimpi indah disebuah rumah mungil dikawasan Cheonan. Sesekali segaris senyum mengembang sempurna menghiasi wajah tirusnya.
            “ arrgggghhh! “ Hyun Hoon berteriak, berharap dapat melepas beban dan rasa sakitnya selama ini. ia masih bersyukur ditengah prahara yang tengah terjadi pada keluarga kecilnya, Hyun Hoon masih mempunyai kedua sahabat yang sangat menyayanginya Ji Joon dan Young Ah, bahkan keduanya tak segan – segan untuk menginap diresort yang Hyun Hoon sewa selama ia berada di Jeju.
            Sudah hampir tengah malam dan udara semakin terasa menusuk kulit, akhirnya Hyun Hoon memutuskan untuk beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju kamar resort untuk sekedar melepas penat dengan beristirahat malam ini. ia kini merebahkan tubuh mungilnya yang semakin mengurus ditempat tidur king size dan sesekali helaan nafas berat terdengar mengisi ruangan berukuran besar itu.



=XxX=
           
            Sementara Jong Woon, hampir setiap harinya ia selalu menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan menyibukan diri didunia acting. Bahkan kini Jong Woon tengah merambah kariernya didunia tarik suara dan ia memulai debut pertamanya menjadi sebagai salah satu penyanyi pengisi soundtrack disalah satu drama terbarunya. sesaat ia mendudukan tubuhnya disebuah kursi lipat yang ia gunakan setiap ia berada dilokasi syuting. guratan hitam tampak terlihat jelas memenuhi kelopak mata bagian bawahnya, tubuhnya pun tampak terlihat semakin mengurus tanda bahwa Jong Woon tak bisa makan dengan baik akhir – akhir ini.
            “ Jong Woon-sshi sudah waktunya untuk take! “ teriak sang astrada padanya, sesaat ia menghentikan aktivitas mendengarkan music pada ipod ditangannya.
            “ nde hyung..” teriak Jong Woon, kemudian ia kembali bergelut didepan layar kamera.
            “ Chaa~~ syuting selesai, terima kasih semuanya. Terima kasih Jong Woon-ah kau telah bekerja sangat baik selama kita bekerja sama “ Jong Woon hanya mengangguk dan menyunggingkan seulas senyum dibibir mungilnya. Kini ia berjalan menuju sebuah ruang ganti dimana seorang manager baru yang menanganinya tengah menunggu disana.
            “ Jong Woon-ah kau lelah “ ujar manager Park sembari menghampiri Jong Woon yang baru saja selesai berganti pakaian.
            “ lelah sekali hyung, jadwal selanjutnya kita kemana hyung? “ ucap Jong Woon sembari menenggak habis air mineral dalam botol.
            “ aku memang managermu, tapi bukan berarti aku mengendalikanmu, kau sahabatku bukan mesin pencetak uang ataupun robot. Hari ini tak ada jadwal untukmu, jadi kau bisa pulang dan beristirahat dengan baik, lihatlah matamu sudah seperti mata panda eoh..” ujar manager Park pada Jong Woon.
            “ gomawo hyung, tak salah aku memilihmu menjadi manager baruku. Kajja!” kini keduanya berlalu menuju sebuah mobil yang terparkir diarea parkiran bawah tanah.



=XxX=

            “ Hoonie bagaimana photo ini menurutmu? “ ujar Ji Joon yang menunjukan sebuah potret dilayar laptop miliknya, Hyun Hoon dan kedua sahabatnya Ji Joon dan Young Ah memang sama – sama menyukai photography dan kini mereka bertiga membuka sebuah studio dikawasan Seoul dan sama – sama menjadi photographer disalah satu majalah terkenal di Korea.
            “ sebaiknya lightingnya agak sedikit dikurangi Joonie, bagaimana jika besok kita perbaiki kembali. Kita masih mempunyai waktu 2 minggu lagi bukan? Aku tak ingin membuat majalah yang memakai kita sebagai photographer kecewa dengan hasil jepretan kita selama ini “ Ji Joon hanya mengangguk mendengar ucapan panjang lebar dari sahabatnya itu, sementara Young Ah datang dengan membawa cemilan dan 3 gelas strawberry milk kesukaan mereka bertiga.
            “ sudahi pekerjaan kalian, ini hari libur girls apa kalian tak ingin menikmati libur kalian eoh! “ pekik Young Ah sembari menutup layar laptot keduanya. Hyun Hoon dan Ji Joon menatap tajam kearah Young Ah, sementara Young Ah hanya bergidik ngeri melihat tatapan menyeramkan dari kedua sahabat dihadapannya itu.
              Youngie!! “ teriak keduanya secara bersamaan.
            “ yak! Mian..mian. habis aku kesal dengan kalian berdua selalu sibuk, dasar Mrs.Workaholic! “ ucap Young Ah membuat Hyun Hoon dan Ji Joon semakin geram.
            “ yak! Awas kau Youngie, tak akan kami kasih ampun eoh!! “




=XxX=

            Jong Woon tiba dirumah yang dulu ia tempati bersama Hyun Hoon istrinya, dengan tubuh lelah ia melangkahkan kakinya menuju sebuah dapur yang kini hampir tak pernah ia sentuh semenjak Hyun Hoon pergi. Ia meraih gelas dan menuangkan air dingin lalu segera meneguk dan menyisakan sedikit air didalamnya. Cukup lama Jong Woon tertegun, ia kembali menatap area sekeliling dapur dimana dulu Hyun Hoon selalu berdiri tepat ditempatnya berdiri dengan celemek berwarna merah muda melekat ditubuh mungil istrinya.
            “ kapan kau akan pulang Hoonie chagi, nan jeongmal bogoshippoyo” bisiknya lembut sembari meneguk kembali gelas yang masih tersisa air.
            Jong Woon kembali melangkahkan kakinya menuju kamar, ia memutar kenop pintu kamar yang pernah ia huni berdua dengan Hyun Hoon. sesaat bayangan Hyun Hoon seperti muncul dan tengah tertidur pulas diranjang yang biasa mereka tempati.
            “ Hoonie chagi “ ujar Jong Woon terbata, ia mengucek perlahan kedua bola mata obsidian miliknya, sedetik kemudian bayang Hyun Hoon sudah tak nampak dihadapannya.
            “ ternyata hanya bayanganku saja..” ucapnya lirih, ia kembali melangkahkan kakinya dan menghempas kasar tubuhnya pada ranjang empuk miliknya.



=XxX=

            “ Hoonie chagi, apa kau tak merindukan suamimu Jong Woon oppa eoh? “ ujar Ji Joon tiba – tiba, sementara Hyun Hoon hanya mematung dan tak berkata apapun untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya itu ia masih sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri dan kembali menatap hamparan laut diatas balkon kamarnya.
            “ tanyakan hatimu chagi, aku tahu kau masih sangat mencintai Jong Woon oppa. Lupakan egomu sesaat dan yakinkan perasaanmu! “ ucapan Young Ah semakin membuat Hyun Hoon mengunci rapat bibirnya, seakan lidahnya kelu dan tak bisa untuk melontarkan satu jawabanpun dari mulutnya. Hyun Hoon hanya tersenyum getir, sementara Ji Joon dan Young Ah saling menatap satu sama lain.
            “ aku hanya perlu waktu untuk meyakinkan perasaanku terhadap suamiku Jong Woon, dan tak bisa aku pungkiri aku memang masih mencintainya bahkan sangat mencintainya Youngie, Joonie. Jadi kumohon bantu aku? Jeball…” ujar Hyun Hoon. Keduanya tersenyum kearah Hyun Hoon, karena bagi Hyun Hoon saat ini hanya kedua sahabatnya itulah yang masih bisa ia percaya.
            “ suatu saat nanti kebahagiaan pasti akan kembali menghiasi kehidupanmu bersama dengan Jong Woon oppa, Hwaiting! “ kini ketiganya saling memeluk erat satu sama lain, bahkan terkadang kekehan lembut terdengar dari bibir ketiganya.


=XxX=

            Jong Woon tampak menggeliat manakala cahaya matahari masuk melalui celah gorden kamarnya, perlahan ia membuka kedua kelopak mata indahnya. Tubuh lelahnya memang membuat Jong Woon tidur begitu pulas malam tadi, maka tak heran jika ia terbangun dengan pakaian sama seperti pakaian yang ia kenakan kemarin sore. Sesekali ia melirik kearah kalender yang terpampang disamping dinding kamarnya, seulas senyum kini tergambar diwajah tampannya.
            “ apa kau akan pulang chagi, ini sudah hari terakhir masa meditasimu eoh! “ ujarnya sembari memandangi potret cantik yang terbingkai indah disamping tempat tidurnya.
            Jong Woon kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang terletak didalam kamar miliknya, ia menenggelamkan seluruh tubuhnya kedalam air hangat dalam bathtub berharap lelah yang menggelayuti tubuhnya akan hilang.
            “ Jong Woon-ah apa kau didalam! “ seseorang mengetuk pintu kamar mandi, Jong Woon menyembulkan wajahnya dari dalam bathtub.
            “ ne, aku sedang mandi hyung. Kau tunggulah diruang tamu, jika kau ingin minum atau sarapan kau buatlah sendiri…” teriak Jong Woon dari dalam kamar mandi.
            “ arraseo! “



=XxX=

            “ yak! Kau ini mandi atau bersemedi eoh, kenapa lama sekali? “ ujar manager Park yang tak biasanya datang sepagi ini. Jong Woon hanya terkekeh sembari mengeringkan rambut basahnya dengan handuk kecil ditangannya.
            “ ada perihal apa hyung datang sepagi ini? “ ujar Jong Woon polos, ia menuangkan susu vanilla kedalam gelas miliknya dan menyantap sehelai roti panggang yang telah disiapkan oleh manager Park untuknya.
            “ kau ini berpura – pura bodoh atau memang sangat bodoh eoh! “ tiba – tiba manager Park memukul lembut kepala Jong Woon dengan sebuah garpu yang tengah ia genggam.
            “ hyung appo..” ucap Jong Woon sembari mengelus lembut kepalanya.
            “ cepat bersiap – siap, kita akan sangat sibuk pagi ini “
            “ apa maksud ucapan hyung, aku tak mengerti? “ ujar Jong Woon dan lagi – lagi membuat manager Park menghela nafas dibuatnya.
            “ yak! Apa kau lupa jika kita akan menyiapkan pesta kejutan untuk kedatangn Hyun Hoon eoh! “ manager Park berteriak tepat ditelinga Jong Woon.
            “ aku tidak tuli hyung, mana mungkin aku bisa melupakan itu ” ujar Jong Woon sembari menggaruk lembut kepalanya.
            “ aish! Lama – lama aku bisa gila dengan keanehan sikapmu…”
            “ yak! Hentikan ucapanmu atau kau pulang dengan uang pesangon dariku…”




=XxX=

            Hari memang masih sangat pagi, namun Hyun Hoon sudah terbangun. Ia kini tengah berdiri seperti biasa dengan posisi yang sama dibibir pantai pagi ini. hampir satu bulan penuh tak perduli apakah itu pagi atau malam baginya, Hyun Hoon selalu berdiri dibibir pantai dengan posisi menghadap langsung kelaut, sesekali ia memejamkan kelopak matanya berharap seseorang yang ia rindukan keberadaannya datang dan memeluk lembut tubuhnya dari belakang. Hyun Hoon tersadar, ketika bayangan Jong Woon suaminya melintas dipikirannya. Sesaat kemudian ia meraih ponsel disaku sweater yang tengah ia kenakan sekarang.
            “ yeoboseyo? “ ucap seseorang dari seberang telepon, sesaat Hyun Hoon tertegun meresapi lembutnya suara yang berasal dari seorang namja yang tak lain suara suaminya Jong Woon.
            “ oppa? oppa? “ ujar Hyun Hoon dengan nada sedikit bergetar, ia memang telah berjanji pada Jong Woon jika ia akan menghubungi suaminya tepat dihari terakhirnya berada dipulau Jeju.
            “ Hoonie, benarkah ini kau chagi? “ ucap Jong Woon yang tengah berada diseberang telepon.
            “ ne oppa, ini aku. Kau ini, apa semudah itu kau melupakan suara istrimu eoh! “ teriak Hyun Hoon disambut kekehan lembut dari Jong Woon.
            “ pulanglah chagi…” sesaat Hyun Hoon terdiam dan tak menjawab ucapan Jong Woon dari seberang telepon.
            “ Hoonie, Jung hyun Hoonie..” teriak Jong Woon.
            “ naddo oppa-ya, aku juga sangat merindukanmu..aku ingin pulang, bisakah kau menjemputmu hari ini? “
            “ jeongmal mianhae chagi, aku tak bisa. Ada pekerjaan yang tak bisa aku tunda hari ini “ perkataan Jong Woon membuat Hyun Hoon kembali terdiam, ada perasaan kecewa terbersit dalam hatinya kini. Bagaimana mungkin Jong Woon lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan dirinya.
            “ gwaenchana oppa, pekerjaan itu lebih penting kau uruslah terlebih dahulu. Aku bisa pulang sendiri kerumah dan kita bisa bertemu dirumah setelah kau selesai bekerja..” ucap Hyun Hoon dengan nada sedikit lesu.
            “ apa tidak apa – apa chagi, aku berjanji jika urusanku telah selesai aku akan segera pulang agar kita bisa segera bertemu..saranghaeyo! “  ucap Jong Woon dipercakapan terakhirnya bersama Hyun Hoon ditelepon.
            “ arraseo! Naddo saranghaeyo “ ujar Hyun Hoon sembari menutup telepon.
            “ selalu seperti ini, kau lebih cinta pada pekerjaanmu oppa, cihh!!! “ ucap Hyun Hoon sembari menendang kasar pasir pantai yang mengenai kakinya yang tanpa alas.


=XxX=

            “ bagus Jong Woon-ah, hyung yakin jika Hyun Hoon saat ini tengah kesal dengan sikapmu “ Jong Woon hanya terkekeh, sementara kedua yeoja yang tak lain adalah kedua sahabat baik Hyun Hoon tengah duduk sembari menempelkan sebuah tulisan ucapan selamat datang dibalik pintu menuju taman belakang rumah milik Hyun Hoon dan Jong Woon.
            Tadi pagi manager Park memang sengaja datang kerumah Jong Woon untuk mempersiapkan acara penyambutan Hyun Hoon. Tak lupa manager Park juga menghubungi kedua sahabat baik Hyun Hoon untuk membantu Jong Woon menghias dengan berbagai pernak pernik kesukaan Hyun Hoon istrinya.
            “ oppa, yang ini diletakkan dimana? “ ujar Ji Joon sembari memperlihatkan ribuan kelopak bunga mawar merah beraneka jenis warna pada Jong Woon.
            “ kau taburkan itu disekeliling lilin – lilin dihalaman belakang Joonie..” Ji Joon hanya mengangguk dan melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Sementara Young Ah membantu manager Park untuk membuat dekorasi taman dengan berbagai moment yang sengaja Jong Woon abadikan dalam sebentuk potret. Potret – potret dirinya bersama Hyun Hoon istrinya kini berjejer membentuk sebuah hati bediameter besar yang sudah Jong Woon persiapkan sebagai hadiah kejutan untuk kedatangan Hyun Hoon.
            “ bagaimana menurutmu Jong Woon-ah, apa kau suka? “ Jong Woon hanya tersenyum puas melihat semua sahabatnya bekerja sangat keras untuk membantunya.
            “ gomawo, entah apa yang harus aku lakukan untuk membalas ucapan terima kasihku pada kalian semua…”
            “ kau hanya cukup membuat Hyun Hoon kami bahagia Jong Woon-sshi, Arraseo!!!! “ teriak ketiganya bersamaan.
            “ Arraseyo “




=XxX=

            Setelah mengemasi barang – barang miliknya dan kembali memastikan tak ada satu barangpun yang tertinggal akhirnya Hyun Hoon melangkahkan kakinya dengan menyeret sebuah koper berukurang sedang ditangannya. Ia kemudian melangkah menuju sebuah mobil putih miliknya yang ia parkir diarea parkiran resort.
~drrttt~
            Hyun Hoon merogoh ponsel touch putih miliknya didalam tas yang ia sampirkan dibahu kanannya. Dengan cepat ia membuka satu buah pesan yang tertera dilayar ponsel yang dikirim sahabatnya Ji Joon.
“ ada sesuatu yang terjadi pada Jong Woon, kumohon kau cepat pulang kerumah Hoonie! “
            Bak disambar petir disiang bolong manakala ia membaca pesan masuk yang dikirim Ji Joon untuknya. Hyun Hoon terus dihantui bayang – bayang perihal yang menimpa Jong Woon suaminya, pertanyaan – pertanyaan kini mulai menggelayuti benaknya. Ia dihantui ketakutan dan rasa cemas bersamaan, tanpa pikir panjang akhirnya Hyun Hoon mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat namun tetap mencoba untuk bersikap tenang, secemas apapun ia terhadap Jong Woon ia pun harus memikirkan keselamatan dirinya.
            Tak perlu menunggu waktu yang lama untuk Hyun Hoon sampai dirumahnya, ia memarkirkan mobil miliknya sembarang. Hyun Hoon lekas berlari menuju kedalam rumah berharap Jong Woon suaminya dalam keadaan baik – baik saja. perasaannya kini mulai gusar manakala mendapati manager Park berserta kedua sahabatnya Ji Joon dan Young Ah tengah duduk disebuah kursi diruang makan rumahnya.
            “ apa yang terjadi, mana Jong Woon oppa! “ pekik Hyun Hoon, namun ketiga orang yang berada dihadapannya itu hanya terdiam tanpa sepatah katapun keluar dari mulut masing – masing.
            “ dimana Jong Woon oppa, kumohon jawab aku Joonie, Youngie, manager Park!! “ Hyun Hoon kini mulai terisak disela – sela ketakutan yang mulai menguasai perasaannya. Ia mencoba mencari kesemua arah dan berharap Jong Woon suaminya menyambutnya dengan senyuman khas yang membuatnya merasa nyaman.
            “ oppa kumohon, ini sungguh lelucon yang sangat konyol! Kumohon hentikan ini, kau dimana Jong Woon oppa…” kini Hyun Hoon semakin terisak pilu sembari menyembunyikan wajahnya dikedua kakinya. Tiba – tiba sepasang tangan membelai lembut surai hitam kecokelatan miliknya, Hyun Hoon menengadahkan wajahnya menatap lekat orang yang kini berada dihadapannya.
              uljimma chagi, jeball? “ ucap orang yang tak lain adalah Jong Woon, perlahan ia mengusap lembut Kristal bening yang membasahi pipi Hyun Hoon sembari menyunggingkan seulas senyum manis yang selalu membuat Hyun Hoon tenang.
            “ oppa “ ucap Hyun Hoon. ia mengusap lembut inchi demi inchi wajah tampan milik Jong Woon suaminya, sesaat kemudian tubuh mungilnya kini telah berada dalam pelukan hangat Jong Woon. Kedua sahabat Hyun Hoon beserta manager Park hanya bisa tersenyum haru menyaksikan sepasang suami istri itu kini telah kembali mereguk manisnya kebersamaan.
            “ bogoshippo, neomu bogoshippo “ Jong Woon masih terus memeluk erat tubuh Hyun Hoon, sementara Hyun Hoon kembali terisak dipelukan Jong Woon suaminya.
            “ naddo neomu bogoshippo oppa-ya.. “
            “ aku ada sesuatu untukmu chagi? “ ucap Jong Woon membuat keduanya saling beradu pandang.
            “ Mwo? “
            “ tapi syaratnya kau harus menutup kedua matamu. Arra! “ ucap Jong Woon sembari mendelik manja kearah Hyun Hoon istrinya.
            “ baiklah, hanya untuk malam ini saja aku menuruti perintahmu Tuan Kim..” Jong Woon hanya terkekeh manakala mendengar ucapan kesal dari bibir Hyun Hoon. Kini Hyun Hoon mulai memejamkan kedua bola mata onyxnya, sementara Jong Woon mulai memapah Hyun Hoon menuju keluar rumah dan membawanya kehalaman belakang rumah.
            “ cha~~buka matamu chagi, dan lihatlah…” perlahan Hyun Hoon membuka kedua bola matanya dalam sekejap ribuan lilin dan kelopak mawar mengelilingi tempatnya kini berdiri. Terbersit perasaan bercampur haru membaur menjadi satu didalam hatinya, seulas senyum tak hentinya – hentinya menghias bibir tipis milik Hyun Hoon.
            “ hana, dul, set! Surprise…” ucap Jong Woon menunjuk pada satu titik dihadapan Hyun Hoon, semua lampu tampak menyala mengelilingi potret dirinya bersama Hyun Hoon yang dibentuk menyerupai bentuk hati berukuran besar.
            “ ini indah oppa, sangat indah…” ucap Hyun Hoon, tanpa terasa Kristal bening mulai menyeruak kembali membasahi kelopak matanya.
            “ yak! Ada apa lagi chagi, mengapa menangis? Apa kau tak suka eoh? “ Hyun Hoon hanya menggeleng lembut.
            “ aku sangat menyukai ini, gomawo kau bersusah payah membuat ini untukku..mianhae selama ini aku telah menuduhmu dan menjauhimu oppa…”
            “ tanpa mereka yang membantuku mana mungkin aku bisa memberimu kejutan indah ini chagi “ ujar Jong Woon sembari melirik kearah Ji Joon, Young Ah dan manager Park yang berada diambang pintu.
            “ gomapseumnida…” ucap Hyun Hoon sembari membungkuk dihadapan kedua sahabatnya dan manager Park, ketiganya hanya mengangguk dan tersenyum lembut kearah Hyun Hoon.
            “ kami senang melakukan ini, sebab kami tak sabar ingin segera dihadiahi Kim Junior dari kalian berdua “ teriak ketiganya bersamaan, Hyun Hoon dan Jong Woon hanya terkekeh menanggapinya.
            “ kami tak akan menggangu, kalian bersenang – senanglah…”



=XxX

            “ chagi kau tahu betapa gilanya aku berpisah jauh darimu…” ujar Jong Woon sembari memeluk Hyun Hoon dalam selimut yang mereka kenakan. Hyun Hoon dan Jong Woon memang tengah menatap bintang dibalkon kamar.
            “ benarkah, aku tidak percaya jika kau seperti oppa? “ cibir Hyun Hoon membuat Jong Woon terlihat sangat kesal padanya.
            “ yak! Kau ini, lihatlah guratan hitam dibawah mataku ini..” Hyun Hoon terkekeh manakala melihat tingkah Jong Woon yang terkesan manja padanya.
            “ arra oppa chagi, manager Park sudah menceritakan semuanya padaku “ ucap Hyun Hoon sembari mencubit gemas hidung runcing milik Jong Woon suaminya. Kini Jong Woon membalikan posisi Hyun Hoon berhadapan tepat dengannya, cukup lama ia terus menatap lekat lekuk wajah mungil Hyun Hoon. sementara Hyun Hoon hanya melingkarkan lengannya dileher Jong Woon. Kelopak matanya kini terpejam sempurna, Hyun Hoon kini dapat merasakan kecupan lembut dari bibir milik Jong Woon pada bibirnya.
            “saranghaeyo…” ucap Jong Woon disela – sela kecupan manisnya pada Hyun Hoon.



=XxX=

            Matahari mulai menyusup masuk kedalam kamar Jong Woon dan Hyun Hoon. perlahan Jong Woon kembali membuka kelopak matanya dan melirik kesamping kiri tempat tidurnya memastikan Hyun Hoon tengah tertidur lelap disampingnya. Namun ia tak menemukan Hyun Hoon, dengan cepat Jong Woon bangkit dari tidurnya dan berlari menuju dapur yang berada dilantai dasar rumahnya. Sosok yeoja cantik berbalut celemek berwarna merah muda kini tengah berada didapur rumahnya, Jong Woon hanya menyunggingkan senyuman manisnya manakala melihat istrinya tengah bergelut dengan masakan – masakan yang dapat menggelitik semua saraf pancaindranya.
            Perlahan Jong Woon melangkahkan kakinya sembari berjinjit mendekati Hyun Hoon. ia kemudian melingkarkan lengan kekarnya erat pada tubuh mungil istrinya, sesaat Hyun Hoon menghentikan kegiatan memasaknya dan membelai lembut pipi kanan Jong Woon suaminya.
            “ annyeong haseyo oppa…” ucap Hyun Hoon lembut.
            “ mengapa kau tak membangun aku chagi? “ ujar Jong Woon dengan suara yang terdengar masih sangat parau. Hyun Hoon hanya tersenyum dan berbalik menghadap kearah Jong Woon.
            “ tidurmu sangat lelap oppa, aku tak berani membangunkamu karena aku tahu kau begitu lelah menyiapkan kejutan kemarin untukku… “ Hyun Hoon kembali mencubit gemas hidung runcing Jong Woon.
            “ morning kiss..” ucap Jong Woon sembari memajukan bibirnya kearah Hyun Hoon. sementara Hyun Hoon hanya terkekeh dan menggeleng kearah suaminya.
            “ yak! Morning kiss chagi..” rengek Jong Woon bak anak kecil.
~Chu~
            Sebuah kecupan lembut kembali mendarat dibibir Jong Woon, sesaat keduanya kembali terhanyut dalam suasana romantisme dipagi hari. Cukup lama kecupan demi kecupan mendarat menghiasi bibir Hyun Hoon.
            “ kita lanjutkan didalam saja chagi…” bisik Jong Woon dengan nada menggoda.
            “ yak! Ini masih pagi Jong Woon-sshi, apa mau spatula ini menghampiri kepalamu eoh! “ pekik Hyun Hoon sembari menunjuk sebuah spatula ditangannya.
            “ shirreo!! Aish..yeoja ini kenapa suka sekali mengacaukan suasana ” ucap Jong Woon kesal sementara Hyun Hoon hanya terkekeh.
            “ jika aku pengacau memangnya kenapa eoh! “ Hyun Hoon kini mendaratkan spatula miliknya kekepala Jong Woon, namun dengan cepat Jong Woon mengunci tubuh Hyun Hoon dalam dekapannya.
            “ karena aku mencintaimu nona Kim…” bisik Jong Woon ditelinga Hyun Hoon. Hyun Hoon kini mengatup kedua pipi milik Jong Woon suaminya.
            “ gomapta oppa chagi…”

`` FIN ``

Kya!!!!!!!!! JDERRR….FF macam apa ini, semakin hari kenapa semakin aneh bin ajaib FF buata saya ini. mianhae yeorobun, jika FF Part B yang saya janjikan agak mengecewakan dan tidak sesuai yang diharapkan. Alurnya yang berantakan serta typo yang semakin banyak bermunculan dan tak bisa saya hindari juga. Yang sudah terlanjur kena TaG tangan jahil saya ini, dimohon partisipasinya untuk berRCL ria(?) meramaikan FF saya. 
Gomapseumnida yeorobun #deep bow with Yesung oppa ^_^










No comments:

Post a Comment