Title
: “ Trouble Maker [Part B ~ Ending] “
Author : Shippa Kim
Facebook : Shippa Kim
Twitter : @shippa3
Main
Cast
·
Jung Hyun Hoon a.k.a Shippa Kim
·
Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong
Woon
Supporter
Cast
Genre
: Romance Fantasy / a bit sad
Length : Series
Rate
: PG 17 (+)
Warning
: Gaje akut, abal-abal kronis, tidak sesuai EYD menurut aturan yang berlaku,
serta masih banyak sekali Typo bertebaran disetiap alur FF yang saya buat.
Disclaimer
: YeHyun is Min, Fanfiction is originally my Work. DON’T COPPAST, DON’T BASH,
DON’T LIKE DON’T READ !!
Budayakan
LIKE terlebih dahulu ya.. ^^
~~
Happy Reading ~~
~
Story Begin ~
***
Diruang
tamu keduanya kini hanya duduk diam, Hyun Hoon hanya tertunduk dan sesekali ia
menghela nafasnya. Sementara Jong Woon, ia terus menatap istrinya dengan
tatapan sendu. Ia merindukan belaian hangat tangan Hyun Hoon ketika ia bangun
dipagi hari, ia merindukan kecupan manis dari bibir Hyun Hoon dan yang selalu
membisikan kata-kata manis ketika ia dalam keadaan gelisah. Ia terus menatap
lekat Hyun Hoon, menyusuri lekuk wajah istrinya tanpa ada satu inchipun yang ia
lewatkan.
“
apa yang ingin kau bicarakan? ” ujar Hyun Hoon mengusik keheningan diantara
mereka berdua.
“
apakah kau masih membenciku? “ Hyun Hoon bukannya menjawab ia malah
menyunggingkan senyum sinisnya dihadapan Jong Woon.
“
menurutmu ? “
“
apa kau tak bisa memaafkanku atas apa yang aku lakukan padamu tempo hari..aku
tersiksa dengan keadaan seperti, aku merindukanmu chagi..” sesaat keduanya
kembali saling diam, Hyun Hoon menatap lekat wajah suami yang sangat ia
rindukan, namun untuk saat ini kebencian akan perbuatan Jong Woon menutup semua
kerinduaan yang ia rasakan.
“
aku hanya perlu waktu, dan kurasa dengan menjauh dan hidup secara terpisah itu
lebih baik untuk kita…” tak disangka Hyun Hoon kembali mengucapkan perkataan
yang membuat dada Jong Woon sesak dan panas.
“
jadi kita? ” namun dengan cepat Hyun Hoon menggelengkan kepalanya seolah tahu
apa yang akan Jong Woon ucapkan.
“
aku hanya perlu waktu untuk tidak bertemu denganmu, bukan berniat mengakhiri
pernikahan ini. Aku merasa aku masih belum nyaman setelah kejadian itu, aku
ingin merasakan kembali merindukanmu disaat kita berjauhan, dan jika itu
terjadi aku berjanji kau boleh menjemputku diresort yang kusewa di Jeju.
Kumohon berikan aku waktu 1 bulan ini? ” Jong Woon hanya mengangguk dan kini
terlihat kembali senyuman tipis dari bibirnya. Paling tidak, ia telah menemukan
kelegaan akan masalahnya.
“
arraseo! apa perlu kuantar? “ Hyun Hoon dengan lembut menolak tawaran Jong
Woon. Ia kembali bangkit dan meraih penyangga koper miliknya.
“
aku akan sangat merindukanmu, berjanjilah untuk menjaga kesahatanmu selama aku
pergi..” Hyun Hoon kini pergi meninggalkan Jong Woon, sementara Jong Woon hanya
tersenyum dan mengantarkan Hyun Hoon hingga kedepan pintu rumah.
“
jaga dirimu baik-baik, akupun akan sangat merindukanmu. Jika semuanya telah
siap dan saat kau telah siap menghubungiku, aku pasti akan datang menjemputmu…”
“
nde..arraseoyo..”
***
=XxX=
Sesosok yeoja tengah berdiri
ditepian pantai dengan mengenakan mantel bulu berwarna cokelat caramel menutupi
sebagian dress putih yang ia kenakan, tatapan mata onyx yang terbingkai
sunglasses itu menerawang jauh sembari menatap deburan ombak yang tampak
berarak – arak dihamparan lautan luas. Semilir angin membelai lembut surai
hitam kecokelatan miliknya, sesekali ia membenarkan anak surai yang menutupi
sebagian wajahnya. Yeoja manis bersunglasses itu bernama Jung Hyun Hoon, sudah
hampir satu bulan lamanya ia menghabiskan waktunya untuk menenangkan hatinya
dipulau Jeju, pulau yang mempertemukan dirinya dengan namja bermata obsidian
bernama Kim Jong Woon. Dipulau ini pulalah keduanya saling mengingat janji suci
untuk mengarungi bahtera rumah tangga, namun akibat seorang yeoja yang hadir
dikehidupan Hyun Hoon dan Jong Woon mimpi indah yang tengah mereka rajut harus
pupus dan berakhir dengan perpisahan sementara.
Ditempat ini Hyun Hoon banyak
merenungi semua sikap dan rasa khilafnya ketika pertengkaran itu terjadi,
bahkan sering terjadi adu mulut dan umpatan kecil yang menguak begitu saja dari
balik bibir tipisnya. Tak ada celotehan riang, tak ada sentuhan lembut nan hangat
kini dari Jong Woon untuknya. Hyun Hoon memang sangat mencintai Jong Woon
suaminya, namun disisi lain kesakitan itu begitu menguasai nalar dan hatinya.
Sesekali ia menatap sesaat ponsel touch putih pemberian Jong Woon untuknya,
diponsel itu terdapat potret yang diabadikan Jong Woon sewaktu mereka bersama
merajut mimpi indah disebuah rumah mungil dikawasan Cheonan. Sesekali segaris
senyum mengembang sempurna menghiasi wajah tirusnya.
“ arrgggghhh! “ Hyun Hoon berteriak,
berharap dapat melepas beban dan rasa sakitnya selama ini. ia masih bersyukur
ditengah prahara yang tengah terjadi pada keluarga kecilnya, Hyun Hoon masih
mempunyai kedua sahabat yang sangat menyayanginya Ji Joon dan Young Ah, bahkan
keduanya tak segan – segan untuk menginap diresort yang Hyun Hoon sewa selama
ia berada di Jeju.
Sudah hampir tengah malam dan udara
semakin terasa menusuk kulit, akhirnya Hyun Hoon memutuskan untuk beranjak dari
tempatnya dan berjalan menuju kamar resort untuk sekedar melepas penat dengan
beristirahat malam ini. ia kini merebahkan tubuh mungilnya yang semakin
mengurus ditempat tidur king size dan sesekali helaan nafas berat terdengar
mengisi ruangan berukuran besar itu.
=XxX=
Sementara Jong Woon, hampir setiap
harinya ia selalu menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan menyibukan diri
didunia acting. Bahkan kini Jong Woon tengah merambah kariernya didunia tarik
suara dan ia memulai debut pertamanya menjadi sebagai salah satu penyanyi
pengisi soundtrack disalah satu drama terbarunya. sesaat ia mendudukan tubuhnya
disebuah kursi lipat yang ia gunakan setiap ia berada dilokasi syuting. guratan
hitam tampak terlihat jelas memenuhi kelopak mata bagian bawahnya, tubuhnya pun
tampak terlihat semakin mengurus tanda bahwa Jong Woon tak bisa makan dengan
baik akhir – akhir ini.
“ Jong Woon-sshi sudah waktunya
untuk take! “ teriak sang astrada padanya, sesaat ia menghentikan aktivitas
mendengarkan music pada ipod ditangannya.
“ nde hyung..” teriak Jong Woon,
kemudian ia kembali bergelut didepan layar kamera.
“ Chaa~~ syuting selesai, terima
kasih semuanya. Terima kasih Jong Woon-ah kau telah bekerja sangat baik selama
kita bekerja sama “ Jong Woon hanya mengangguk dan menyunggingkan seulas senyum
dibibir mungilnya. Kini ia berjalan menuju sebuah ruang ganti dimana seorang
manager baru yang menanganinya tengah menunggu disana.
“ Jong Woon-ah kau lelah “ ujar
manager Park sembari menghampiri Jong Woon yang baru saja selesai berganti
pakaian.
“ lelah sekali hyung, jadwal
selanjutnya kita kemana hyung? “ ucap Jong Woon sembari menenggak habis air
mineral dalam botol.
“ aku memang managermu, tapi bukan
berarti aku mengendalikanmu, kau sahabatku bukan mesin pencetak uang ataupun
robot. Hari ini tak ada jadwal untukmu, jadi kau bisa pulang dan beristirahat
dengan baik, lihatlah matamu sudah seperti mata panda eoh..” ujar manager Park
pada Jong Woon.
“ gomawo hyung, tak salah aku
memilihmu menjadi manager baruku. Kajja!” kini keduanya berlalu menuju sebuah
mobil yang terparkir diarea parkiran bawah tanah.
=XxX=
“ Hoonie bagaimana photo ini
menurutmu? “ ujar Ji Joon yang menunjukan sebuah potret dilayar laptop
miliknya, Hyun Hoon dan kedua sahabatnya Ji Joon dan Young Ah memang sama –
sama menyukai photography dan kini mereka bertiga membuka sebuah studio
dikawasan Seoul dan sama – sama menjadi photographer disalah satu majalah
terkenal di Korea.
“ sebaiknya lightingnya agak sedikit
dikurangi Joonie, bagaimana jika besok kita perbaiki kembali. Kita masih
mempunyai waktu 2 minggu lagi bukan? Aku tak ingin membuat majalah yang memakai
kita sebagai photographer kecewa dengan hasil jepretan kita selama ini “ Ji
Joon hanya mengangguk mendengar ucapan panjang lebar dari sahabatnya itu,
sementara Young Ah datang dengan membawa cemilan dan 3 gelas strawberry milk
kesukaan mereka bertiga.
“ sudahi pekerjaan kalian, ini hari
libur girls apa kalian tak ingin menikmati libur kalian eoh! “ pekik Young Ah
sembari menutup layar laptot keduanya. Hyun Hoon dan Ji Joon menatap tajam
kearah Young Ah, sementara Young Ah hanya bergidik ngeri melihat tatapan
menyeramkan dari kedua sahabat dihadapannya itu.
“
Youngie!! “ teriak keduanya secara bersamaan.
“ yak! Mian..mian. habis aku kesal
dengan kalian berdua selalu sibuk, dasar Mrs.Workaholic! “ ucap Young Ah
membuat Hyun Hoon dan Ji Joon semakin geram.
“ yak! Awas kau Youngie, tak akan
kami kasih ampun eoh!! “
=XxX=
Jong Woon tiba dirumah yang dulu ia
tempati bersama Hyun Hoon istrinya, dengan tubuh lelah ia melangkahkan kakinya
menuju sebuah dapur yang kini hampir tak pernah ia sentuh semenjak Hyun Hoon
pergi. Ia meraih gelas dan menuangkan air dingin lalu segera meneguk dan
menyisakan sedikit air didalamnya. Cukup lama Jong Woon tertegun, ia kembali
menatap area sekeliling dapur dimana dulu Hyun Hoon selalu berdiri tepat
ditempatnya berdiri dengan celemek berwarna merah muda melekat ditubuh mungil
istrinya.
“ kapan kau akan pulang Hoonie
chagi, nan jeongmal bogoshippoyo” bisiknya lembut sembari meneguk kembali gelas
yang masih tersisa air.
Jong Woon kembali melangkahkan
kakinya menuju kamar, ia memutar kenop pintu kamar yang pernah ia huni berdua
dengan Hyun Hoon. sesaat bayangan Hyun Hoon seperti muncul dan tengah tertidur
pulas diranjang yang biasa mereka tempati.
“ Hoonie chagi “ ujar Jong Woon
terbata, ia mengucek perlahan kedua bola mata obsidian miliknya, sedetik
kemudian bayang Hyun Hoon sudah tak nampak dihadapannya.
“ ternyata hanya bayanganku saja..”
ucapnya lirih, ia kembali melangkahkan kakinya dan menghempas kasar tubuhnya
pada ranjang empuk miliknya.
=XxX=
“ Hoonie chagi, apa kau tak
merindukan suamimu Jong Woon oppa eoh? “ ujar Ji Joon tiba – tiba, sementara
Hyun Hoon hanya mematung dan tak berkata apapun untuk menjawab pertanyaan yang
dilontarkan sahabatnya itu ia masih sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri
dan kembali menatap hamparan laut diatas balkon kamarnya.
“ tanyakan hatimu chagi, aku tahu
kau masih sangat mencintai Jong Woon oppa. Lupakan egomu sesaat dan yakinkan
perasaanmu! “ ucapan Young Ah semakin membuat Hyun Hoon mengunci rapat
bibirnya, seakan lidahnya kelu dan tak bisa untuk melontarkan satu jawabanpun
dari mulutnya. Hyun Hoon hanya tersenyum getir, sementara Ji Joon dan Young Ah
saling menatap satu sama lain.
“ aku hanya perlu waktu untuk
meyakinkan perasaanku terhadap suamiku Jong Woon, dan tak bisa aku pungkiri aku
memang masih mencintainya bahkan sangat mencintainya Youngie, Joonie. Jadi
kumohon bantu aku? Jeball…” ujar Hyun Hoon. Keduanya tersenyum kearah Hyun
Hoon, karena bagi Hyun Hoon saat ini hanya kedua sahabatnya itulah yang masih
bisa ia percaya.
“ suatu saat nanti kebahagiaan pasti
akan kembali menghiasi kehidupanmu bersama dengan Jong Woon oppa, Hwaiting! “
kini ketiganya saling memeluk erat satu sama lain, bahkan terkadang kekehan
lembut terdengar dari bibir ketiganya.
=XxX=
Jong Woon tampak menggeliat manakala
cahaya matahari masuk melalui celah gorden kamarnya, perlahan ia membuka kedua
kelopak mata indahnya. Tubuh lelahnya memang membuat Jong Woon tidur begitu
pulas malam tadi, maka tak heran jika ia terbangun dengan pakaian sama seperti
pakaian yang ia kenakan kemarin sore. Sesekali ia melirik kearah kalender yang
terpampang disamping dinding kamarnya, seulas senyum kini tergambar diwajah
tampannya.
“ apa kau akan pulang chagi, ini
sudah hari terakhir masa meditasimu eoh! “ ujarnya sembari memandangi potret
cantik yang terbingkai indah disamping tempat tidurnya.
Jong Woon kemudian melangkahkan
kakinya menuju kamar mandi yang terletak didalam kamar miliknya, ia
menenggelamkan seluruh tubuhnya kedalam air hangat dalam bathtub berharap lelah
yang menggelayuti tubuhnya akan hilang.
“ Jong Woon-ah apa kau didalam! “
seseorang mengetuk pintu kamar mandi, Jong Woon menyembulkan wajahnya dari
dalam bathtub.
“ ne, aku sedang mandi hyung. Kau
tunggulah diruang tamu, jika kau ingin minum atau sarapan kau buatlah sendiri…”
teriak Jong Woon dari dalam kamar mandi.
“ arraseo! “
=XxX=
“ yak! Kau ini mandi atau bersemedi
eoh, kenapa lama sekali? “ ujar manager Park yang tak biasanya datang sepagi
ini. Jong Woon hanya terkekeh sembari mengeringkan rambut basahnya dengan
handuk kecil ditangannya.
“ ada perihal apa hyung datang
sepagi ini? “ ujar Jong Woon polos, ia menuangkan susu vanilla kedalam gelas
miliknya dan menyantap sehelai roti panggang yang telah disiapkan oleh manager
Park untuknya.
“ kau ini berpura – pura bodoh atau
memang sangat bodoh eoh! “ tiba – tiba manager Park memukul lembut kepala Jong
Woon dengan sebuah garpu yang tengah ia genggam.
“ hyung appo..” ucap Jong Woon
sembari mengelus lembut kepalanya.
“ cepat bersiap – siap, kita akan
sangat sibuk pagi ini “
“ apa maksud ucapan hyung, aku tak
mengerti? “ ujar Jong Woon dan lagi – lagi membuat manager Park menghela nafas
dibuatnya.
“ yak! Apa kau lupa jika kita akan
menyiapkan pesta kejutan untuk kedatangn Hyun Hoon eoh! “ manager Park
berteriak tepat ditelinga Jong Woon.
“ aku tidak tuli hyung, mana mungkin
aku bisa melupakan itu ” ujar Jong Woon sembari menggaruk lembut kepalanya.
“ aish! Lama – lama aku bisa gila
dengan keanehan sikapmu…”
“ yak! Hentikan ucapanmu atau kau
pulang dengan uang pesangon dariku…”
=XxX=
Hari memang masih sangat pagi, namun
Hyun Hoon sudah terbangun. Ia kini tengah berdiri seperti biasa dengan posisi
yang sama dibibir pantai pagi ini. hampir satu bulan penuh tak perduli apakah
itu pagi atau malam baginya, Hyun Hoon selalu berdiri dibibir pantai dengan
posisi menghadap langsung kelaut, sesekali ia memejamkan kelopak matanya
berharap seseorang yang ia rindukan keberadaannya datang dan memeluk lembut
tubuhnya dari belakang. Hyun Hoon tersadar, ketika bayangan Jong Woon suaminya
melintas dipikirannya. Sesaat kemudian ia meraih ponsel disaku sweater yang
tengah ia kenakan sekarang.
“
yeoboseyo? “ ucap seseorang dari seberang telepon, sesaat Hyun Hoon
tertegun meresapi lembutnya suara yang berasal dari seorang namja yang tak lain
suara suaminya Jong Woon.
“
oppa? oppa? “ ujar Hyun Hoon dengan nada sedikit
bergetar, ia memang telah berjanji pada Jong Woon jika ia akan menghubungi
suaminya tepat dihari terakhirnya berada dipulau Jeju.
“
Hoonie, benarkah ini kau chagi? “ ucap Jong Woon yang tengah berada
diseberang telepon.
“
ne oppa, ini aku. Kau ini, apa semudah itu kau melupakan suara istrimu eoh! “ teriak
Hyun Hoon disambut kekehan lembut dari Jong Woon.
“
pulanglah chagi…” sesaat Hyun Hoon terdiam dan tak menjawab ucapan Jong
Woon dari seberang telepon.
“
Hoonie, Jung hyun Hoonie..” teriak Jong Woon.
“
naddo oppa-ya, aku juga sangat merindukanmu..aku ingin pulang, bisakah kau
menjemputmu hari ini? “
“
jeongmal mianhae chagi, aku tak bisa. Ada pekerjaan yang tak bisa aku tunda
hari ini “ perkataan Jong Woon membuat Hyun Hoon
kembali terdiam, ada perasaan kecewa terbersit dalam hatinya kini. Bagaimana
mungkin Jong Woon lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan dirinya.
“
gwaenchana oppa, pekerjaan itu lebih penting kau uruslah terlebih dahulu. Aku
bisa pulang sendiri kerumah dan kita bisa bertemu dirumah setelah kau selesai
bekerja..” ucap Hyun Hoon dengan nada sedikit lesu.
“
apa tidak apa – apa chagi, aku berjanji jika urusanku telah selesai aku akan
segera pulang agar kita bisa segera bertemu..saranghaeyo! “ ucap Jong Woon dipercakapan terakhirnya
bersama Hyun Hoon ditelepon.
“
arraseo! Naddo saranghaeyo “ ujar Hyun Hoon sembari menutup telepon.
“ selalu seperti ini, kau lebih
cinta pada pekerjaanmu oppa, cihh!!! “ ucap Hyun Hoon sembari menendang kasar
pasir pantai yang mengenai kakinya yang tanpa alas.
=XxX=
“ bagus Jong Woon-ah, hyung yakin
jika Hyun Hoon saat ini tengah kesal dengan sikapmu “ Jong Woon hanya terkekeh,
sementara kedua yeoja yang tak lain adalah kedua sahabat baik Hyun Hoon tengah
duduk sembari menempelkan sebuah tulisan ucapan selamat datang dibalik pintu
menuju taman belakang rumah milik Hyun Hoon dan Jong Woon.
Tadi pagi manager Park memang
sengaja datang kerumah Jong Woon untuk mempersiapkan acara penyambutan Hyun
Hoon. Tak lupa manager Park juga menghubungi kedua sahabat baik Hyun Hoon untuk
membantu Jong Woon menghias dengan berbagai pernak pernik kesukaan Hyun Hoon
istrinya.
“ oppa, yang ini diletakkan dimana?
“ ujar Ji Joon sembari memperlihatkan ribuan kelopak bunga mawar merah beraneka
jenis warna pada Jong Woon.
“ kau taburkan itu disekeliling
lilin – lilin dihalaman belakang Joonie..” Ji Joon hanya mengangguk dan
melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Sementara Young Ah membantu manager
Park untuk membuat dekorasi taman dengan berbagai moment yang sengaja Jong Woon
abadikan dalam sebentuk potret. Potret – potret dirinya bersama Hyun Hoon
istrinya kini berjejer membentuk sebuah hati bediameter besar yang sudah Jong
Woon persiapkan sebagai hadiah kejutan untuk kedatangan Hyun Hoon.
“ bagaimana menurutmu Jong Woon-ah,
apa kau suka? “ Jong Woon hanya tersenyum puas melihat semua sahabatnya bekerja
sangat keras untuk membantunya.
“ gomawo, entah apa yang harus aku
lakukan untuk membalas ucapan terima kasihku pada kalian semua…”
“ kau hanya cukup membuat Hyun Hoon
kami bahagia Jong Woon-sshi, Arraseo!!!! “ teriak ketiganya bersamaan.
“ Arraseyo “
=XxX=
Setelah mengemasi barang – barang
miliknya dan kembali memastikan tak ada satu barangpun yang tertinggal akhirnya
Hyun Hoon melangkahkan kakinya dengan menyeret sebuah koper berukurang sedang
ditangannya. Ia kemudian melangkah menuju sebuah mobil putih miliknya yang ia
parkir diarea parkiran resort.
~drrttt~
Hyun Hoon merogoh ponsel touch putih
miliknya didalam tas yang ia sampirkan dibahu kanannya. Dengan cepat ia membuka
satu buah pesan yang tertera dilayar ponsel yang dikirim sahabatnya Ji Joon.
“ ada sesuatu yang terjadi pada
Jong Woon, kumohon kau cepat pulang kerumah Hoonie! “
Bak
disambar petir disiang bolong manakala ia membaca pesan masuk yang dikirim Ji
Joon untuknya. Hyun Hoon terus dihantui bayang – bayang perihal yang menimpa
Jong Woon suaminya, pertanyaan – pertanyaan kini mulai menggelayuti benaknya.
Ia dihantui ketakutan dan rasa cemas bersamaan, tanpa pikir panjang akhirnya
Hyun Hoon mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat namun tetap mencoba untuk
bersikap tenang, secemas apapun ia terhadap Jong Woon ia pun harus memikirkan
keselamatan dirinya.
Tak perlu menunggu waktu yang lama
untuk Hyun Hoon sampai dirumahnya, ia memarkirkan mobil miliknya sembarang.
Hyun Hoon lekas berlari menuju kedalam rumah berharap Jong Woon suaminya dalam
keadaan baik – baik saja. perasaannya kini mulai gusar manakala mendapati
manager Park berserta kedua sahabatnya Ji Joon dan Young Ah tengah duduk
disebuah kursi diruang makan rumahnya.
“ apa yang terjadi, mana Jong Woon
oppa! “ pekik Hyun Hoon, namun ketiga orang yang berada dihadapannya itu hanya
terdiam tanpa sepatah katapun keluar dari mulut masing – masing.
“ dimana Jong Woon oppa, kumohon
jawab aku Joonie, Youngie, manager Park!! “ Hyun Hoon kini mulai terisak disela
– sela ketakutan yang mulai menguasai perasaannya. Ia mencoba mencari kesemua
arah dan berharap Jong Woon suaminya menyambutnya dengan senyuman khas yang
membuatnya merasa nyaman.
“ oppa kumohon, ini sungguh lelucon
yang sangat konyol! Kumohon hentikan ini, kau dimana Jong Woon oppa…” kini Hyun
Hoon semakin terisak pilu sembari menyembunyikan wajahnya dikedua kakinya. Tiba
– tiba sepasang tangan membelai lembut surai hitam kecokelatan miliknya, Hyun
Hoon menengadahkan wajahnya menatap lekat orang yang kini berada dihadapannya.
“
uljimma chagi, jeball? “ ucap orang yang tak lain adalah Jong Woon,
perlahan ia mengusap lembut Kristal bening yang membasahi pipi Hyun Hoon
sembari menyunggingkan seulas senyum manis yang selalu membuat Hyun Hoon
tenang.
“ oppa “ ucap Hyun Hoon. ia mengusap
lembut inchi demi inchi wajah tampan milik Jong Woon suaminya, sesaat kemudian
tubuh mungilnya kini telah berada dalam pelukan hangat Jong Woon. Kedua sahabat
Hyun Hoon beserta manager Park hanya bisa tersenyum haru menyaksikan sepasang
suami istri itu kini telah kembali mereguk manisnya kebersamaan.
“ bogoshippo, neomu bogoshippo “
Jong Woon masih terus memeluk erat tubuh Hyun Hoon, sementara Hyun Hoon kembali
terisak dipelukan Jong Woon suaminya.
“ naddo neomu bogoshippo oppa-ya.. “
“ aku ada sesuatu untukmu chagi? “
ucap Jong Woon membuat keduanya saling beradu pandang.
“ Mwo? “
“ tapi syaratnya kau harus menutup
kedua matamu. Arra! “ ucap Jong Woon sembari mendelik manja kearah Hyun Hoon
istrinya.
“ baiklah, hanya untuk malam ini
saja aku menuruti perintahmu Tuan Kim..” Jong Woon hanya terkekeh manakala
mendengar ucapan kesal dari bibir Hyun Hoon. Kini Hyun Hoon mulai memejamkan
kedua bola mata onyxnya, sementara Jong Woon mulai memapah Hyun Hoon menuju
keluar rumah dan membawanya kehalaman belakang rumah.
“ cha~~buka matamu chagi, dan
lihatlah…” perlahan Hyun Hoon membuka kedua bola matanya dalam sekejap ribuan
lilin dan kelopak mawar mengelilingi tempatnya kini berdiri. Terbersit perasaan
bercampur haru membaur menjadi satu didalam hatinya, seulas senyum tak hentinya
– hentinya menghias bibir tipis milik Hyun Hoon.
“ hana, dul, set! Surprise…” ucap
Jong Woon menunjuk pada satu titik dihadapan Hyun Hoon, semua lampu tampak
menyala mengelilingi potret dirinya bersama Hyun Hoon yang dibentuk menyerupai
bentuk hati berukuran besar.
“ ini indah oppa, sangat indah…”
ucap Hyun Hoon, tanpa terasa Kristal bening mulai menyeruak kembali membasahi
kelopak matanya.
“ yak! Ada apa lagi chagi, mengapa
menangis? Apa kau tak suka eoh? “ Hyun Hoon hanya menggeleng lembut.
“ aku sangat menyukai ini, gomawo
kau bersusah payah membuat ini untukku..mianhae selama ini aku telah menuduhmu
dan menjauhimu oppa…”
“ tanpa mereka yang membantuku mana
mungkin aku bisa memberimu kejutan indah ini chagi “ ujar Jong Woon sembari
melirik kearah Ji Joon, Young Ah dan manager Park yang berada diambang pintu.
“ gomapseumnida…” ucap Hyun Hoon
sembari membungkuk dihadapan kedua sahabatnya dan manager Park, ketiganya hanya
mengangguk dan tersenyum lembut kearah Hyun Hoon.
“ kami senang melakukan ini, sebab
kami tak sabar ingin segera dihadiahi Kim Junior dari kalian berdua “ teriak
ketiganya bersamaan, Hyun Hoon dan Jong Woon hanya terkekeh menanggapinya.
“ kami tak akan menggangu, kalian bersenang
– senanglah…”
=XxX
“ chagi kau tahu betapa gilanya aku
berpisah jauh darimu…” ujar Jong Woon sembari memeluk Hyun Hoon dalam selimut
yang mereka kenakan. Hyun Hoon dan Jong Woon memang tengah menatap bintang
dibalkon kamar.
“ benarkah, aku tidak percaya jika
kau seperti oppa? “ cibir Hyun Hoon membuat Jong Woon terlihat sangat kesal
padanya.
“ yak! Kau ini, lihatlah guratan
hitam dibawah mataku ini..” Hyun Hoon terkekeh manakala melihat tingkah Jong
Woon yang terkesan manja padanya.
“ arra oppa chagi, manager Park
sudah menceritakan semuanya padaku “ ucap Hyun Hoon sembari mencubit gemas
hidung runcing milik Jong Woon suaminya. Kini Jong Woon membalikan posisi Hyun
Hoon berhadapan tepat dengannya, cukup lama ia terus menatap lekat lekuk wajah
mungil Hyun Hoon. sementara Hyun Hoon hanya melingkarkan lengannya dileher Jong
Woon. Kelopak matanya kini terpejam sempurna, Hyun Hoon kini dapat merasakan
kecupan lembut dari bibir milik Jong Woon pada bibirnya.
“saranghaeyo…” ucap Jong Woon disela
– sela kecupan manisnya pada Hyun Hoon.
=XxX=
Matahari mulai menyusup masuk
kedalam kamar Jong Woon dan Hyun Hoon. perlahan Jong Woon kembali membuka
kelopak matanya dan melirik kesamping kiri tempat tidurnya memastikan Hyun Hoon
tengah tertidur lelap disampingnya. Namun ia tak menemukan Hyun Hoon, dengan
cepat Jong Woon bangkit dari tidurnya dan berlari menuju dapur yang berada
dilantai dasar rumahnya. Sosok yeoja cantik berbalut celemek berwarna merah
muda kini tengah berada didapur rumahnya, Jong Woon hanya menyunggingkan
senyuman manisnya manakala melihat istrinya tengah bergelut dengan masakan –
masakan yang dapat menggelitik semua saraf pancaindranya.
Perlahan Jong Woon melangkahkan
kakinya sembari berjinjit mendekati Hyun Hoon. ia kemudian melingkarkan lengan
kekarnya erat pada tubuh mungil istrinya, sesaat Hyun Hoon menghentikan
kegiatan memasaknya dan membelai lembut pipi kanan Jong Woon suaminya.
“ annyeong haseyo oppa…” ucap Hyun
Hoon lembut.
“ mengapa kau tak membangun aku
chagi? “ ujar Jong Woon dengan suara yang terdengar masih sangat parau. Hyun
Hoon hanya tersenyum dan berbalik menghadap kearah Jong Woon.
“ tidurmu sangat lelap oppa, aku tak
berani membangunkamu karena aku tahu kau begitu lelah menyiapkan kejutan
kemarin untukku… “ Hyun Hoon kembali mencubit gemas hidung runcing Jong Woon.
“ morning kiss..” ucap Jong Woon
sembari memajukan bibirnya kearah Hyun Hoon. sementara Hyun Hoon hanya terkekeh
dan menggeleng kearah suaminya.
“ yak! Morning kiss chagi..” rengek
Jong Woon bak anak kecil.
~Chu~
Sebuah kecupan lembut kembali
mendarat dibibir Jong Woon, sesaat keduanya kembali terhanyut dalam suasana
romantisme dipagi hari. Cukup lama kecupan demi kecupan mendarat menghiasi
bibir Hyun Hoon.
“ kita lanjutkan didalam saja
chagi…” bisik Jong Woon dengan nada menggoda.
“ yak! Ini masih pagi Jong
Woon-sshi, apa mau spatula ini menghampiri kepalamu eoh! “ pekik Hyun Hoon
sembari menunjuk sebuah spatula ditangannya.
“ shirreo!! Aish..yeoja ini kenapa
suka sekali mengacaukan suasana ” ucap Jong Woon kesal sementara Hyun Hoon
hanya terkekeh.
“ jika aku pengacau memangnya kenapa
eoh! “ Hyun Hoon kini mendaratkan spatula miliknya kekepala Jong Woon, namun
dengan cepat Jong Woon mengunci tubuh Hyun Hoon dalam dekapannya.
“ karena aku mencintaimu nona Kim…”
bisik Jong Woon ditelinga Hyun Hoon. Hyun Hoon kini mengatup kedua pipi milik
Jong Woon suaminya.
“ gomapta oppa chagi…”
``
FIN ``
Kya!!!!!!!!!
JDERRR….FF macam apa ini, semakin hari kenapa semakin aneh bin ajaib FF buata
saya ini. mianhae yeorobun, jika FF Part B yang saya janjikan agak mengecewakan
dan tidak sesuai yang diharapkan. Alurnya yang berantakan serta typo yang
semakin banyak bermunculan dan tak bisa saya hindari juga. Yang sudah terlanjur
kena TaG tangan jahil saya ini, dimohon partisipasinya untuk berRCL ria(?)
meramaikan FF saya.
Gomapseumnida
yeorobun #deep bow with Yesung oppa ^_^
No comments:
Post a Comment