Title : “ Trouble Maker
[Part A] “
Author : Shippa
Facebook :
Shippa Kim
Twitter :
@shippa3
Main Cast
·
Jung Hyun Hoon a.k.a Shippa CloudSomnia
Elf
·
Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong
Woon
Supporter Cast
·
Park In Young as Trouble Maker
Genre : Sad / Hurt / a Bit Romance
Length : Series
Rate : PG 17 (?)
Warning : Gaje akut,
abal-abal kronis, tidak sesuai EYD menurut aturan yang berlaku, serta masih
banyak sekali Typo bertebaran disetiap alur FF yang saya buat.
Disclaimer : YeHyun is
Min, Fanfiction is originally my Work. DON’T COPPAST, DON’T BASH, DON’T LIKE
DON’T READ !!
~~ Happy Reading ~~
~ Story
Begin ~
~Hyun Hoon Pov~
2 tahun kini usia pernikahanku bersama laki-laki bernama
Kim Jong Woon, awalnya keluarga kecil yang kami bina selama ini selalu terlihat
harmonis dan bahagia bahkan aku rela melepaskan karierku sebagai seorang
fotografer hanya untuk menjalani kewajibanku sepenuhnya mengurus rumah tangga.
Namun, kini nasib pernikahan yang kubina susah payah bersamanya berada diambang
perpisahan. Awal pertama kalinya Jong Woon oppa berani memukulku didepan umum
hanya demi membela gadis bernama Park In Young seorang aktris yang tengah
terkenal namanya.
Sakit bukan hanya aku rasakan dalam hatiku saja, tapi
sakit pada fisikku. Semenjak kejadian pemukulan itu, aku menjadi benci terhadap
laki-laki yang telah menikahiku, semenjak kejadian pemukulan itu, aku harus
rela kehilangan janin dalam kandunganku dan Jong Woon lah penyebabnya. Kini hubungan
kami semakin memburuk ketika hampir tiap malamnya kami menghabiskan waktu
didalam kamar kami masing-masing. Aku memang telah terbiasa dengan keadaan
seperti ini sekarang, paling tidak aku tak melihatnya.
Hari ini aku meneruskan kembali pekerjaanku sebagai
fotografer bersama kedua sahabatku Park Young Ah dan juga Park Ji Joon. Berkat
merekalah aku masih bisa bertahan dengan kemelut rumah tanggaku yang bak
seperti benang kusut, berkat merekalah aku menemukan kembali kekuatan untuk
tetap bertahan sekalipun bukan Jong Woon oppa yang menjadi penyemangat dan penopang
hidupku lagi.
“ Hyun Hoon~ah sebaiknya
kau beristirahatlah, jangan terlalu memaksakan diri seperti ini ” ujar Young Ah
yang tiba-tiba saja muncul dihadapanku, ia kemudian meletakan secangkir cokelat
panas dimeja kerjaku.
“ gomawo, aku akan
mengerjakan ini sebentar lagi ” Young Ah hanya mengangguk kemudian ia pergi
meninggalkanku dengan tumpukan file dimeja kerjaku. Inilah sekarang hobi
sekaligus pekerjaan yang setidaknya membuatku lupa sejenak tentang masalahku
bersama Jong Woon suamiku.
~BEPP~ BEPP~ BEPP~
Sebuah pesan singkat tertera dilayar ponsel milikku, aku
tahu siapa yang mengirim pesan singkat ini padaku. Ya ! Jong Woon memang selalu
rutin mengirimi aku pesan singkat sekalipun keadaan kami memang kurang baik.
Lambat laun, kuraih ponsel putih milikku yang tergeletak tepat disamping meja
kerjaku.
-----------------------------------------------------
To
: Hyun Hoon
Kau
dimana, mengapa tak pulang !
From
: Jong Woon
--------------------------------------------------------------
Aku memang selalu mengabaikan pesan yang selalu ia kirim untukku, untuk apa aku membalasnya toh ia hanya berbasa-basi mencemaskanku. Rasanya hati dan cintaku terasa seperti mati, semua dimataku tampak sama, cinta, kebencian, pengkhianatan, orang ketiga bahkan itu semua tak bisa aku bedakan. Hanya 2 sahabatku Young Ah dan Ji Joon yang paling tidak bisa kupercaya untuk saat ini.
“ akhirnya selesai, hoamp..”
rasa kantuk mulai menjalar mengenai kelopak mataku, lambat laun aku dapat
merasakan mata ini menjadi berat dan gelap.
~Hyun Hoon End~
***
~Kim Jong Woon Pov~
Ini untuk ketiga kalinya Hyun Hoon isteriku lebih sering
menghabiskan waktu ditempat kerja barunya yang ia kelola bersama kedua
sahabatnya. Setelah kejadian itu, ia lebih senang menghabiskan waktu seorang
diri diluar atau mengurung dirinya dikamar. Tempat tidur kami bahkan kini
terpisah, tak ada lagi tatapan teduhnya yang selalu membuat rasa lelah ini
hilang setelah seharian bergelut didepan kamera. Tak ada lagi senyuman manis
yang menghiasi wajah cantiknya yang ada kini hanya isakan lirih yang setiap
malam kudengar dari balik dinding kamarnya. Ini sepenuhnya memang salahku, aku
menyakiti hatinya bahkan aku menyakiti tubuhnya hanya karena kesalah pahaman
yang terjadi diantara kami berdua.
Kulirik kembali jam yang terpasang didinding ruang tamu,
sudah pukul 2 dini hari dan tampaknya Hyun Hoon isteriku memang tak pulang
malam ini. Kuputuskan untuk segera memasuki kamar yang kini menjadi kamarku,
tanpa ada Hyun Hoon yang selalu menemani tidur dan membangunkanku dipagi hari.
“
nampaknya kau memang tak akan pulang…” batinku.
Kurebahkan tubuh lelah ini ditempat tidur dan berharap
lelah yang menggelayuti tubuhku sepenuhnya bisa pulih, sesekali kembali kulirik
jam tangan yang terpasang didinding kamar sudah hampir pagi namun aku masih
berharap jika Hyun Hoon dapat segera pulang.
~Kim Jong Woon End~
***
~Author Pov~
Pagi ini tepatnya disebuah lokasi syuting sebuah drama
terbaru seorang gadis bernama Park In Young tengah bersiap-siap untuk take
peran yang ia mainkan didrama terbarunya bersama Kim Jong Woon. Sementara Jong
Woon, ia pun tengah menghafal scenario yang sedari tadi berada ditangannya.
“ cut ! bagus, kau
boleh istirahat dulu In Young~ssi ” ujar sang sutradara pada In Young, kemudian
gadis itu menghampiri Jong Woon yang masih sibuk menghafal untuk perannya.
“ oppa ? ” In Young
duduk dan bergelayut manja dilengan Jong Woon.
“ aku sedang menghafal
In Young~ah kumohon jangan seperti ini…” ucap Jong Woon sembari menjaga jarak
tempat duduknya bersama In Young.
“ aku ingin mengatakan
sesuatu padamu Jong Woon oppa ? “ sesaat Jong Woon meninggalkan aktifitas
menghafalkan dialog dalam scenario yang ia pegang.
“ waeyo ? “
“ mianhae, gara-gara
kau membelaku tempo hari, Hyun Hoon eonnie jadi berprasangka buruk padamu ” In
Young hanya menunduk. Sementara Jong Woon, ia hanya menghela nafas panjang.
“ sudahlah, aku tak
ingin membahas ini…”
“ Jong Woon~ssi sudah
saatnya take ” ujar astrada yang menghampiri Jong Woon.
“ nde…” Jong Woon
kemudian meninggalkan In Young yang masih mematung ditempatnya.
“ ini baru awal oppa, sebentar
lagi bisa kupastikan kau dan Hyun Hoon akan berpisah..” ucap In Young sembari
tersenyum licik.
***
Sementara kini Hyun Hoon tengah dalam perjalanan pulang
menuju rumah yang masih ia tempati bersama Jong Woon suaminya sore itu. Dengan
mobil van hitam miliknya kini ia menuju kawasan Cheonan. Kini Hyun Hoon tiba
disebuah rumah bergaya minimalis yang tak lain adalah rumahnya, Hyun Hoon
berharap jika kedatangannya hari ini kerumah bukan menjadi sebuah keributan
seperti tempo hari. Dengan sebuah kunci duplikat akhirnya Hyun Hoon masuk
kedalam rumah yang terlihat sepi.
“ syukurlah ia tak ada ”
ucap Hyun Hoon sembari melangkahkan kakinya menuju kamar.
“ siapa bilang aku tak
ada, kemana saja kau dari semalam? apa kau tahu jika aku mengkhawatirkanmu
heoh! ” pekik Jong Woon ketika melihat Hyun Hoon baru saja akan menaiki anak
tangga menuju kamarnya.
“ aku sibuk bekerja,
lalu apa perdulimu! “ Hyun Hoon hanya menatap sekilas wajah Jong Woon suaminya,
kemudian ia kembali melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya.
Sementara Jong Woon hanya mematung sepeninggal Hyun Hoon,
dengan cara apalagi agar Hyun Hoon bisa memaafkan kesalahannya, dengan cara
apalagi agar hati Hyun Hoon kembali melunak dan bersikap lembut seperti dulu
padanya.
“ bogoshipposo ” Jong
Woon hanya memandang nanar tubuh Hyun Hoon dari belakang.
Didalam kamar Hyun Hoon hanya bisa terdiam tanpa sepatah
katapun keluar dari bibir mungilnya. Dengan cepat Kristal bening itu kembali
membasahi kelopak matanya dan mengalir bebas dipipinya. Sesekali ia memegang
perutnya yang masih terasa nyeri.
***
~Flashback Pov~
Sudah hampir seminggu lamanya Jong Woon memang tak pulang
kerumah karena ia tengah melakukan syuting drama terbarunya diluar kota.
sementara Hyun Hoon yang tak sabar ingin segera memberitahu kabar gembira
perihal kehamilannya pada Jong Woon nekat pergi menemui suaminya dilokasi
syuting. Dengan mobil van hitam yang biasa ia pakai akhirnya Hyun Hoon pergi
menyusul Jong Woon dikawasan Pulau Jeju yang terkenal dengan keindahan
pantainya.
“ oppa pasti senang mendengar
kabar kehamilanku ini ” ucap Hyun Hoon senang sembari mengusap lembut perutnya.
Tak perlu waktu yang lama akhirnya Hyung Hon tiba dilokasi syuting Jong Woon.
Hyun Hoon turun dari dalam mobil dan melangkahkan kakinya
mencari letak resort yang dihuni oleh semua kru termasuk Jong Woon suaminya, tak
lupa iapun membawa makanan kesukaan Jong Woon yang ia siapkan sendiri dari
rumah. Namun tiba-tiba langkah Hyun Hoon terhenti ketika melihat sesuatu yang
tak seharusnya ia lihat.
“ oppa? “ ucap Hyun
Hoon ketika tengah melihat suaminya Jong Woon memeluk seorang gadis yang tak
lain adalah lawan mainnya didrama terbarunya.
“ chagiya…” dengan
cepat Jong Woon melepaskan pelukannya pada Park In Young dan menghampiri Hyun
Hoon yang mematung melihatnya.
“ jadi ini kelakuanmu
dibelakangku oppa! ” seketika makanan kesukaan Jong Woon yang Hyun Hoon bawa
terjatuh dan berserakan dilantai.
“ ini tak seperti yang
kau kira chagi aku bisa jelaskan, benarkan In Young~ah? ” sementara gadis
bernama Park In Young hanya tertunduk dengan senyum licik terpajang diwajahnya.
“ pembohong, kau
pembohong Jong Woon~ah! aku melihatnya, jika aku tahu kelakuanmu seperti ini
aku menyesal kemari! ” pekik Hyun Hoon.
“ eonnie, Hyun Hoon
eonnie biar aku jelaskan duduk permasalahannya seperti apa. Jeball? ” In Young
kemudian berlari mengejar Hyun Hoon.
“ aku mencintai suamimu
eonnie ” ucap In Young ketika berhasil menarik lengan Hyun Hoon.
~DEGG~
Perkataan In Young seperti hantaman keras bagi Hyun Hoon,
bagaimana bisa seorang gadis berterus terang mencintai laki-laki yang sudah
beristeri dihadapan isterinya sendiri. Hyun Hoon hanya mematung tanpa sepatah
katapun keluar dari bibirnya.
~PLAKK~
“ kau? Cih! tidak tahu
malu ” ucapan itu yang keluar dari bibir Hyun Hoon setelah berhasil menampar In
Young, perasaan sakit itu kini menjalar dihatinya.
“ apa yang kau lakukan
Hyun Hoon~ah, bahkan kau seperti bukan Hyun Hoon yang kukenal, yeoja liar! ”
Hyun Hoon hanya mampu menangis ketika mendengar umpatan kasar itu terucap dari
bibir suaminya sendiri.
“ Mwo? kau bilang aku
yeoja liar? lantas dia siapa, yeoja ini bahkan lebih liar dariku! ” pekik Hyun
Hoon sembari menatap sinis wajah Jong Woon yang berada tepat dihadapannya.
~PLAKK~
“ berhenti! apa yang
kau bicarakan tentangnya, bahkan hanya gara-gara cemburu buta kau tega menghina
In Young heoh ” bahkan kini untuk pertama kalinya Jong Woon berani menampar
kasar wajah Hyun Hoon.
“ cemburu buta, apa aku
tak boleh cemburu jika suamiku sendiri bermesraan dengan yeoja lain sementara
dirumah aku hanya menunggumu dengan cemas ” Hyun Hoon kembali menatap tajam
Jong Woon dan sesekali memegang pipinya yang terasa panas.
“ diam kau Hyun
Hoon~ah, sebaiknya kau pulang aku malu mempunyai isteri sepertimu ” Jong Woon
kini menarik lengan Hyun Hoon kasar lalu menyeretnya menuju keluar resort.
“ lepaskan aku! kau
bahkan kini sudah berani menyakitiku Jong Woon~ah…”
~BRUKKK~
“ aww….” tiba-tiba
tubuh Hyun Hoon terhempas dan terjatuh bahkan perutnya mengenai ujung kursi
kayu dan mengakibatkan sakit yang luar biasa ia rasakan. Hyun Hoon masih terus
memegangi perutnya yang terasa sangat sakit, sementara Jong Woon hanya menatap
Hyun Hoon dengan tatapan terkejut ketika melihat cairan merah yang diketahui
adalah darah segar mengalir mengenai kaki isterinya.
“ appo..” Hyun Hoon
hanya meringis, kini ia menangis ketika tersadar jika sudah banyak darah
mengotori sebagian dress putihnya.
“ chagiya, apa ini ?
apa kau? ” Jong Woon lekas mengangkat tubuh Hyun Hoon yang mulai melemah,
sementara dibalik dinding sana ada seseorang yang tengah tertawa penuh
kemenangan.
***
“ jadi isteri saya, dia
keguguran dokter…” Dokter yang menangani Hyun Hoon hanya mengangguk, sementara
Jong Woon kini menangis menyesali perbuatan kasar yang menyebabkan isterinya
Hyun Hoon keguguran.
Diruangan serba putih perlahan Hyun Hoon tersadar,
samar-samar ia dapat melihat sosok suaminya tengah menatapnya sendu, ia kembali
merasakan sakit disekitar perutnya sementara selang oksigen dan infuse kini
menempel ditubuhnya.
“ chagiya, jeongmal
mianhaeyo? hukum aku…” ucap Jong Woon sembari terisak. Sementara Hyun Hoon
masih terlihat bingung.
“ ada apa, apa yang
terjadi ? “
“ bayi kita chagi, kita
kehilangan bayi kita dan itu semua salahku, kumohon maafkan aku…” Jong Woon
kembali terisak, sementara Hyun Hoon hanya mematung dan merasa masih tak
percaya jika janin yang ia jaga selama 4 pekan dalam kandungannya harus pergi
tanpa sempat lahir terlebih dahulu kedunia.
“ pembunuh! kau bahkan
tega membunuh darah dagingmu sendiri demi yeoja itu Jong Woon~ah, kau pembunuh,
aku benci kau! ” pekik Hyun Hoon sembari memukul kasar tubuh Jong Woon.
“jeongmal mianhae…”
“ aku membencimu, demi
apapun aku membencimu! hiks..hiks..” kini Hyun menunduk sembari terisak pilu
sementara Jong Woon hanya menatapnya sendu.
“ jeongmal mianhae
chagiya…”
~Flashback end~
***
~Hyun Hoon Pov~
Sudah hampir sore aku masih enggan untuk keluar dari
dalam kamar, rumah yang dulu selalu terasa hangat kini perlahan memudar menjadi
dingin dan sepi. Masih kutatap sebuah foto pernikahanku dengannya didinding
kamar, senyuman itu kini memudar, sapaan lembut itu kini sudah tak pernah ia
ucapkan seperti dulu. Aku memang sangat merindukan moment-moment indah itu,
namun sekarang untuk menatapnya saja aku tak ingin.
~TOKK ~TOKK ~TOKK~
“ makanlah dulu, aku
sudah menyiapkan makanan untukmu chagi, aku simpan dibawah pintu..” sudah
kuduga ternyata Jong Woon oppalah yang mengetuk pintu.
“ aku akan pergi, kau
jangan lupa makan supaya kesehatanmu cepat pulih…” Jong Woon oppa kembali
berucap, sementara aku enggan untuk menjawab perkataannya tadi.
Suasana kembali hening dan sepi, mungkin ia telah pergi.
Kulangkahkan kakiku menuju pintu dan perlahan kuputar knop pintu kamarku.
Dugaanku salah, aku mengira Jong Woon oppa sudah pergi ternyata ia masih
mematung didepan kamarku.
“ kenapa masih disini? ”
ujarku ketus.
“ aku tak akan pergi
jika kau belum menghabiskan makananmu...” Jong Woon oppa menyerahkan nampan
berisi 2 helai roti dengan selai kacang kesukaanku dan juga segelas susu
cokelat panas.
“ makanlah, jeball? ”
dengan sangat terpaksa akhirnya kuraih nampan ditangannya, seulas senyum
kembali menghiasi wajah tampannya yang terlihat semakin tirus.
“…” kembali kututup
pintu kamarku dan meninggalkannya diluar kamar. Entahlah apapun yang ia lakukan
saat ini aku tak perduli.
~Hyun Hoon End~
***
~Jong Woon Pov~
Sikapnya padaku masih tetap sama dingin dan bahkan kini
ia lebih sering menunjukan sikap bencinya secara terang-terangan dihadapanku. Aku
rasa ini memang hukuman yang pantas untukku atas apa yang kulakukan padanya.
Hari ini memang syuting terakhirku dan aku ingin cepat menyelesaikan ini semua
dan fokus terhadap kemelut yang terjadi pada keluarga kecilku.
“ aku pergi chagi ”
semua masih sama, ia masih tak menjawab ucapanku.
Kulangkahkan kakiku meninggalkan Hyun Hoon sendiri
dirumah, aku rasa mungkin untuk saat ini sendirilah yang bisa menenangkan
hatinya. Kupacu kembali mobil van putih milikku menuju lokasi syuting terakhir
drama baruku.
Lokasi syuting memang masih terlihat sangat sepi, hanya
ada beberapa kru dan juga pemain yang sudah datang dan melakukan tugasnya
masing-masing. Sementara In Young, aneh sekali hari ini aku belum melihatnya
dilokasi, akhirnya kuputuskan untuk mencarinya keruangan make up yang biasa ia
gunakan.
“ hhhhh.. ini yang aku
harapkan dari dulu melihat pernikahan Jong Woon oppa hancur dengan Hyun Hoon ”
aku mendengar percakapan 2 orang dari dalam ruangan lebih tepatnya seperti
gudang kosong.
“ kau sudah gila In
Young~ah ” sudah kuduga itu adalah suara In Young dengan managerku sendiri.
“ aku memang sudah gila
oppa, dan bisa kupastikan sebentar lagi mereka akan berpisah dan aku bisa
memiliki Jong Woon oppa seutuhnya…”
~BRAKKK~
“ jadi ini semua ulah
kalian berdua heoh! ” pekikku berhasil mendobrak pintu gudang. In Young dan
juga managerku hanya menatapku gugup.
“ ini bukan seperti
yang kau lihat Jong Woon oppa, aku bisa menjelaskannya…”
“ aku sudah mendengar
semuanya In Young~ah, kau tak bisa mengelak..bualan apalagi yang akan kau
katakan heoh! ” kutatap wajah 2 manusia itu satu persatu.
“ kau benar oppa, aku
yang merencanakan ini semua, tapi ini semua aku lakukan karena aku sangat
mencintaimu..aku masih tak rela jika yeoja itu yang kau pilih sebagai isterimu,
sementara aku kau campakan begitu saja…” aku hanya bisa menatap In Young tajam,
sementara penyesalan yang kurasakan saat ini.
“ aku mencampakanmu? bukankah
kau yang dulu menolakku secara kasar dan lebih memilih namja kaya raya itu eoh!
kau harus mempertanggung jawabkan
perbuatanmu In Young~ah! “ kulangkahkan kakiku meninggalkan 2 manusia terkutuk
itu. sementara In Young masih terus berteriak memanggilku.
~Jong Woon End~
***
~Author Pov~
Syuting terakhir berjalan dengan lancar walau
bagaimanapun Jong Woon sadar ia harus mengesampingkan urusan pribadi demi
perkerjaannya. Jong Woon tengah bersiap-siap dan mengemasi barang-barangnya,
sementara kini sesosok gadis bernama In Young tengah berdiri tepat dipintu
kamar Jong Woon yang terbuka.
“ oppa, mianhae..” Jong
Woon masih terus mengemasi barang-barangnya tanpa menghiraukan In Young.
“ oppa…” pekik In
Young.
“ ada apa lagi, apa kau
belum puas menghancurkan keluargaku heoh…” ucap Jong Woon. Sementara In Young
menundukan wajahnya menyesali perbuatan yang ia lakukan pada Jong Woon dan juga
Hyun Hoon.
“ aku menyesal, kumohon
maafkan aku? ” Jong Woon kemudian melangkahkan kakinya ketika selesai berkemas,
kemudian ia menatap In Young sekilas.
“ terlambat, bahkan
karena ulahmu aku kehilangan calon anakku kau puaskan sekarang Park In
Young~ssi…”
“ jadi Hyun eonnie, dia
hamil dan sekarang..” In Young menutup bibirnya dengan kedua tangannya, bahkan
akibat ulahnya secara tak sadar ia yang menyebabkan Hyun Hoon harus kehilangan
bayi yang tengah dikandungnya.
“ kau puaskan! “ Jong
Woon kemudian meninggalkan In Young yang kini tengah menangis.
“ yeoja macam apa kau
In Young~ah, kau memang pembuat masalah…” kini In Young terus merutuk menyesali
perbuatan yang telah ia lakukan.
***
Jong Woon kini melajukan mobil van putih miliknya dengan
kecepatan tinggi, ia ingin segera bertemu dengan istrinya Hyun Hoon. sementara
kini, Hyun Hoon tengah mengemasi barang-barang miliknya dan akan pergi
meninggalkan rumah yang selama 2 tahun ini ia tempati bersama laki-laki yang
sangat ia cintai. Hyun Hoon perlahan melangkahkan kakinya menuju keluar sembari
menyeret koper yang ia bawa.
Tiba-tiba Jong Woon yang memang baru tiba dirumah segera
memarkirkan mobilnya sembarang dan berlari menuju Hyun Hoon yang kini tengah
melangkah keluar rumah dengan koper yang ia bawa.
“ Hyun Hoon~ah ” ucap
Jong Woon sembari mengatur nafasnya.
“ aku pamit oppa, jaga
dirimu baik-baik ” ujar Hyun Hoon yang mencoba tersenyum semanis mungkin
dihadapan Jong Woon.
“ kau akan pergi
kemana, tempatmu dirumah ini ” Jong Woon kemudian menarik koper yang berada
ditangan Hyun Hoon.
“ masuklah ” ucap Jong
Woon sembari menarik lengan isterinya lembut, sementara Hyun Hoon mencoba
melepaskan tangan Jong Woon pada pergelangan tangannya. Ia masih mematung dan
memaksa Jong Woon kembali menolehkan kepalanya.
“ apalagi? ” ujar Jong
Woon menatap lembut Hyun Hoon.
“ lepaskan aku ” tak
disangka jika kata-kata itulah yang kini keluar dari bibir tipis istrinya, Jong
Woon hanya mematung dan sesekali ia mengatur nafasnya yang terasa sangat berat.
“ kumohon masuklah,
sebaiknya kita bicarakan ini baik-baik chagi ” Hyun Hoon hanya mengangguk dan
kemudian melangkahkan kakinya terlebih dahulu dan meninggalkan Jong Woon.
***
Diruang tamu keduanya kini hanya duduk diam, Hyun Hoon
hanya tertunduk dan sesekali ia menghela nafasnya. Sementara Jong Woon, ia
terus menatap istrinya dengan tatapan sendu. Ia merindukan belaian hangat
tangan Hyun Hoon ketika ia bangun dipagi hari, ia merindukan kecupan manis dari
bibir Hyun Hoon dan yang selalu membisikan kata-kata manis ketika ia dalam
keadaan gelisah. Ia terus menatap lekat Hyun Hoon, menyusuri lekuk wajah
istrinya tanpa ada satu inchipun yang ia lewatkan.
“ apa yang ingin kau
bicarakan? ” ujar Hyun Hoon mengusik keheningan diantara mereka berdua.
“ apakah kau masih
membenciku? “ Hyun Hoon bukannya menjawab ia malah menyunggingkan senyum
sinisnya dihadapan Jong Woon.
“ menurutmu ? “
“ apa kau tak bisa
memaafkanku atas apa yang aku lakukan padamu tempo hari..aku tersiksa dengan
keadaan seperti, aku merindukanmu chagi..” sesaat keduanya kembali saling diam,
Hyun Hoon menatap lekat wajah suami yang sangat ia rindukan, namun untuk saat
ini kebencian akan perbuatan Jong Woon menutup semua kerinduaan yang ia
rasakan.
“ aku hanya perlu
waktu, dan kurasa dengan menjauh dan hidup secara terpisah itu lebih baik untuk
kita…” tak disangka Hyun Hoon kembali mengucapkan perkataan yang membuat dada
Jong Woon sesak dan panas.
“ jadi kita? ” namun
dengan cepat Hyun Hoon menggelengkan kepalanya seolah tahu apa yang akan Jong
Woon ucapkan.
“ aku hanya perlu waktu
untuk tidak bertemu denganmu, bukan berniat mengakhiri pernikahan ini. Aku
merasa aku masih belum nyaman setelah kejadian itu, aku ingin merasakan kembali
merindukanmu disaat kita berjauhan, dan jika itu terjadi aku berjanji kau boleh
menjemputku diresort yang kusewa di Jeju. Kumohon berikan aku waktu 1 bulan
ini? ” Jong Woon hanya mengangguk dan kini terlihat kembali senyuman tipis dari
bibirnya. Paling tidak, ia telah menemukan kelegaan akan masalahnya.
“ arraseo! apa perlu
kuantar? “ Hyun Hoon dengan lembut menolak tawaran Jong Woon. Ia kembali
bangkit dan meraih penyangga koper miliknya.
“ aku akan sangat
merindukanmu, berjanjilah untuk menjaga kesahatanmu selama aku pergi..” Hyun
Hoon kini pergi meninggalkan Jong Woon, sementara Jong Woon hanya tersenyum dan
mengantarkan Hyun Hoon hingga kedepan pintu rumah.
“ jaga dirimu
baik-baik, akupun akan sangat merindukanmu. Jika semuanya telah siap dan saat
kau telah siap menghubungiku, aku pasti akan datang menjemputmu…”
“ nde..arraseoyo..”
_FIN_
>> bagaimana,
tentu gantungkan endingnya ? eits…jangan mudah puas dulu, karena saya akan buat
sequel dari FF ini. Jadi yang masih penasaran sama kelanjutan kisahnya, setelah
project FF Special Gift Yesung B’day saya pasti akan hadir kembali membawa FF
sequel “ Trouble Maker “ nya ^^ sebelumnya
saya ucapkan terima kasih banyak sudah mau meluangkan waktu untuk membaca FF
saya yang makin hari makin terlihat aneh bin ajaib…
No comments:
Post a Comment