Monday, December 17, 2012

" Fanfiction Series ~ Trouble Maker [Part A]




Title : “ Trouble Maker [Part A] “
Author : Shippa
               Facebook : Shippa Kim
               Twitter : @shippa3
Main Cast
·         Jung Hyun Hoon a.k.a Shippa CloudSomnia Elf
·         Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong Woon
Supporter Cast
·         Park In Young as Trouble Maker
Genre :  Sad / Hurt / a Bit Romance
Length :  Series
Rate :  PG 17 (?)
Warning : Gaje akut, abal-abal kronis, tidak sesuai EYD menurut aturan yang berlaku, serta masih banyak sekali Typo bertebaran disetiap alur FF yang saya buat.
Disclaimer : YeHyun is Min, Fanfiction is originally my Work. DON’T COPPAST, DON’T BASH, DON’T LIKE DON’T READ !!



~~ Happy Reading ~~






                                                            ~ Story Begin ~

~Hyun Hoon Pov~
            2 tahun kini usia pernikahanku bersama laki-laki bernama Kim Jong Woon, awalnya keluarga kecil yang kami bina selama ini selalu terlihat harmonis dan bahagia bahkan aku rela melepaskan karierku sebagai seorang fotografer hanya untuk menjalani kewajibanku sepenuhnya mengurus rumah tangga. Namun, kini nasib pernikahan yang kubina susah payah bersamanya berada diambang perpisahan. Awal pertama kalinya Jong Woon oppa berani memukulku didepan umum hanya demi membela gadis bernama Park In Young seorang aktris yang tengah terkenal namanya.
            Sakit bukan hanya aku rasakan dalam hatiku saja, tapi sakit pada fisikku. Semenjak kejadian pemukulan itu, aku menjadi benci terhadap laki-laki yang telah menikahiku, semenjak kejadian pemukulan itu, aku harus rela kehilangan janin dalam kandunganku dan Jong Woon lah penyebabnya. Kini hubungan kami semakin memburuk ketika hampir tiap malamnya kami menghabiskan waktu didalam kamar kami masing-masing. Aku memang telah terbiasa dengan keadaan seperti ini sekarang, paling tidak aku tak melihatnya.
            Hari ini aku meneruskan kembali pekerjaanku sebagai fotografer bersama kedua sahabatku Park Young Ah dan juga Park Ji Joon. Berkat merekalah aku masih bisa bertahan dengan kemelut rumah tanggaku yang bak seperti benang kusut, berkat merekalah aku menemukan kembali kekuatan untuk tetap bertahan sekalipun bukan Jong Woon oppa yang menjadi penyemangat dan penopang hidupku lagi.
“ Hyun Hoon~ah sebaiknya kau beristirahatlah, jangan terlalu memaksakan diri seperti ini ” ujar Young Ah yang tiba-tiba saja muncul dihadapanku, ia kemudian meletakan secangkir cokelat panas dimeja kerjaku.
“ gomawo, aku akan mengerjakan ini sebentar lagi ” Young Ah hanya mengangguk kemudian ia pergi meninggalkanku dengan tumpukan file dimeja kerjaku. Inilah sekarang hobi sekaligus pekerjaan yang setidaknya membuatku lupa sejenak tentang masalahku bersama Jong Woon suamiku.
~BEPP~ BEPP~ BEPP~
            Sebuah pesan singkat tertera dilayar ponsel milikku, aku tahu siapa yang mengirim pesan singkat ini padaku. Ya ! Jong Woon memang selalu rutin mengirimi aku pesan singkat sekalipun keadaan kami memang kurang baik. Lambat laun, kuraih ponsel putih milikku yang tergeletak tepat disamping meja kerjaku.
-----------------------------------------------------
To : Hyun Hoon
Kau dimana, mengapa tak pulang !
From : Jong Woon
--------------------------------------------------------------
           
Aku memang selalu mengabaikan pesan yang selalu ia kirim untukku, untuk apa aku membalasnya toh ia hanya berbasa-basi mencemaskanku. Rasanya hati dan cintaku terasa seperti mati, semua dimataku tampak sama, cinta, kebencian, pengkhianatan, orang ketiga bahkan itu semua tak bisa aku bedakan. Hanya 2 sahabatku Young Ah dan Ji Joon yang paling tidak bisa kupercaya untuk saat ini.
“ akhirnya selesai, hoamp..” rasa kantuk mulai menjalar mengenai kelopak mataku, lambat laun aku dapat merasakan mata ini menjadi berat dan gelap.
~Hyun Hoon End~



***
~Kim Jong Woon Pov~
            Ini untuk ketiga kalinya Hyun Hoon isteriku lebih sering menghabiskan waktu ditempat kerja barunya yang ia kelola bersama kedua sahabatnya. Setelah kejadian itu, ia lebih senang menghabiskan waktu seorang diri diluar atau mengurung dirinya dikamar. Tempat tidur kami bahkan kini terpisah, tak ada lagi tatapan teduhnya yang selalu membuat rasa lelah ini hilang setelah seharian bergelut didepan kamera. Tak ada lagi senyuman manis yang menghiasi wajah cantiknya yang ada kini hanya isakan lirih yang setiap malam kudengar dari balik dinding kamarnya. Ini sepenuhnya memang salahku, aku menyakiti hatinya bahkan aku menyakiti tubuhnya hanya karena kesalah pahaman yang terjadi diantara kami berdua.
            Kulirik kembali jam yang terpasang didinding ruang tamu, sudah pukul 2 dini hari dan tampaknya Hyun Hoon isteriku memang tak pulang malam ini. Kuputuskan untuk segera memasuki kamar yang kini menjadi kamarku, tanpa ada Hyun Hoon yang selalu menemani tidur dan membangunkanku dipagi hari.
“ nampaknya kau memang tak akan pulang…” batinku.
            Kurebahkan tubuh lelah ini ditempat tidur dan berharap lelah yang menggelayuti tubuhku sepenuhnya bisa pulih, sesekali kembali kulirik jam tangan yang terpasang didinding kamar sudah hampir pagi namun aku masih berharap jika Hyun Hoon dapat segera pulang.
~Kim Jong Woon End~



***
~Author Pov~
            Pagi ini tepatnya disebuah lokasi syuting sebuah drama terbaru seorang gadis bernama Park In Young tengah bersiap-siap untuk take peran yang ia mainkan didrama terbarunya bersama Kim Jong Woon. Sementara Jong Woon, ia pun tengah menghafal scenario yang sedari tadi berada ditangannya.
“ cut ! bagus, kau boleh istirahat dulu In Young~ssi ” ujar sang sutradara pada In Young, kemudian gadis itu menghampiri Jong Woon yang masih sibuk menghafal untuk perannya.
“ oppa ? ” In Young duduk dan bergelayut manja dilengan Jong Woon.
“ aku sedang menghafal In Young~ah kumohon jangan seperti ini…” ucap Jong Woon sembari menjaga jarak tempat duduknya bersama In Young.
“ aku ingin mengatakan sesuatu padamu Jong Woon oppa ? “ sesaat Jong Woon meninggalkan aktifitas menghafalkan dialog dalam scenario yang ia pegang.
“ waeyo ? “
“ mianhae, gara-gara kau membelaku tempo hari, Hyun Hoon eonnie jadi berprasangka buruk padamu ” In Young hanya menunduk. Sementara Jong Woon, ia hanya menghela nafas panjang.
“ sudahlah, aku tak ingin membahas ini…”
“ Jong Woon~ssi sudah saatnya take ” ujar astrada yang menghampiri Jong Woon.
“ nde…” Jong Woon kemudian meninggalkan In Young yang masih mematung ditempatnya.
“ ini baru awal oppa, sebentar lagi bisa kupastikan kau dan Hyun Hoon akan berpisah..” ucap In Young sembari tersenyum licik.



***
            Sementara kini Hyun Hoon tengah dalam perjalanan pulang menuju rumah yang masih ia tempati bersama Jong Woon suaminya sore itu. Dengan mobil van hitam miliknya kini ia menuju kawasan Cheonan. Kini Hyun Hoon tiba disebuah rumah bergaya minimalis yang tak lain adalah rumahnya, Hyun Hoon berharap jika kedatangannya hari ini kerumah bukan menjadi sebuah keributan seperti tempo hari. Dengan sebuah kunci duplikat akhirnya Hyun Hoon masuk kedalam rumah yang terlihat sepi.
“ syukurlah ia tak ada ” ucap Hyun Hoon sembari melangkahkan kakinya menuju kamar.
“ siapa bilang aku tak ada, kemana saja kau dari semalam? apa kau tahu jika aku mengkhawatirkanmu heoh! ” pekik Jong Woon ketika melihat Hyun Hoon baru saja akan menaiki anak tangga menuju kamarnya.
“ aku sibuk bekerja, lalu apa perdulimu! “ Hyun Hoon hanya menatap sekilas wajah Jong Woon suaminya, kemudian ia kembali melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya.
            Sementara Jong Woon hanya mematung sepeninggal Hyun Hoon, dengan cara apalagi agar Hyun Hoon bisa memaafkan kesalahannya, dengan cara apalagi agar hati Hyun Hoon kembali melunak dan bersikap lembut seperti dulu padanya.
“ bogoshipposo ” Jong Woon hanya memandang nanar tubuh Hyun Hoon dari belakang.
            Didalam kamar Hyun Hoon hanya bisa terdiam tanpa sepatah katapun keluar dari bibir mungilnya. Dengan cepat Kristal bening itu kembali membasahi kelopak matanya dan mengalir bebas dipipinya. Sesekali ia memegang perutnya yang masih terasa nyeri.


***
~Flashback Pov~
            Sudah hampir seminggu lamanya Jong Woon memang tak pulang kerumah karena ia tengah melakukan syuting drama terbarunya diluar kota. sementara Hyun Hoon yang tak sabar ingin segera memberitahu kabar gembira perihal kehamilannya pada Jong Woon nekat pergi menemui suaminya dilokasi syuting. Dengan mobil van hitam yang biasa ia pakai akhirnya Hyun Hoon pergi menyusul Jong Woon dikawasan Pulau Jeju yang terkenal dengan keindahan pantainya.
“ oppa pasti senang mendengar kabar kehamilanku ini ” ucap Hyun Hoon senang sembari mengusap lembut perutnya. Tak perlu waktu yang lama akhirnya Hyung Hon tiba dilokasi syuting Jong Woon.
            Hyun Hoon turun dari dalam mobil dan melangkahkan kakinya mencari letak resort yang dihuni oleh semua kru termasuk Jong Woon suaminya, tak lupa iapun membawa makanan kesukaan Jong Woon yang ia siapkan sendiri dari rumah. Namun tiba-tiba langkah Hyun Hoon terhenti ketika melihat sesuatu yang tak seharusnya ia lihat.
“ oppa? “ ucap Hyun Hoon ketika tengah melihat suaminya Jong Woon memeluk seorang gadis yang tak lain adalah lawan mainnya didrama terbarunya.
“ chagiya…” dengan cepat Jong Woon melepaskan pelukannya pada Park In Young dan menghampiri Hyun Hoon yang mematung melihatnya.
“ jadi ini kelakuanmu dibelakangku oppa! ” seketika makanan kesukaan Jong Woon yang Hyun Hoon bawa terjatuh dan berserakan dilantai.
“ ini tak seperti yang kau kira chagi aku bisa jelaskan, benarkan In Young~ah? ” sementara gadis bernama Park In Young hanya tertunduk dengan senyum licik terpajang diwajahnya.
“ pembohong, kau pembohong Jong Woon~ah! aku melihatnya, jika aku tahu kelakuanmu seperti ini aku menyesal kemari! ” pekik Hyun Hoon.
“ eonnie, Hyun Hoon eonnie biar aku jelaskan duduk permasalahannya seperti apa. Jeball? ” In Young kemudian berlari mengejar Hyun Hoon.
“ aku mencintai suamimu eonnie ” ucap In Young ketika berhasil menarik lengan Hyun Hoon.
~DEGG~
            Perkataan In Young seperti hantaman keras bagi Hyun Hoon, bagaimana bisa seorang gadis berterus terang mencintai laki-laki yang sudah beristeri dihadapan isterinya sendiri. Hyun Hoon hanya mematung tanpa sepatah katapun keluar dari bibirnya.
~PLAKK~
“ kau? Cih! tidak tahu malu ” ucapan itu yang keluar dari bibir Hyun Hoon setelah berhasil menampar In Young, perasaan sakit itu kini menjalar dihatinya.
“ apa yang kau lakukan Hyun Hoon~ah, bahkan kau seperti bukan Hyun Hoon yang kukenal, yeoja liar! ” Hyun Hoon hanya mampu menangis ketika mendengar umpatan kasar itu terucap dari bibir suaminya sendiri.
“ Mwo? kau bilang aku yeoja liar? lantas dia siapa, yeoja ini bahkan lebih liar dariku! ” pekik Hyun Hoon sembari menatap sinis wajah Jong Woon yang berada tepat dihadapannya.
~PLAKK~
“ berhenti! apa yang kau bicarakan tentangnya, bahkan hanya gara-gara cemburu buta kau tega menghina In Young heoh ” bahkan kini untuk pertama kalinya Jong Woon berani menampar kasar wajah Hyun Hoon.
“ cemburu buta, apa aku tak boleh cemburu jika suamiku sendiri bermesraan dengan yeoja lain sementara dirumah aku hanya menunggumu dengan cemas ” Hyun Hoon kembali menatap tajam Jong Woon dan sesekali memegang pipinya yang terasa panas.
“ diam kau Hyun Hoon~ah, sebaiknya kau pulang aku malu mempunyai isteri sepertimu ” Jong Woon kini menarik lengan Hyun Hoon kasar lalu menyeretnya menuju keluar resort.
“ lepaskan aku! kau bahkan kini sudah berani menyakitiku Jong Woon~ah…”
~BRUKKK~
“ aww….” tiba-tiba tubuh Hyun Hoon terhempas dan terjatuh bahkan perutnya mengenai ujung kursi kayu dan mengakibatkan sakit yang luar biasa ia rasakan. Hyun Hoon masih terus memegangi perutnya yang terasa sangat sakit, sementara Jong Woon hanya menatap Hyun Hoon dengan tatapan terkejut ketika melihat cairan merah yang diketahui adalah darah segar mengalir mengenai kaki isterinya.
“ appo..” Hyun Hoon hanya meringis, kini ia menangis ketika tersadar jika sudah banyak darah mengotori sebagian dress putihnya.
“ chagiya, apa ini ? apa kau? ” Jong Woon lekas mengangkat tubuh Hyun Hoon yang mulai melemah, sementara dibalik dinding sana ada seseorang yang tengah tertawa penuh kemenangan.




***
“ jadi isteri saya, dia keguguran dokter…” Dokter yang menangani Hyun Hoon hanya mengangguk, sementara Jong Woon kini menangis menyesali perbuatan kasar yang menyebabkan isterinya Hyun Hoon keguguran.
            Diruangan serba putih perlahan Hyun Hoon tersadar, samar-samar ia dapat melihat sosok suaminya tengah menatapnya sendu, ia kembali merasakan sakit disekitar perutnya sementara selang oksigen dan infuse kini menempel ditubuhnya.
“ chagiya, jeongmal mianhaeyo? hukum aku…” ucap Jong Woon sembari terisak. Sementara Hyun Hoon masih terlihat bingung.
“ ada apa, apa yang terjadi ? “
“ bayi kita chagi, kita kehilangan bayi kita dan itu semua salahku, kumohon maafkan aku…” Jong Woon kembali terisak, sementara Hyun Hoon hanya mematung dan merasa masih tak percaya jika janin yang ia jaga selama 4 pekan dalam kandungannya harus pergi tanpa sempat lahir terlebih dahulu kedunia.
“ pembunuh! kau bahkan tega membunuh darah dagingmu sendiri demi yeoja itu Jong Woon~ah, kau pembunuh, aku benci kau! ” pekik Hyun Hoon sembari memukul kasar tubuh Jong Woon.
“jeongmal mianhae…”
“ aku membencimu, demi apapun aku membencimu! hiks..hiks..” kini Hyun menunduk sembari terisak pilu sementara Jong Woon hanya menatapnya sendu.
“ jeongmal mianhae chagiya…”
~Flashback end~



***
~Hyun Hoon Pov~
            Sudah hampir sore aku masih enggan untuk keluar dari dalam kamar, rumah yang dulu selalu terasa hangat kini perlahan memudar menjadi dingin dan sepi. Masih kutatap sebuah foto pernikahanku dengannya didinding kamar, senyuman itu kini memudar, sapaan lembut itu kini sudah tak pernah ia ucapkan seperti dulu. Aku memang sangat merindukan moment-moment indah itu, namun sekarang untuk menatapnya saja aku tak ingin.
~TOKK ~TOKK ~TOKK~
“ makanlah dulu, aku sudah menyiapkan makanan untukmu chagi, aku simpan dibawah pintu..” sudah kuduga ternyata Jong Woon oppalah yang mengetuk pintu.
“ aku akan pergi, kau jangan lupa makan supaya kesehatanmu cepat pulih…” Jong Woon oppa kembali berucap, sementara aku enggan untuk menjawab perkataannya tadi.
            Suasana kembali hening dan sepi, mungkin ia telah pergi. Kulangkahkan kakiku menuju pintu dan perlahan kuputar knop pintu kamarku. Dugaanku salah, aku mengira Jong Woon oppa sudah pergi ternyata ia masih mematung didepan kamarku.
“ kenapa masih disini? ” ujarku ketus.
“ aku tak akan pergi jika kau belum menghabiskan makananmu...” Jong Woon oppa menyerahkan nampan berisi 2 helai roti dengan selai kacang kesukaanku dan juga segelas susu cokelat panas.
“ makanlah, jeball? ” dengan sangat terpaksa akhirnya kuraih nampan ditangannya, seulas senyum kembali menghiasi wajah tampannya yang terlihat semakin tirus.
“…” kembali kututup pintu kamarku dan meninggalkannya diluar kamar. Entahlah apapun yang ia lakukan saat ini aku tak perduli.
~Hyun Hoon End~



***
~Jong Woon Pov~
            Sikapnya padaku masih tetap sama dingin dan bahkan kini ia lebih sering menunjukan sikap bencinya secara terang-terangan dihadapanku. Aku rasa ini memang hukuman yang pantas untukku atas apa yang kulakukan padanya. Hari ini memang syuting terakhirku dan aku ingin cepat menyelesaikan ini semua dan fokus terhadap kemelut yang terjadi pada keluarga kecilku.
“ aku pergi chagi ” semua masih sama, ia masih tak menjawab ucapanku.
            Kulangkahkan kakiku meninggalkan Hyun Hoon sendiri dirumah, aku rasa mungkin untuk saat ini sendirilah yang bisa menenangkan hatinya. Kupacu kembali mobil van putih milikku menuju lokasi syuting terakhir drama baruku.
            Lokasi syuting memang masih terlihat sangat sepi, hanya ada beberapa kru dan juga pemain yang sudah datang dan melakukan tugasnya masing-masing. Sementara In Young, aneh sekali hari ini aku belum melihatnya dilokasi, akhirnya kuputuskan untuk mencarinya keruangan make up yang biasa ia gunakan.
“ hhhhh.. ini yang aku harapkan dari dulu melihat pernikahan Jong Woon oppa hancur dengan Hyun Hoon ” aku mendengar percakapan 2 orang dari dalam ruangan lebih tepatnya seperti gudang kosong.
“ kau sudah gila In Young~ah ” sudah kuduga itu adalah suara In Young dengan managerku sendiri.
“ aku memang sudah gila oppa, dan bisa kupastikan sebentar lagi mereka akan berpisah dan aku bisa memiliki Jong Woon oppa seutuhnya…”
~BRAKKK~
“ jadi ini semua ulah kalian berdua heoh! ” pekikku berhasil mendobrak pintu gudang. In Young dan juga managerku hanya menatapku gugup.
“ ini bukan seperti yang kau lihat Jong Woon oppa, aku bisa menjelaskannya…”
“ aku sudah mendengar semuanya In Young~ah, kau tak bisa mengelak..bualan apalagi yang akan kau katakan heoh! ” kutatap wajah 2 manusia itu satu persatu.
“ kau benar oppa, aku yang merencanakan ini semua, tapi ini semua aku lakukan karena aku sangat mencintaimu..aku masih tak rela jika yeoja itu yang kau pilih sebagai isterimu, sementara aku kau campakan begitu saja…” aku hanya bisa menatap In Young tajam, sementara penyesalan yang kurasakan saat ini.
“ aku mencampakanmu? bukankah kau yang dulu menolakku secara kasar dan lebih memilih namja kaya raya itu eoh!  kau harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu In Young~ah! “ kulangkahkan kakiku meninggalkan 2 manusia terkutuk itu. sementara In Young masih terus berteriak memanggilku.
~Jong Woon End~



***
~Author Pov~
            Syuting terakhir berjalan dengan lancar walau bagaimanapun Jong Woon sadar ia harus mengesampingkan urusan pribadi demi perkerjaannya. Jong Woon tengah bersiap-siap dan mengemasi barang-barangnya, sementara kini sesosok gadis bernama In Young tengah berdiri tepat dipintu kamar Jong Woon yang terbuka.
“ oppa, mianhae..” Jong Woon masih terus mengemasi barang-barangnya tanpa menghiraukan In Young.
“ oppa…” pekik In Young.
“ ada apa lagi, apa kau belum puas menghancurkan keluargaku heoh…” ucap Jong Woon. Sementara In Young menundukan wajahnya menyesali perbuatan yang ia lakukan pada Jong Woon dan juga Hyun Hoon.
“ aku menyesal, kumohon maafkan aku? ” Jong Woon kemudian melangkahkan kakinya ketika selesai berkemas, kemudian ia menatap In Young sekilas.
“ terlambat, bahkan karena ulahmu aku kehilangan calon anakku kau puaskan sekarang Park In Young~ssi…”
“ jadi Hyun eonnie, dia hamil dan sekarang..” In Young menutup bibirnya dengan kedua tangannya, bahkan akibat ulahnya secara tak sadar ia yang menyebabkan Hyun Hoon harus kehilangan bayi yang tengah dikandungnya.
“ kau puaskan! “ Jong Woon kemudian meninggalkan In Young yang kini tengah menangis.
“ yeoja macam apa kau In Young~ah, kau memang pembuat masalah…” kini In Young terus merutuk menyesali perbuatan yang telah ia lakukan.

           

***
            Jong Woon kini melajukan mobil van putih miliknya dengan kecepatan tinggi, ia ingin segera bertemu dengan istrinya Hyun Hoon. sementara kini, Hyun Hoon tengah mengemasi barang-barang miliknya dan akan pergi meninggalkan rumah yang selama 2 tahun ini ia tempati bersama laki-laki yang sangat ia cintai. Hyun Hoon perlahan melangkahkan kakinya menuju keluar sembari menyeret koper yang ia bawa.
            Tiba-tiba Jong Woon yang memang baru tiba dirumah segera memarkirkan mobilnya sembarang dan berlari menuju Hyun Hoon yang kini tengah melangkah keluar rumah dengan koper yang ia bawa.
“ Hyun Hoon~ah ” ucap Jong Woon sembari mengatur nafasnya.
“ aku pamit oppa, jaga dirimu baik-baik ” ujar Hyun Hoon yang mencoba tersenyum semanis mungkin dihadapan Jong Woon.
“ kau akan pergi kemana, tempatmu dirumah ini ” Jong Woon kemudian menarik koper yang berada ditangan Hyun Hoon.
“ masuklah ” ucap Jong Woon sembari menarik lengan isterinya lembut, sementara Hyun Hoon mencoba melepaskan tangan Jong Woon pada pergelangan tangannya. Ia masih mematung dan memaksa Jong Woon kembali menolehkan kepalanya.
“ apalagi? ” ujar Jong Woon menatap lembut Hyun Hoon.
“ lepaskan aku ” tak disangka jika kata-kata itulah yang kini keluar dari bibir tipis istrinya, Jong Woon hanya mematung dan sesekali ia mengatur nafasnya yang terasa sangat berat.
“ kumohon masuklah, sebaiknya kita bicarakan ini baik-baik chagi ” Hyun Hoon hanya mengangguk dan kemudian melangkahkan kakinya terlebih dahulu dan meninggalkan Jong Woon.


***
            Diruang tamu keduanya kini hanya duduk diam, Hyun Hoon hanya tertunduk dan sesekali ia menghela nafasnya. Sementara Jong Woon, ia terus menatap istrinya dengan tatapan sendu. Ia merindukan belaian hangat tangan Hyun Hoon ketika ia bangun dipagi hari, ia merindukan kecupan manis dari bibir Hyun Hoon dan yang selalu membisikan kata-kata manis ketika ia dalam keadaan gelisah. Ia terus menatap lekat Hyun Hoon, menyusuri lekuk wajah istrinya tanpa ada satu inchipun yang ia lewatkan.
“ apa yang ingin kau bicarakan? ” ujar Hyun Hoon mengusik keheningan diantara mereka berdua.
“ apakah kau masih membenciku? “ Hyun Hoon bukannya menjawab ia malah menyunggingkan senyum sinisnya dihadapan Jong Woon.
“ menurutmu ? “
“ apa kau tak bisa memaafkanku atas apa yang aku lakukan padamu tempo hari..aku tersiksa dengan keadaan seperti, aku merindukanmu chagi..” sesaat keduanya kembali saling diam, Hyun Hoon menatap lekat wajah suami yang sangat ia rindukan, namun untuk saat ini kebencian akan perbuatan Jong Woon menutup semua kerinduaan yang ia rasakan.
“ aku hanya perlu waktu, dan kurasa dengan menjauh dan hidup secara terpisah itu lebih baik untuk kita…” tak disangka Hyun Hoon kembali mengucapkan perkataan yang membuat dada Jong Woon sesak dan panas.
“ jadi kita? ” namun dengan cepat Hyun Hoon menggelengkan kepalanya seolah tahu apa yang akan Jong Woon ucapkan.
“ aku hanya perlu waktu untuk tidak bertemu denganmu, bukan berniat mengakhiri pernikahan ini. Aku merasa aku masih belum nyaman setelah kejadian itu, aku ingin merasakan kembali merindukanmu disaat kita berjauhan, dan jika itu terjadi aku berjanji kau boleh menjemputku diresort yang kusewa di Jeju. Kumohon berikan aku waktu 1 bulan ini? ” Jong Woon hanya mengangguk dan kini terlihat kembali senyuman tipis dari bibirnya. Paling tidak, ia telah menemukan kelegaan akan masalahnya.
“ arraseo! apa perlu kuantar? “ Hyun Hoon dengan lembut menolak tawaran Jong Woon. Ia kembali bangkit dan meraih penyangga koper miliknya.
“ aku akan sangat merindukanmu, berjanjilah untuk menjaga kesahatanmu selama aku pergi..” Hyun Hoon kini pergi meninggalkan Jong Woon, sementara Jong Woon hanya tersenyum dan mengantarkan Hyun Hoon hingga kedepan pintu rumah.
“ jaga dirimu baik-baik, akupun akan sangat merindukanmu. Jika semuanya telah siap dan saat kau telah siap menghubungiku, aku pasti akan datang menjemputmu…”
“ nde..arraseoyo..”
_FIN_

>> bagaimana, tentu gantungkan endingnya ? eits…jangan mudah puas dulu, karena saya akan buat sequel dari FF ini. Jadi yang masih penasaran sama kelanjutan kisahnya, setelah project FF Special Gift Yesung B’day saya pasti akan hadir kembali membawa FF sequel “ Trouble Maker “ nya ^^  sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak sudah mau meluangkan waktu untuk membaca FF saya yang makin hari makin terlihat aneh bin ajaib…  

No comments:

Post a Comment