Title
: “ BITTERSWEET “
Author : Shippa
Facebook : Shippa Kim
Twitter : @shippa3
Main
Cast
·
Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong
Woon
·
Jung Hyun Hoon a.k.a Shippa Kim
·
Park Ji Joon a.k.a Sagari Nilamsari
Genre
: Romantic Sad / a bit hurt / Happy Ending
Length : Oneshoot
Rate
: PG 17
Warning
: Gaje akut, abal-abal kronis dan tidak sesuai EYD menurut KBBI serta masih
banyak Typo bertebaran dimana-mana….
Disclaimer
: YeHyun is Mine, Fanfiction is real my work, don’t copy paste and if you don’t
like don’t read !!!!
Recommended
song
·
Super Junior 6 JIB – Bittersweet
>>>>
Annyeong haseyo yeorobun…jumpa lagi dengan saya author saraf isteri sah dari
ahjussi berkepala besar a.k.a Kim Jong Woon a.k.a Yesung!!!!!!!!! *digorok
cloud*, kali ini saya kembali membawa FF gaje bin ajaib hasil ide yang
tiba-tiba saja muncul di otak saya yang agak kacau… jika ada Typo bertebara dimana-mana itu murni
kesalahan author, karena saya masih dalam tahap belajar membuat FF. baiklah..daripada
mendengarkan ocehan saya yang tak ada habisnya mending langsung RCL aja ya ^^
HAPPY READING ~ ~ ~ ~
****
Story Begin ****
………………………………………………………………………….
Kata-kata manismu..
(adalah) Kata-kata yang dapat
membunuhku
(Karena) Kata-kata itu pahit
apabila dicoba
(Maka dari itu) Jangan ucapkan (kata-kata
Itu)!
…………………………………………………………….
Jung Hyun Hoon seorang yeoja cantik
berusia 22 tahun adalah seorang desaigner ternama di Korea, di usianya yang
masih sangat muda Hyun Hoon bahkan bisa menyelesaikan kuliah S2 nya hanya dengan
waktu 3 tahun. Hyun Hoon memang seorang yeoja yang terkenal pintar dengan
kejeniusan otaknya bahkan ia adalah seorang yeoja yang sangat sempurna dimata
semua orang yang mengenalnya. Namun tidak baginya, rasanya semua yang Hyun Hoon
peroleh selama ini tak selamanya mengandalkan otak jeniusnya, itu terbukti
untuk persoalan cintanya bahkan baginya ia belum menjadi sempurna dimata
seorang namja yang mencuri cinta pertamanya.
Hyun Hoon menatap sendu seorang
namja yang kini tengah terlelap ditempat tidur miliknya, namja bernama Kim
Yesung yang kini telah resmi menjadi suaminya, seharusnya malam ini adalah
malam indah untuk pasangan pengantin baru namun sepertinya itu hanya akan
menjadi angan-angan untuk Hyun Hoon. Dapat menjadi isteri seorang namja bernama
Kim Yesung adalah kebahagiaan tersendiri untuknya, Hyun Hoon tak pernah menyangka
jika perjodohan yang ditentangnya mati-matian berubah menjadi sesuatu yang ia
sukai.
Namja yang kini tengah terbaring
membelakanginya adalah namja yang ia cintai semasa kuliahnya dulu dan hingga
saat inipun rasa cinta Hyun Hoon untuk Yesung tak pernah berubah. Hyun Hoon
bukannya tidak tahu jika Yesung memiliki kekasih semasa kuliahnya bahkan Hyun
Hoon tahu jika Yesung masih berhubungan hingga saat ini dengan teman satu
tingkatnya dikampus dulu dan ia sangat tahu jika Yesung dan kekasihnya
mencintai satu sama lain. Namun disisi lain Hyun Hoon pun ingin merasakan
kebahagiaan memiliki Yesung seutuhnya meski hanya tubuhnya namun tidak untuk
hatinya. Dan Hyun Hoon pun yakin jika suatu saat sikap dingin Yesung perlahan
akan berubah, seiring berjalannya waktu Yesung akan mencintainya.
Hyun Hoon kini hanya mampu tersenyum
lirih, ia merindukan sikap hangat Yesung semasa kuliahnya dulu yang selalu
memberikan senyuman hangat yang membuatnya jatuh cinta. Namun Yesung yang kini
bersamanya, sepertinya telah membencinya. Hyun Hoon masih mengingat peristiwa
dimana Yesung memintanya untuk membatalkan perjodohan itu karena Yesung tidak
mungkin bisa melupakan yeoja bernama Park Ji Joon kekasihnya, dan bagaimana
tatapan kecewanya Yesung ketika Hyun Hoon menolak melakukannya. Hyun Hoon kali
ini membiarkan Yesung bersikap seperti itu padanya, biarkan kini Yesung merasa
kecewa pada Hyun Hoon karena ia yakin jika suatu saat Yesung akan mencintainya
seperti cintanya untuk Yesung.
………………………………………………
Aku bahkan tidak seindah
Ku tak seindah kedipan matamu
Tapi dapatkah kau berikan senyummu
untukku
Walau itu bukan cinta…………
_Saranghaeyo – astrid feat Tim Hwang_
………………………………………………
~Flashback
Pov~
“ aku mohon padamu Hyun
Hoon-ah…katakan pada orang tuamu jika kau menolak perjodohan ini..??? aku
sangat lega karena aku tahu jika appa menjodohkanku denganmu…tapi bagaimana
hubunganku dengan Ji Joon, kau bahkan tahu jika kami berdua saling
mencintaikan??” Yesung menatap lekat wajah Hyun Hoon dan
berharap jika Hyun Hoon menerima permintaannya.
“ ……… “ Hyun
Hoon tampak berfikir keras dengan ucapan Yesung padanya.
“ yak! Hyun Hoon-ah…” sepertinya
Yesung tak sabar mendengar jawaban dari Hyun Hoon.
“ jeongmal mianhae Yesung-ah…” Hyun
Hoon hanya tertunduk, bahkan menatap Yesung pun rasanya Hyun Hoon tak punya
keberanian.
“ apa maksud ucapanmu Hyun
Hoon-ah…?” Yesung menatap Hyun Hoon tajam.
“ jeongmal mianhae Yesung-ah…aku
tak bisa melakukan ini semua, aku tak bisa menolak permintaan appa…jadi kumohon
kita menikah saja…!” terdapat penekanan disetiap kalimat yang
dilontarkan Hyun Hoon pada Yesung.
“ jadi maksudmu..kita menikah?
Bagaimana mungkin aku dapat menikahi yeoja yang tak pernah kucintai…bahkan kau
tahu selama ini cintaku hanya untuk Ji Joon bukan kau Hyun Hoon-ah…!” pekik
Yesung, Yesung kini berdiri tepat dihadapan Hyun Hoon. nada bicaranya terdengar
sangat tinggi, kali ini Yesung benar-benar kecewa terhadap Hyun Hoon. bagi
Yesung Hyun Hoon satu-satunya harapan agar ia terlepas dari perjodohan yang
menyiksanya.
“ kau tidak harus mencintaiku
Yesung-ah…kita menikah semata-mata untuk membahagiakan orang tua kita…aku berjanji jika kau lelah dengan
pernikahan kita kau boleh sewaktu-waktu menceraikanku…dan aku berjanji aku
tidak akan pernah melarangmu untuk tetap berhubungan dengan Ji Joon kekasihmu
bahkan ketika kita menikahpun kau tetap boleh menjalin hubungan dengannya…aku
memohon satu hal padamu…kau bertahanlah untuk beberapa tahun kedepan bersamaku,
ini hanya supaya appa tidak mencuriagai kita…kau tahu bukan kedua orang tua
kita sangat ingin melihat kita menikah…jadi kumohon sekali ini saja kita
memenuhi permintaan kedua orang tua kita yang ingin melihat kita
menikah..jeballyo?” Hyun Hoon tampak berbicara panjang
lebar, mengungkapkan semua isi hatinya dan semata-mata hanya untuk menutupi
cintanya pada Yesung, sekalipun rasa sakit yang luar biasa yang ia rasakan
ketika mengatakan kalimat tersebut pada Yesung.
“ baiklah…aku melakukan ini hanya
semata-mata demi kebahagiaan kedua orangtuaku…apa perlu kita melakukan
perjanjian tertulis Hyun Hoon-ah…?”
“ kita tidak perlu melakukan
perjanjian tertulis seperti itu Yesung-ah…kau percayalah padaku ini tak akan
lama paling tidak bertahanlah selama 1, 5 tahun denganku…setelah itu kau boleh
mengakhiri pernikahan kita…” Hyun Hoon mencoba
bersikap tenang, walau sebetulnya Yesung sangat paham semua kesakitan Hyun Hoon
saat ini namun sekali lagi Yesung mencoba tak perduli.
“ apa kau setuju Yesung-ah?” ucap
Hyun Hoon.
“ baiklah…hanya sampai 1,5 tahun
saja jika sampai saat itu aku masih belum bisa mencintaimu maka kau harus menyerahkanku
kembali pada Ji Joon..oothokae???” Hyun Hoon hanya
mengangguk.
“ Geure…! Aku berjanji akan
memberikan yang terbaik untukmu Yesung-ah…dan bisakah kau menganggapku sebagai
temanmu sama seperti kita masih kuliah dulu…jeball?” ucap
Hyun Hoon penuh harap, kemudian Yesung tersenyum padanya.
“ baiklah…teman” Yesung
kemudian mengulurkan tangannya pada Hyun Hoon.
~Flashback
end~
***
Yesung menggeliat dalam tidurnya,
cahaya matahari yang menembus melalui celah gorden kamarnya membuatnya merasa
tidak nyaman. Perlahan Yesung membuka kedua bola mata caramelnya, ia sesekali
memegangi kepalanya yang terasa begitu pening dan rasa lelah yang masih
menggelayuti tubuhnya akibat pesta pernikahan kemarin. Ia mengedarkan pandangannya,
Yesung tercengang ia kini tak berada dikamarnya melainkan kamar barunya.
“ aish…Pabboya…kau sudah menikah
Yesung-ah…ingat MENIKAH….” guman Yesung , perlahan kini ia
mengingat jika hari ini ia telah menjadi seorang suami dari seorang yeoja yang
sangat dikenalnya namun tidak dicintainya. Yesung hanya menyayangi Hyun Hoon
sebagai teman.
“ kemana Hyun Hoon?” gumannya
lagi.
Yesung kini beranjak menuju kamar
mandi yang terletak didalam kamarnya, Yesung sesekali tersenyum tipis ketika ia
mengingat jika yeoja yang ia nikahi adalah teman semasa kuliahnya dulu. Meski
awalnya Yesung sangat kesal pada Hyun Hoon yang menolak membatalkan
perjodohannya, tapi Yesung merasa lega ketika Hyun Hoon mengerti hubungannya
dengan Ji Joon, Yesung juga sangat berhutang budi pada Hyun Hoon karena Hyun
Hoon masih membiarkannya untuk tetap bertemu dengan Ji Joon kekasihnya.
O
O
O
O
O
“ kau tengah memasak apa Hyun
Hoon-ah?” Yesung memandangi Hyun Hoon yang tengah asyik
bergelut dengan celemek yang dipakainya.
“eohh! Kau sudah bangun Yesung-ah…ini
aku tengah membuatkanmu sarapan…” Hyun Hoon hanya
menjawab dan sesekali tersipu malu.
“ perlu kubantu?”
ucap Yesung menawarkan diri.
“ ah…aniyo! Ini sudah selesai…kau
duduklah” Hyun Hoon mulai menata piring dimeja makan, kemudian
Hyun Hoon duduk berhadapan dengan Yesung.
“ apa kau sering memasak seperti
ini sendiri Hyun Hoon-ah…” tanya Yesung pada Hyun Hoon.
“ nde… semenjak aku memutuskan
untuk tinggal sendiri dan mencoba untuk mandiri..tapi ketika urusan cinta tetap
saja emma dan appa selalu ikut campur…hummm” Hyun Hoon hanya
melenguh dan sesekali memasukan makanan kedalam mulutnya.
“ kau benar sekali…setidaknya aku
beruntung sebab kau yeoja yang appa jodohkan padaku..hehehehhe! ammm….neomu
mashita…” Yesung berkata sambil melahap masakan buatan Hyun
Hoon, tanpa Yesung tahu Hyun Hoon terlihat murung ada semburat kesedihan
diwajah cantiknya.
“ jinjjayo?\ Makanlah yang
banyak…tidak banyak yang bisa aku masak, jadi kau makanlah ini…” Hyun
Hoon mencoba menyangkal perasaan sakit dalam hatinya, melihat Yesung menyukai
masakan buatannya saja itu sudah cukup baginya.
“ apa hari ini kau bekerja
Yesung-ah?” tanya Hyun Hoon.
“ sebentar lagi aku berangkat…apa
kau mau kuantarkan ke butikmu Hyun Hoon-ah…kurasa kita searah…”
“ gwaenchana?” Yesung
hanya mengangguk.
“ nde…cepatlah ganti pakaianmu..” Hyun
Hoon segera bergegas pergi menuju kamarnya.
***
Bahkan ini telah berjalan 5 bulan,
semuanya masih tetap sama. Hyun Hoon dan Yesung masih tidur dengan kamar
terpisah, saling melindungi hanya
sebatas sahabat. Membiarkan Yesung suaminya menemui yeoja lain dan membiarkan
kesakitan itu Hyun Hoon simpan sendiri. Hyun Hoon masih memendam cinta itu
untuk Yesung, tidak ada yang berubah meskipun cinta masih belum menampakan diri
dan berpihak padanya.
Sepasang suami isteri itu kini
tengah duduk diruang keluarga, seperti biasa ketika ada waktu luang mereka
selalu menghabiskan waktu bersama bukan sebagai suami isteri melainkan sebagai
sehabat yang saling menyayangi dan melindungi.
“ bagaimana hari ini
dikantor…menyenangkan?” tanya Hyun Hoon pada Yesung namun
matanya masih terfokus pada layar laptopnya. Yesung hanya melirik sekilas pada
Hyun Hoon sebelum kembali fokus pada layar televisi.
“ tetap tidak ada yang menarik…” lenguh
Yesung.
“ bagaimana kau bisa berkata
seperti itu, bukankah kau selalu bertemu dengan Ji Joon..heoh!”
“ apa maksudmu…meskipun kami berdua
bekerja dikantor yang sama tapi kami tidak bisa menghabiskan waktu berdua
seharian…” pekik Yesung.
“ yak! Tidak bisa berdua seharian
bagaimana..bahkan setiap hari kau menjemputnya bukan?”
“ Nde…dan setiap kali aku ingin
mengenalkannya padamu kau selalu punya alasan untuk menghindar bukan begitu
Hyun Hoon-ah..”
“ yak! Bukan aku tak mau menemui
kalian, tapi kau tahu sendiri aku sibuk akhir-akhir ini…” sangkal
Hyun Hoon pada Yesung, kemudian Hyun Hoon kembali terfokus pada layar laptop
miliknya.
“ sibuk? Arraseo…bahkan hari
minggupun kau selalu mempunyai alasan kau sibuk…” pertanyaan
terakhir dari Yesung mengunci jawaban yang ingin dilontarkan Hyun Hoon. Hyun
Hoon memang sengaja menghindari bertemu dengan Ji Joon, kekasih Yesung. Isteri
mana yang ingin bertemu dengan kekasih suaminya sendiri. Lain halnya jika Hyun
Hoon tidak mencintai Yesung, mungkin ia akan senang hati bertemu dengan kekasih
suaminya.
“ lusa aku akan pergi ke Tokyo…agar
kau tak bosan kau menginap saja dirumah appa dan eomma Yesung-ah…” pada
akhirnya Hyun Hoon mengalihkan pembicaraan. Yesung menatap tajam pada Hyun Hoon
yang masih terfokus pada laptop miliknya, merasa ada yang memperhatikan Hyun
Hoon balas menatap Yesung.
“ Wae?” Hyun
Hoon bertanya ketika menatap Yesung yang tengah menatapnya dengan tatapan
berbeda kali ini.
“ berapa lama?” ucap
Yesung.
“ aniyo..mungkin 1 atau 2 minggu…”
“ yak! Kenapa selama itu…”
“ itu tidak lama…ketika urusanku
selesai aku akan segera pulang…” Hyun Hoon kemudian
mengalihkan pandangannya.
“ siapa yang akan menemaniku disini
jika kau pergi…”
“ aku sudah bilang…kau sebaiknya
menginap dirumah appa dan eomma dulu saja sampai aku kembali…”
“ mereka kan sedang pergi ke
jepang…dan jika aku harus menginap dirumah appa dan eomma mu aku malu Hyun
Hoon-ah dan?” belum sempat Yesung menyelesaikan
kalimatnya, Hyun Hoon langsung memotongnya.
“ kau tenang saja…jika yang kau
takutkan adalah tak dapat bertemu Ji Joon, kau hanya perlu menahannya paling
tidak sampai aku kembali…lagi pula kaliankan pasti bertemu setiap hari
dikantor?” Jawab Hyun Hoon tegas.
Bagaimana bisa Yesung mengatakan
jika ia masih malu untuk menginap dirumah orang tua Hyun Hoon yang kini jadi
mertuanya. Apa dia benar-benar takut tidak bisa menjemput dan mengantar Ji Joon
meski hanya untuk beberapa hari saja.
“ Hyun Hoon-ah? Apa….” Lagi-lagi
Hyun Hoon memotong kalimat Yesung.
“ kita bicarakan ini besok saja
Yesung-ah…aku lelah…kau sebaiknya juga istirahat…” Hyun
Hoon melangkahkan kakinya meninggalkan Yesung tanpa mendengar jawaban dari
Yesung. Yesung hanya menatap Hyun Hoon bingung, tanpa ia sadari jauh dalam
hatinya Yesung merasakan sakit melihat sikap Hyun Hoon berbeda dari biasanya.
“ ada apa denganmu?” gumannya
lirih.
***
Hyun Hoon tengah membereskan
pakaiannya kedalam koper yang akan ia butuhkan untuk beberapa hari selama di
Tokyo. Sesekali ia menatap lirih sebuah fotret dibalik layar ponselnya. Yesung
berjalan perlahan menuju kamar Hyun Hoon, namun sepertinya pintu kamar Hyun
Hoon terbuka.
“ semuanya akan baik-baik saja Hyun
Hoon-ah…Hwaiting!” Yesung mendengar kalimat yang
dilontarkan Hyun Hoon. terdengar isakan kecil dari bibir Hyun Hoon.
TOKK~~~~TOKK~~~~TOKK
Yesung memberanikan diri mengetuk
pintu kamar Hyun Hoon yang terbuka, dengan cepat Hyun Hoon menyeka Kristal
bening yang membasahi pipinya. Hyun Hoon kembali memperlihatkan senyum manis
diantara luka hatinya pada Yesung.
“ gwaenchana?” ucap
Yesung ketika menatap mata Hyun Hoon yang tampak sembab.
“ nan gwaenchana…kenapa kau belum
tidur….” Yesung hanya menggelengkan kepalanya kearah Hyun
Hoon.
“ aku tak bisa tidur…”
“ mau minum teh bersamaku?” ajak
Hyun Hoon, Yesung hanya mengangguk dan berjalan mengekori Hyun Hoon.
Mereka kini berada diatap rumah, suasana
hening menyelimuti keduanya. Sesekali Hyun Hoon melenguh dan tampak terasa
berat helaan nafasnya. Yesung diam-diam memperhatikan gerik aneh dari Hyun Hoon
isterinya.
“ apa kau ada masalah?” Hyun
Hoon hanya menggelengkan kepalanya tanpa menoleh kearah Yesung.
“ yak! Hyun Hoon-ah…” Hyun
Hoon menghela nafasnya kembali.
“ gwaenchana…aku hanya lelah saja
Yesung-ah…” Hyun Hoon kemudian mengambil secangkir
teh panas kedalam genggamannya, tiba-tiba cangkir teh dalam genggaman Hyun Hoon
terjatuh dan tepat mengenai tangannya.
“ aww..appo…” Hyun
Hoon hanya meringis menahan panas ditangannya.
“ bagaimana kau bisa baik-baik
saja…” Yesung tampak mulai kesal, Hyun Hoon hanya mampu
terdiam.
“ sudahlah ini hanya luka
kecil..aku bisa mengobatinya…”
“ terserah kau sajalah…” Yesung
kemudian meninggalkan Hyun Hoon sendiri diatap rumah.
…………………………………..
Aku tidak dapat membencimu
Aku tidak dapat mencintaimu dengan
cara yang benar
(Lalu) Kau berkata bahwa kau akan
pergi (dariku)
Jangan, (Ku mohon) Jangan katakan!
…………………………...............
***
Hampir seminggu lamanya Hyun Hoon
berada di Tokyo, Yesung memang memutuskan untuk tetap tinggal dirumah yang
mereka tempati bersama dengan alasan ia tak mau merepotkan kedua orang tua Hyun
Hoon. pagi ini Ji Joon kekasih Yesung memang tengah berkunjung kerumah, dan
membawakan sarapan untuk Yesung. Keduanya tengah menikmati acara sarapan pagi
ini, sesekali Yesung tersenyum menggoda Ji Joon.
“ neomu mashita…gomawo chagiya…” ucap
Yesung mendelik manja.
“ kau suka…” Yesung
hanya mengangguk.
“ uhukk…uhuk…” tiba-tiba
Yesung tersedak.
“ yak! Jangan terburu-buru, pelan-pelan
saja makanmu oppa…” Ji Joon memang selalu memanggil Yesung
dengan sebutan oppa.
“ aniyo..gwaenchana chagi…” keduanya
saling menatap satu sama lain, Yesung mulai mendekatkan wajahnya kewajah Ji
Joon sementara Ji Joon hanya memejamkan kedua matanya.
~~PRAYYYYYYYYY~~
Sebuah benda yang ternyata adalah
sebuah guci terjatuh dari tempatnya, Yesung dan Ji Joon hanya mematung ketika
keduanya melihat Hyun Hoon tengah berdiri tepat menyaksikan kemesraan mereka.
Hyun Hoon masih mematung dengan tatapan yang terlihat sendu.
“ Hyun Hoon-ah kau sudah pulang…” ucap
Yesung yang terlihat gugup.
“ mian…aku tak seharusnya melihat
ini semua…” Hyun Hoon kemudian pergi meninggalkan
Yesung dan Ji Joon.
Kristal bening kini tak kuasa ia
tahan, bagaimana bisa ia terus menekan rasa sakit yang ia rasakan selama ini.
Pengorbanan yang ia lakukan ternyata tak membuat Yesung mencintainya, Hyun Hoon
merasa inilah batas akhir kesanggupannya.
“ aku menyerah…aku menyerah…aku
tidak akan perduli apapun yang mau kau lakukan…” Hyun
Hoon terisak, ia menelungkupkan wajahnya diantara kedua pahanya.
Cukup lama ia membiarkan tubuhnya
basah oleh air yang mengalir dari atas shower. Entah sudah berapa lama Hyun
Hoon menyiksa dirinya dikamar mandi. Air matanya seakan sudah mengering, ia
hanya mampu terisak pilu.
“ Yesung-ah saranghae…”
***
Ji Joon memutuskan untuk pulang
sejak kejadian tadi pagi, Yesung masih mematung didepan kamar Hyun Hoon. Hampir
6 jam lamanya Hyun Hoon mengurung dirinya dikamar, rasa cemas meliputi hati
Yesung saat ini ia memutuskan untuk mencari duplikat kunci kamar Hyun Hoon.
setelah berhasil membuka pinta kamar Hyun Hoon, Yesung tak menemukan Hyun Hoon
dalam kamarnya, namun terdengar suara shower yang masih menyala dikamar mandi.
“ Hyun Hoon-ah kau ada didalam…” Yesung
mencoba mengetuk pintu kamar mandi, namun tak ada jawaban dari Hyun Hoon.
“ Hyun Hoon-ah…” teriak
Yesung.
~~CKLEKKK~~
Kini Hyun Hoon membuka pintu kamar
mandi dengan pakaian mandi melekat ditubuhnya. Hyun Hoon hanya tersenyum manis
dan menyembunyikan kesakitannya dihadapan Yesung.
“ apa yang kau lakukan dikamarku
heoh…” ucap Hyun Hoon dengan nada sedikit dingin.
“ aku mengkhawatirkanmu…” ucap
Yesung dan tanpa sadar Yesung menggenggam tangan Hyun Hoon.
“ kau tak perlu
mengkhawatikanku…aku bisa menjaga diriku…”
“ kau isteriku…!” Yesung
menatap Hyun Hoon tajam.
“ isteri…hahahahha! Bahkan ini
hanya perjanjian konyol buka?”
“ apa maksud ucapanmu Hyun
Hoon-ah…”
“ aku lelah…mulai sekarang aku tak
akan perduli apapun yang kau lakukan…mulai detik ini aku berhenti dan aku
menyerah mencintaimu…kau puas!!” Hyun Hoon kini terisak
dan menundukan wajahnya dihadapan Yesung.
“ …….. “ tak
ada jawaban dari Yesung, Yesung hanya menatap Hyun Hoon lirih. Ada penyesalan
terbersit dihati Yesung. Ada perasaan sesak dan sakit ketika Yesung melihat
Hyun Hoon terisak pilu.
“ mianhae…” hanya itu yang terlontar dari bibir Yesung.
“ sudahlah…jika kau lelah dengan
pernikahan kita kau boleh mengajukan gugatan cerai secepatnya Yesung-ah….aku
lelah sebaiknya kau keluar…jeball..” Yesung melangkahkan
kakinya keluar dari kamar Hyun Hoon.
Hyun Hoon kembali terisak
sepeninggal Yesung, apa ini benar-benar ucapan dari hatinya? Apa Hyun Hoon rela
melepaskan Yesung? Apa ini akhir kesabaran Hyun Hoon? sementara diluar Yesung
hanya menatap lirih daun pintu yang memisahkan jarak dirinya dengan Hyun Hoon.
Yesung menyesali apa yang dilakukannya menyakiti Hyun Hoon, diam-diam Yesung
mengetahui jika Hyun Hoon memang mencintainya.
“ Mianhae..jeongmal mianhae…”
***
Kini Ji Joon dan juga Hyun Hoon
berada ditempat yang sama, saling memandang satu sama lain. Keduanya masih
saling diam tanpa sepatah katapun keluar dari bibir mereka masing-masing. Ji
Joon memang sengaja menemui Hyun Hoon di butik hanya untuk memperjelas kejadian
kemarin.
“ Hyun Hoon-shi..aku tahu anda
orang baik dan aku sangat berterima kasih kau telah menjaga Yesung ku dengan
baik…” terdapat penekanan disetiap kalimat yang dilontarkan
Ji Joon.
“ aku yang seharusnya berterima
kasih padamu Ji Joon-shi, walau bagaimanapun kau mau berbaik hati membagi
kekasihmu denganku…” Hyun Hoon hanya menatap datar riak
sungai dihadapannya.
“ jagalah dia…mulai hari ini kau
bisa memiliki dia seutuhnya…”
“ maksudmu…?”
“ aku akan mengurus perceraianku
dengan Yesung akhir minggu ini..”
“ Hyun Hoon-shi!”
“ anda tak perlu mengasihaniku Ji
Joon-shi…nan gwaenchana..!!! sudah seharusnya aku mengembalikan sesuatu yang
bukan milikku…” Hyun Hoon kini melangkah meninggalkan
Ji Joon, ia kini telah terbiasa dengan rasa sakit dihatinya, ia kini telah
terbiasa dengan air mata yang menjadi teman sejatinya.
***
Hyun Hoon dan Yesung memang masih
tinggal dalam satu rumah, namun tak ada sapaan hangat dari keduanya seperti
dulu. Hyun Hoon hanya pulang untuk istirahat dan ia lebih banyak menghabiskan
waktunya di butik miliknya. Ketika tak sengaja bertatap wajahpun keduanya
terlihat dingin satu sama lain, Yesung hanya memandang nanar Hyun Hoon
sementara Hyun Hoon selalu mencoba menghindar dari Yesung.
“ Hyun Hoon-ah…” pekik
Yesung ketika tak sengaja bertemu dengan Hyun Hoon dirumah.
“ ….. “ tak
ada jawaban yang semestinya dari Hyun Hoon.
“ Hyun Hoon-ah!!” kini
nada ucapan Yesung meninggi, Hyun Hoon hanya menatap nanar Yesung.
“ waeyo?”
ucap Hyun Hoon datar.
“ apa dengan cara ini kita
mengakhiri semuanya heoh…” pekik Yesung.
“ bukankah ini maumu
Yesung-ah…inikan yang kau mau dari dulu heoh…”
“ aku lelah Yesung-ah…terlalu
banyak luka dalam hatiku ketika mencintaimu…apa kau tahu sesakit apa ketika aku
harus merelakan suami yang kucintai menjalin hubungan dnegan yeoja lain…tentu
kaupun tak ingin tahu..” Hyun Hoon menatap tajam Yesung.
“ Hyun
Hoon-ah…mian”
“ tak perlu kau mengucapkan itu
semua…ini bukan salahmu, ini salahku yang bersikap egois ingin memilikimu…” Hyun
Hoon kini terisak.
“ ….. “ keduanya
kini larut dalam suasana hening, keduanya kini saling menundukan wajah mereka
masing-masing.
“ kau istirahatlah,,,aku lelah…” Hyun
Hoon kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Yesung.
***
“ oppa?” ucap
Ji Joon ketika duduk disamping Yesung. Keduanya kini berada disebuah tempat
pavorit mereka dulu. Yesung hanya menoleh sebentar kearah Ji Joon kemudian ia
kembali larut dalam pikirannya.
“ mari kita akhiri kegilaan ini…” ucap
Ji Joon membuat Yesung tercengang.
“ apa maksud ucapanmu chagiya?” Ji
Joon hanya terkekeh.
“ aku tahu pikiran dan hatimu kini
berada dimana…aku tahu sejak kau bersamanya hatimu tak sepenuhnya untukku…aku
tahu jika selama ini tanpa kau sadari kau mulai mencintai Hyun Hoon isterimu…” Yesung
hanya menatap Ji Joon sendu.
“ oppa…kembalilah pada Hyun
Hoon..aku tahu yang membuatmu bahagia saat ini bukan bersamaku melainkan
bersama dengannya…kembalilah dan tata kembali pernikahan kalian berdua…aku akan
sangat bahagia jika kau membahagiakan yeoja yang sangat mencintaimu tulus…hari
ini aku akan berangkat ke China..appa dan eomma memintaku untuk melanjutkan
kuliahku disana…” kali ini Yesung memeluk Ji Joon erat,
bukan pelukan layaknya sepasang kekasih melainkan pelukan hangat dari seorang
sahabat.
“ jeongmal mianhae…membuatmu
menderita dan terjebak dalam kebodohanku chagiya…” Ji
Joon hanya mengusap lembut bahu Yesung.
“ aniyo…kau telah banyak
mengajarkanku kebahagiaan yang sesungguhnya…terkadang apa yang ingin kita
miliku belum tentu itu yang terbaik buat kita bukan…hehehehe…” Yesung
melepaskan pelukannya dan mengacak lembut rambut Ji Joon.
“ jaga dirimu disana…jika kau perlu
tempat untuk bercerita segera hubungi aku..arraseo!”
“ nde…arraseoyo…gomawo”
***
Yesung kini melajukan mobilnya
dengan kecepatan maksimal, Yesung berharap jika kesempatan itu masih terbuka
lebar untuknya, Yesung berharap jika Hyun Hoon mau memaafkannya.
Tiba dirumah, Yesung mendapati Hyun
Hoon tengah berkemas dan siap untuk pergi. Hyun Hoon hanya menatap sendu namja
yang ia cintai dihadapannya. Perlahan Yesung mendekati Hyun Hoon.
“ seperti inikah akhir pernikahan
kita Hyun Hoon-ah…”
“ mungkin ini jalan terbaik untuk
kita Yesung-ah…kau bahagia…” Hyun Hoon mencoba
tersenyum meskipun dalam hati ia tengah menangis.
“ bahagia…menurutmu apakah aku
bahagia dengan keputusan ini?”
“ geure,,,setelah ini kau akan
kembali bersama Ji Joon itu kan yang selama ini kau inginkan?” Yesung
hanya menatap tajam Hyun Hoon.
“ bagaimana mungkin aku bahagia
berpisah denganmu bodoh…kau sumber kebahagiaanku sebenarnya…aku buta akan cinta
yang seharusnya tak kujalani..aku salah menjadi namja yang paling bodoh…aku
salah telah menyakitimu Hyun Hoon-ah…aku menyesal…” Yesung
kini terisak. Hyun Hoon hanya menatap Yesung tanpa mengeluarkan satu katapun.
“ Yesung-ah…sudah kubilang aku tak
perlu kau kasihani..jangan merasa berat meninggalkanku…ini perjanjian kita
dulu..bukankah aku berjanji jika selama 1.5 tahun kau masih belum
mencintaiku…aku akan mengembalikanmu kedalam pelukan Ji Joon kekasihmu…”
” kau salah Hyun Hoon-ah…” Hyun
Hoon hanya mengernyitkan dahinya mencerna setiap ucapan yang dilontarkan Yesung
padanya.
“ apa maksud ucapanmu…”
“ saranghaeyo…” ucap
Yesung membuat Hyun Hoon terdiam.
PLAKKKK~~~~~~
Sebuah tamparan keras kini mendarat
dipipi mulus Yesung, Hyun Hoon kini terisak ia tak kuasa menahan air matanya
kali ini.
“ berhenti mempermainkan perasaanku
Yesung-ah…aku lelah…aku lelah…” pekik Hyun Hoon.
“ dengarkan aku…jeball?” Yesung
mengatup wajah Hyun Hoon.
“ ini tulus dari hatiku…aku
mencintaimu bahkan aku sudah mencintaimu sebelum aku menyadarinya…kali ini
kumohon percaya ucapanku…” Hyun Hoon tahu jika saat ini
Yesung memang tak membohongi perasaannya, sekalipun Hyun Hoon mencari celah
kebohongan dari bola mata caramelnya.
“ jinjjayo?”
“ aku tulus mencintaimu…percayalah
padaku…jeball?” Hyun Hoon hanya mengangguk dan tersenyum
disela isakannya.
“ gomawo…jeongmal gomawo…” Yesung
memeluk Hyun Hoon erat, tak ada kesakitan yang harus Hyun Hoon sembunyikan
mulai sekarang.
***
Disore yang indah tepat seminggu
Hyun Hoon dan Yesung kembali bersama menjadi sepasang suami isteri. Kehangatan
kini mulai menyelimuti bulan madu Hyun Hoon bersama Yesung. Keduanya kini
tengah menikmati udara sore dibalkon resort tempat mereka menginap, Hyun Hoon
tengah menatap matahari terbenam diufuk barat dengan segelas cappucinno panas
dalam genggamannya. Yesung tiba-tiba saja berdiri dibelakang Hyun Hoon dan
merengkuh lembut Hyun Hoon kedalam dekapannya.
“ saranghae…” bisik
yesung ditelinga Hyun Hoon, sontak membuat wajah Hyun Hoon merona merah.
“ naddo saranghae oppa…” dilirik
lembut namja tampan yang memeluknya.
CHU~~~
Sebuah kecupan lembut mendarat tepat
dibibir Hyun Hoon, kecupan manis yang Yesung hadiahkan untuk yeoja yang selama
ini setia mendampinginya.
“ apa aku boleh meminta sesuatu
darimu chagi…” Yesung mendelik manja.
“ Mwo?” kembali
Yesung membisikan sesuatu ditelinga Hyun Hoon.
“ mari kita membuat Yesung junior
untuk hadiah pernikahan kita ini…”
“ yak! Otakmu yadong sekali
oppa…ini masih sore…” Yesung tiba-tiba mengangkat tubuh
Hyun Hoon.
“ kali ini kau tak bisa menolak
Mrs.Kim…hahahhaha”
“ yak! Turunkan aku oppa…”
***
Sementara ditempat lain, tepatnya di
Incheon International Airport Ji Joon tengah menunggu keberangkatannya yang
masih 15 menit lagi ke China. sesekali ia melirik sebuah jam tangan dilengan
kirinya.
“ bisakah anda memberitahu saya jam
berapa sekarang nona…?”
Seorang namja tampan dengan gummy
smile yang khas kini tengah berdiri tepat dihadapan Ji Joon. Ji Joon hanya
terpaku menatap namja tampan dihadapannya.
“ nona…bisakah anda memberitahu
saya jam berapa sekarang…” namja tampan itu mengibas-ngibaskan
tangannya diwajah Ji Joon.
“ eoh…sekarang jam setengah enam
sore tuan…” namja tampan dihadapan Ji Joon hanya
tersenyum.
“ gamsahamnida… Lee Eunhyuk
imnida…” namja tampan dihadapan Ji Joon kini mengulurkan
tangannya.
“ Park Ji Joon imnida….” Ji
Joon menyambut lembut uluran tangan Eunhyuk.
“ akan kemana anda Ji Joon-shi…”
“ China tepatnya ke Nanjing
China…anda sendiri hendak kemana Eunhyuk-shi???”
“ China…tepatnya Nanjing China…”
sesekali Eunhyuk membenarkan Syal yang melilit dilehernya
“ Mwo??????” ucap
mereka serentak.
“ bagaimana mungkin tujuan kita
bisa sama…hahahahha….”
~FIN~
No comments:
Post a Comment