Monday, December 17, 2012

" Fanfiction Oneshoot ~ BitterSweet ~ "




Title : “ BITTERSWEET “
Author : Shippa
               Facebook : Shippa Kim
               Twitter : @shippa3
Main Cast
·         Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong Woon
·         Jung Hyun Hoon a.k.a Shippa Kim
·         Park Ji Joon a.k.a Sagari Nilamsari
Genre : Romantic Sad / a bit hurt / Happy Ending
Length : Oneshoot
Rate : PG 17
Warning : Gaje akut, abal-abal kronis dan tidak sesuai EYD menurut KBBI serta masih banyak Typo bertebaran dimana-mana….
Disclaimer : YeHyun is Mine, Fanfiction is real my work, don’t copy paste and if you don’t like don’t read !!!!
Recommended song
·         Super Junior 6 JIB – Bittersweet


>>>> Annyeong haseyo yeorobun…jumpa lagi dengan saya author saraf isteri sah dari ahjussi berkepala besar a.k.a Kim Jong Woon a.k.a Yesung!!!!!!!!! *digorok cloud*, kali ini saya kembali membawa FF gaje bin ajaib hasil ide yang tiba-tiba saja muncul di otak saya yang agak kacau…  jika ada Typo bertebara dimana-mana itu murni kesalahan author, karena saya masih dalam tahap belajar membuat FF. baiklah..daripada mendengarkan ocehan saya yang tak ada habisnya mending langsung RCL aja ya ^^


HAPPY READING ~ ~ ~ ~


**** Story Begin ****
………………………………………………………………………….
Kata-kata manismu..

(adalah) Kata-kata yang dapat membunuhku

 (Karena) Kata-kata itu pahit apabila dicoba

 (Maka dari itu) Jangan ucapkan (kata-kata Itu)!
…………………………………………………………….

            Jung Hyun Hoon seorang yeoja cantik berusia 22 tahun adalah seorang desaigner ternama di Korea, di usianya yang masih sangat muda Hyun Hoon bahkan bisa menyelesaikan kuliah S2 nya hanya dengan waktu 3 tahun. Hyun Hoon memang seorang yeoja yang terkenal pintar dengan kejeniusan otaknya bahkan ia adalah seorang yeoja yang sangat sempurna dimata semua orang yang mengenalnya. Namun tidak baginya, rasanya semua yang Hyun Hoon peroleh selama ini tak selamanya mengandalkan otak jeniusnya, itu terbukti untuk persoalan cintanya bahkan baginya ia belum menjadi sempurna dimata seorang namja yang mencuri cinta pertamanya.
           
            Hyun Hoon menatap sendu seorang namja yang kini tengah terlelap ditempat tidur miliknya, namja bernama Kim Yesung yang kini telah resmi menjadi suaminya, seharusnya malam ini adalah malam indah untuk pasangan pengantin baru namun sepertinya itu hanya akan menjadi angan-angan untuk Hyun Hoon. Dapat menjadi isteri seorang namja bernama Kim Yesung adalah kebahagiaan tersendiri untuknya, Hyun Hoon tak pernah menyangka jika perjodohan yang ditentangnya mati-matian berubah menjadi sesuatu yang ia sukai.


            Namja yang kini tengah terbaring membelakanginya adalah namja yang ia cintai semasa kuliahnya dulu dan hingga saat inipun rasa cinta Hyun Hoon untuk Yesung tak pernah berubah. Hyun Hoon bukannya tidak tahu jika Yesung memiliki kekasih semasa kuliahnya bahkan Hyun Hoon tahu jika Yesung masih berhubungan hingga saat ini dengan teman satu tingkatnya dikampus dulu dan ia sangat tahu jika Yesung dan kekasihnya mencintai satu sama lain. Namun disisi lain Hyun Hoon pun ingin merasakan kebahagiaan memiliki Yesung seutuhnya meski hanya tubuhnya namun tidak untuk hatinya. Dan Hyun Hoon pun yakin jika suatu saat sikap dingin Yesung perlahan akan berubah, seiring berjalannya waktu Yesung akan mencintainya.

            Hyun Hoon kini hanya mampu tersenyum lirih, ia merindukan sikap hangat Yesung semasa kuliahnya dulu yang selalu memberikan senyuman hangat yang membuatnya jatuh cinta. Namun Yesung yang kini bersamanya, sepertinya telah membencinya. Hyun Hoon masih mengingat peristiwa dimana Yesung memintanya untuk membatalkan perjodohan itu karena Yesung tidak mungkin bisa melupakan yeoja bernama Park Ji Joon kekasihnya, dan bagaimana tatapan kecewanya Yesung ketika Hyun Hoon menolak melakukannya. Hyun Hoon kali ini membiarkan Yesung bersikap seperti itu padanya, biarkan kini Yesung merasa kecewa pada Hyun Hoon karena ia yakin jika suatu saat Yesung akan mencintainya seperti cintanya untuk Yesung.

………………………………………………
Aku bahkan tidak seindah
Ku tak seindah kedipan matamu
Tapi dapatkah kau berikan senyummu untukku
Walau itu bukan cinta………… _Saranghaeyo – astrid feat Tim Hwang_
………………………………………………


~Flashback Pov~
“ aku mohon padamu Hyun Hoon-ah…katakan pada orang tuamu jika kau menolak perjodohan ini..??? aku sangat lega karena aku tahu jika appa menjodohkanku denganmu…tapi bagaimana hubunganku dengan Ji Joon, kau bahkan tahu jika kami berdua saling mencintaikan??” Yesung menatap lekat wajah Hyun Hoon dan berharap jika Hyun Hoon menerima permintaannya.
“ ……… “ Hyun Hoon tampak berfikir keras dengan ucapan Yesung padanya.
“ yak! Hyun Hoon-ah…” sepertinya Yesung tak sabar mendengar jawaban dari Hyun Hoon.
“ jeongmal mianhae Yesung-ah…” Hyun Hoon hanya tertunduk, bahkan menatap Yesung pun rasanya Hyun Hoon tak punya keberanian.
“ apa maksud ucapanmu Hyun Hoon-ah…?” Yesung menatap Hyun Hoon tajam.
“ jeongmal mianhae Yesung-ah…aku tak bisa melakukan ini semua, aku tak bisa menolak permintaan appa…jadi kumohon kita menikah saja…!” terdapat penekanan disetiap kalimat yang dilontarkan Hyun Hoon pada Yesung.
“ jadi maksudmu..kita menikah? Bagaimana mungkin aku dapat menikahi yeoja yang tak pernah kucintai…bahkan kau tahu selama ini cintaku hanya untuk Ji Joon bukan kau Hyun Hoon-ah…!” pekik Yesung, Yesung kini berdiri tepat dihadapan Hyun Hoon. nada bicaranya terdengar sangat tinggi, kali ini Yesung benar-benar kecewa terhadap Hyun Hoon. bagi Yesung Hyun Hoon satu-satunya harapan agar ia terlepas dari perjodohan yang menyiksanya.
“ kau tidak harus mencintaiku Yesung-ah…kita menikah semata-mata untuk membahagiakan orang  tua kita…aku berjanji jika kau lelah dengan pernikahan kita kau boleh sewaktu-waktu menceraikanku…dan aku berjanji aku tidak akan pernah melarangmu untuk tetap berhubungan dengan Ji Joon kekasihmu bahkan ketika kita menikahpun kau tetap boleh menjalin hubungan dengannya…aku memohon satu hal padamu…kau bertahanlah untuk beberapa tahun kedepan bersamaku, ini hanya supaya appa tidak mencuriagai kita…kau tahu bukan kedua orang tua kita sangat ingin melihat kita menikah…jadi kumohon sekali ini saja kita memenuhi permintaan kedua orang tua kita yang ingin melihat kita menikah..jeballyo?” Hyun Hoon tampak berbicara panjang lebar, mengungkapkan semua isi hatinya dan semata-mata hanya untuk menutupi cintanya pada Yesung, sekalipun rasa sakit yang luar biasa yang ia rasakan ketika mengatakan kalimat tersebut pada Yesung.
“ baiklah…aku melakukan ini hanya semata-mata demi kebahagiaan kedua orangtuaku…apa perlu kita melakukan perjanjian tertulis Hyun Hoon-ah…?”
“ kita tidak perlu melakukan perjanjian tertulis seperti itu Yesung-ah…kau percayalah padaku ini tak akan lama paling tidak bertahanlah selama 1, 5 tahun denganku…setelah itu kau boleh mengakhiri pernikahan kita…” Hyun Hoon mencoba bersikap tenang, walau sebetulnya Yesung sangat paham semua kesakitan Hyun Hoon saat ini namun sekali lagi Yesung mencoba tak perduli.
“ apa kau setuju Yesung-ah?” ucap Hyun Hoon.
“ baiklah…hanya sampai 1,5 tahun saja jika sampai saat itu aku masih belum bisa mencintaimu maka kau harus menyerahkanku kembali pada Ji Joon..oothokae???” Hyun Hoon hanya mengangguk.
“ Geure…! Aku berjanji akan memberikan yang terbaik untukmu Yesung-ah…dan bisakah kau menganggapku sebagai temanmu sama seperti kita masih kuliah dulu…jeball?” ucap Hyun Hoon penuh harap, kemudian Yesung tersenyum padanya.
“ baiklah…teman” Yesung kemudian mengulurkan tangannya pada Hyun Hoon.
~Flashback end~


***

            Yesung menggeliat dalam tidurnya, cahaya matahari yang menembus melalui celah gorden kamarnya membuatnya merasa tidak nyaman. Perlahan Yesung membuka kedua bola mata caramelnya, ia sesekali memegangi kepalanya yang terasa begitu pening dan rasa lelah yang masih menggelayuti tubuhnya akibat pesta pernikahan kemarin. Ia mengedarkan pandangannya, Yesung tercengang ia kini tak berada dikamarnya melainkan kamar barunya.
“ aish…Pabboya…kau sudah menikah Yesung-ah…ingat MENIKAH….” guman Yesung , perlahan kini ia mengingat jika hari ini ia telah menjadi seorang suami dari seorang yeoja yang sangat dikenalnya namun tidak dicintainya. Yesung hanya menyayangi Hyun Hoon sebagai teman.
“ kemana Hyun Hoon?” gumannya lagi.

            Yesung kini beranjak menuju kamar mandi yang terletak didalam kamarnya, Yesung sesekali tersenyum tipis ketika ia mengingat jika yeoja yang ia nikahi adalah teman semasa kuliahnya dulu. Meski awalnya Yesung sangat kesal pada Hyun Hoon yang menolak membatalkan perjodohannya, tapi Yesung merasa lega ketika Hyun Hoon mengerti hubungannya dengan Ji Joon, Yesung juga sangat berhutang budi pada Hyun Hoon karena Hyun Hoon masih membiarkannya untuk tetap bertemu dengan Ji Joon kekasihnya.
O
O
O
O
O
“ kau tengah memasak apa Hyun Hoon-ah?” Yesung memandangi Hyun Hoon yang tengah asyik bergelut dengan celemek yang dipakainya.
“eohh! Kau sudah bangun Yesung-ah…ini aku tengah membuatkanmu sarapan…” Hyun Hoon hanya menjawab dan sesekali tersipu malu.
“ perlu kubantu?” ucap Yesung menawarkan diri.
“ ah…aniyo! Ini sudah selesai…kau duduklah” Hyun Hoon mulai menata piring dimeja makan, kemudian Hyun Hoon duduk berhadapan dengan Yesung.
“ apa kau sering memasak seperti ini sendiri Hyun Hoon-ah…” tanya Yesung pada Hyun Hoon.
“ nde… semenjak aku memutuskan untuk tinggal sendiri dan mencoba untuk mandiri..tapi ketika urusan cinta tetap saja emma dan appa selalu ikut campur…hummm” Hyun Hoon hanya melenguh dan sesekali memasukan makanan kedalam mulutnya.
“ kau benar sekali…setidaknya aku beruntung sebab kau yeoja yang appa jodohkan padaku..hehehehhe! ammm….neomu mashita…” Yesung berkata sambil melahap masakan buatan Hyun Hoon, tanpa Yesung tahu Hyun Hoon terlihat murung ada semburat kesedihan diwajah cantiknya.
“ jinjjayo?\ Makanlah yang banyak…tidak banyak yang bisa aku masak, jadi kau makanlah ini…” Hyun Hoon mencoba menyangkal perasaan sakit dalam hatinya, melihat Yesung menyukai masakan buatannya saja itu sudah cukup baginya.
“ apa hari ini kau bekerja Yesung-ah?”  tanya Hyun Hoon.
“ sebentar lagi aku berangkat…apa kau mau kuantarkan ke butikmu Hyun Hoon-ah…kurasa kita searah…”
“ gwaenchana?” Yesung hanya mengangguk.
“ nde…cepatlah ganti pakaianmu..” Hyun Hoon segera bergegas pergi menuju kamarnya.


***

            Bahkan ini telah berjalan 5 bulan, semuanya masih tetap sama. Hyun Hoon dan Yesung masih tidur dengan kamar terpisah,  saling melindungi hanya sebatas sahabat. Membiarkan Yesung suaminya menemui yeoja lain dan membiarkan kesakitan itu Hyun Hoon simpan sendiri. Hyun Hoon masih memendam cinta itu untuk Yesung, tidak ada yang berubah meskipun cinta masih belum menampakan diri dan berpihak padanya.

            Sepasang suami isteri itu kini tengah duduk diruang keluarga, seperti biasa ketika ada waktu luang mereka selalu menghabiskan waktu bersama bukan sebagai suami isteri melainkan sebagai sehabat yang saling menyayangi dan melindungi.
“ bagaimana hari ini dikantor…menyenangkan?” tanya Hyun Hoon pada Yesung namun matanya masih terfokus pada layar laptopnya. Yesung hanya melirik sekilas pada Hyun Hoon sebelum kembali fokus pada layar televisi.
“ tetap tidak ada yang menarik…” lenguh Yesung.
“ bagaimana kau bisa berkata seperti itu, bukankah kau selalu bertemu dengan Ji Joon..heoh!”
“ apa maksudmu…meskipun kami berdua bekerja dikantor yang sama tapi kami tidak bisa menghabiskan waktu berdua seharian…” pekik Yesung.
“ yak! Tidak bisa berdua seharian bagaimana..bahkan setiap hari kau menjemputnya bukan?”
“ Nde…dan setiap kali aku ingin mengenalkannya padamu kau selalu punya alasan untuk menghindar bukan begitu Hyun Hoon-ah..”
“ yak! Bukan aku tak mau menemui kalian, tapi kau tahu sendiri aku sibuk akhir-akhir ini…” sangkal Hyun Hoon pada Yesung, kemudian Hyun Hoon kembali terfokus pada layar laptop miliknya.
“ sibuk? Arraseo…bahkan hari minggupun kau selalu mempunyai alasan kau sibuk…” pertanyaan terakhir dari Yesung mengunci jawaban yang ingin dilontarkan Hyun Hoon. Hyun Hoon memang sengaja menghindari bertemu dengan Ji Joon, kekasih Yesung. Isteri mana yang ingin bertemu dengan kekasih suaminya sendiri. Lain halnya jika Hyun Hoon tidak mencintai Yesung, mungkin ia akan senang hati bertemu dengan kekasih suaminya.
“ lusa aku akan pergi ke Tokyo…agar kau tak bosan kau menginap saja dirumah appa dan eomma Yesung-ah…” pada akhirnya Hyun Hoon mengalihkan pembicaraan. Yesung menatap tajam pada Hyun Hoon yang masih terfokus pada laptop miliknya, merasa ada yang memperhatikan Hyun Hoon balas menatap Yesung.
“ Wae?” Hyun Hoon bertanya ketika menatap Yesung yang tengah menatapnya dengan tatapan berbeda kali ini.
“ berapa lama?” ucap Yesung.
“ aniyo..mungkin 1 atau 2 minggu…”
“ yak! Kenapa selama itu…”
“ itu tidak lama…ketika urusanku selesai aku akan segera pulang…” Hyun Hoon kemudian mengalihkan pandangannya.
“ siapa yang akan menemaniku disini jika kau pergi…”
“ aku sudah bilang…kau sebaiknya menginap dirumah appa dan eomma dulu saja sampai aku kembali…”
“ mereka kan sedang pergi ke jepang…dan jika aku harus menginap dirumah appa dan eomma mu aku malu Hyun Hoon-ah dan?” belum sempat Yesung menyelesaikan kalimatnya, Hyun Hoon langsung memotongnya.
“ kau tenang saja…jika yang kau takutkan adalah tak dapat bertemu Ji Joon, kau hanya perlu menahannya paling tidak sampai aku kembali…lagi pula kaliankan pasti bertemu setiap hari dikantor?” Jawab Hyun Hoon tegas.

            Bagaimana bisa Yesung mengatakan jika ia masih malu untuk menginap dirumah orang tua Hyun Hoon yang kini jadi mertuanya. Apa dia benar-benar takut tidak bisa menjemput dan mengantar Ji Joon meski hanya untuk beberapa hari saja.
“ Hyun Hoon-ah? Apa….” Lagi-lagi Hyun Hoon memotong kalimat Yesung.
“ kita bicarakan ini besok saja Yesung-ah…aku lelah…kau sebaiknya juga istirahat…” Hyun Hoon melangkahkan kakinya meninggalkan Yesung tanpa mendengar jawaban dari Yesung. Yesung hanya menatap Hyun Hoon bingung, tanpa ia sadari jauh dalam hatinya Yesung merasakan sakit melihat sikap Hyun Hoon berbeda dari biasanya.
“ ada apa denganmu?” gumannya lirih.


***

            Hyun Hoon tengah membereskan pakaiannya kedalam koper yang akan ia butuhkan untuk beberapa hari selama di Tokyo. Sesekali ia menatap lirih sebuah fotret dibalik layar ponselnya. Yesung berjalan perlahan menuju kamar Hyun Hoon, namun sepertinya pintu kamar Hyun Hoon terbuka.
“ semuanya akan baik-baik saja Hyun Hoon-ah…Hwaiting!” Yesung mendengar kalimat yang dilontarkan Hyun Hoon. terdengar isakan kecil dari bibir Hyun Hoon.

TOKK~~~~TOKK~~~~TOKK

            Yesung memberanikan diri mengetuk pintu kamar Hyun Hoon yang terbuka, dengan cepat Hyun Hoon menyeka Kristal bening yang membasahi pipinya. Hyun Hoon kembali memperlihatkan senyum manis diantara luka hatinya pada Yesung.
“ gwaenchana?” ucap Yesung ketika menatap mata Hyun Hoon yang tampak sembab.
“ nan gwaenchana…kenapa kau belum tidur….” Yesung hanya menggelengkan kepalanya kearah Hyun Hoon.
“ aku tak bisa tidur…”
“ mau minum teh bersamaku?” ajak Hyun Hoon, Yesung hanya mengangguk dan berjalan mengekori Hyun Hoon.

            Mereka kini berada diatap rumah, suasana hening menyelimuti keduanya. Sesekali Hyun Hoon melenguh dan tampak terasa berat helaan nafasnya. Yesung diam-diam memperhatikan gerik aneh dari Hyun Hoon isterinya.
“ apa kau ada masalah?” Hyun Hoon hanya menggelengkan kepalanya tanpa menoleh kearah Yesung.
“ yak! Hyun Hoon-ah…” Hyun Hoon menghela nafasnya kembali.
“ gwaenchana…aku hanya lelah saja Yesung-ah…” Hyun Hoon kemudian mengambil secangkir teh panas kedalam genggamannya, tiba-tiba cangkir teh dalam genggaman Hyun Hoon terjatuh dan tepat mengenai tangannya.
“ aww..appo…” Hyun Hoon hanya meringis menahan panas ditangannya.
“ bagaimana kau bisa baik-baik saja…” Yesung tampak mulai kesal, Hyun Hoon hanya mampu terdiam.
“ sudahlah ini hanya luka kecil..aku bisa mengobatinya…”
“ terserah kau sajalah…” Yesung kemudian meninggalkan Hyun Hoon sendiri diatap rumah.
…………………………………..
Aku tidak dapat membencimu

Aku tidak dapat mencintaimu dengan cara yang benar

(Lalu) Kau berkata bahwa kau akan pergi (dariku)

Jangan, (Ku mohon) Jangan katakan!
…………………………...............


***

            Hampir seminggu lamanya Hyun Hoon berada di Tokyo, Yesung memang memutuskan untuk tetap tinggal dirumah yang mereka tempati bersama dengan alasan ia tak mau merepotkan kedua orang tua Hyun Hoon. pagi ini Ji Joon kekasih Yesung memang tengah berkunjung kerumah, dan membawakan sarapan untuk Yesung. Keduanya tengah menikmati acara sarapan pagi ini, sesekali Yesung tersenyum menggoda Ji Joon.
“ neomu mashita…gomawo chagiya…” ucap Yesung mendelik manja.
“ kau suka…” Yesung hanya mengangguk.
“ uhukk…uhuk…” tiba-tiba Yesung tersedak.
“ yak! Jangan terburu-buru, pelan-pelan saja makanmu oppa…” Ji Joon memang selalu memanggil Yesung dengan sebutan oppa.
“ aniyo..gwaenchana chagi…” keduanya saling menatap satu sama lain, Yesung mulai mendekatkan wajahnya kewajah Ji Joon sementara Ji Joon hanya memejamkan kedua matanya.

~~PRAYYYYYYYYY~~

            Sebuah benda yang ternyata adalah sebuah guci terjatuh dari tempatnya, Yesung dan Ji Joon hanya mematung ketika keduanya melihat Hyun Hoon tengah berdiri tepat menyaksikan kemesraan mereka. Hyun Hoon masih mematung dengan tatapan yang terlihat sendu.
“ Hyun Hoon-ah kau sudah pulang…” ucap Yesung yang terlihat gugup.
“ mian…aku tak seharusnya melihat ini semua…” Hyun Hoon kemudian pergi meninggalkan Yesung dan Ji Joon.

            Kristal bening kini tak kuasa ia tahan, bagaimana bisa ia terus menekan rasa sakit yang ia rasakan selama ini. Pengorbanan yang ia lakukan ternyata tak membuat Yesung mencintainya, Hyun Hoon merasa inilah batas akhir kesanggupannya.
“ aku menyerah…aku menyerah…aku tidak akan perduli apapun yang mau kau lakukan…” Hyun Hoon terisak, ia menelungkupkan wajahnya diantara kedua pahanya.

            Cukup lama ia membiarkan tubuhnya basah oleh air yang mengalir dari atas shower. Entah sudah berapa lama Hyun Hoon menyiksa dirinya dikamar mandi. Air matanya seakan sudah mengering, ia hanya mampu terisak pilu.
“ Yesung-ah saranghae…”


***

            Ji Joon memutuskan untuk pulang sejak kejadian tadi pagi, Yesung masih mematung didepan kamar Hyun Hoon. Hampir 6 jam lamanya Hyun Hoon mengurung dirinya dikamar, rasa cemas meliputi hati Yesung saat ini ia memutuskan untuk mencari duplikat kunci kamar Hyun Hoon. setelah berhasil membuka pinta kamar Hyun Hoon, Yesung tak menemukan Hyun Hoon dalam kamarnya, namun terdengar suara shower yang masih menyala dikamar mandi.
“ Hyun Hoon-ah kau ada didalam…” Yesung mencoba mengetuk pintu kamar mandi, namun tak ada jawaban dari Hyun Hoon.
“ Hyun Hoon-ah…” teriak Yesung.

~~CKLEKKK~~

            Kini Hyun Hoon membuka pintu kamar mandi dengan pakaian mandi melekat ditubuhnya. Hyun Hoon hanya tersenyum manis dan menyembunyikan kesakitannya dihadapan Yesung.
“ apa yang kau lakukan dikamarku heoh…” ucap Hyun Hoon dengan nada sedikit dingin.
“ aku mengkhawatirkanmu…” ucap Yesung dan tanpa sadar Yesung menggenggam tangan Hyun Hoon.
“ kau tak perlu mengkhawatikanku…aku bisa menjaga diriku…”
“ kau isteriku…!” Yesung menatap Hyun Hoon tajam.
“ isteri…hahahahha! Bahkan ini hanya perjanjian konyol buka?”
“ apa maksud ucapanmu Hyun Hoon-ah…”
“ aku lelah…mulai sekarang aku tak akan perduli apapun yang kau lakukan…mulai detik ini aku berhenti dan aku menyerah mencintaimu…kau puas!!” Hyun Hoon kini terisak dan menundukan wajahnya dihadapan Yesung.
“ …….. “ tak ada jawaban dari Yesung, Yesung hanya menatap Hyun Hoon lirih. Ada penyesalan terbersit dihati Yesung. Ada perasaan sesak dan sakit ketika Yesung melihat Hyun Hoon terisak pilu.
“ mianhae…”  hanya itu yang terlontar dari bibir Yesung.
“ sudahlah…jika kau lelah dengan pernikahan kita kau boleh mengajukan gugatan cerai secepatnya Yesung-ah….aku lelah sebaiknya kau keluar…jeball..” Yesung melangkahkan kakinya keluar dari kamar Hyun Hoon.

            Hyun Hoon kembali terisak sepeninggal Yesung, apa ini benar-benar ucapan dari hatinya? Apa Hyun Hoon rela melepaskan Yesung? Apa ini akhir kesabaran Hyun Hoon? sementara diluar Yesung hanya menatap lirih daun pintu yang memisahkan jarak dirinya dengan Hyun Hoon. Yesung menyesali apa yang dilakukannya menyakiti Hyun Hoon, diam-diam Yesung mengetahui jika Hyun Hoon memang mencintainya.
“ Mianhae..jeongmal mianhae…”


***

            Kini Ji Joon dan juga Hyun Hoon berada ditempat yang sama, saling memandang satu sama lain. Keduanya masih saling diam tanpa sepatah katapun keluar dari bibir mereka masing-masing. Ji Joon memang sengaja menemui Hyun Hoon di butik hanya untuk memperjelas kejadian kemarin.
“ Hyun Hoon-shi..aku tahu anda orang baik dan aku sangat berterima kasih kau telah menjaga Yesung ku dengan baik…” terdapat penekanan disetiap kalimat yang dilontarkan Ji Joon.
“ aku yang seharusnya berterima kasih padamu Ji Joon-shi, walau bagaimanapun kau mau berbaik hati membagi kekasihmu denganku…” Hyun Hoon hanya menatap datar riak sungai dihadapannya.
“ jagalah dia…mulai hari ini kau bisa memiliki dia seutuhnya…”
“ maksudmu…?”
“ aku akan mengurus perceraianku dengan Yesung akhir minggu ini..”
“ Hyun Hoon-shi!”
“ anda tak perlu mengasihaniku Ji Joon-shi…nan gwaenchana..!!! sudah seharusnya aku mengembalikan sesuatu yang bukan milikku…” Hyun Hoon kini melangkah meninggalkan Ji Joon, ia kini telah terbiasa dengan rasa sakit dihatinya, ia kini telah terbiasa dengan air mata yang menjadi teman sejatinya.

***

            Hyun Hoon dan Yesung memang masih tinggal dalam satu rumah, namun tak ada sapaan hangat dari keduanya seperti dulu. Hyun Hoon hanya pulang untuk istirahat dan ia lebih banyak menghabiskan waktunya di butik miliknya. Ketika tak sengaja bertatap wajahpun keduanya terlihat dingin satu sama lain, Yesung hanya memandang nanar Hyun Hoon sementara Hyun Hoon selalu mencoba menghindar dari Yesung.
“ Hyun Hoon-ah…” pekik Yesung ketika tak sengaja bertemu dengan Hyun Hoon dirumah.
“ ….. “ tak ada jawaban yang semestinya dari Hyun Hoon.
“ Hyun Hoon-ah!!” kini nada ucapan Yesung meninggi, Hyun Hoon hanya menatap nanar Yesung.
“ waeyo?” ucap Hyun Hoon datar.
“ apa dengan cara ini kita mengakhiri semuanya heoh…” pekik Yesung.
“ bukankah ini maumu Yesung-ah…inikan yang kau mau dari dulu heoh…”
“ aku lelah Yesung-ah…terlalu banyak luka dalam hatiku ketika mencintaimu…apa kau tahu sesakit apa ketika aku harus merelakan suami yang kucintai menjalin hubungan dnegan yeoja lain…tentu kaupun tak ingin tahu..” Hyun Hoon menatap tajam Yesung.
 Hyun Hoon-ah…mian”
“ tak perlu kau mengucapkan itu semua…ini bukan salahmu, ini salahku yang bersikap egois ingin memilikimu…” Hyun Hoon kini terisak.
“ ….. “ keduanya kini larut dalam suasana hening, keduanya kini saling menundukan wajah mereka masing-masing.
“ kau istirahatlah,,,aku lelah…” Hyun Hoon kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Yesung.


***

“ oppa?” ucap Ji Joon ketika duduk disamping Yesung. Keduanya kini berada disebuah tempat pavorit mereka dulu. Yesung hanya menoleh sebentar kearah Ji Joon kemudian ia kembali larut dalam pikirannya.
“ mari kita akhiri kegilaan ini…” ucap Ji Joon membuat Yesung tercengang.
“ apa maksud ucapanmu chagiya?” Ji Joon hanya terkekeh.
“ aku tahu pikiran dan hatimu kini berada dimana…aku tahu sejak kau bersamanya hatimu tak sepenuhnya untukku…aku tahu jika selama ini tanpa kau sadari kau mulai mencintai Hyun Hoon isterimu…” Yesung hanya menatap Ji Joon sendu.
“ oppa…kembalilah pada Hyun Hoon..aku tahu yang membuatmu bahagia saat ini bukan bersamaku melainkan bersama dengannya…kembalilah dan tata kembali pernikahan kalian berdua…aku akan sangat bahagia jika kau membahagiakan yeoja yang sangat mencintaimu tulus…hari ini aku akan berangkat ke China..appa dan eomma memintaku untuk melanjutkan kuliahku disana…” kali ini Yesung memeluk Ji Joon erat, bukan pelukan layaknya sepasang kekasih melainkan pelukan hangat dari seorang sahabat.
“ jeongmal mianhae…membuatmu menderita dan terjebak dalam kebodohanku chagiya…” Ji Joon hanya mengusap lembut bahu Yesung.
“ aniyo…kau telah banyak mengajarkanku kebahagiaan yang sesungguhnya…terkadang apa yang ingin kita miliku belum tentu itu yang terbaik buat kita bukan…hehehehe…” Yesung melepaskan pelukannya dan mengacak lembut rambut Ji Joon.
“ jaga dirimu disana…jika kau perlu tempat untuk bercerita segera hubungi aku..arraseo!”
“ nde…arraseoyo…gomawo”



***

            Yesung kini melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal, Yesung berharap jika kesempatan itu masih terbuka lebar untuknya, Yesung berharap jika Hyun Hoon mau memaafkannya.

            Tiba dirumah, Yesung mendapati Hyun Hoon tengah berkemas dan siap untuk pergi. Hyun Hoon hanya menatap sendu namja yang ia cintai dihadapannya. Perlahan Yesung mendekati Hyun Hoon.
“ seperti inikah akhir pernikahan kita Hyun Hoon-ah…”
“ mungkin ini jalan terbaik untuk kita Yesung-ah…kau bahagia…” Hyun Hoon mencoba tersenyum meskipun dalam hati ia tengah menangis.
“ bahagia…menurutmu apakah aku bahagia dengan keputusan ini?”
“ geure,,,setelah ini kau akan kembali bersama Ji Joon itu kan yang selama ini kau inginkan?” Yesung hanya menatap tajam Hyun Hoon.
“ bagaimana mungkin aku bahagia berpisah denganmu bodoh…kau sumber kebahagiaanku sebenarnya…aku buta akan cinta yang seharusnya tak kujalani..aku salah menjadi namja yang paling bodoh…aku salah telah menyakitimu Hyun Hoon-ah…aku menyesal…” Yesung kini terisak. Hyun Hoon hanya menatap Yesung tanpa mengeluarkan satu katapun.
“ Yesung-ah…sudah kubilang aku tak perlu kau kasihani..jangan merasa berat meninggalkanku…ini perjanjian kita dulu..bukankah aku berjanji jika selama 1.5 tahun kau masih belum mencintaiku…aku akan mengembalikanmu kedalam pelukan Ji Joon kekasihmu…”
” kau salah Hyun Hoon-ah…” Hyun Hoon hanya mengernyitkan dahinya mencerna setiap ucapan yang dilontarkan Yesung padanya.
“ apa maksud ucapanmu…”
“ saranghaeyo…” ucap Yesung membuat Hyun Hoon terdiam.

PLAKKKK~~~~~~

            Sebuah tamparan keras kini mendarat dipipi mulus Yesung, Hyun Hoon kini terisak ia tak kuasa menahan air matanya kali ini.
“ berhenti mempermainkan perasaanku Yesung-ah…aku lelah…aku lelah…” pekik Hyun Hoon.
“ dengarkan aku…jeball?” Yesung mengatup wajah Hyun Hoon.
“ ini tulus dari hatiku…aku mencintaimu bahkan aku sudah mencintaimu sebelum aku menyadarinya…kali ini kumohon percaya ucapanku…” Hyun Hoon tahu jika saat ini Yesung memang tak membohongi perasaannya, sekalipun Hyun Hoon mencari celah kebohongan dari bola mata caramelnya.
“ jinjjayo?”
“ aku tulus mencintaimu…percayalah padaku…jeball?” Hyun Hoon hanya mengangguk dan tersenyum disela isakannya.
“ gomawo…jeongmal gomawo…” Yesung memeluk Hyun Hoon erat, tak ada kesakitan yang harus Hyun Hoon sembunyikan mulai sekarang.



***

            Disore yang indah tepat seminggu Hyun Hoon dan Yesung kembali bersama menjadi sepasang suami isteri. Kehangatan kini mulai menyelimuti bulan madu Hyun Hoon bersama Yesung. Keduanya kini tengah menikmati udara sore dibalkon resort tempat mereka menginap, Hyun Hoon tengah menatap matahari terbenam diufuk barat dengan segelas cappucinno panas dalam genggamannya. Yesung tiba-tiba saja berdiri dibelakang Hyun Hoon dan merengkuh lembut Hyun Hoon kedalam dekapannya.
“ saranghae…” bisik yesung ditelinga Hyun Hoon, sontak membuat wajah Hyun Hoon merona merah.
“ naddo saranghae oppa…” dilirik lembut namja tampan yang memeluknya.

CHU~~~

            Sebuah kecupan lembut mendarat tepat dibibir Hyun Hoon, kecupan manis yang Yesung hadiahkan untuk yeoja yang selama ini setia mendampinginya.
“ apa aku boleh meminta sesuatu darimu chagi…” Yesung mendelik manja.
“ Mwo?” kembali Yesung membisikan sesuatu ditelinga Hyun Hoon.
“ mari kita membuat Yesung junior untuk hadiah pernikahan kita ini…”
“ yak! Otakmu yadong sekali oppa…ini masih sore…” Yesung tiba-tiba mengangkat tubuh Hyun Hoon.
“ kali ini kau tak bisa menolak Mrs.Kim…hahahhaha”
“ yak! Turunkan aku oppa…”

***

            Sementara ditempat lain, tepatnya di Incheon International Airport Ji Joon tengah menunggu keberangkatannya yang masih 15 menit lagi ke China. sesekali ia melirik sebuah jam tangan dilengan kirinya.
“ bisakah anda memberitahu saya jam berapa sekarang nona…?”
            Seorang namja tampan dengan gummy smile yang khas kini tengah berdiri tepat dihadapan Ji Joon. Ji Joon hanya terpaku menatap namja tampan dihadapannya.
“ nona…bisakah anda memberitahu saya jam berapa sekarang…” namja tampan itu mengibas-ngibaskan tangannya diwajah Ji Joon.
“ eoh…sekarang jam setengah enam sore tuan…” namja tampan dihadapan Ji Joon hanya tersenyum.
“ gamsahamnida… Lee Eunhyuk imnida…” namja tampan dihadapan Ji Joon kini mengulurkan tangannya.
“ Park Ji Joon imnida….” Ji Joon menyambut lembut uluran tangan Eunhyuk.
“ akan kemana anda Ji Joon-shi…”
“ China tepatnya ke Nanjing China…anda sendiri hendak kemana Eunhyuk-shi???”
“ China…tepatnya Nanjing China…” sesekali Eunhyuk membenarkan Syal yang melilit dilehernya
“ Mwo??????” ucap mereka serentak.
“ bagaimana mungkin tujuan kita bisa sama…hahahahha….”
~FIN~

           


           


No comments:

Post a Comment