Title
: “ Can We’d Be Together Part IV “
Author
: Shippa
Facebook : Shippa Kim
Twitter : @shippa3
Main
Cast
·
Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong
Woon
·
Shippa Kim a.k.a Jung Hyun Hoon
Sub
Cast
·
Super Junior’s Sungmin a.k.a Lee Sungmin
·
Rosy Hye Yoo CloudPumpkin a.k.a Kim Hye
Yoo
Warning
: kesalahan terjadi bukan pada mata, hp dan pc anda, karena kesalahan adalah
murni ulah author yang tidak bisa menghindari TYPO setiap kali mengetik FF ini.
Disclaimer
: Yesung milik saya! Fanfiction is originally my own work, don’t coppast from
anywhere, kecuali jika saya ijinkan. Don’t bash dan hargai karya saya jika
menyukai dan jika tidak saya tidak pernah memaksa kalian untuk RCL di FF saya
ini.
~Happy
Reading~
==
story begin ==
Preview
Pintu
rumah kini terbuka, terdengar suara gaduh dari sepasang yeoja dan namja yang
kini memasuki rumah. Hye Yoo menengadahkan wajahnya dan memicingkan mata bulat
miliknya, mencoba memperjelas siapa yang
kini berada dihadapannya. Bibirnya kini mengerucut, ia tak percaya siapa kedua
orang yang kini berada dihadapannya. Seketika i-pad miliknya terjatuh begitu
saja dari genggaman tangannya. Sungmin dan Hyun Hoonpun tak kalah terkejut
mendapati Hye Yoo kini berada didalam rumah, seharusnya ini jadi moment yang
membahagiakan untuk ketiganya terlebih untuk Sungmin dan Hye Yoo. Yeoja manis
ini memang sukses membuat kekasihnya terkejut akibat kedatangannya yang tiba –
tiba, namun ia lebih terkejut melihat Sungmin kekasihnya begitu akrab dengan
Hyun Hoon, yeoja yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya itu.
“
Hye Yoo-ya “ ucap Sungmin terbata.
“
oppa..” bibir Hye Yoo bergetar, sementara Yesung yang kini menuruni anak tangga
hanya terdiam melihat ketiga orang yang dilihatnya diruang tamu, tengah saling
memandang satu sama lain.
“
Hyun Hoon-ah? “ ucap Yesung, sementara Hyun Hoon tersentak kaget melihat Yesung
yang memandanginya sedari tadi.
“
Yesung oppa, kau…”
Preview End
--OoO--
Hye Yoo, gadis itu masih terus
berlari ditengah dinginnya hujan salju sore itu. entah sampai mana langkahnya
akan terhenti. Sejak kejadian yang dilihatnya tadi sore sontak membuat hatinya
hancur, kepercayaan yang ia berikan pada kekasihnya Sungmin dan Hyun Hoon
seolah melebur bersama jatuhnya bulir – bulir salju yang menerpa tubuh mungilnya.
Gadis manis itu kini menangis terisak, seolah ia ingin melampiaskan sebuah
beban berat yang menggelayutinya sedari tadi.
“ mengapa kalian melakukan ini
padaku, eonnie, oppa. Jahat!!! “ teriaknya lantang. Hye Yoo menelungkupkan
wajah sembabnya dikedua tangan mungilnya, kejadian yang dilihatnya tadi sore
begitu mengoyak perasaannya.
Sementara Hyun Hoon, gadis cantik
itupun kini masih menangis dipelukan Yesung yang terus menenangkannya. Hye Yoo
begitu saja pergi tanpa mendengar terlebih dahulu penjelasan darinya. Seolah,
ia kini adalah seorang monster kejam tak berperasaan yang menyakiti gadis yang
telah dianggapnya seperti adik kandungnya itu.
“ mengapa aku seperti ini, oppa.
Jahat sekali aku pada Hye Yoo?? apa yang harus aku lakukan sekarang? jeongmal
mianhae, Hye Yoo-ya. “ ia terus meracau ditengah isakan kecilnya. Yesung hanya
bisa terdiam dan terus mengelus lembut bahu gadis cantik disampingnya itu.
“ sebaiknya aku mengejarnya, hyung.
“ ucap Sungmin yang kini mengenakan mantel berwarna cokelatnya itu. Yesung
hanya mengangguk dan ia yakin jika Sungmin bisa mengatasi masalah ini.
“ pergilah dan berhati – hatilah,
Sungmin-ah. Aku mengandalkanmu.. “ Sungmin hanya mengangguk dan bergegas pergi
dengan meraih kunci mobil diatas meja.
--OoO--
Bibirnya kini bergetar hebat, Hye
Yoo gadis manis itu memang sudah 2 jam lamanya berada ditaman tanpa mengenakan
pakaian hangat yang menutupi pakaian tipisnya. Bibirnya terlihat telah membiru
dan gadis manis itu sepertinya masih enggan kembali kerumah dimana ia harus
bertemu dengan Hyun Hoon disana.
“ mengapa kau melakukan ini, chagi?
“ seseorang menutupinya dengan sebuah mantel bulu hangat. Sungmin, lelaki
tampan itu terlihat iba mendapati kekasihnya Hye Yoo masih terdiam dan tak
merespon apapun yang dilontarkan Sungmin padanya, seolah otaknya kini ikut beku
sama seperti tubuhnya saat ini.
“ untuk apa kau kemari, oppa??
Bukankah kau lebih senang bersama Hoon eonnie, dibandingkan aku?? “ Hye Yoo
berucap tanpa memerhatikan Sungmin dibelakangnya, tatapannya hanya tertuju
kosong kedepan.
“ aku mengkhawatirkanmu, chagi.
Bagaimana mungkin aku lebih senang bersama gadis lain dibanding kekasihku
sendiri? “ Hye Yoo kembali terdiam, gadis manis itu kini hanya tersenyum sinis.
Sungmin kemudian mendudukkan tubuhnya disamping Hye Yoo dan berniat menggenggam
tangan gadis disampingnya itu.
“ gojitmal! Aku lelah, Sungmin-ssi.
Appa dan eommamu memang benar, aku tak akan pernah pantas menjadi pendampingmu.
Jelas sangat terlihat perbedaan diantara kita. “ Sungmin tercengang mendengar
ucapan itu yang keluar dari bibir tipis kekasihnya.
“ mengapa kau bisa mengatakan hal
seperti itu, Hye Yoo-ya. Apa selama ini kau menganggap hubungan kita ini hanya
sebatas main – main saja, eoh?? apa artinya ini semua bagimu?? “ pekik Sungmin
kesal. Untuk pertama kalinya ia tak bisa mengontrol emosinya, untuk pertama
kalinya lelaki tampan itu menyentak Hye Yoo.
“ hentikan!! Kumohon hentikan,
oppa?? “ Hye Yoo berusaha menutup telinganya, gadis manis itu sempat tersentak
kaget mendengar ucapan Sungmin padanya. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya
Sungmin berucap dengan nada kalimat yang begitu marah.
Hye Yoo itu kini menundukan
wajahnya, sudah begitu banyak buliran bening yang ia tumpahkan malam ini. mata
bulatnya terlihat begitu sembab dan hidungnya kini begitu memerah. Sungmin,
lelaki tampan itu hanya terdiam menyesali ucapannya pada kekasihnya, Hye Yoo.
“ mianhae, jeongmal? “ ucapnya
singkat. Keduanya kini terdiam dan menundukan wajahnya satu sama lain. Hye Yoo
terlihat meremas kuat jari jemarinya, sementara Sungmin, lelaki tampan itu
sesekali mengusap lembut pipinya yang telah basah oleh buliran bening yang tak
bisa ia tahan sedari tadi untuk tak mengalir.
“ pulanglah, oppa. Biarkan aku sendiri, jeball?
“ Sungmin kembali menatap lekat wajah kekasihnya. Sungmin memang sudah paham
sifat Hye Yoo, Sungmin lebih tahu Hye Yoo akan lebih tenang jika dibiarkan
seorang diri.
“ ijinkan aku mengantarmu pulang,
chagi? Paling tidak aku akan lebih tenang setelah melihatmu kembali kerumah
dengan aman. “ Hye Yoo hanya mengangguk, kemudian gadis manis itu berjalan
mendahului Sungmin.
--OoO--
“ gomawo, sudah membawaku kembali
kerumah dengan selamat. “ Sungmin hanya mengangguk dan hendak melepaskan ikatan
selfbelt ditubuh Hye Yoo, namun gadis manis itu dengan cepat menepis lengan
Sungmin. Ia lekas turun dari dalam mobil dengan tatapan sendunya, membuat
lelaki tampan itu semakin merasa bersalah pada gadis yang telah bersamanya
selama 3 tahun lamanya itu.
“ aku pergi, chagi. Beristirahatlah.
“ Hye Yoo hanya mengangguk kemudian ia melangkahkan kakinya meninggalkan
Sungmin yang masih terdiam didalam mobilnya.
“ sepertinya ini lebih baik, oppa.
Mianhae, aku hanya membutuhkan waktu untuk menenangkan hatiku. “ batinnya.
Hyun Hoon, gadis cantik itu masih
menunggu kedatangan Hye Yoo sejak tadi. Ia masih duduk terdiam diruang tamu
bersama Yesung yang menunggunya dengan sabar. Ia tahu perasaan kedua gadis yang
ia sayangi saat ini, disatu sisi Yesung begitu mengkhawatirkan keadaan adik
perempuannya Hye Yoo, ia paham seperti apa sifat adik satu – satunya itu.
sementara disisi lain, Yesung merasa memiliki kewajiban menjaga Hyun Hoon,
bukan karena tugas yang diberikan Tuan Jung padanya, melainkan ia merasa memiliki
tanggung jawab menjaga dan melindungi gadis yang sebenarnya rapuh itu.
“ aku pulang. “ Hye Yoo membuka
pintu rumah dan mendapati Hyun Hoon tengah menunggu diruang tamu bersama
Yesung. Gadis manis itu berpura – pura tak melihat keduanya dan segera berlalu
menuju kamarnya dilantai atas. Ia masih berjalan tanpa memerhatikan Hyun Hoon
yang berdiri menatapnya.
“ Hye Yoo-ya, chakkaman? “ sesaat,
gadis manis itu menghentikan langkahnya namun masih membelakangi Hyun Hoon yang
memanggilnya.
“ aku tahu saat ini kau begitu marah
padaku, tapi untuk kali ini, kumohon dengarkan penjelasanku, Hye Yoo-ya? “ Hye
Yoo masih terdiam tak menjawab ucapan Hyun Hoon padanya.
“ Hye Yoo-ya, sejak kapan kau jadi
pendendam seperti itu, eoh?? “ Yesung yang merasa geram segera angkat bicara,
lelaki tampan itu mendekati Hye Yoo yang masih tertunduk.
“ saengi, aku tahu kau bukanlah
gadis seperti ini. aku tahu kau memang kecewa dengan apa yang kau lihat sore
tadi. Tapi apakah kau akan tetap seperti ini dan tak mau mendengarkan
penjelasan dari eonnimu, Hyun Hoon? “
Ucapan Yesung membuat senyuman sinis
mengembang dari bibir adik perempuannya itu, ia masih menatap Yesung dengan
tatapan sinisnya sembari sesekali mengusap buliran bening yang mengalir begitu
cepat membasahi pipi tirusnya.
“ aku lelah, oppa. Bisakah kita
bicarakan ini nanti, jeballyo?? “ ucap Hye Yoo singkat sembari melangkahkan
kembali kakinya menaiki anak tangga menuju kamarnya.
“ mianhae, Hye Yoo-ya? Jeongmal
mianhae? “ Hyun Hoon menelungkupkan wajahnya dibalik kedua tangan mungilnya.
Gadis cantik itu kini kembali menangis, ia begitu menyesali perbuatan yang
dilakukannya pada adik kecilnya itu. Yesung kembali mendekati tubuh gadis
rapuhnya itu dan segera mendekap kedalam pelukannya dan berharap jika yang dilakukannya
dapat membuat Hyun Hoon sedikit tenang.
“ kau tenanglah, Hoonie. Aku akan
membantumu meyakinkan Hye Yoo, dan memberinya pengertian atas kesalahpahaman
ini. “ sesaat gadis cantik itu menatap lekat wajah lelaki tampan dihadapannya
yang mengusap lembut buliran bening yang mengalir dipipinya.
“ gomawo, oppa-ya. “ Yesung hanya
mengangguk dan mengusap lembut rambut hitam ikal milik Hyun Hoon.
--OoO--
Pagi – pagi buta, Hye Yoo telah
mengemasi barang – barang miliknya kedalam koper. Sesekali, gadis manis itu
mengeratkan kembali mantel bulu yang menutupi tubuh mungilnya dan melilitkan
sebuah syal berwarna abu – abu dilehernya.
“ Hye Yoo Agassi, mobil yang anda
minta sudah siap. “ Shin ahjussi seorang kepala pelayan dirumah keluarga Jung
mengetuk pintu kamar Hye Yoo. gadis manis itu memang meminta Shin ahjussi untuk
menyiapkan mobil yang akan dipakai untuk mengantarnya kebandara pagi ini tanpa
sepengetahuan Yesung bahkan Hyun Hoon.
“ aku segera turun, Shin ahjussi.
Gomapseumnida. “
Hye Yoo segera turun dengan menyeret
pelan sebuah koper miliknya sembari membenarkan letak penutup telinga miliknya.
Gadis manis itu segera bergegas menaiki sebuah mobil ditemani oleh Shin ahjussi
yang akan mengantarnya menuju bandara.
“ apa Agassi yakin tidak ingin
memberitahu Yesung-ssi dan Hyun Hoon Agassi perihal ini? “ Hye Yoo hanya
menggeleng lembut menimpali ucapan Shin ahjussi padanya.
“ sebaiknya Shin ahjussi saja yang
menyampaikan kepergianku ini pada Yesung oppa dan Hoon eonnie. “
“ baiklah jika itu mau anda, agassi.
“ Hye Yoo kembali terdiam, mata bulatnya menatap lurus kearah jalan Seoul yang
masih sepi dari kendaraan yang berlalu lalang pagi itu.
Gadis manis itu lekas turun dari
dalam mobil dan bergegas masuk menuju pintu bandara ditemani oleh Shin ahjussi
yang membawakan koper miliknya. Diruang tunggu, Hye Yoo hanya duduk terdiam
menunggu pesawat yang sebentar lagi akan membawanya kembali ke Jepang, Negara kelahirannya.
“ sudah waktunya anda berangkat, Hye
Yoo Agassi. Berhati – hatilah dan sampaikan salam saya untuk Nyonya Kim. “
“ nde, Shin ahjussi. Sampaikan
permintaan maafku untuk Hyun Hoon eonnie dan Yesung oppa perihal kepergianku
ini. “ gadis manis itu tampak berkaca – kaca, ia segera memakai kacamata
hitamnya untuk menyamarkan lingkaran hitam dikedua kelopak mata bulatnya.
--OoO--
“ oppa, Hye Yoo-ya. Kemana dia?? “
teriak Hyun Hoon yang mendapati kamar Hye Yoo telah kosong lengkap dengan semua
barang – barangnya.
Yesung, lelaki tampan itu berlari
menuju Hyun Hoon yang hanya terduduk dibed king size sembari menelungkupkan
wajah cantiknya diantara jari jemari mungilnya. Lelaki tampan itupun tak kalah
terkejutnya dari Hyun Hoon, mendapati adik kesayangannya itu pergi tanpa
berpamitan terlebih dahulu.
“ dimana gadis bodoh itu, Hoonie?
Kemana perginya, Hye Yoo? “ manik mata indahnya memperhatikan ruangan bercat
putih itu dengan seksama, namun Yesung tak mendapati Hye Yoo adiknya berada
disana.
“ mungkinkah ia kembali kejepang,
oppa? “ Yesung tampak tertegun sesaat sembari memerhatikan wajah Hyun Hoon.
“ anda benar, Hyun Hoon Agassi. Hye
Yoo Agassi pagi – pagi sekali meminta saya mengantarnya kebandara. “ Yesung dan
Hyun Hoon saling menatap satu sama lain. keduanya tak pernah menyangka jika Hye
Yoo menjadi nekat dan pergi tanpa sepengetahuan mereka.
“ mengapa anda tak menghubungiku,
Shin ahjussi? Jika aku tahu, aku akan melarangnya untuk pergi. Apa gadis bodoh
itu tak tahu jika hari ini akan terjadi badai salju, dan aku takut akan terjadi
sesuatu pada adikku. “ Yesung terlihat begitu panik, ia segera berlari dan
meraih kunci mobil dilaci yang berada dikamarnya. Lelaki tampan itu bahkan tak
memakai pakaian hangat untuk menutupi tubuhnya dan masih mengenakan piyama
tidurnya.
“ oppa, tunggu aku. “ Hyun Hoon
segera bergegas menyusul Yesung yang hendak memasuki mobil. Ia tak lupa membawa
mantel bulu hangat dan syal untuk lelaki tampan disampingnya itu.
“ pakailah ini, aku tahu kau begitu
panik dan mengkhawatirkan keadaan Hye Yoo saat ini. tapi kesehatanmupun lebih
penting. “
“ gomawo, Hoonie. “ Hyun Hoon hanya
mengangguk.
--OoO--
“ mengapa kau begitu bodoh, chagi.
Mengapa kau begitu nekat untuk pergi hari ini. kau tahu, aku sangat mengkhawatirkanmu!!
“
Sungmin masih meracau sembari
mengemudikan mobilnya menuju Bandara. Hyun Hoon memang menghubunginya untuk
mencari Hye Yoo dan berharap jika gadis manis itu masih belum pergi
meninggalkan Korea. Lelaki tampan itu menghentikan laju mobilnya manakala
seorang petugas kepolisian memberhentikannya tiba – tiba.
“ permisi tuan. Anda tidak bisa
melanjutkan perjalanan anda, salju tebal menutupi sebagian jalan. Sebaiknya
anda berputar arah atau kembali pulang. “
Sungmin hanya terdiam mendengar penjelasan
dari seorang petugas kepolisian yang menghampirinya itu. seketika ia merasa
tubuhnya lemas, jalan yang akan dilaluinya saat ini adalah jalan alternative
tercepat menuju bandara, jika ia harus berbalik arah kemungkinan terbesar
adalah pesawat yang ditumpangi Hye Yoo telah pergi membawa kekasihnya itu
kembali ke Jepang.
“ bagaimana ini, apa tidak bisa saya
menumpang mobil bapak untuk pergi kebandara? “
Sungmin berusaha mencari jalan agar
ia tepat waktu tiba dibandara, nampaknya keberuntungan masih berpihak padanya.
Seorang petugas kepolisian itu bersedia mengantarnya menuju bandara tepat
waktu.
“ baiklah, kebetulan bandara dan
tempat saya bertugas satu arah dan saya bisa mengantar anda kebandara terlebih
dahulu. “
“ geomapseumnida. “
--OoO--
Yesung dan Hyun Hoon masih mencari
keberadaan Hye Yoo setibanya dibandara. Keduanya berpisah dan mulai mencari
kesetiap sudut, berharap jika gadis manis itu masih berada diantara penumpang
yang mempunyai tujuan yang sama dengannya.
“ Hye Yoo-ya, eodiga?? “ teriak
Yesung.
Dengan nafas tersengal, Yesung dan
Hyun Hoon kini hanya duduk terdiam. Mereka tak menemukan keberadaan Hye Yoo
dibandara, padahal dari informasi yang didapat keduanya, jika semua
keberangkatan pagi ini dibatalkan, mengingat akan terjadi badai salju pagi ini.
“ kemana gadis bodoh itu, berani –
beraninya ia pergi tanpa sepengetahuanku?? “ ucap Yesung kesal, Hyun Hoon hanya
menatap Yesung dengan tatapan bersalah. Jika saja ia terlebih dahulu
menceritakan hal ini pada Yesung ataupun Hye Yoo, mungkin kejadian ini tak akan
pernah terjadi.
“ hyung, Hyun Hoon-ah?? “ Sungmin
berlari menghampiri Yesung dan Hyun Hoon. lelaki tampan itu tampak mengatur
nafasnya, sesaat kemudian ia duduk disamping Yesung yang masih terdiam.
“ apa Hye Yoo masih berada disini,
hyung? “ ucap Sungmin.
“ kami tak berhasil menemukannya,
Sungmin-ah. Padahal menurut informasi yang kami dapatkan, semua keberangkatan
hari ini ditunda sampai besok. “ Yesung menghela nafasnya dalam, lelaki tampan
itu begitu mengkhawatirkan keberadaan Hye Yoo. ini pertama kalinya adik
kesayangannya itu berada di Korea, ia begitu takut jika gadis manis itu
tersesat atau mengalami sesuatu yang tak bisa dibayangkan Yesung sekarang.
“ lalu, apa yang harus kita lakukan
sekarang? haruskan kita melapor kepolisi, hyung? “
“ entahlah, Sungmin-ah? “ ketiganya
kini hanya terdiam dan bergelut dengan pikiran masing – masing. Mereka berharap
Hye Yoo dalam keadaan baik – baik saja dimanapun ia berada saat ini.
“ Hye Yoo, sepertinya itu Hye Yoo,
oppa? “ Hyun Hoon menunjuk salah satu gadis yang tengah duduk membelakanginya.
“ eodiga, Hoonie-ya? “
_
To Be Countinued _
Bagaimana
kelanjutan kisah YeHyun dan HyeMin? Apakah, gadis yang dilihat Hyun Hoon benar
– benar Hye Yoo? lalu bagaimana penyelesaian akhir kesalahpahaman yang terjadi
diantara Sungmin, Hyun Hoon dan Hye Yoo? kita tunggu saja kelanjutan FF Series
“ Can We’d Be Together part V “ ? so..yang masih penasaran, tetep stay dan setia
RCL ya di FF gaje saya ini.
Sebelumnya
saya ucapkan banyak terima kasih untuk semua yang mau meluangkan waktu untuk
RCL di FF gaje saya ini, gomapseumnida yeorobun XD * bow with yeye
No comments:
Post a Comment