Wednesday, December 19, 2012

" Fanfiction Series - Can We'd Be Together [Part IV] "




Title : “ Can We’d Be Together Part IV “
Author : Shippa
              Facebook : Shippa Kim
              Twitter : @shippa3
Main Cast
·         Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong Woon
·         Shippa Kim a.k.a Jung Hyun Hoon
Sub Cast
·         Super Junior’s Sungmin a.k.a Lee Sungmin
·         Rosy Hye Yoo CloudPumpkin a.k.a Kim Hye Yoo
Warning : kesalahan terjadi bukan pada mata, hp dan pc anda, karena kesalahan adalah murni ulah author yang tidak bisa menghindari TYPO setiap kali mengetik FF ini.
Disclaimer : Yesung milik saya! Fanfiction is originally my own work, don’t coppast from anywhere, kecuali jika saya ijinkan. Don’t bash dan hargai karya saya jika menyukai dan jika tidak saya tidak pernah memaksa kalian untuk RCL di FF saya ini.
~Happy Reading~

                                                                        == story begin ==
Preview           
            Pintu rumah kini terbuka, terdengar suara gaduh dari sepasang yeoja dan namja yang kini memasuki rumah. Hye Yoo menengadahkan wajahnya dan memicingkan mata bulat miliknya,  mencoba memperjelas siapa yang kini berada dihadapannya. Bibirnya kini mengerucut, ia tak percaya siapa kedua orang yang kini berada dihadapannya. Seketika i-pad miliknya terjatuh begitu saja dari genggaman tangannya. Sungmin dan Hyun Hoonpun tak kalah terkejut mendapati Hye Yoo kini berada didalam rumah, seharusnya ini jadi moment yang membahagiakan untuk ketiganya terlebih untuk Sungmin dan Hye Yoo. Yeoja manis ini memang sukses membuat kekasihnya terkejut akibat kedatangannya yang tiba – tiba, namun ia lebih terkejut melihat Sungmin kekasihnya begitu akrab dengan Hyun Hoon, yeoja yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya itu.
            “ Hye Yoo-ya “ ucap Sungmin terbata.
            “ oppa..” bibir Hye Yoo bergetar, sementara Yesung yang kini menuruni anak tangga hanya terdiam melihat ketiga orang yang dilihatnya diruang tamu, tengah saling memandang satu sama lain.
            “ Hyun Hoon-ah? “ ucap Yesung, sementara Hyun Hoon tersentak kaget melihat Yesung yang memandanginya sedari tadi.
            “ Yesung oppa, kau…”

Preview End
--OoO--

            Hye Yoo, gadis itu masih terus berlari ditengah dinginnya hujan salju sore itu. entah sampai mana langkahnya akan terhenti. Sejak kejadian yang dilihatnya tadi sore sontak membuat hatinya hancur, kepercayaan yang ia berikan pada kekasihnya Sungmin dan Hyun Hoon seolah melebur bersama jatuhnya bulir – bulir salju yang menerpa tubuh mungilnya. Gadis manis itu kini menangis terisak, seolah ia ingin melampiaskan sebuah beban berat yang menggelayutinya sedari tadi.

            “ mengapa kalian melakukan ini padaku, eonnie, oppa. Jahat!!! “ teriaknya lantang. Hye Yoo menelungkupkan wajah sembabnya dikedua tangan mungilnya, kejadian yang dilihatnya tadi sore begitu mengoyak perasaannya.
            Sementara Hyun Hoon, gadis cantik itupun kini masih menangis dipelukan Yesung yang terus menenangkannya. Hye Yoo begitu saja pergi tanpa mendengar terlebih dahulu penjelasan darinya. Seolah, ia kini adalah seorang monster kejam tak berperasaan yang menyakiti gadis yang telah dianggapnya seperti adik kandungnya itu.

            “ mengapa aku seperti ini, oppa. Jahat sekali aku pada Hye Yoo?? apa yang harus aku lakukan sekarang? jeongmal mianhae, Hye Yoo-ya. “ ia terus meracau ditengah isakan kecilnya. Yesung hanya bisa terdiam dan terus mengelus lembut bahu gadis cantik disampingnya itu.

            “ sebaiknya aku mengejarnya, hyung. “ ucap Sungmin yang kini mengenakan mantel berwarna cokelatnya itu. Yesung hanya mengangguk dan ia yakin jika Sungmin bisa mengatasi masalah ini.

            “ pergilah dan berhati – hatilah, Sungmin-ah. Aku mengandalkanmu.. “ Sungmin hanya mengangguk dan bergegas pergi dengan meraih kunci mobil diatas meja.




--OoO--


            Bibirnya kini bergetar hebat, Hye Yoo gadis manis itu memang sudah 2 jam lamanya berada ditaman tanpa mengenakan pakaian hangat yang menutupi pakaian tipisnya. Bibirnya terlihat telah membiru dan gadis manis itu sepertinya masih enggan kembali kerumah dimana ia harus bertemu dengan Hyun Hoon disana.

            “ mengapa kau melakukan ini, chagi? “ seseorang menutupinya dengan sebuah mantel bulu hangat. Sungmin, lelaki tampan itu terlihat iba mendapati kekasihnya Hye Yoo masih terdiam dan tak merespon apapun yang dilontarkan Sungmin padanya, seolah otaknya kini ikut beku sama seperti tubuhnya saat ini.

            “ untuk apa kau kemari, oppa?? Bukankah kau lebih senang bersama Hoon eonnie, dibandingkan aku?? “ Hye Yoo berucap tanpa memerhatikan Sungmin dibelakangnya, tatapannya hanya tertuju kosong kedepan.

            “ aku mengkhawatirkanmu, chagi. Bagaimana mungkin aku lebih senang bersama gadis lain dibanding kekasihku sendiri? “ Hye Yoo kembali terdiam, gadis manis itu kini hanya tersenyum sinis. Sungmin kemudian mendudukkan tubuhnya disamping Hye Yoo dan berniat menggenggam tangan gadis disampingnya itu.

            “ gojitmal! Aku lelah, Sungmin-ssi. Appa dan eommamu memang benar, aku tak akan pernah pantas menjadi pendampingmu. Jelas sangat terlihat perbedaan diantara kita. “ Sungmin tercengang mendengar ucapan itu yang keluar dari bibir tipis kekasihnya.

            “ mengapa kau bisa mengatakan hal seperti itu, Hye Yoo-ya. Apa selama ini kau menganggap hubungan kita ini hanya sebatas main – main saja, eoh?? apa artinya ini semua bagimu?? “ pekik Sungmin kesal. Untuk pertama kalinya ia tak bisa mengontrol emosinya, untuk pertama kalinya lelaki tampan itu menyentak Hye Yoo.

            “ hentikan!! Kumohon hentikan, oppa?? “ Hye Yoo berusaha menutup telinganya, gadis manis itu sempat tersentak kaget mendengar ucapan Sungmin padanya. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya Sungmin berucap dengan nada kalimat yang begitu marah.

            Hye Yoo itu kini menundukan wajahnya, sudah begitu banyak buliran bening yang ia tumpahkan malam ini. mata bulatnya terlihat begitu sembab dan hidungnya kini begitu memerah. Sungmin, lelaki tampan itu hanya terdiam menyesali ucapannya pada kekasihnya, Hye Yoo.

            “ mianhae, jeongmal? “ ucapnya singkat. Keduanya kini terdiam dan menundukan wajahnya satu sama lain. Hye Yoo terlihat meremas kuat jari jemarinya, sementara Sungmin, lelaki tampan itu sesekali mengusap lembut pipinya yang telah basah oleh buliran bening yang tak bisa ia tahan sedari tadi untuk tak mengalir.

             pulanglah, oppa. Biarkan aku sendiri, jeball? “ Sungmin kembali menatap lekat wajah kekasihnya. Sungmin memang sudah paham sifat Hye Yoo, Sungmin lebih tahu Hye Yoo akan lebih tenang jika dibiarkan seorang diri.

            “ ijinkan aku mengantarmu pulang, chagi? Paling tidak aku akan lebih tenang setelah melihatmu kembali kerumah dengan aman. “ Hye Yoo hanya mengangguk, kemudian gadis manis itu berjalan mendahului Sungmin.




--OoO--

           
            “ gomawo, sudah membawaku kembali kerumah dengan selamat. “ Sungmin hanya mengangguk dan hendak melepaskan ikatan selfbelt ditubuh Hye Yoo, namun gadis manis itu dengan cepat menepis lengan Sungmin. Ia lekas turun dari dalam mobil dengan tatapan sendunya, membuat lelaki tampan itu semakin merasa bersalah pada gadis yang telah bersamanya selama 3 tahun lamanya itu.

            “ aku pergi, chagi. Beristirahatlah. “ Hye Yoo hanya mengangguk kemudian ia melangkahkan kakinya meninggalkan Sungmin yang masih terdiam didalam mobilnya.

            “ sepertinya ini lebih baik, oppa. Mianhae, aku hanya membutuhkan waktu untuk menenangkan hatiku. “ batinnya.

            Hyun Hoon, gadis cantik itu masih menunggu kedatangan Hye Yoo sejak tadi. Ia masih duduk terdiam diruang tamu bersama Yesung yang menunggunya dengan sabar. Ia tahu perasaan kedua gadis yang ia sayangi saat ini, disatu sisi Yesung begitu mengkhawatirkan keadaan adik perempuannya Hye Yoo, ia paham seperti apa sifat adik satu – satunya itu. sementara disisi lain, Yesung merasa memiliki kewajiban menjaga Hyun Hoon, bukan karena tugas yang diberikan Tuan Jung padanya, melainkan ia merasa memiliki tanggung jawab menjaga dan melindungi gadis yang sebenarnya rapuh itu.

            “ aku pulang. “ Hye Yoo membuka pintu rumah dan mendapati Hyun Hoon tengah menunggu diruang tamu bersama Yesung. Gadis manis itu berpura – pura tak melihat keduanya dan segera berlalu menuju kamarnya dilantai atas. Ia masih berjalan tanpa memerhatikan Hyun Hoon yang berdiri menatapnya.

            “ Hye Yoo-ya, chakkaman? “ sesaat, gadis manis itu menghentikan langkahnya namun masih membelakangi Hyun Hoon yang memanggilnya.

            “ aku tahu saat ini kau begitu marah padaku, tapi untuk kali ini, kumohon dengarkan penjelasanku, Hye Yoo-ya? “ Hye Yoo masih terdiam tak menjawab ucapan Hyun Hoon padanya.

            “ Hye Yoo-ya, sejak kapan kau jadi pendendam seperti itu, eoh?? “ Yesung yang merasa geram segera angkat bicara, lelaki tampan itu mendekati Hye Yoo yang masih tertunduk.

            “ saengi, aku tahu kau bukanlah gadis seperti ini. aku tahu kau memang kecewa dengan apa yang kau lihat sore tadi. Tapi apakah kau akan tetap seperti ini dan tak mau mendengarkan penjelasan dari eonnimu, Hyun Hoon? “

            Ucapan Yesung membuat senyuman sinis mengembang dari bibir adik perempuannya itu, ia masih menatap Yesung dengan tatapan sinisnya sembari sesekali mengusap buliran bening yang mengalir begitu cepat membasahi pipi tirusnya.

            “ aku lelah, oppa. Bisakah kita bicarakan ini nanti, jeballyo?? “ ucap Hye Yoo singkat sembari melangkahkan kembali kakinya menaiki anak tangga menuju kamarnya.

            “ mianhae, Hye Yoo-ya? Jeongmal mianhae? “ Hyun Hoon menelungkupkan wajahnya dibalik kedua tangan mungilnya. Gadis cantik itu kini kembali menangis, ia begitu menyesali perbuatan yang dilakukannya pada adik kecilnya itu. Yesung kembali mendekati tubuh gadis rapuhnya itu dan segera mendekap kedalam pelukannya dan berharap jika yang dilakukannya dapat membuat Hyun Hoon sedikit tenang.

            “ kau tenanglah, Hoonie. Aku akan membantumu meyakinkan Hye Yoo, dan memberinya pengertian atas kesalahpahaman ini. “ sesaat gadis cantik itu menatap lekat wajah lelaki tampan dihadapannya yang mengusap lembut buliran bening yang mengalir dipipinya.

            “ gomawo, oppa-ya. “ Yesung hanya mengangguk dan mengusap lembut rambut hitam ikal milik Hyun Hoon.



--OoO--

           
            Pagi – pagi buta, Hye Yoo telah mengemasi barang – barang miliknya kedalam koper. Sesekali, gadis manis itu mengeratkan kembali mantel bulu yang menutupi tubuh mungilnya dan melilitkan sebuah syal berwarna abu – abu dilehernya.

            “ Hye Yoo Agassi, mobil yang anda minta sudah siap. “ Shin ahjussi seorang kepala pelayan dirumah keluarga Jung mengetuk pintu kamar Hye Yoo. gadis manis itu memang meminta Shin ahjussi untuk menyiapkan mobil yang akan dipakai untuk mengantarnya kebandara pagi ini tanpa sepengetahuan Yesung bahkan Hyun Hoon.

            “ aku segera turun, Shin ahjussi. Gomapseumnida. “

            Hye Yoo segera turun dengan menyeret pelan sebuah koper miliknya sembari membenarkan letak penutup telinga miliknya. Gadis manis itu segera bergegas menaiki sebuah mobil ditemani oleh Shin ahjussi yang akan mengantarnya menuju bandara.

            “ apa Agassi yakin tidak ingin memberitahu Yesung-ssi dan Hyun Hoon Agassi perihal ini? “ Hye Yoo hanya menggeleng lembut menimpali ucapan Shin ahjussi padanya.

            “ sebaiknya Shin ahjussi saja yang menyampaikan kepergianku ini pada Yesung oppa dan Hoon eonnie. “

            “ baiklah jika itu mau anda, agassi. “ Hye Yoo kembali terdiam, mata bulatnya menatap lurus kearah jalan Seoul yang masih sepi dari kendaraan yang berlalu lalang pagi itu. 

            Gadis manis itu lekas turun dari dalam mobil dan bergegas masuk menuju pintu bandara ditemani oleh Shin ahjussi yang membawakan koper miliknya. Diruang tunggu, Hye Yoo hanya duduk terdiam menunggu pesawat yang sebentar lagi akan membawanya kembali ke Jepang, Negara kelahirannya.

            “ sudah waktunya anda berangkat, Hye Yoo Agassi. Berhati – hatilah dan sampaikan salam saya untuk Nyonya Kim. “

            “ nde, Shin ahjussi. Sampaikan permintaan maafku untuk Hyun Hoon eonnie dan Yesung oppa perihal kepergianku ini. “ gadis manis itu tampak berkaca – kaca, ia segera memakai kacamata hitamnya untuk menyamarkan lingkaran hitam dikedua kelopak mata bulatnya.



--OoO--

            “ oppa, Hye Yoo-ya. Kemana dia?? “ teriak Hyun Hoon yang mendapati kamar Hye Yoo telah kosong lengkap dengan semua barang – barangnya.

            Yesung, lelaki tampan itu berlari menuju Hyun Hoon yang hanya terduduk dibed king size sembari menelungkupkan wajah cantiknya diantara jari jemari mungilnya. Lelaki tampan itupun tak kalah terkejutnya dari Hyun Hoon, mendapati adik kesayangannya itu pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu.

            “ dimana gadis bodoh itu, Hoonie? Kemana perginya, Hye Yoo? “ manik mata indahnya memperhatikan ruangan bercat putih itu dengan seksama, namun Yesung tak mendapati Hye Yoo adiknya berada disana.

            “ mungkinkah ia kembali kejepang, oppa? “ Yesung tampak tertegun sesaat sembari memerhatikan wajah Hyun Hoon.

            “ anda benar, Hyun Hoon Agassi. Hye Yoo Agassi pagi – pagi sekali meminta saya mengantarnya kebandara. “ Yesung dan Hyun Hoon saling menatap satu sama lain. keduanya tak pernah menyangka jika Hye Yoo menjadi nekat dan pergi tanpa sepengetahuan mereka.

            “ mengapa anda tak menghubungiku, Shin ahjussi? Jika aku tahu, aku akan melarangnya untuk pergi. Apa gadis bodoh itu tak tahu jika hari ini akan terjadi badai salju, dan aku takut akan terjadi sesuatu pada adikku. “ Yesung terlihat begitu panik, ia segera berlari dan meraih kunci mobil dilaci yang berada dikamarnya. Lelaki tampan itu bahkan tak memakai pakaian hangat untuk menutupi tubuhnya dan masih mengenakan piyama tidurnya.

            “ oppa, tunggu aku. “ Hyun Hoon segera bergegas menyusul Yesung yang hendak memasuki mobil. Ia tak lupa membawa mantel bulu hangat dan syal untuk lelaki tampan disampingnya itu.

            “ pakailah ini, aku tahu kau begitu panik dan mengkhawatirkan keadaan Hye Yoo saat ini. tapi kesehatanmupun lebih penting. “

            “ gomawo, Hoonie. “ Hyun Hoon hanya mengangguk.



--OoO--

           
            “ mengapa kau begitu bodoh, chagi. Mengapa kau begitu nekat untuk pergi hari ini. kau tahu, aku sangat mengkhawatirkanmu!! “

            Sungmin masih meracau sembari mengemudikan mobilnya menuju Bandara. Hyun Hoon memang menghubunginya untuk mencari Hye Yoo dan berharap jika gadis manis itu masih belum pergi meninggalkan Korea. Lelaki tampan itu menghentikan laju mobilnya manakala seorang petugas kepolisian memberhentikannya tiba – tiba.

            “ permisi tuan. Anda tidak bisa melanjutkan perjalanan anda, salju tebal menutupi sebagian jalan. Sebaiknya anda berputar arah atau kembali pulang. “

            Sungmin hanya terdiam mendengar penjelasan dari seorang petugas kepolisian yang menghampirinya itu. seketika ia merasa tubuhnya lemas, jalan yang akan dilaluinya saat ini adalah jalan alternative tercepat menuju bandara, jika ia harus berbalik arah kemungkinan terbesar adalah pesawat yang ditumpangi Hye Yoo telah pergi membawa kekasihnya itu kembali ke Jepang.

            “ bagaimana ini, apa tidak bisa saya menumpang mobil bapak untuk pergi kebandara? “

            Sungmin berusaha mencari jalan agar ia tepat waktu tiba dibandara, nampaknya keberuntungan masih berpihak padanya. Seorang petugas kepolisian itu bersedia mengantarnya menuju bandara tepat waktu.

            “ baiklah, kebetulan bandara dan tempat saya bertugas satu arah dan saya bisa mengantar anda kebandara terlebih dahulu. “

            “ geomapseumnida. “



--OoO--


            Yesung dan Hyun Hoon masih mencari keberadaan Hye Yoo setibanya dibandara. Keduanya berpisah dan mulai mencari kesetiap sudut, berharap jika gadis manis itu masih berada diantara penumpang yang mempunyai tujuan yang sama dengannya.

            “ Hye Yoo-ya, eodiga?? “ teriak Yesung.

            Dengan nafas tersengal, Yesung dan Hyun Hoon kini hanya duduk terdiam. Mereka tak menemukan keberadaan Hye Yoo dibandara, padahal dari informasi yang didapat keduanya, jika semua keberangkatan pagi ini dibatalkan, mengingat akan terjadi badai salju pagi ini.

            “ kemana gadis bodoh itu, berani – beraninya ia pergi tanpa sepengetahuanku?? “ ucap Yesung kesal, Hyun Hoon hanya menatap Yesung dengan tatapan bersalah. Jika saja ia terlebih dahulu menceritakan hal ini pada Yesung ataupun Hye Yoo, mungkin kejadian ini tak akan pernah terjadi.

            “ hyung, Hyun Hoon-ah?? “ Sungmin berlari menghampiri Yesung dan Hyun Hoon. lelaki tampan itu tampak mengatur nafasnya, sesaat kemudian ia duduk disamping Yesung yang masih terdiam.

            “ apa Hye Yoo masih berada disini, hyung? “ ucap Sungmin.

            “ kami tak berhasil menemukannya, Sungmin-ah. Padahal menurut informasi yang kami dapatkan, semua keberangkatan hari ini ditunda sampai besok. “ Yesung menghela nafasnya dalam, lelaki tampan itu begitu mengkhawatirkan keberadaan Hye Yoo. ini pertama kalinya adik kesayangannya itu berada di Korea, ia begitu takut jika gadis manis itu tersesat atau mengalami sesuatu yang tak bisa dibayangkan Yesung sekarang.

            “ lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang? haruskan kita melapor kepolisi, hyung? “

            “ entahlah, Sungmin-ah? “ ketiganya kini hanya terdiam dan bergelut dengan pikiran masing – masing. Mereka berharap Hye Yoo dalam keadaan baik – baik saja dimanapun ia berada saat ini.

            “ Hye Yoo, sepertinya itu Hye Yoo, oppa? “ Hyun Hoon menunjuk salah satu gadis yang tengah duduk membelakanginya.

            “ eodiga, Hoonie-ya? “

_ To Be Countinued _


Bagaimana kelanjutan kisah YeHyun dan HyeMin? Apakah, gadis yang dilihat Hyun Hoon benar – benar Hye Yoo? lalu bagaimana penyelesaian akhir kesalahpahaman yang terjadi diantara Sungmin, Hyun Hoon dan Hye Yoo? kita tunggu saja kelanjutan FF Series “ Can We’d Be Together part V “ ? so..yang masih penasaran, tetep stay dan setia RCL ya di FF gaje saya ini.
Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih untuk semua yang mau meluangkan waktu untuk RCL di FF gaje saya ini, gomapseumnida yeorobun XD * bow with yeye



           

No comments:

Post a Comment