Wednesday, December 19, 2012

FF Still Be With You



Tittle : Still be with you (Sequel My MIRACLE)

Author : Park Jijoon

Cast :

Eunhyuk Super Junior a.k.a Eunhyuk

Author a.k.a Park JiJoon

And other cast


Genre : Romance, Sad, Gaje….!!

Disclaimer : This FF is originally my own work. I didn’t copy paste from anywhere. Ide berasal dari khayalan gila author bersama suami *lirik Eunhyuk oppa ^^. Don’t copy, Paste..
Don’t LIKE just ignore, don’t read it…

Thanks to my best editor :

Warning: Banyak typo bertebaran dimana2, masih banyak kekurangan disana sini.. Mohon dimaklumi kekekek. HAPPY READING ^^
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Jijoon POV -

Kubuka pintu kamar,,terlihat seorang namja masih tertidur lelap dibawah selimut tebal diranjang mediumnya. Kamarnya tertata sangat rapi, berbeda dengan kamar namja pada umumnya. Wajahnya terlihat sangat damai dalam mimpinya, kadang tidak tega aku membangunkannya. Baru beberapa jam dia merebahkan diri ditempat tidur, lelah yang menggelayutinya belum sepenuhnya hilang. Tapi aktifitas padat sudah menunggu, mau tidak mau dia harus bangun dan menjalani kewajibannya. Namja yg ada didepanku adalah namjachinguku sejak beberapa bulan lalu. Tapi aku juga asistennya..Kalian pasti iri??? dulu aku hanya fans dan sekarang aku kekasihnya. Eunhyuk Super Junior adalah namjachinguku. Miracle.. salah satu keajaiban dalam hidupku. Member lain juga sangat dekat dan nyaman denganku sejak aku masih dalam masa uji coba, mungkin itu mengapa perusahaan menugaskanku khusus untuk mengurus mereka, dan aku hanya ke kantor jika hanya benar-benar diperlukan.. Aku berjalan melintasi kamarnya dam membuka tirai kamarnya agar cahaya matahari pagi bisa masuk. Kemudian aku mendekat ke tempat tidurnya, aku duduk disebelahnya. Kusingkirkan rambut yang berantakan menutupi matanya.. “Yaa..liatlah, namjaku benar-benar tampan. Mengapa mereka bilang dia yg terjelek di grup..” Aku tersenyum… “Untukku kau yg tertampan uri meolchi” bisikku pelan.

"Oppa,irrona..!!” aku menggoncangkan tubuhnya pelan, memaksanya keluar dr mimpinya. Tetapi tak ada jawaban.,
“Oppa irrona,,..!! aku masih harus membangunkan yg lain..!! Palliwa,cepat bangun..” Aku sudah tidak sabar lagi membangunkannya, kadang mereka seperti anak kecil yang dipaksa bangun untuk sekolah. Aku berdiri, beranjak meninggalkan kamar untuk membangunkan yg lain.. Tapi tiba-tiba,dia memegang erat tanganku dan menarikku hingga aku jatuh kepelukannya..
“Yak..oppa,apa yang kau lakukan!!!” seruku kaget. “Ternyata kau sudah bangun... “ Tak ada jawaban, matanya masih terpejam,tangannya memeluk tubuhku. “Oppa..lepaskan,nanti ada yg melihat. Aku juga harus memasak.. “ kataku sambil berusaha membebaskan diri dari pelukannya.
“Chagi,aku sangat lelah.. Biarkan aku begini 5menit saja..Aku hanya ingin memelukku seperti ini,agar rasa lelahku hilang.” dia terdiam sesaat dan meneruskan gumamannya.
“Chagi, hanya memelukmu dan melihatmu tersenyum rasa lelahku akan hilang.. Jadi kumohon, diamlah disisiku sebentar saja..”
“ Ya..oppa kenapa kau bilang begitu,,” mukaku memerah, rasa bahagia memenuhi hatiku. Aku tidak percaya kata-kata itu akan keluar dari mulutnya. Aku terdiam tak bergerak untuk beberapa saat, aku senang ada dipelukannya yang hangat, mendengar detak jantungnya, Merasakan nafasnya..
Tak berapa lama, nafasnya terdengar teratur,..
“Apa dia tertidur lagi??” tanyaku dalam hati. Perlahan kugoncangkan tangannya lagi, tapi tak ada respon. Dia tertidur lagi..
“Aissshh… apa-apaan ini..!! Emm, tapi biarlah mungkin dia sangat kelelahan.” Aku bangun pelan-pelan, agar tidak membangunkannya dan melarikan diri keluar kamar. Jantungku berdetak sangat cepat, mukaku terasa panas.. Aku belum pernah sedekat ini dengannya..
“Huuh,,eottokhe??” aku berdiri didepan pintu kamar Eunhyuk Oppa, menenangkan debaran dadaku yang berdetak sangat cepat . Aku masih mematung, saat Yesung oppa keluar dari kamar..
"Omo..!!Ya Jijoonie? Kenapa kau berdiri disana,,!Kau membuaku kaget.."teriak Yesung oppa menggagetkanku.
“Ah,,a..a..anni oppa,aku baru akan membangunkanmu. Ternyata oppa sudah bangun. Umm..kalau begitu aku akan menyiapkan sarapan. Tolong bangunkan yg lain oppa..” kataku seraya menjauh cepat-cepat menuju dapur menyembunyikan mukaku yang merona. Yesung hanya mengganguk mengiyakan permintaanku, wajahnya masih menunjukkan rasa heran, namun dia tidak mengatakan apa-apa. Dengan langkah masih mengantuk Yesung masuk ke kamar KyuMin. Tak lama terdengar suara teriakan-teriakan aneh. Pasti Yesung oppa membangunkan mereka dengan cara khasnya. Aku tersenyum geli membayangkannya.

*****

Hari-hari berjalan seperti biasa. Aku sibuk dengan pekerjaanku sebagai asisten boyband terkenal di dunia Super Junior, kursus bahasa korea, bekerja di kantor SM, dan juga aku memutuskan untuk kulih diakhir minggu.. Begitu juga degan namjachinguku, Eunhyuk oppa.. Dia juga semakin sibuk shooting variety show, perform bersama Super Junior, promo albumnya dengan Donghae oppa, menjadi MC, dan memandu acara degan Teukkie dan yesung oppa.. Kami memang sering bertemu, bisa dibilang setiap saat aku mengekor SJ kemanapun. Tapi aku jarang memiliki waktu berdua dengan Eunhyuk oppa. Sekali-kali aku juga ingin seperti temanku yg lain. Menghabiskan waktu dengan namja atau yeojachingunya, hanya sekedar jalan2 berdua ke taman bermain pun itu hal yg tidak mungkin. Aku haRus menyadari bahwa namjaku adalah Superstar. Dan hal yang paling menyesakkan adalah kami harus menyembunyikan hubungan kami. Hanya member dan para manager yang tahu.. Keadaan yang sulit, tapi sampai saat ini kami masih bisa mengatasinya.

-Jijoon POV end-

Malam hari di ruang latihan digedung SMe,
Jijoon masih dengan sabar menunggu member berlatih. Hampir tengah malam, tapi merek masih semangat melatih gerakan dance mereka agar selalu kompak dalam setiap performnya.. Jijoon tertidur lelap di sofa diujung ruangan, hari itu terasa sangat melelahkan matanya tak sanggup lagi bertahan dia berusaha tetap bangun tapi tidak berapa lama matanya terasa berat dan tanpa sadar dia sudah tertidur. Member selesai latihan setengah jam kemudian, Eunhyuk meyapukan pandangannya keseluruh ruangan, mencari yeojanya.. Akirnya matanya tertuju pada ujung ruangan.. Dia melihat asisten kesayangannya tertidur lelap. Eunhyuk berjalan mendekat ke sofa tempat Jijoon tidur, dia berlutut disebelahnya dan menelusuri wajah yeoja itu dengan jarinya..
"Kasihan kau chagi, kau pasti lelah.. Sangat lelah, menjalani hidup yang tidak biasa ini... Maafkan aku chagi..” sembari mengusap sayang puncak kepala kekasihnya itu. Jijjoon terbangun seketika itu. Dia heran ruangan telah kosong, dan hanya ada Eunhyuk berlutut disampingnya. “Eh,Oppa..apa yang kau lakukan disini? apa kalian sudah selesai? Ah..mianhae aku tertidur..” ucap Jijoon beruntun sambil berusaha menggembalikan kesadarannya. Tanpa sadar dia mengosok-gosok matanya seperti anak kecil. Kelakuannya membuat Eunhyuk sangat gemas. Dia memamerkan gummy smilenya dan tiba-tiba mencubit pipi Jijoon..
“Yakk..oppa appo..!!!kenapa kau mencubitku..??” Jijoon mengusap-usap pipi chubbynya.
“Itu salahmu chagi, kenapa kau lucu sekali..hahaha” Eunhyuk tertawa puas.
“Yakk.. kau ini oppa..!! awas nanti aku akan membalasmu” ancam Jijoon yang hanya dibalas Hyuk dengan evil smirk.
“Kaja kita pulang chagi, aku sangat lelah. Kau juga pasti lelah..” hyuk menggenggam tangan Jijoon erat. “Ah..oppa, jangan begini lepaskan..Nanti ada yg melihat” Jijoon berusaha melepaskan genggaman tangan Hyuk, tapi bukan melepaskan Hyuk malah mempererat genggaman tangannya.
“ Biarkan saja chagi,,..Kajjaaaa...!!” hyuk menariknya memaksa Jijoon mengikuti langkahnya. “Aaish,,namja ini benar2 membuatku gila,,” batin Jijon, tapi senyum manis mengembang dibibirnya, ia senang EunHyuk memperlakukannya seperti itu. Sepanjang jalan menuju tempat parkir Hyuk tidak melepaskan tangan Jijoon.. Sesampainya di mobil, dia membukaan pintu untuk Jijoon,.
“Silahkan masuk tuan putri,,” katanya sambil membukakan pintu. Pipi Jijoon memerah..
“Oppa..apa kau demam? kenapa kau tiba2 begini?” Jijoon meraba dahi Hyuk untuk memeriksa temperature badannya.. “Yaa...aku baik2 saja. Aku hanya ingin melakukan hal-hal yang biasa dilakukan namjachingu kepada yeojanya. Eunhyuk terdiam beberapa saat, terlihat dia sedang berpikir. Kemudian dia berkata,
“ah,chagi ayo kita jalan2 sebentar,?” ucap Hyuk yang sontak mengagetkan Jijoon.
“nde? jalan-jalan oppa? Ini tengah malam. Dan kita mau ke...”
“Jammkaman chagi,..” belum selesai Jijoon berbicara Hyuk memotongnya. Dia mengeluarkan handphone dan menghubungi seseorang.
“ -yeoboseo, hyung… Aku akan pergi jalan-jalan sebentar degan Jijoonie. Aku akan pulang terlambat.”
“-ne,hyung gomawo. Tentu saja aku akan hati2.. Tidak ada yang akan tahu..Annyeong..” Hyuk mematikan Handphonenya dan mulai menjalankan mobil.
“Asssaa.. Ayo kita menikmati hari ini Chagii “ serunya senang. “Kau tenang saja chagi, aku baru saja menelepon Eeteuk Hyung.. Aku sudah minta ijin untuk pulang terlambat..” ujar Hyuk santai.
“Ah.. ne, Oppa.. Tapi kita mau kemana? Jijoon menatap Hyuk dengan rasa penasaran. “Molla chagi, aku juga belum tahu.. Yang penting kita akan pergi hanya berdua..arra?” ujar Eunhyuk dengan mengedipkan sebelah matanya ke arah Jijoon. “ne,oppa.. “ Jijjon mengangguk mengiyakan perkataan Hyuk.
Tak berapa mengendarai mobil berdua menelusuri jalanan ramai kota Seoul, akhirnya mereka sampai disuatu tempat. Tempat yang sangat indah dan terasa lebih indah di malam hari karena kelip lampu yang menghiasi. Keduanya bergegas turun dari mobil.
“Oppa..indah sekali,,.” Jijoon takjub melihat keindahan Korea pada malam hari. Sering kali dia pulang larut malam. Tapi dia tidak pernah sempat menyadari keindahan pemandangannya akan seindah ini.
“Jaaang..Ini Han river chagi..” jelas Hyuk pada Jijoon
“ wuah.. oppa!! Aku selalu ingin datang ketempat ini degan namjachinguku oppa.. Siapa sangka, sekarang aku datang ke tempat ini deganmu..“ ujar Jijoon bergelayut manja pada Hyuk..
“hehe,, kau sangat beruntung, girl. Kau bisa datang ketempat ini dengan bintang terkenal sepertiku” Ucapan Hyuk mendapat sambutan pukulan lembut dari Jijoon. “Apa kau suka, chagi?? Kajja..!! Kita berkeliling.. Eh, jammkaman pakai syalmu dulu chagi, aku juga dan kaca mata agar tidak ada yg mengenali kita..” Hyuk sibuk mengenakan syal dan memakai kaca mata. “Hahaha..oppa, kami pasti akan tau itu kau oppa. Sehebat apapun kau menyamar.. jangan remehkan kami oppa..” jawab Jijoon.
“Aah,jinjja? bukan salahku chagi sampai kalian mencintaiku sedemikian besar dan bisa mengenaliku dengan baik. Sudah ku bilang chagi, tidak ada yang bisa menolak pesona seorang Lee Hyuk Jae..hahaha..“ Hyuk tertawa puas. “ Tenang chagi, ini tengah malam, tidak banyak orang yang akan datang.. “ Eunhyuk menggenggam jemari Jijoon, dan kemudian keduanya berjalan beriringan menikmati pemandangan Han River yang sangat indah. Tak tampak kalau salah satu dari mereka adalah bintang terkenal. Mereka terlihat sama dengan pasangan-pasangan yang lain. Mereka menikmati suasana yang tenang dengan udara yang segar. Walaupun agak dingin, tapi mereka tidak terganggu dengan hal itu. Setelah agak lama mereka berkeliling, Jijoon dan Eunhyuk memutuskan untuk duduk di kursi yang ada di sepanjang Han River untuk menghiilangkan rasa lelah. Mereka duduk di bawah sinar bintang-bintang dan bulan memandang Han river di hadapan mereka, suasana kala itu sangat indah. Jijoon menyandarkan kepalanya ke pundak Hyuk, Hyuk menariknya kedalam pelukannya.
“Chagi.. aku tidak ingin hari ini berakhir, ini terlalu indah..” ucap Hyuk perlahan sambil menatap matanya. “Ne oppa, nado.. Aku sangat bahagia malam ini hanya berdua denganmu.. balas Jijoon.
“Chagi,,maafkan Aku ne? Aku tahu, Pasti kau juga ingin seprti yang lain. Menghabiskan waktu dengan namjachingumu, pergi berkencan, bertemu kapan saja tanpa takut akan terlihat oleh fans atau media.. Ah,,mian chagi, aku tidak pernah bisa seperti itu.. “ kata Hyuk, tersirat nada penyesalan dalam ucapannya, yang membuat Jijoon merasa kasihan pada namjanya itu.
“Aku tidak pernah bermimpi Hyuk akan memikirkan perasaanku” ujarnya dalam hati. “Kenapa kau bicara begitu oppa? Lihatlah aku..!!” Jijoon menangkup wajah Hyuk dengan kedua tangannya.. Lihatlah mataku oppa, dan dengarkan aku.. Kadang aku ingin seperti yang lain oppa. Kadang aku sangat lelah dengan keadaan kita, aku ingin menyerah.. Tapi ketika aku melihatmu, aku sadar kau pasti akan lebih lelah dan tersiksa dengan keadaan ini. Jadi aku memutuskan untuk kuat dan menerima keadaan ini. Aku menikmati semua ini,, dan aku lebih bahagia karena aku bisa selalu dekat denganmu dan bisa melihatmu dari dekat. Itu sudah cukup membahagiakan untukku, dan kalau kita punya waktu seperti ini, ini adalah bonus..arra oppa? Jangan pernah berpikir begitu lagi ne?” perkataan Jijoon sangat melegakan hati Hyuk. Mungkin Jijoon tidak secantik teman seprofesinya, mungkin dia tidak pandai menari dan menyanyi. Tapi sikap sabar dan menerima Hyuk apa adanyalah yang membuat Hyuk tidak bisa mengalihkan pandangannya kepada yeoja yang lain.
“Aah ne,chagi..gomawo kamu mau mengerti aku.. Percayalah, aku tidak akan mencintai yeoja lain. Aku bahkan tidak bisa jatuh cinta lagi, Chagi.”
“Waeyo oppa???” Jijoon penasaran. “ Ya.. karena kau telah mengambil hatiku dan menolak untuk mengembalikannya. Chagii,, jeongmal saranghae..” Hyuk mengecup dahi Jijoon degan sayang dan memeluknya erat..
“Tokyo London New York Paris oppa..oppa". Terdengar suara ringtone hp Hyuk memecahkan keheningan dan suasana romantis mereka. Hyuk hanya melihat ke layar handphonenya dan menekan tombol reject. Tak berapa lama handphone EunHyuk berdering lagi. Dan lagi-lagi Hyuk kembali mematikannya.
"Aish..mengganggu saja..!!!" gerutu Hyuk tidak senang sambil mematikan Handphonenya.
"Nugu oppa? Kenapa tidak kau jawab?" tanya Jijoon heran.
"Ah, bukan sesuatu yang penting chagi. Aku malas, mengganggu saja." Keduanya kembali terlibat obrolan yang hangat. Mereka membicarakan banyak hal. Maklum jarang sekali mereka berdua bisa bertemu dan berbicara hanya berdua. Sedang seru-serunya ngobrol, handphone Jijoon kini yang berdering. Tanpa melihat penelepon Jijoon mengangkat telepon. Dan langsung terdengar teriakan dari ujung telepon.
"Ya..!!Kalian ada dimana? Mana Hyuk? Berani sekali menolak panggilanku?" Ternyata Eeteuk yang menelepon. Orang yang sama yang menelepon Hyuk tadi. Jijoon masih tercengang, kaget. Jijoon menoleh melihat namja disampingnya. Bukan merasa bersalah, namja itu malah tersenyum2 evil.
"Ah.. Leader Teuk oppa. Mianhae, Hyuk nakal sekali. Dia bilang itu tadi bukan telepon yang penting jadi dia mematikannya. "Wae oppa?"
"Aish..dasar Monkey Hyuk..Kalian dimana? Pulanglah sudah hampir setengah 3pagi? Hyuk harus bekerja besok, kau kan juga Jijoonie." ucap Eeteuk.
"Ah,ne oppa. Kami ada di Han River melihat pemandangan. Kami akan segera pulang oppa." jawab Jijoon cepat.
"Mwo?? Han River? Mana Hyuk? Apa dia sudah gila? Palliwa..pulang!!" Leeteuk berteriak frustasi di telepon. Tingkah tidak terduga pasangan JoonHyuk itu sangat sering membuat kepalanya sakit.
"Hahaha..tenang hyung semua aman. Ne, Park JungSo sshi..halgeshimnida, kami akan segera pulang." Eunhyuk mengambil alih telepon Jijoon, dia tidak tega melihat yeojanya menjadi sasaran teriakan leadernya.
“Ya..Hyukjae,awas kau nanti..!! Aah ya, sebagai hukuman kalian harus mentraktir kami semua.. Sebelum kalian pulang, bawakan kami jjajangmyun, arra?” perintah Eeteuk.
"Ne,hyung..arraso.." Hyuk menutup telepon.

-Hyuk POV-

Setelah kututup telepon dari teukkie hyung, aku menyerahkan handphone Jijoon. Aku tidak ingin pulang, aku tidak ingin hari ini berakhir. Setelah hari ini pasti aku akan semakin sibuk. Jijoon juga pasti begitu, dia akan sangat sibuk dengan kuliah,kursus dan pekerjaannya. Tanpa sadar aku menatap han river dihadapanku dengan tatapan kosong. Hari ini sangat sempurna, walaupun tubuhku lelah tapi bersama yeoja ini membuatku nyaman dan bisa melupakan kepenatanku dalam bekerja. Dia sangat mengerti aku, memahami obsesi dan mimpi2ku. Dia tidak pernah memaksaku untuk memenuhi keinginannya. Dia sangat mandiri, dan berkemauan keras. Sama sepertiku. Kadang aku iri dan tidak mngerti dengan jalan pikirannya. Dia tetap bisa tersenyum dan ceria walaupun sebenarnya dia sedang memikul masalah yg besar, dia juga selalu bisa menyembunyikan kesedihannya dari orang2.
"Oppa.." Panggilan Jijoon membuyarkan lamunanku..
"Kenapa kau melamun oppa?ayo kita pulang, nanti teukkie oppa marah ". Kulihat yeojaku itu bibirnya sudah membiru dan hidungnya memerah karena dingin tapi tetap berceloteh riang. Aku masih terdiam, aku melihat mata besarnya dan ku genggam tangannya. Jijoon terlihat heran.
"Weyo oppa?kajja?" Ujar Jijoon sambil menarik tanganku agar mengikutinya. Tapi aku menahannya tetap berada diadapanku.
"Chagi, mungkin setelah malam ini kita akan lebih sulit punya waktu berdua. Terlebih lagi kau tahu kan, aku harus tinggal di China untuk waktu yang agak lama. Akan jadi semakin berat untuk kita chagi..“. Kuhela nafas panjang sebelum melanjutkan perkataanku. “Jadi sekarang berjanjilah padaku untuk selalu memberi tahuku apapun yang terjadi padamu. Segala hal, kau tidak boleh menyembunyikan apapun. Aku bahkan ingin tahu apa yg kau makan untuk sarapan. Arraso mrs. HyukJae?" Aku menatap Yeoja yang ada dihadapanku. Kami berdua terdiam dan hanya saling berpandangan satu sama lain, kami sama-sama larut dalam pemikirannya masing-masing. Kemudian kesunyian itu terpecahkan oleh suara Jijoon.
"Arra.. Oppa. Aku akan melakukannya, aku akan memberitahumu apapun, kalau itu bisa membuatmu tenang. Aku akan terus menghubungimu sampai kau bosan melihat smsku dan menerima teleponku. “ jawab Jijoon sambil memelukku erat. Pelukan yang akan kurindukan.
“Bagaimana aku akan bosan, aku akan merindukanmu tiap detik Chagii,.. ujarku sambil memamerkan evil smileku. Aku balas memeluknya erat. Beberapa lama kami berada dalam posisi itu, kemudian Aku beranjak melepaskan pelukan yeojaku itu. Tapi dia tetap menahanku.
“Oppa..biarkan aku memelukmu sebentar saja oppa. Aku akan merindukanmu oppa.. Aisshh.. memangnya kita mau berpisah oppa? Kenapa aku begini?? Jijoon berbicara dengan terbata2 menahan airmatanya, dia masih memelukku. “Aku akan merindukanmu, semua hal tentangmu, harum tubuhmu, senyummu, semuanya. Dan akhirnya pertahannya runtuh, aku mendengarnya terisak pelan dalam pelukanku. Sekarang air matanya benar2 jatuh.
“Chagii, gwaenchana.. Uljimaa. Mianhae, aku malah membuatmu menangis. Padahal hari ini aku berencana membuatmu senang.” Aku menghapus airmata yeojaku itu. “Ya..chagii ini pertama kalinya aku melihatmu menangis chagi. Walaupun aku akan sangat sulit menghubungimu ataupun hanya sekedar membalas pesanmu, tapi percayalah aku selalu memikirkanmu.” Jijoon mengangguk
“Ne, oppa tapi karena kau membuatku menangis hari ini kau harus mentraktirku makan es krim..sahutnya manja. “Apapun untukmu chagi,,” Aku mengenggam tangannya dan kami beranjak meninggalkan Han River.

-EUNHYUK POV end-

-JIJOON POV-

“Nado..Oppa, aku juga tidak ingin malam ini berakhir. Aku selalu ingin berada didekatmu” Bisikku dalam hati. Aku tidak ingin melepaskan pelukanku padanya. Entah mengapa, hatiku terasa sakit. Seakan kami akan benar2 berpisah. Aku selalu berusaha menahan perasaanku, aku tidak ingin menunjukkan kesedihanku pada siapapun. Termasuk Eunhyuk oppa, namjachinguku sendiri. Aku tahu sudah terlalu berat dan banyak yang harus dipikirkannya aku tidak ingin membuatnya semakin sulit. Tapi entah hari ini aku tak sanggup lagi membendung air mataku. Bulir2 bening itu jatuh dengan sendirinya. Aku merasa begitu bodoh, membuat namjaku merasa bersalah. “Jijoon kau tidak boleh begini” batinku menguatkan diri. Segera kuhapus air mataku dan kusambut uluran tangan Hyukkie oppa, dan kami beranjak pulang.

***

Matahari mulai menyeruak dibalik tirai kamar apartement sederhanaku, jam menunjukkan setengah 8 pagi. Belum waktuku untuk bangun, hari ini aku bebas tugas mengurus kebutuhan pagi para member Super Junior. Biasanya jam 6 pagi aku sudah akan disibukkan urusan masak-memasak di dorm. Aku akan datang ke dorm mereka jam 9 pagi hari ini. Masih ada waktu cukup untuk kembali bersembunyi dibalik selimutku yang nyaman, ketika tiba-tiba Handphoneku berdering nyaring tanda panggilan khusus dari kantor. Cepat2 aku kucari Handphoneku yang entah terselip dimana.
“Yeoboseo,,” sahutku cepat setelah kutemukan benda mungil itu tergeletak di lantai.
“Ah, ne Jijoon sshi. Datang lah ke kantor segera. Ada masalah penting yang harus dibicarakan. Kita akan mulai meeting jam 8. Dan tolong jangan terlambat, karena Direktur akan hadir” ucap manager populer yang sering disebut prince manager itu tegas.
“Ne, sunbae..Arraso” dalam hati aku berpikir bagaimana caranya aku bisa sampai ke kantor dalam waktu setengah jam padahal aku sama sekali belum siap, bahkan aku baru saja bangun.
“Aisssshh…bagaimana ini..!!” Aku segera menyambar handuk mandi dengan sangat kilat dan bersiap2.
@Sme Building
Aku berlari2 menuju ruang pertemuan, aku jangan sampai aku terlambat dalam kondisi seperti ini. Sesampai didepan ruangan, aku bersyukur rapat belum dimulai. Aku segera masuk dan tak berapa lama rapat pun dimulai.

2 jam kemudian
Aku keluar dari ruang pertemuan masih dengan wajah tidak percaya. Promo Super Junior di China akan di tunda untuk beberapa saat sampai project boyband baru dari SMe selesai. Super Junior akan tetap melakukan promo tapi tidak akan menetap di suatu tempat seperti tujuan awal di China dalam waktu yang lama. Mereka akan menjalankan promo di Korea dan beberapa negara lainnya. Seharusnya hal ini akan menjadi hal yang membahagiakan untukku dan Eunhyuk oppa karena kami tidak perlu berpisah, tapi hal yang mengejutkan terjadi. Aku ditugaskan untuk menemani salah satu member yaitu Siwon oppa untuk melanjutakan filming dramanya di China. Asisten dan manager yang biasanya bersama Siwon Oppa akan mengurus promo Super Junior di Korea dan sebagian akan ditarik untuk project peluncuran BoyBand baru SMe. Perintah langsung yang tidak bisa ditolak, tetap saja aku akan tinggal berjauhan dengan namjaku. Aku berjalan gontai menuju dorm Super Junior.

-Jijoon POV end-

***

@Super Junior Dorm
Sesampai JiJoon di dorm, suasana di dorm sudah ramai dengan para member. Mereka baru saja selesai mendiskusikan masalah pembatalan Promo di China. Mereka semua mengerti dan menerimanya dengan baik. Hanya satu orang yang amat sangat bahagia dengan kabar pembatalan itu. Eunhyuk menyambut Jijoon dengan gembira dia memeluk yeojanya dengan erat didepan semua member dan langsung menerima hujan lemparan bantal dan benda2 lainnya. Tampaknya Eunhyuk segera sadar bahwa ada hal yang terjadi. Tidak biasanya seorang Jijoon akan menampakkan wajah mendung seperti sekarang.
“Waeyo chagi? tanya Eunhyuk setelah dia berhasil menyelamatkan diri dan menarik Jijoon ke dapur agar bisa berbicara berdua.
“Gwaenchana Oppa.. hanya sedikit masalah di Kantor??”jawab Jijoon lirih sambil mengalihkan pandangan.
“Chagi??..”bujuk hyuk dengan senjata andalannya puppy eyes. Cihh..!! Jijjon benar2 tidak bisa menolak.
“Oppa..Aku yang akan pergi ke China.” jawaban Jijoon terdengar lebih buruk dari pemberitahuan debut yang ditunda. “Aku ditugaskan menemani Siwon Oppa di China, semua assisten dan manager yang biasa bersama Siwon oppa akan ditarik untuk project baru dan menangani promo kalian di Korea dan negara-negar lain” lanjutnya lagi, Jijoon menunduk ekspresi sedih sangat jelas menaungi wajahnya. Eunhyuk tidak mengatakan apa-apa, dia meraih Jijoon kedalam pelukkannya. Dia sangat tahu hanya itu yang diperlukan Jijoon saat ini.
“Gwaenchana Chagii, semua akan baik2 saja…” ucap Eunhyuk sambil mengecup pucak kepalamu lembut.

***

Siwon datang saat Jijoon dan para member sedang berkumpul diruang tengah. Dia menghampiri Jijoon.
“Jijoonie, mianhae.. Gara-gara jadwalku yang tidak bisa ditunda lagi. Kau harus berpisah dengan Monyetmu untuk waktu yang lama”. Memelukmu erat. “Kalau aku bisa menunda jadwal shooting pasti akan ku tunda sampai semua selesai dan kau tidak perlu pergi bersamaku. “ tambah Siwon tampak merasa bersalah.
“Gwaenchana Oppa.. ini kewajibanku. Akan kujalani dengan baik..!!jawab Jijoon dengan nada riang yang dipaksakan. “Kajja oppa, kita bersiap. Nanti malam kita berangkat..” Jijoon beranjak untuk menyiapkan segalanya.

@Incheon Airport
Setelah berdebat sengit akhirnya EunHyuk diijinkan mengantar Siwon dan Jijoon ke bandara. Meski harus menyamar Eunhyuk tidak keberatan asal dia bisa bersama Yeojanya selama mungkin sebelum dia berangkat.
“Chagii..aku tidak bisa mengantarmu masuk.. terlalu banyak oarng disana” ujar Eunhyuk sedih.
“Gwaenchana Oppa.. aku senang oppa mau mengantar kami, Gomawo oppa. Aku akan pergi sekarang, jaga dirimu baik2, makan dan tidurlah teratur atau aku akan marah besar padamu Tuan Lee!! kata Jijoon dengan senyum manis diwajahnya walaupun matanya mulai berkaca-kaca.
“Ne, Chagii. Kau juga,, jagalah dirimu baik2. Dan jangan pernah mencoba mendekati laki-laki lain, arra?? Karena kau akan mendapat masalah besar jika kau melakukannya. Aku akan mengirim spy untuk membuntutimu. Jadi, jangan macam2 Mrs. HyukJae..” ucap Hyuk sambil mengerlingkan mata ke arah Jijoon. “Jangan lupa selalu hubungi aku, jika kau tidak mengangkat teleponku dalam 10 detik atau tidak membalas pesanku dalam 1 menit, aku akan langsung pergi menemuimu dengan penerbangan selanjutnya ” lanjutnya. Eunhyuk memeluk Jijoon erat untuk yang terakhir kalinya dan mengecup keningnya dengan sayang. Digengamnya erat tangan Jijoon seakan dia tidak mau melepaskannya.
“Jaga dia ne, Siwonie. Aku tahu kau kan menjaganya dengan baik, semoga pekerjaanmu berjalan dengan baik dan sukses” Eunhyuk berbisik pada Siwon sambil memeluknya. Siwon mengangguk mengiyakan permintaan Eunhyuk.
Jijoon dan Siwon berjalan beriringan menuju boarding room, mata Eunhyuk masih mengekor memandang mereka yang semakin menjauh. Eunhyuk tidak mengalihkan pandangannya samapai keduanya tidak terlihat lagi. Eunhyuk menyerah dan mengendarai mobilnya kembali ke dorm.
Jijoon duduk disebelah Siwon, memandang kosong keluar jendela. Airmatanya mengalir, dia menangis diam-diam.
“Jijoonie, kau baik2 saja? tanya Siwon khawatir. “Ne, oppa mataku terasa pedas. Sepertinya aku harus tidur.” jawab Jijoon berbohong, dia tidak ingin Siwon kembali merasa bersalah. “Ne, kajja kita tidur perjalanan masih panjang Jijoonie” sahut Siwon menyelimuti tubuh Jijoon yang sudah dianggpnya seperti yeodongsaengnya sendiri itu dengan selimut.

***
Sesampainya di China Siwon segera dihadapkan dengan schedule shooting dan kegiatan lain yang padat. Mau tidak mau hal itu berimbas juga pada Jijoon. Dia juga akan ikut sibuk, sementara itu di Korea hal yang sama terjadi. Eunhyuk dan Super Junior juga disibukkan dengan jadwal promo. Tapi keduanya berusaha tetap menjaga hubungan mereka dengan berkomunikasi sesering mungkin. Keadaan semakin sulit saat jadwal semakin padat dengan waktu yng tidak menentu.
3 minggu kemudian
Malam itu bulan bersinar terang jam menunjukkan pukul 22.00 waktu China, Jijoon baru saja mengistirahatkan tubuhnya setelah sibuk dengan urusan Siwon, dia beristirahat saat Siwon sedang melakukan take adegan. Jijoon merebahkan tubuhnya di kursi lipat yang selalu dibawa2nya ketempat shooting, maklum tak jarang dia harus menginap di lokasi tiba-tiba. Diraih handphonenya dan segara mengetik pesan untuk Eunhyuk.
“Oppa..eodi?? Kau sudah makan? jangan lupa istirahatlah dengan baik.. ^^ ” ketik Jijoon, segera dia mengirimkannya. Satu menit.. dua menit ditunggu, pesan balasan tidak juga datang. Jijoon masih menunggu, hingga dia tertidur. Jijoon terbangun kaget karena deringan handphonenya pertanda SMS masuk. Dengan segera dibukanya.
“Aku baru akan pulang. Baru saja aku selesai makan malam Chagii. Iya aku akan istirahat, kau juga yah ^^, kau tau Chagii?? Aku merindukanmu…” balas Eunhyuk. Jijoon sedikit merasa kesal karena Eunhyuk sangat lama membalas pesannya.
“Aiishhh..Aku sampai tidur menunggu pesan balasan dari mu oppa L.. Ahh..Jinjja?? menghubungiku saja kau jarang..”
“Jadi kau tidak merindukanmu?? kau kan tahu aku sibuk Chagii. Mengertilah..”
“Tentu saja aku merindukanmu,Oppa.. Untuk apa aku mengirim pesan kalau aku tidak merindukanmu. Pergilah istirahat oppa. Good nite “ Jijoon mematikan handphone setelah mengirim pesan, Jijoon menyudahi percakapannya dengan Eunhyuk walaupun baru saja mereka memulainya. Dia sudah kehilangan mood untuk berkomunikasi dengan Eunhyuk, Jijoon tahu jika dia memaksa melanjutkan obrolan mereka pasti mereka akan bertengkar lagi.. “Selalu saja berakhir dengan bertengkar…” keluh Jijoon. Jijoon menghela nafas dalam, “Oppa aku merindukanmu..Sangat merindukanmu. Aku ingin tertawa lepas bersamamu seperti beberapa hari lalu. Aku ingin berada disampingmu.. Aiissshh, kenapa seperti ini??” keluh Jijoon frustasi.. Diam-diam dia menangis dalam gelap, sebisa mungkin ditahan isakkannya agar tidak ada orang yang tahu. Tanpa diketahuinya seorang namja melihatnya dan mendengar apa yang dikatakannya.Terlihat namja itu mengetik sesuatu di Handphonenya.

-EunHyuk POV-

Aku mencoba menghubunginya setelah kubaca pesannya di layar handphoneku. Namun aku tidak bisa menghubunginya, padahal aku yakin layanan telepon Internasionalku masih aktif. Berbagai macam pertanyaan berputar-putar dikepalaku. “Mengapa Jijoon mematikan Handphonenya? Apa dia begitu marah? atau aku telah mengatakan hal yang salah??” pertanyaan itu terus saja membayangiku. Awal keberangkatan Jijoon ke China, segalanya masih berjalan dengan baik. Kami masih bisa berkomunikasi dengan baik. Semakin lama jadwal kami berdua semakin tidak menentu, kami kesulitan berkomunikasi, walaupun perbedaan waktu kami hanya satu jam. Ketika dia menghubungiku aku sangat sibuk sampai membalas pesannya aku tidak sempat, ketika aku menghubunginya dia sedang sibuk juga. Kalau kami memaksakan untuk ngobrol setelah jadwal kami selesai hasilnya sama saja kami akan tertidur tidak lama setelah memulai percakapan. “Eottokhe??” aku berpikir keras.. “Ahaaa.. aku bisa meminta bantuan Siwon..!!!” aku tersenyum cerah dan segera menekan nomor handphone Siwon.
“Yeoboseo..Siwonie.., ehmm bisakah aku meminta bantuanmu??” kataku to the point.
“Yeoboseo,, Eunhyukkie.. Waeyo??” Siwon terdiam beberapa detik kemudian melanjutkan ucapannya. “ Ah,, pasti ini tentang Jijoonie??”. Seakan Siwon tau permasalahan yang kuhadapi. “Benarkan??? Teganya kau, tak pernah menghubungiku dan sekarang menghubungiku hanya untuk Jijoon?? “ Siwon berpura2 ,marah pada Eunhyuk. Tapi kemudian dia tertawa, dan membuat Eunhyuk merasa sangat lega, karena satu-satunya orang yang diharapnya bisa membantunya ternyata hanya menggodanya. Eunhyuk sudah tidak tahu lagi harus meminta bantuan pada siapa.
“Ne, Siwonie.. Apakah kau tahu dimana dia?? Apakah dia baik-baik saja??” tanyaku cemas.
“Ah..aku baru saja selesai take, aku tidak melihatnya di sekitar lokasi. Mungkin dia sedang beristirahat di suatu tempat. Aku akan menghubungimu nanti, setelah aku bertemu dengannya.” kata Siwon
“Gomapta Siwonie, aku menunggu kabar darimu. “ aku memutuskan panggilan dan segera beranjak menuju dorm.
Beberapa menit kemudian aku menerima pesan dari Siwon..
“Aku melihatnya menangis diam-diam eunhyukkie.. apakah kalian bertengkar?? Aku akan membantumu. Tenanglah.. aku sudah berjanji padamu akan menjaganya. Aku akan menghubungimu lagi nanti” tulis Siwon dalam pesannya. Rasa cemasku semakin menjadi setelah membaca pesan Siwon. “Apa yang terjadi pada yeojaku? Apakah aku menyakitinya???” Aku melemparkan kesal tubuh penatku ke ranjang ku yang nyaman. Andai aku bisa, aku akan naik pesawat berikutnya ke China. Aku ingin memeluknya dan memintanya memaafkan aku jika aku tidak sengaja sudah menyakitinya. Aku membalikkan badan menghadap ke meja rias disamping tempat tidurku, kutatap foto Jijoon yang terletak diatasnya. Aku benar-benar merindukan senyumannya, aku merindukan tingkah lucunya. Aku terus menatapnya hingga aku terlelap.

-Eunhyuk POV end-

-Jijoon POV-

Segera kuhapus airmataku saat kulihat Siwon oppa mendekati tempat dimana kami biasa beristirahat. Dia datang menghampiriku.
“Chaa.. ternyata kau disini Jijoonie. Aku mencarimu” kata Siwon sambil duduk disampingku.
“ah..mianhae oppa, aku beristirahat sebentar sambil menunggumu. Apa sekarang kau memerlukan sesuatu?? Akan kuambilkan cofee untukmu oppa ” kataku seraya menghindar dari tatapan Siwon, tapi dia lebih cepat dia menahanku untuk kembali duduk.
Siwon menatapku tajam dan dia memegang tanganku lembut dan mulai berbicara. “Jijoonie, kenapa kau menangis?? Kau bertengkar dengan Eunhyukkie??” Aku kaget dengan pertanyaan tiba-tibanya. Aku hanya menunduk, sebenarnya aku tidak ingin ada yang tahu tentang masalahku. Aku tidak ingin merepotkan orang lain. Aku masih mengunci bibirku rapat.
“Jijoonie, apa kau masuh menganggapku orang lain? Sudah kubilang kau adalah adikku, adik perempuanku. Apa kau masih mau menyembunyikannya dari oppamu??” Dia memelukku, melindungiku seperti adiknya sendiri. Aku menggigit bibirku menahan tangis.
“ne, oppa” jawabku lirih memecah kesunyian. “Aku merindukan Eunhyuk oppa. Tapi setiap kali kami berbicara pasti saja kita akan bertengkar. Bahkan masalah kecil dan tidak berarti akan menjadi sumber pertengkaran untuk kami. Aku lelah Oppa…” Kuhela nafas panjang untuk menguatkan diriku.
“Maafkan aku Jijoonie, aku membuatnya menjadi sulit. Aku menggeleng seketika, bukan Siwon penyebabnya. Ini ujian cinta kami. “ Aku tahu akan sangat sulit menjaga hubungan jarak jauh, tapi kau melihat kalian saling mencintai dan saling peduli. Hanya keadaan dan waktu yang tidak tepat yang membuat kalian jadi begini. Kuatkanlah dirimu Jijoonie, aku yakin kalian pasti bisa melewati ini. Bersabarlah dan mengertilah dengan keadaan Eunhyukie” ujarnya sambil tersenyum hangat kepadaku. Kata-katanya membuatku berpikir, aku terlalu cepat mengambil keputusan. Aku terlalu terbawa emosiku. Sampai aku tidak sadar mungkin dia aka terluka dengan sikapku. Keadaan kami yang sama-sama lelah karena pekerjaan dan kami tetap memaksakan diri untuk berkomunikasi malah membuat percakapan kami berakhir dengan pertengkaran, aku baru menyadarinya. Ku tatap namja tampan dihadapanku.
“Oppa..jeongmal gomawo.. Aku salah, aku terlalu cepat emosi. Kami sama-sama lelah tapi tetap memaksakan diri. Mungkin itulah masalahnya, tidak seharusnya aku bersikap seperti itu. Gomawo oppa.. ucapku dengan nada berseri-seri. Dia memelukku dan mengacak rambutku sayang. Benar-benar seperti oppa kandungku sendiri.
“Ne, yeodongsaengku sayang… Aku sudah menyelesaikan scene terakhir hari ini dan kita bisa pulang cepat. Kau harus mentraktirku makan dumpling, arra?? ujar Siwon sambil berjalan menjauh ke tempat wardrobe untuk berganti pakaian. Segera kunyalakan Handphoneku dan kuhubungi Eunhyuk oppa. Aku mendengar nada sambungnya untuk beberapa lama, dia belum juga mengangkat teleponnya. “Chagii..Yeoboseo..!!ucapnya parau. “Ini benar kau???” tambahnya seakan tidak percaya aku yang meneleponnya.
“Ne, Oppa ini aku. Apa kau sudah tidur?? suaramu terdengar aneh, mian aku mengganggumu” sahutku pelan. Jantungku berdebar, aku berharap dia mau mengerti sikap bodohku dan memaafkan aku.
“hehe, iya..Gwaenchana chagii. Aku senang kau menelponku, aku pikir aku hanya bermimpi tadi ” ujar hyuk sambil tertawa kecil.
“ehmm.. oppa mianhae. Aku bersikap kekanak-kanakan. Seharusnya aku tidak bersikap begitu..mianhae” ucapku terbata-bata, aku sangat malu dengan sikap bodohku..
“Gwaenchana Chagii, seharusnya aku yang minta maaf padamu. Aku berjanji akan lebih memperhatikanmu. Aku serius dengan ucapanku kemarin aku merindukanmu..” ucap Eunhyuk oppa lembut.
“Na..nado oppa, aku juga sangat merindukanmu.. Jeongmal bogoshippoyo..”balasku, pipiku terasa memanas, tersipu malu. Akhirnya kami bisa berbicara normal lagi. Malam itu tidak terasa kami berbicara selama berjam-jam. Kami mebicarakan segala hal, rasanya sangat menyenangkan. Sebenarnya kami masih ingin ngobrol tapi Teukkie oppa mengancam akan menyita Handphone Eunhyuk jika dia tidak segera tidur.
“Baiklah..chagii aku akan menghubungimu lagi jika aku punya waktu. Walaupun kita terpisah jauh kita masih tetap terhubung. Kita masih berada dibawah langit yang sama dan masih memandang bulan yang sama. Jika kau merindukanku tataplah langit, itu adalah salah satu hal yang akan tetap membuat kita terasa dekat. Arra chagii?? Annyeong“ ujar Eunhyuk oppa megakhiri pembicaraan kami
“Ne oppa arrasoyo.. Annyeong” balasku. Aku menutup telepon, tapi senyuman masih tergambar jelas diwajahku. Aku lega semuanya berakhir.

***

Aku tertidur lelap semalam. Walaupun aku hanya tidur beberapa jam, tapi tubuhku terasa segar. Aku segera bangun dan membuka tirai kamarku, aku bernyanyi-nyanyi kecil menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Tapi ternyata Siwon Oppa sudah duduk mais dimeja makan sedang menikmati srapan favoritnya Cofee dan wafel sambil membaca koran.
“Ah..Oppa mianhae. Apa aku terlambat bangun??” Ucapku sambil menggeser meja untuk duduk diseberang Siwon, sedangkan dia hanya menggeleng-geleng mendengar pertanyaanku. Oh ya.. Selama di China aku tinggal dirumah Siwon Oppa..Gyaaa!! double strike, aku beruntung..
Dimejaku juga sudah tersedia waffle hangat dan susu. Siwon masih saja menekuni koran yang dibacanya. Aku mulai menyuapkan potongan waffle pertama kemulutku setelah kuoleskan selai strawberry kesukaanku diatasnya, rasanya sangat enak seperti biasanya. Benarlah jika orang bilang dia suami ideal tampan, kaya, baik, dan bisa memasak. Kami sarapan sambil mendiskusikan jadwal untuk hari itu. Sebelum meninggalkan meja makan untuk mandi Siwon Oppa memberikan selembar amplop putih kepadaku. Dia hanya berkata “aku tidak membutuhkannya, mungkin kau lebih butuh. Kalau kau tidak butuh buang saja ke tempat sampah” ujarnya pendek.
Setelah Siwon Oppa menghilang , aku segera membuka amplop itu. Serasa tidak percaya saat kulihat isi amplop itu. Kugosok-gosok mataku untuk memastikan penglihatanku tidak salah.. Isinya tiket pulang pergi ke Korea..!!! aku berteriak kegirangan aku berlari mengejar Oppa tampanku dan memeluknya. Tidak peduli berapa kali aku mengucapkan terimakasih padanya, rasanya tidak akan cukup. Dia juga meminta break shooting pada weekend ini. Aku akan bertemu namjaku akhir minggu ini…!!!! Aku segera menghubungi Eunhyuk untuk memberitahukan hal ini.

***

Ini akhir minggu terlama yang pernah kutunggu. Rasanya hari-hari berjalan sangat lambat, aku sudah tidak sabar untuk kembali ke Korea. Beberapa jam sebelum keberangkatanku EunHyuk meneleponku untuk mengatakan bahwa dia yang akan menjemputku ke Bandara. Huaaa.. dadaku serasa akan meledak karena bahagia. Siwon mengantarku ke Bandara malam itu dia memilihkan penerbangan malam agar kondisi bandara tidak terlalu ramai orang, dia tidak kembali ke Korea bersamaku karena keluarganya yang akan mengunjunginya di China.
“Sebentar lagi aku akan bertemu dengan namjachinguku” bisikku, wajahku berseri-seri. Hari ini aku berdandan sangat hati-hati, padahal biasanya aku tidak terlalu peduli dengan penampilanku. Aku memakai apa yang terasa nyaman untukku. Hari ini terasa seperti kencan pertama kaliku dengan namajchinguku, Eunhyuk.
@Incheon Airport
Akhirnya aku menginjakkan kaki di Korea, bibirku tak henti-hentinya mengembangkan senyum karena bahagia. Segera kucari dimanakah Eunhyuk. Dia bilang dia akan memakai Hoodie hadiah yang kuberikan untuk ulangtahunnya beberapa bulan lalu. Sekilas aku melihat sosoknya, kucermati lagi apakah itu benar Eunhyuk . Ah benar,, aku mengenali Hoodie yang dipakainya. Dia benar-benar sendiri, menjemputku.. Cepat-cepat kulangkahkan kaki menuju tempatnya berdiri. Dia benar-benar keras kepala, apa jadinya kalau prince manager dan yang lain sampai tahu dia berada disini. Aku semakin mendekati EunHyuk, namun seketika itu aku berhenti. Seorang yeoja cantik mendekatinya dan tidak sungkan-sungkan mengecup pipi Eunhyuk oppa dan memeluknya sangat lama. Kemudian yeoja itu menggenggam tangannya. Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat, aku memicingkan mata aku seperti mengenali yeoja itu. Rasanya aku tak sanggup lagi berdiri kakiku serasa berubah menjadi jelly, yeoja itu adalah mantan kekasih Eunhyuk oppa dulu. Wanita yang pernah sangat dicintainya dan sangat diharapkannya untuk kembali. Tubuhku seakan membeku, aku terpaku tidak bisa bergerak. Airmata mengalir deras dipipiku saat kulihat rona bahagia di wajah Eunhyuk oppa. Aku segera menghindar berusaha bersembunyi, tapi terlambat dia sudah melihatku. Segera kuhapus air mataku dan aku berusaha terlihat ceria seperti biasanya. Eunhyuk berjalan menghampiriku, diikuti yeoja yang menempel padanya seperti lintah cihh..!!
“Jijoonie, akhirnya kau datang..” serunya “Perkenalkan dia Jijoonie dia adalah…”
“Park Jijoon imnida, aku asisstennya bangapseumnida” ucapku memotong perkataanya. Eunhyuk terlihat heran dengan perbuatanku. Segera dia sadar dengan alasan perbuatanku, dia berusaha melepaskan pelukan yeoja itu dari lengannya. namun yeoja itu masih saja menempel padanya.
“Ah,ne Shin Haerin imnida.. kalian tidak sengaja bertemu disini?? tanyanya manja pada Hyuk, tingkahnya benar-benar membuatku muak.
“Ne, Haerin sshi..” ucapku cepat. “Aku hanya sebentar mengurus keperluan Siwon oppa dan kan kembali ke China lagi dengan penerbangan pertama besok pagi” lanjutku sambil menatap tajam mata Eunhyuk.

-Jijoon POV end-

------------------------------------
Eunhyuk terlihat sangat terkejut dengan ucapan Jijoon. Eunhyuk sangat tahu, pasti Jijoon sangat marah dan kecewa dengan apa yang dilihatnya. Dia pasti salah paham dengan apa yang dilihatnya. Jijoon mengetahui tentang hubungan Eunhyuk dulu dengan Haerin saat dia tidak sengaja menemukan foto Eunhyuk dan Haerin serta cincin yang rencananya akan diberikan Eunhyuk untuk Haerin saat itu. Dulu Eunhyuk berencana melamarnya sebelum akhirnya Eunhyuk tahu bahwa Haerin lebih memilih kembali pada mantan pacarnya yang sudah lebih dulu menjadi penyanyi terkenal. Sebenarnya hari itu, dia dan Haerin juga bertemu secara tidak sengaja. Haerin baru saja pulang dari Paris setelah melakukan fashion show untuk perancang terkenal di Paris. Haerin mengatakan dia menyesal memilih mantannya dulu yang ternyata juga menduakannya. Dan kemudian yeoja yang dulu pernah menjadi kekasihnya itu menempel pada Eunhyuk.
“Oppa.. sepertinya tidak ada yang menjemputku. Tolong antarkan aku pulang, ne?? Kau masih hafal arah jalan ke rumahku kan???heheheehe “ Haerin terus saja menempel pada Eunhyuk.
“Mian, aku tidak bisa. Ada hal yang harus kukerjakan dengan Jijoon” jawabnya.
“Oppa..jeball.. Aku takut pulang sendirian..”pintanya manja.
“Ah, ne.. antarkan saja dia Eunhyuk sshi. Aku bisa memesan taksi..”ucap Jijoon menambahkan. padahal sebenarnya dalam hati dia menangis. Hatinya terasa sangat sakit.
“Annyeong Haerin sshi, Eunhyuk sshi.” Jijoon membungkuk berpamitan. Dia segera menghilang di kerumunan. Jijoon bukan pergi mencari taksi tetapi jijoon malah kembali ke bagian informasi di Airport untuk menukarkan tiket penerbangannya beberapa hari kedepan untuk penerbangan terakhir malam itu. Jijoon menghempaskan tubuhnya diruang tunggu bandara Incheon. Jijoon tidak menyangka hari yang dinanti-nantikannya, hari yang dipikirnya akan menjadi hari yang membahagiakan malah berubah menjadi hari terburuknya. “Aku baru menyadari hari ini, oppa. Seharusnya aku tidak egois dan marah padamu. Seharusnya aku menyadari kalau sebenarnya kau tersiksa selama ini bersamaku. Kau tidak mencintaiku, kau hanya kasihan padaku. Sangat jauh perbedaanku dengan dia, aku tidak bisa bersaing dengannya. Dan yang terpenting kau terlihat bahagia dengannya oppa.” bisik Jijoon dalam tangis.
Dengan cepat dia mencari Handphonenya dan diketiknya pesan untuk Eunhyuk:
“Oppa.. mianhae.. Seharusnya aku tidak egois, mementingkan kebahagiaanku sendiri dan marah padamu. Mianhae, aku membuatmu tersiksa selama ini, karena kau harus bersama yeoja yang tidak kau cintai. Aku akan membebaskanmu sekarang, kau tidak perlu menjelaskan apa-apa padaku. Aku sangat mengerti. Ini pesanku yang terakhir, aku berjanji tidak akan menghubungi atau mengganggumu lagi.” Jijoon menekan tombol send bersamaan dengan jatuhnya lagi airmata Jijoon.
Beberapa menit kemudian pangilan dan pesan dari Eunhyuk memenuhi handphone Jijoon. Dia menolak semua panggilan. Sampai dibacanya pesan terakhir dari EunHyuk
“Chagi, aku akan menyusulmu ke China”
Jijoon tidak punya pilihan lain, dia mengangkat telepon dari Eunhyuk.
“Oppa.. Jika kau datang ke China untuk menemuiku, aku pastikan kau tidak akan pernah melihatku lagi baik di China ataupun Korea” Jijoon memutuskan panggilan dan segera berjalan menuju boarding room dengan hati hancur, bagaimana mungkin dia mengatakan hal sekasar itu pada Eunhyuk.

***

Eunhyuk tidak bisa melakukan apapun. Ini semua hanya salah paham. Bagaimana yeoja itu bisa bilang aku tidak mencintainya. “yeoja paboo” bisiknya. Dia tidak peduli lagi dengan Haerin, dia terburu-buru menelepon taksi untuk Haerin dan dia meminta maaf harus segera pergi karena urusan yang mendesak. Eunhyuk segera berlari mengejar Jijoon dalam kerumunan. Matanya menyepu seluruh ruangan mencari Jijoon. Namun tidak ditemukan dimana Jijoon berada, dia menolak semua panggilannya dan tidak membalas satupun pesannya. Dia mengendarai mobilnya sambil mencari-cari Jijoon, hatinya hancur ketika membaca pesan Jijoon.
Yeoja itu telah salah mengartikan semuanya. Eunhyuk terdiam didalam mobilnya, dia tidak peduli dengan suara klakson mobil yang menyuruhnya untuk menyingkir. Eunhyuk tidak tahu lagi harus berbuat apa. Dia bertekat kan menyusul Jijoon ke China. Namun ancaman yeoja itu membuatnya patah arang. Semuanya berakhir disitu. Eunhyuk kembali ke dorm dan Jijoon kembali ke China.
“Aku tidak akan pernah melepaskanmu Park Jijoon” janji Eunhyuk dalam hati.

2 bulan kemudian
Pengerjaan dan promo drama Siwon di China sudah selesai dua hari yang lalu. Dan Super Junior akan kembali merilis single dalam waktu dekat. Terlihat seorang namja yang bisa dibilang sempurna dan seorang gadis berbicara dengan hangat di ruang tunggu Airport. Keduanya adalah Jijoon dan Siwon, mereka berdua akan kembali ke Korea setelah kurang lebih 3 bulan berada di China.
“Kau siap pulang hari ini, Jijoonie?” tanya Siwon pada Jijoon sambil menikmati cofee kesukaannya. Yang ditanya hanya menganggukkan kepala. Dalam hati Jijoon rasanya sangat berat kembali. Dia tidak ingin kembali bersedih ketika kembali mengingat semua hal yang telah terjadi. Tapi mau tidak mau, Jijoon harus menghadapinya. Dia masih sangat mencintai namja anchovynya itu. Sedikitpun tidak pernah berubah, tapi demi kebahagiaan namja yang dicintainya dia rela mengesampingkan perasaannya sendiri.
“Cihh.. aku benci pada kalian berdua.” ucap Siwon dengan nada malas. “Kalian saling mencintai tapi bersikap bodoh seperti ini, Ya..!! memangnya aku juru bicara kalian. Eunhyuk selalu bertanya padaku tentangmu sepanjang hari, dan kau selalu menungguku bercerita tentang monyet itu” Siwon menyesap coffee kesukaannya.
“Ya..Oppa sudahlah. Aku tidak akan bertanya tentangnya lagi, arra? dan jangan katakan apa-apa padanya. Atau aku akan memberitahukan kebiasaaan-kebiasaan ajaibmu pada media. Mereka pasti akan sangat senang.” ucap Jijoon disertai seringai evil milik Kyu.. “Yaahh.. yeoja ini.. Jinjja..Aissshh..!!! Baik-baik kau menang kali ini” Siwon mengalah pada ancaman Jijoon. Dia tidak mau imagenya hancur gara-gara yeoja nakal itu.
Jijoon memandang nanar ke luar jendela di ruang tunggu. Dadanya sesak, perasaanya kacau, bercampur aduk hari itu. Dia berharap Eunhyuk akan sangat membencinya dan tidak ingin melihatnya lagi jadi akan mudah untuknya melanjutkan hidup melupakan bayang-bayang Eunhyuk yang selama ini mengelayutinya, tapi didalam hatinya dia ingin Eunhyuk masih menyimpan sedikit perasaan untuknya. Dia ingin berada disamping Eunhyuk seperti dulu.
“Ya..Jijoonie kau mau berada disini terus? Kita harus berangkat sekarang. “panggilan Siwon membuyarkan lamunanku. Kuhela nafas panjang, aku beranjak dari sofa dengan malas. Huuuff.. dalam 2 jam aku akan sampai ke Korea. Apa lagi yang akan terjadi???” ucapku dalam hati..

***

Suasana Incheon sanagt padat dengan ELF yang ingin bertemu Siwon. Jijoon mengedarkan pandangan kesemua sudut, Jijoon berharap Eunhyuk akan datang menjemputnya lagi.. “Cihh Jijoon itu tidak mungkin…” Jijoon masih juga merasa kecewa, padahal seharusnya aku sudah tahu hal itu tidak akan mungkin terjadi. Dilangkahkan kakinya menembus kerumunan ELF yang berteriak histeris memanggil-manggil nama Siwon.
Segera setelah sampai di Korea, Jijoon dan Siwon segera menuju kantor SMe. Direktur ingin bertemu Siwon dan Jijoon harus melaporkan kegiatan Siwon di China pada management dan meminta job desknya, apakah dia akan kembali menjadi asissten atau akan mendapat tugas baru. Banyak kenangan-kenangannya bersama Eunhyuk yang terlintas kembali dalam pikirannya seperti film yang diputar ulang saat dia melintasi ruangan-ruangan di gedung SMe. Masa yang membahagiakan untuknya.. Jijoon berharap dia tidak akan bertemu Eunhyuk hari itu, dia merasa belum siap dengan semuanya.
Beberapa waktu kemudian Jijoon keluar dari ruangan HRD, dia kembali ditugaskan menjadi asissten Super Junior dan merangkap sebagai Manager Maknae. Hah..ini pekerjaan yang dulu diimpikannya saat masih menjadi mahasiswa di Indonesia. Dari Prince Manager Jijoon tahu bahwa hari ini Super Junior mendapat break selam 2 hari. Mereka semua berada di dorm, aku harus menemui mereka disana. Jijoon sangat merindukan namja-namja tampan itu, dia ingin segera bertemu mereka. tapi itu juga berarti dia akan bertemu dengan Eunhyuk… “Eotthe???”ucapnya lirih.
@Super Junior Dorm
Jijoon menekan password apartemen milik Super Junior. Dia terkejut ternyata passwordnya masih sama. Digenggamnya handel pintu kuat-kuat sampai tangannya mememutih, dibukanya pintu perlahan, jantungnya berdetak tidak karuan. Perasaannya sulit diekspresikan dengan kata-kata. Jijoon melangkah masuk, tapi keadaan dorm sangat sepi. Dia meletakkan tasnya di sofa dan mulai memanggil para member..
“Oppa..annyeong..” panggilnya.. “Oppaaa..”ucapnya lagi. Dilangkahkan kakinya ke arah dapur ketika terdengar
“Jaaang…. Chukkae Jijoonie…!!!!” para member bersembunyi di dapur memberiku kejutan. Dihadapanku tersedia tart dengan tulisan “Selamat Datang uri Maknae Manager.. Chukkae..!!!”. Mataku mulai kabur karena airmata. Aku terharu, mereka masih memperlakukan aku dengan baik. Semuanya ada ditempat itu, kecuali Eunhyuk. Apa dia sengaja menghindar agar tidak bertemu denganku?? Seakan mengerti isi hati Jijoon, Yesung memeluknya dan berbisik. “Semua kan baik-baik saja Jijoonie, jangan bersedih..” Jijoon mengangguk dan tersenyum. Dalam hati Jijoom berjanji akan menjadi Jijoon yang bersemangat seperti dulu. Hari itu dorm sangat ramai penuh dengan gelak tawa. Hal yang sepertinya sudah sangat lama tidak kami lakukan. Ryeowook dan Sungmin pergi untuk siaran radio beberapa jam kemudian. Kyuhyun seperti biasa asyik dengan PSPnya, Yesung pergi ke WHYStyle. Sedang yang lain bermalas-malasan di depan TV. Jijoon memutuskan untuk pergi ke Departement Store untuk membeli beberapa makanan dan minuman ringan. Donghae menawarkan ingin mengantarkannya, tapi Jijoon menolaknya karena dilihatnya Donghae sedang asyik melihat acara di TV.

***

-Eunhyuk POV-

Aku mempercepat langkahku disepanjang lorong menuju dormku. Aku tadi menerima pesan dari Donghae. Dia memberi tahuku bahwa Jijoon telah kembali ke Korea dan sekarang dia berada di dorm. Donghae mengatakan akan mengadakan pesta kejutan untuk merayakan kembalinya Jijoon dan ucapan selamat atas promosinya menjadi manager maknae. Aku sedang berada dalam perjalanan menuju lokasi shooting dream team, hari ini memenag aku tidak ada jadwal tapi kau datang untuk memberikan dukungan untuk rekan seperusahaanku Minho. Segera aku kembali ke Seoul setelah kubereskan urusanku disana. Perjalanan yang panjang terasa lebih lama karena aku segera ingin bertemu dengan Jijoonie. Aku setengah berlari menuju dorm, ketika tanpa sengaja aku menabrak seseorang. Dari harum parfumnya, aku sangat mengenali orang ini. Apakah benar di Jijoon?? Kuangkat kepalaku dan benarlah Jijoon yang tidak sengaja kutabrak. Dia terkejut melihatku, tergesa-gesa dia berdiri.
“Ah..mianhae oppa” dan dia berlalu. “HYUKJAE kenapa kau bodoh.. Itu yeoja yang kau tunggu..!!” Aku mengumpat kesal dan dengan cepat menahannya kehadapanku. Kutatap matanya yang menyiratkan kesedihan, muram tidak bercahaya seperti dulu.
“Chagi, kau salah selama ini..” aku menggenggam tangannya untuk menahannya. Tapi dia berusaha melepaskannya, aku tidak mau melepaskannya lagi aku mengeratkan genggamanku.
“Sudahlah oppa.. kita tidak perlu membahasnya lagi. Jeball lepaskan aku,, “ Jijoon berusaha melepaskan genggamanku. Amarahku memuncak, aku tidak tau lagi harus berbuat apa agar dia mempercayaiku.
“Kenapa kau seperti ini?? Dulu kau begitu mengerti aku, memahami pekerjaanku, mau mendengarkan ucapanku. Kenapa kau sekarang seperti ini?? teriakku frustasi. “Apa yang harus kulakukan agar kau mempercayaiku?? Katakan!!!” Nafasku memburu menahan marah.
“Kau tidak perlu melakukan apa-apa oppa. Lupakan aku, dan hiduplah bahagia dengan yeoja yang benar-benar kau cintai. Anggaplah semua tidak pernah terjadi dalam hidupmu. Sekarang lepaskan aku..” sahutku ketus.
“Siapa yeoja yang ku cintai?? kaulah yeoja yang kucintai. Kau salah chagi, sangat salah. Aku Haerin tidak berarti lagi dalam hidupku. Dia hanya masa laluku, kami tidak sengaja bertemu waktu itu. Mereka menjulukiku sebagai cassanova tapi aku tidak begitu. Percayalah padaku chagii.. tatapanku melembut padanya.
”Sudahlah oppa.. kau tidak mencintaiku, kau hanya kasihan padaku. Kau hanya terbawa emosi hingga mengatakan kau mencintaiku. Aku melihatmu tersenyum bahagia bersama Haerin sshi, aku akan merasa sangat berdosa padamu jika aku terus menahanku padahal kau tidak bahagia bersamaku. Jijoon tetap berkeras dengan pemikirannya.
“Bagaimana kau tahu aku bahagia?? Hanya aku yang bisa merasakkan kebahagiaan itu!! Apakah jika aku tersenyum itu menandakan aku bahagia??? Aisshh.. Yeoja ini!! Kau sudah hadir di hidupku, mengambil hatiku dan sekarang kau akan pergi begitu saja seolah tidak terjadi apapun diantara kita?? seolah semua yang kita lalui tidak berarti apa-apa??”suaraku kembali meninggi.
“Ne, aku memang yeoja yang tidak tahu diri. Karena itu jangan pedulikan aku lagi, lepaskan aku..!! Jijoon masih saja tidak mau menyerah.
“Geure, kalau kau masih tidak percaya. Ikut aku…!!” Aku menariknya mengikuti langkah tergesaku. Aku tidak peduli dia meronta. Aku memaksanya terus mengikutiku. Aku membawanya masuk ke mobil dan segera mengendarainya dengan kecepatan tinggi. Jijoon terlihat ketakutan, airmatanya mulai jatuh. Aku merasa jahat padanya, tapi hanya ini satu-satunya cara.
“Oppa..kemana kau mau membawaku??Jebal, biarkan aku turun.” Pintanya ketakutan. Wajahnya pucat.. Aku tidak menjawab, aku masih terus saja mengemudi. Aku mengeratkan peganganku pada stir mobil.
Dalam beberapa menit kami mulai memasuki wilayah Gyeonggi. Aku terus mengemudikan mobilku menuju rumah orang tuaku.
“Oppa kenapa kita kesini?? Jeball,, jawab aku..” dia mulai terisak lagi.
Aku memasuki halaman rumah, segera kuparkirkan mobilku sembarangan. Aku keluar dari mobil, memutari mobil dan segera membuka pintu untuk Jijoon. Dia masih terlihat shock.. “Kaja..chagii turunlah..” Aku mengulurkan tangan membantunya keluar. Dia menari tangan menahanku.
“Oppa..kenapa kita kesini?? Shirreo..aku tidak mau..” pintanya sambil menangis.
“Kau tidak percaya dengan kata-kataku..!! Hanya dengan inilah aku membuktikan semua ucapanku. Aku akan memperkenalkanmu kepada kedua orang tuaku. Aku akan mengatakan pada mereka bahwa hubungan kita serius, aku akan meminta restu pada kedua orang tuaku..”
“Oppa..jangan mengambil keputusan dengan emosii.. Jebal, jangan lakukan ini..” pekik Jijoon .
“Aku melakukannya karena aku benar-benar mencintaimu Chagi. Jujurlah jawab pertanyaanku. Apakah kau masih mencintaiku?? Aku menatap mata Jijoon, aku berharap dia masih mencintaiku. aku tidak tahu apa yang harus kulakukan lagi.
Jijoon mengangguk “Ne, oppa aku masih mencintaimu, selalu mencintaimu tidak pernah berubah. Tapi untuk yang satu ini aku tidak siap. Appa dan Eommamu pasti akan menolakku. Mereka tidak akan menyetujui hubungan kita oppa.. Aku merasa sangat bahagia mendengar jawaban Jijoon, dia masih mencintaiku..
Segera kutarik dia dalam pelukanku. Aku memeluknya erat, aku tidak ingin melepaskannya lagi. aku tidak mau kejadian bodoh ini terjadi. Kukecup puncak kepala Yeojaku ini.
“Chagi percayalah padaku, semua akan baik-baik saja. Appa dan eomma pasti kan menerimamu.” Ucap Eunhyuk meyakinkan Jijoon.
Jijoon menatap mataku beberapa saat, dan kemudian dia menyambut uluran tanganku. Aku melingkarkan tanganku dipinggangnya dan membawanya masuk ke rumah.
Jantung kami berdebar sangat kencang, kami sama-sama gugup.
Kami melangkahkan kali bersama, dalam hati kami berharap Appa dan Eomma menerima hubungan kami..

-END-

Hueee… Thanks GOD akhirnya selesai juga FF keduaku..*kecup Hyukkie
Setelah berjuang diantara jadwal gilaku, akhirnya FF ini selesai. Don’t be silent reader yahh.. Butuh banget comment kalian biar kedepan bisa semakin baik.. Jangan Lupa RCL nya yahh ^^

1 comment: