Tittle
: “60 Seconds”
Author
: Shippa Kim
Main
cast
·
Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong
Woon
·
Super Junior’s Kangin a.k.a Kim Young
Woon
·
Jung Hyun Hoon (OC)
Genre
: AU / Sad / a bit romance
Length
: Ficlet / Poetry
Rate
: General
Summary
: 60 detik…ketika Tuhan menganugerahkan suatu fitrah suci berupa cinta kepada
tiga anak manusia. 60 detik…cinta datang tidak di duga..cinta datang tanpa tahu
kepada siapa itu. haruskah menolak ketika cinta tumbuh bukan pada porsi yang
sebenarnya? Haruskah menghakimi saat cinta itu tumbuh alami walau sesungguhnya
itu salah? Haruskah ada salah satu pihak yang menderita? Atau justru dilain
pihak harus terluka?
Disclaimer
: semua cast adalah milik Tuhan YME, tapi cerita adalah milik saya! Don’t
coppast, dan ide ini murni mengalir dari otak saya!
Warning
: perlu diketahui, Ficlet ini saya buat karena terinsfirasi oleh drama korea
yang saya tonton berjudul “Reply 1997” dimana kisah cinta ketiga pemeran di
serial drama ini sangat unik. Alhasil…cukup lama bersemedi, akhirnya jadilah
ficlet yang mudah2an layak dan bisa membuat readers tak bosan membacanya.
Baiklah…daripada mendengarkan bacotan saya yang tak ada habisnya, silahkan
berRCL ria di Ficlet terbaru saya ini XD
``enjoy for reading``
[[Shippa Kim story line – “60
seconds”]]
Jika waktu yang tersisa hanya 60
detik saja…
Maka di 60 detik terakhirku…
Aku hanya menginginkan dirimu…hanya
dirimu..
***
[[60 Seconds – Jong Woon POV]]
Hanya dalam waktu 60 detik aku
mencintaimu, menginginkan dirimu lebih dari yang saat ini kita jalani.
Jung
Hyun Hoon –terukir nama itu kuat dihati ini. terpatri dan tak akan pernah
bisa tergantikan oleh dan siapapun itu.
Aku mencintai ketika gadis itu
tersenyum, memperlihatkan sepasang gigi taringnya yang justru menjadi daya
tarik darinya. Lama dan tersimpan rapi hasrat cinta ini untuknya.
“Jong Woon oppa”
Langkahku terhenti, aku menoleh pada
seseorang yang memanggilku. Seseorang yang selalu membuat hati ini berdesir
hebat untuk beberapa detik dan detik selanjutnya.
60 detik berikutnya, ia melambaikan
tangannya. Berjalan perlahan, mendekat dengan menyunggingkan seualas senyuman
manis yang hampir membuatku mati lemas.
“Apa yang sedang oppa lakukan disini?”
“Hanya mencari ruang udara yang
sedikit luas. Lalu kau? Apa yang kau lakukan disini?”
“Aku sedang berjalan – jalan dengan
Young Woon oppa”
DEGG!
Seharusnya kau tidak perlu
mengatakan itu padaku, Hyun Hoon. tidak tahu kah jika saat ini dadaku sesak
seperti tertimpa beribu – ribu ton baja saat mendengar kau menyebut nama Young
Woon?
“Lalu, jika kau berjalan – jalan
dengannya…kemana anak itu?”
“Mungkin mencari makanan kecil,”
Ujarnya lembut.
“Apa kau ingin duduk – duduk denganku
sebentar, oppa?”
Hyun Hoon, gadis itu menunjuk salah
satu bangku taman diseberang kami berdiri saat ini.
“Kajja…”
Ia berjalan terlebih dahulu dan
aku…aku hanya mengikutinya dari belakang. Tak berani berjalan berdampingan
dengannya.
“Oppa…apakah
tidak bosan hanya berjalan seorang diri? Mengapa kau tidak mengajak teman
wanitamu atau siapapun itu untuk menemanimu?”
“Teman
wanita?”Batinku.
Tenggorokanku sedikit tercekat saat
mendengar kata “Teman wanita”. Tak tahukah Hyun Hoon-ah…kau lah teman wanita yang aku inginkan. Bahkan rasanya…60 detik
bersamamu itu sudah cukup bagiku. Hanya denganmu!
“Teman wanita? Kkkkkkk…”
“Wae?
Bukankah seharusnya kau sudah pantas mempunyai seorang yeojachingu, oppa?”
Aku menghiraukan ucapannya. Aku dan
Hyun Hoon kembali terlarut dalam lamunan kami masing – masing. Sampai pada saat
sesuatu membuyarkan lamunanku.
Sebuah mobil hampir saja menabrak
tubuh Hyun Hoon. Aku sedikit meringis menahan sakit saat kaca spion sebelah
kanan milik pengendara itu mengenai bahu kiriku ketika aku berusaha melindungi
tubuh Hyun Hoon agar tak terluka. Hyun Hoon masih berada dalam pelukanku,
mendekapku cukup lama.
“Aww…”
Hanya itu yang keluar dari bibirku.
Ngilu dan mungkin akan sedikit memar bahu kiriku ini.
“Gwaenchana?”
Ucapnya terlihat mengkhawatirkanku.
Berbohong…
Kugelengkan kepalaku mencoba
meyakinkan Hyun Hoon jika aku baik – baik saja.
Pengendara mobil yang hampir
merenggut nyawaku dan Hyun Hoon pun keluar dari mobilnya. Memastikan jika aku
dan Hyun Hoon tak terluka.
“Apa dari kalian ada yang terluka?
Apakah kami perlu membawa kalian kerumah sakit?” Ucap ahjussi –sipengendara mobil itu.
“Kami baik – baik saja, tidak ada
yang perlu anda khawatirkan. Dan maafkan kecerobohan kami saat menyeberang
tadi.”
“Annimida…seharusnya
kami yang harus meminta maaf pada kalian berdua anak muda. Jika terjadi
sesuatu, kau bisa menghubungi kami secepatnya.”
Ahjussi
pengendara mobil itu memberikan sebuah kartu nama padaku. Detik
selanjutnya, mereka pamit dan kembali melanjutkan perjalanannya.
.
.
.
.
Kini, aku dan Hyun Hoon sudah duduk
dibangku taman. Menyandarkan tubuhku yang sekarang terasa sakit.
“Apa benar tidak apa – apa?”
“Aku baik – baik saja, Hoonie”
Kusunggingkan senyumku padanya berharap itu bisa mengurangi kekhawatirannya.
“Itu Young Woon oppa” Tunjuk Hyun Hoon saat melihat pria dengan eyesmile menghiasi parasnya yang tampan
itu datang menghampiri kami –aku dan Hyun Hoon yang sedari tadi duduk dibangku
taman.
“Hyung…”Sapa
Young Woon ramah.
“Emm..” Hanya itu yang kuucapkan.
Sangat singkat.
Young Woon kini duduk diantara aku
dan Hyun Hoon. Lalu ia mengelus lembut rambut hitam pekat milik gadis itu.
“Apa aku melewatkan sesuatu? Maaf
membuatmu menunggu sangat lama, dan maaf membuat hyung kerepotan menjaga Hyun Hoonku,”
Young Woon memberi penekanan pada setiap
kalimat yang diucapkannya itu. Memberi penekanan pada kalimat “Hyun Hoonku”
seolah Hyun Hoon adalah miliknya, hanya miliknya.
60 detik diantara mereka –Young Woon
dan Hyun Hoon..
60 detik dimana aku harus melihat
adegan adegan manis yang justru membuat dada ini sesak.
60 detik yang membuat aku terpaksa
menyunggingkan senyumku, memperlihatkan pada mereka jika aku terlihat baik –
baik saja. Sungguh seperti orang yang sangat tolol dan bodoh rasanya!
***
[[60 Seconds – Hyun Hoon POV]]
60
detik bersamanya….
Bersama dengan dua orang terpenting
dalam hidupku…
Kim Jong Woon, namja yang aku
cintai…
Dan…Kim Young Woon, aku
menyayanginya…
Jika boleh aku berlaku egois…aku
menginginkan keduanya..
Tetapi…
Ketika orang yang kau sayangi
mencintai orang yang kau cintai? Apa yang akan kau lakukan?
Aneh? Ya..memang aneh.. tapi ini
kenyataan hidup yang memang terjadi padaku, terjadi dikehidupan nyataku…
Aku mengira, jika kisah ini hanya
akan terjadi dalam serial drama saja.
Tapi…
Kali ini, kali ini aku mengalaminya…
60 detik…
Saat waktu berjalan mundur…
Kenyataan yang tak seharusnya
kuketahui, kenyataan yang seharusnya menjadi rahasianya saja kini menjadi
rahasiaku juga.
Orang yang aku sayangi, Kim Young
Woon.
Ia mengungkapkan sebuah kebenaran
jika ia menyukai Jong Woonku, pria yang mampu membuatku membatu hanya dalam
waktu 60 detik saja.
“Ada
satu rahasia yang ingin aku katakan padamu…aku…menyukai…JONG WOON”
DEGG!
Entah jawaban apa yang harus aku
berikan untuknya. Aku tidak ingin menghakiminya. Cinta datang tanpa diduga,
seperti saat aku mencintai Jong Woon oppa untuk pertama kalinya. Cinta bukan
hanya milik pria dan wanita saja, cinta bisa datang pada siapapun tanpa ia
inginkan sekalipun. Termasuk cinta yang Tuhan berikan pada Young Woon oppa
untuk Jong Woon oppa. Terdengar geli saat mendengar jika pria mencintai pria?
Tapi itu tidak aneh…itulah cinta, suatu rasa yang tak bisa kita hindari. Itu
terjadi alami, dan aku tidak bisa menyalahkan cinta yang terjadi diantara kedua
orang terpenting dihidupku ini.
“Oppa…sepertinya
aku harus pergi. Ada seorang teman yang ingin aku temui hari ini. kalian
bersenang – senanglah,” Ujarku.
Berbohong?
Ya..saat ini aku membohongi mereka
berdua. Kulirik Young Woon oppa yang menatapku aneh. Seperti menangkap
kebohongan yang aku lakukan.
“Benarkah?” Kembali untuk kesekian
kalinya kulirik Young Woon oppa yang sepertinya curiga padaku.
“Emm…sampai bertemu besok,”
“Berhati – hatilah, Hoonie”
Kulambaikan tanganku pada kedua pria yang masih duduk berdampingan itu.
Kuhela nafasku dalam…
Sepertinya membiarkan mereka hanya
berdua itu bukan sesuatu yang salah bukan?
60 detik berikutnya…
Aku tidak akan tahu sesuatu yang
terjadi pada keduanya…
Biarkan mereka yang memutuskan…
***
[[60 Seconds – Young Woon POV]]
60
detik …
Aku tahu gadis bodoh itu
membohongiku.
Apa yang harus aku lakukan? Menjadi
pahlawan untuknya atau justru mementingkan perasaanku?
Hanya berdua dengannya…bersama Kim
Jong Woon, pria yang membuatku menjadi pria tidak normal (?)
Aku memang mencintainya, mencintai
Kim Jong Woon. Pria yang saat ini berada disampingku, duduk hanya beberapa
inchi saja dariku.
60 detik…
Ketika waktu berputar ke 60 detik
sebelumnya…
Aku mengungkapkan apa yang
seharusnya tak ku ungkapkan. Mengungkapkan perasaan yang memang tidak berada
pada posisi semestinya.
“Aku…menyukai…JONG
WOON,”
Itulah kebenaran yang aku ungkapkan
pada Hyun Hoon. Sebuah kebenaran atau sebuah aib yang harusnya tidak ia ketahui.
Cinta?
Aku mencintai pria disampingku ini,
apakah sesuatu yang salah?
Aku adalah salah satu dari mereka,
mencintai bukan pada porsi sebenarnya. Tak seharusnya aku mencintai pria ini,
tapi Tuhan…Tuhan menganugerahkan cinta ini tumbuh disetiap detik – detik saat
aku bersama Jong Woon. Apakah Tuhan yang salah menganugerahkan cinta itu
padaku?
“Apakah ingin berjalan – jalan
denganku, Young Woon-ah?” Tawar Jong
Woon hyung padaku yang berhasil membuyarkan lamunanku.
“Mwo?”
“Oh…boleh hyung.”
Kami
mulai berjalan berdampingan. Sangat canggung rasanya saat kulihat Jong Woon
hyung hanya diam.
“Young Woon-ah…apakah kau dan Hyun Hoon berpacaran?”
Aku tersenyum kecut saat mendengar
pertanyaan itulah yang ia ucapkan, aku memang sudah menduga sebelumnya, menduga
jika kalimat itu yang akan dilontarkannya.
“Anni,”
Jawabku. Aku dapat melihat jika Jong Woon hyung menyunggingkan senyumannya itu.
sebuah senyuman kelegaan lebih tepatnya.
“Jika bukan Hyun Hoon…lalu adakah
orang yang kau sukai?”
“Emmm,”
“Nuguya?
Apa aku mengenalnya, Young Woon-ah?”
Kuhela
nafas ini dalam. 60 detik yang sangat menyiksa bagiku.
“Mungkin,”
Ingin rasanya aku berteriak jika
orang yang aku sukai itu adalah kau, kau Jong Woon hyung!
Tapi…
Aku tidak akan mengatakan itu
padamu, karena aku tahu…ada hal lain yang jauh membuatmu bahagia yang saat ini
kau tunggu bukan?
“Apa hyung menyukai Hyun Hoon?” kubalikan pertanyaan yang ia lontarkan
padaku.
Jong Woon hyung hanya terdiam, namun
sesaat kemudian anggukan kecil darinya adalah sebuah jawaban yang membuat batin
ini perih.
Tuhan…begitu berdosakah aku??
Tak bisakah kau berikan 60 detik
waktu untukku bahagia?
“Aku…aku mencintainya,” Tuturnya
membuat mata ini menjadi berair.
“Mengapa kau tidak mengatakan hal
itu padanya?”
“Bukan aku orang yang ia cintai. Dia
lebih menyukaimu, Young Woon-ah” Aku
tercengang mendengar ucapan Jong Woon hyung.
“Menyukaiku? Kkkkk…” aku menoleh
padanya lalu tertawa, mendengar ucapannya sungguh membuatku geli.
“Kau salah hyung, aku dan Hyun Hoon sudah seperti saudara kandung. Kami dekat
sejak kecil.”
“Benarkah?” Kuanggukan kepalaku.
“Dan satu hal lagi yang perlu kau
ketahui, hyung. Dia...menyukaimu,”
Tenggorokanku tercekat, detik –
detik tersulit saat mengungkapkan kenyataan bahwa mereka ternyata saling
menyimpan rasa satu sama lain.
“Cari dia dan katakan jika kau
mencintainya, hyung. Aku yakin saat
ini ia pasti tengah menunggumu di sungai han tempat favoritnya. Pergilah!”
Ia tersenyum…
Senyuman yang justru membuatku
terluka.
“Jeongmal
gomapta,”
Ia merangkulku sekilas.
60 detik…paling tidak aku merasakan
kebahagiaan saat bersamanya. Paling tidak aku bisa membahagiakan orang yang kucintai.
Tidak apa tidak memilikinya, tidak
apa…
Jong Woon hyung mulai berlari
menjauh. Mengejar cinta yang seharusnya ia kejar.
Aku? biarkan aku seperti ini…
Setidaknya aku bisa membahagiakan
kedua orang terpenting dalam hidupku…
***
[[60 Seconds – Epilog]]
60
detik….
Jong Woon berlari dengan nafas
tersengal. Tak ingin menjadi pria pengecut yang hanya memendam perasaannya, ia
pun berjalan perlahan dan sesekali mengatur nafasnya.
Pria tampan itu tersenyum saat
melihat gadisnya tengah berdiri sambil memainkan batu kerikil disekitar
kakinya.
Jong Woon makin memperdekat jaraknya
pada Hyun Hoon. Memeluk tubuh gadisnya itu sangat erat. Menyandarkan kepala
pada bahu sebelah kanan gadisnya itu. Hyun Hoon mematung, ia bahkan tak menolak
perlakuan Jong Woon padanya. Ia membiarkan pria tampan itu memeluknya.
Bahkan…jika ia boleh memohon. Ia ingin memohon jika waktu berhenti sejenak,
waktu berhenti dan membiarkan keduanya berada pada posisi itu untuk beberapa
saat.
“Oppa…”
Ucap Hyun Hoon. Ia mengusap lembut lengan pria tampan yang melingkar ditubuhnya
itu.
“Jangan tinggalkan aku, tetaplah
disini bersamaku!” Ucap Jong Woon.
“Aku tidak akan pergi kemana –
kemana, aku akan disini oppa. Waeyo?”
“Saranghae,
nan jeongmal saranghaeyo,” Bisik Jong Woon membuat gadis yang berada
dipelukannya itu mematung.
Hyun Hoon terdiam, ada satu hal yang
membuatnya ragu saat ini. Ada satu orang yang membuatnya berat untuk menjawab
ungkapan hati Jong Woon padanya.
Drrttt~
Diraih sebuah ponsel bersarung silicon
pink disaku sweater yang ia kenakan
itu. ia meletakkan ponsel itu ditelinganya, mendengarkan ucapan dari seseorang
diseberang telefon sana.
“katakan
jika kau mencintainya juga, Hoonie. Aku akan bahagia jika kau mengucapkan
kalimat itu padanya”
Hyun
Hoon tersenyum. Meletakkan kembali ponselnya pada saku sweater. Ia melepaskan pelukan Jong Woon dari tubuhnya. Jemarinya
kini mulai menyusuri setiap lekuk wajah tampan pria dihadapannya itu. Ia tersenyum
saat jari telunjuknya menyentuh bagian yang menjadi favoritnya. Sepasang iris
berwarna kecokelatan itulah yang mampu membuatnya tak bisa memalingkan
tatapannya walau sedetik saja. Sepasang mata milik Jong Woon lah yang untuk
pertama kali membuatnya jatuh cinta, sekarang dan sampai waktu yang tak bisa ia
tentukan.
“Aku pun mencintaimu, oppa” Ucap Hyun Hoon setengah berbisik.
Jong
Woon tersenyum senang. Ia semakin mempererat pelukan pada tubuh gadis cantiknya
itu.
“Aww…appo,”
Teriaknya tertahan, membuat Hyun
Hoon melepaskan pelukan pada tubuh Jong Woon.
“Apa sesuatu terjadi padamu, oppa?”
“Pundak ku sakit, mungkin akibat
kecelakaan kecil tadi,” Hyun Hoon menggelengkan kepalanya. Memijat lembut
bagian pundak Jong Woon.
“Apa sudah lebih baik?”
“Akan lebih baik jika ada sesuatu
yang kau tambahkan sebagai hadiah,”
Hyun Hoon mengerutkan dahinya. Tanda
jika gadis itu tak mengerti dengan yang diucapkan oleh Jong Woon.
“Maksudmu? Hadiah? Mwoya?”
“Kiss…” Ucap Jong Woon mengerucutkan
bibir kissablenya dihadapan Hyun Hoon.
PUKK!
“nappeun!”
Sesaat kemudian keduanya tertawa
bersamaan. Jong Woon dan Hyun Hoon kini saling menautkan lengan, berjalan
berdampingan saling berpegangan tangan menyatukan jari jemari mereka dan seolah
ikatan itu tak ingin terlepas walau barang sebentar saja.
60 detik yang berbeda…
Young Woon meletakkan ponselnya.
Pria tampan itu tersenyum lega, menjadi pahlawan dalam kisah cinta dua orang
terpenting dalam hidupnya adalah sesuatu hal yang hebat bukan!
Ia mulai melangkahkan kakinya, tak
tahu kemana langkah itu akan membawanya.
Langkahnya kini terhenti sejenak,
saat seorang bocah kecil menarik lengan kemejanya berulang – ulang.
“hyung,
bantu aku?” Ucap bocah kecil itu polos. matanya nampak berair.
“Apa terjadi sesuatu padamu, eoh?
dimana orang tuamu?” Tanya Young Woon sambil mengusap airmata yang membasahi
pipi bocah kecil itu.
“nunna,
aku bersama nunnaku. Tapi
sekarang dia menghilang. Huks…” Jawab bocah kecil yang masih terisak itu.
“Siapa namamu?”
“Park So Jung,”
“Lalu nama nunnamu?” Tanya Young Woon sekali lagi.
“Park Ji Joon.” Jawab bocah kecil
itu.
Young Woon kini memberikan sebuah
permen kapas pada bocah kecil itu. Berusaha agar membuat bocah kecil itu
berhenti menangis.
“Berhenti menangis dan kita cari nunnamu…Kajja…”
_FIN_
Kya…selesai
*keprok2. Saya tidak tahu apa ficlet buatan saya ini layak dibaca atau tidak.
Sekali lagi tidak ada maksud apa – apa, itu hanyalah sebuah cerita yang idenya
berasal dari otak saya yang sedikit error. Bosan dengan cinta segitiga yang
biasa, akhirnya tercipta lah ficlet gaje bin ajaib itu u.u nah setelah membaca,
saya tunggu kritik dan sarannya *bow ^^
No comments:
Post a Comment