Sunday, May 26, 2013

Fanfiction MY MIRACLE



Fanfiction "My Miracle" 

Author              : Park JiJoon
Main Cast         : Park JiJoon, Lee HyukJae, SJ member and other cast
Genre               : AU, Romace
Cover Pict        : Park JiJoon
Warning            : This is not perfect, really need your suggestion and comment to make it perfect.
Disclaimer         : JoonHyuk is mine, it's real, sah dunia akhirat kekekekekeke~~. The story belong to me, don't copy paste, HATE Plagiat..!! Thanks for reading, don't like it just ignore it..!


Annyeonghaseo FanFiction Cafe readers ^__^
Author Park JiJoon is back, FF ini adalah FF yang pertama kali saya buat. Dan FF ini awal mula saya jatu ke dunia Fanfiction. Iseng-iseng dibaca ulang dan HEOL!!! Berantakan dan tata bahasanya kacau banget. Semoga setelah diperbaiki ini jadi lebih baik dan lebih enak dibaca.
Happy reading all


STORY BEGIN


JiJoon POV

“Haaaaahhh..” keluhku sambil melemparkan tubuh letihkuku ke tempat tidur berlapiskan selimut bermotif bunga-bunga.
Hari ini benar-benar menguji kesabaranku. Tak ku sangka ternyata beberapa sunbae-deul yang sangat suka membullyku  di Kantor benar-benar menyebalkan.

“Aissshh.. memangnya aku robot. Seenaknya menyuruh-nyuruh, kakiku pegal melayani namja-namja itu seharian.”  runtukku sambil memijat-mijat kakiku.
Yah tapi ini memang konsekuensi yang harus diterima ketika aku memutuskan bekarja pada perusahan maju dan terkenal. Mungkin ini pekerjaan yang selalu kuimpikan, sangat-sangat kuimpikan, bisa bekerja bersama mereka yang sangat kuidolakan. Tapi baru aku tahu akan seperti ini rasanya… Oh ya.. Aku baru 3 bulan ini bekerja menjadi asisten maknae  di SMe. Aku orang  yang beruntung bisa bekerja disana dan apa kalian tahu kepada siapa aku bekerja??? Aku menjadi asisten untuk Super Junior…!!!!! Gyaaa.. daebakk!! Sekitar 4 bulan yang lalu setelah lulus dari universitas, aku nekat datang ke Korea tempat impianku dengan berjuta-juta  harapan akan bertemu namja yang telah merebut hatiku sejak bertahun lalu. Ya.. Lee HyukJae atau lebih dikenal dengan Eunhyuk Super Junior… Dia adalah namja yang telah merebut hatiku sejak aku pertama melihatnya di sebuah acara Reality Show. Pada awalnya aku benar-benar tidak menyukai mereka semua. Tapi entah kenapa sejak saat itu aku benar-benar mencintai mereka semua.
Aku memakai nama Koreaku disini untuk memudahkan mereka memanggilku. Park JiJoon, namaku Park JiJoon. Nama yang kupakai berdasarkan tanggal dimana aku dilahirkan.  Aku bekerja disana untuk membantu mereka melakukan segala hal, kadang aku harus berlarian kesana kemari membelikan mereka makanan, mencarikan sepatu atau bahkan hanya merapikan pakaiannya. Benar-benar pekerjaan yang diimpikan semua yeoja yang mencintai Super Junior, aku sangat bahagia pada awalnya tapi ternyata semuanya benar-benar diluar banyanganku.
“Drrrt…drrrtt..drrrrt.. “ handphoneku bergetar. Dengan malas aku melirik  handphone berlayar lebar dengan casing berwarna putih kebanggaanku. Bagaimana tidak, dalam handphone itu tersimpan banyak gambar dan video para member Super Junior yang tidak akan dimiliki ELF lain. Salah satu keuntungan lain saat kau bekerja bersama mereka. Jotta!!
Namun, isi dari pesan yang masuk ke dalam handphoneku  membuatku serasa gila mendadak. Mereka benar-benar tidak membiarkanku mendapatkan hak dasarku sebagai manusia.
“Ya..JiJoon sshi datanglah segera ke kantor kamu harus mempersiapkan wardrobe untuk mereka perform besok pagi. Gantikan aku, aku sakit. Aku tak bisa datang.”
“Haaaahh..Apa ini??? Bahkan aku baru saja sampai di rumah dan aku harus datang lagi untuk bekerja???” Aku memandang handphoneku tidak percaya. Bagaimana mereka bisa melakukan ini padaku. Memang benar aku adalah anak baru dalam perusahaan, tapi benarkah jika mereka memperlakukanku seperti ini?
Arrrgggghhhh….Andweeee!!!” teriakku marah yang hanya bisa kulampiaskan pada diriku sendiri. Walaupun begitu aku tetap harus berangkat, dan melaksanakan tugas yang dipaksakan untukku. Dengan langkah gontai aku menyambar mantel, tasku dan segera berangkat.
Pekerjaanku mengharuskan aku datang setiap saat kapanpun aku dibutuhkan.
***
Sesampai di kantor aku segera mempersiapkan semuanya. Kadang aku merasa beruntung juga bekerja ditempat ini. Bisa dekat dengan namja-namja yang kucintai, melihat mereka dari dekat, mepersiapkan makanan dan pakaian mereka. Sungguh sangat beruntung,  awalnya aku sangat takut dan gugup. Aku takut mereka tidak menerimaku dan bersikap dingin padaku. Tapi ternyata mereka sangat baik dan memperlakukan aku dengan sangat baik juga. Hanya kadang-kadang para asisten senior memperlakukan aku layaknya aku robot yang tidak membutuhkan istirahat. Semua member  sangat baik dan ramah, walau sangat susah untuk berkomunikasi karena aku sama sekali tidak bisa berbahasa korea jadi aku memakai bahasa inggris dan mereka juga kurang lancar berbahasa Inggris. Aku bisa berkomunikasi lancar hanya dengan Siwon oppa pada awalnya. Tapi aku belajar, aku mengikuti kursus kilat Bahasa Korea di waktu senggangku.
“Ya..JiJoon ssi kenapa kamu masih disini?  tanya Yesung seraya masuk ke dalam ruang dressing room yang sedang berusaha kurapikan.
“O..o..o Oppa..aku menyiapkan wardrobe untuk show besok pagi.. jawabku gugup.
 “Ahh jinjja mata yesung oppa memang selalu membuatku terpesona.” Batinku dalam hati, tapi tetap saja  itu tidak pernah cukup untuk mengalihkan cintaku untuk dancing machine itu.
“Ohh.. pulanglah kalau kau sudah selesai, ini sudah tengah malam “ Yesung melintasi ruangan yang tidak terlalu besar itu mendekatiku. Sontak darahku berdesir, namja bersuara husky memabukkan yang digilai para yeoja diluar sana itu kini berdiri hanya beberapa langkah disampingku. Foto -foto selca yang rajin diuploadnya lewat Twitter, semuanya benar . Namja itu sangat sangat sangat tampan bahkan tanpa photoshop.
“Hah.. mukaku memerah, eotthe??”
“Ini tolong bawa pakaianku ke laundry dan bawa ke dorm besok.. Yesung memberikan setumpuk pakaian kepadaku. Sedangkan aku masih diam tidak berkedip mengagumi Maha Karya dihadapanku. Masih tidak sadar bisa mengendalikan diriku, sampai namja tampan itu tersenyum dan melambaikan tangannya tepat didepan wajahku untuk memaksaaku mengembalikan kewarasanku yang sejenak entah menghilang kemana.
“Aigoo.. dasar kau terlalu berlebihan memanjakan imajinasimu, Park JiJoon” batinku dalam hati.
“Ne, oppa”  jawabku menyembunyikan malu. Aku tersenyum dalam hati, apa yang kupikirkan memang terlalu jauh. Untuk bisa memandang mereka secara langsung bukan hanya visualisasi kumpulan jutaan pixel melalui TV saja pun seharusnya aku sudah sangat bersyukur. Kadang manusia sering merasa serakah setelah mendapatkan hal yang dinilainya sendiri sebagai hal yang mustahil terjadi.

“Aigoo.. King of Selca itu, aku pikir  dia akan membantuku menyelesaikan semua ini. Tapi ternyata malah menambah pekerjaanku..” keluhku kembali bergegas menyelesaikan pekerjaanku sebelum aku harus menginap dikantor karena ketinggalan bus terakhir menuju dormku.
Beberapa menit kemudian, aku berlari terburu-buru menyusuri lorong diantara ruangan –ruangan di kantor SMe yang saling berhadapan mengejar bis terakhir untuk pulang ke dorm. Letak dormku dekat dengan dorm Super Junior, aku sangat beruntung karena mendapatkan fasilitas dorm dari perusahaan, tanpa perlu memutar otak untuk mencari biaya tempat tinggalku. Ketika aku berlari sambil sibuk mengaduk isi tasku untuk mencari handphoneku yang terselip entah dimana, seketika kemudian tubuhku terasa terlempar setelah menabrak sesuatu didepanku.
“Buugghhh…” sekilas aku merasa menabrak seseorang, aku terjatuh dan menumpahkan semua isi tasku. Tas tanganku yang menyerupai kantong Doraemon bagiku, semua yang kubutuhkan berada didalam tad itu. Mulai dari make-up, vitamin, botol air minum yang menjadi penghuni wajib didalam tasku, charger, dan benda keramat kesayanganku Handphone.
“Ah jhosonghamnida..aku bangun dan segera membungkuk minta maaf, tanpa melihat yang kutabrak aku segera merapikan barang-barangku. Memasukkannya secara sembarangan kedalam tas. Aku terlonjak kaget dan seketika mengangkat kepalaku mengarahkan pandangan mataku pada seseorang yang memekik marah padaku.
“Ya..!!! Apa kau tidak bisa menggunakan dua matamu itu dengan benar?” bentak orang didepaku aku seperti mengenal suara ini dengan sangat baik. Suara namja, mungkinkah dia….. Saat pandangan mata kami bertemu, yang kuduga semuanya ternyata benar Eunhyuk berdiri didepanku.
“Ah.. mian.. Mianhae Oppa..  kataku meminta maaf dengan tulus. Begitu khawatir tubuh berharga namja itu akan terluka karenaku, aku buru-buru memeriksanya dan tanpa sadar aku menyentuh tubuhnya yang terbentuk dengan sempurna. Mungkin fitness yang rajin dilakukannya dan melatih dance selama bertahun-tahun membuat oto-ototnya terbentuk dengan sangat sempurna. Aku kembali terperanjat kaget, saat namja itu menepis tanganku dari tubuhnya dengan kasar dan memandangku heran. Sejenak aku baru sadar apa yang kulakukan. Pipiku memerah, karena sangat malu dengan tindakan tidak pantasku. Namun jujur dalam hatiku aku bersumpah, aku tidak pernah bermaksud berbuat tidak sopan dengan menyentuh atau lebih tepatnya bisa dibilang meraba tubuh seorang namja.  Aku menundukkan kepalaku dan meremas jemari tangankku gugup karena rasa malu hebat yang melandaku. Sesekali aku mengintip reaksi namja itu dari balik helaian rambut yang menutupi mataku. Aku sangat heran saat Eunhyuk Oppa tidak mengatakan apa-apa dan dia  hanya berlalu dari hadapanku dengan pandangan yang dingin.
Ommo.. kenapa dia selalu bersikap dingin padaku akhir-akhir ini? Apa aku berbuat salah padanya? Aku kembali memungut barang-barangku yang berserak dilantai sambil memikirkan kembali apa yang sudah kuperbuat pada namja itu.  Sepertinya tidak melakuakan kesalahan yang fatal.  Aku hanya salah membelikannya nasi goreng seafood untuk makan siangnya padahal dia sangat membenci seafood, lupa membawa sneakers untuk latihan dancenya, menumpahkan susu strawberry miliknya yang belum habis diminumnya, tak sengaja mematikan laptopnya padahal dia sedang main game. Aku menepuk dahiku keras.
“Aishh.. pantas saja dia bersikap begitu! Kenapa kau paboo JiJoon-ah bukan bersikap manis didepan namja yang kamu suka malah melakukan kebodohan-kebodohan yang mungkin membuatnya jadi membencimu..” aku mengacak rambut frustasi
“Aku selalu gugup didepanmu Oppa, karena aku benar-benar mencintaimu bukan sebagai idolaku tapi aku mencintaimu sebagai namja. Bahkan aku akan tetap mencintaimu jika kamu bukan member Super junior” teriakku dalam hati.
==OooO==
Eunhyuk POV
“Yeoja itu…!! Kenapa selalu membuat masalah denganku?” runtuk EunHyuk kesal. Kalau diingat-ingat sejak pertama dia datang aku tahu dia menyukaiku, bahkan dia tidak berani melihat mataku. Aku sering melihatnya memperhatikan aku diam-diam.
Yaaa.. siapa yang bisa menghindar dari pesona namja sepertiku” pikirku sambil tersenyum-senyum dan tanpa sadar seseorang memperhatikan tingkah anehku.
“Hyukkie-ya.. kenapa kau tersenyum-senyum sendiri? Kau sakit eoh?” tanya Donghae heran.
Ha..!!” pekiknya bersemangat.
Apa sesuatu terjadi?? tambahnya mau tahu. Kebiasaan member yang menjadi coupleku itu. Sikap manja dan rasa ingin tahunya sungguh sangat diluar batas terkadang.
“Ah.. anni-ya aku hanya senang hari ini semua kegiatan selesai Hae-ya..jawabku berbohong. Aku tidak ingin membuat heboh dengan menceritakan padanya aku sedang meikirkan seseorang. Dan terlebih lagi dia seorang yeoja.
“Gojitmal.. palli beri tahu aku..” uajr DongHae mendesak.
 “Jinjja.. aku tidak menyembunyikan apa-apa. Kajja kita pulang aku lelah, mana yang lain..” ucapku mengalihkan pembicaraan sambil berlalu, mendahului namja lembut itu menuju van kami.
Akhirnya kami pulang juga ke dorm, hari ini benar-benar sangat melelahkan. Sebagai seorang idola yang terkenal bahkan diseluruh penjuru dunia ini, jadwal yang padat sudah menjadi kebiasaan kami. Bahkan mengadakan show di dua negara dalam satu hari bukanlah hal yang baru lagi. Tapi entah, hari ini aku merasa sangat lelah.
“Mandi akan menyegarkan segera menyegarkan badanku.” ujarku beranjak menuju kamar mandi.
Setelah selesai dengan kegiatan personalku di kamarmandi aku merebahkan tubuh lelahku ditempat tidur single miliku. Aku memejamkan mataku sejenak dan  tiba-tiba ingatan tentang kejadian hari ini menyeruak dalam memenuhi pikiranku.
“Dasar yeoja pabo bisa-bisanya menabrak orang sembarangan. Aku sering geli melihat tingkahnya dan mukanya benar-benar lucu saat berusaha mengerti apa yang kami ucapkan. Dulu ia benar-benar tidak tau apa-apa tentang bahasa Korea.  Aku sempat tidak percaya saat ia dipilih manager hyung sebagai asisten kami. Bahkan ia tidak tau apa yang kami ucapkan. Sering kali kami memakai bahasa isyarat saat menyuruhnya melakukan sesuatu. Manajer hyung bilang  ia punya kemauan yang keras,  tahan banting dan mau belajar walau tidak bisa bahasa Korea jadi mereka menerimanya dengan masa uji coba selama 1 bulan.  Aku benar-benar  suka menggodanya, aku sering menyuruhnya kesana kemari membuatnya sibuk sampai pipi chubbynya berubah memerah. Sangat lucu…
“Aishh..Lee Hyukjae..!!!apa yang kau pikirkan kenapa tiba-tiba kau memikirkan yeoja itu.. Andwe!!! Kau tidak boleh memikirkannya..!!! lebih baik aku tidur dari pada memikirkan hal yang bodoh.. ujarku dalam hati. Aku menarik kasar selimut tebalku dan menutupkannya keseluruh tubuhku dan berusaha memejamkan mataku. Ternyata tubuhku benar-benar lelah, hanya dalam hitungan beberapa menit aku sudah tertidur pulas. Bahkan gempa berkekuatan 7 skala rikhter nampaknya tidak akan membangunkanku.
***
Matahari masih malas menampakkan diri tapi aku dan member lain sudah bersiap-siap untuk melakukan recording pagi itu. Sebenarnya aku masih ingin tidur, rasa lelah sisa semalam masih belum benar - benar hilang tapi schedule hari ini memaksaku dan member untuk bangun lebih awal. Kami sudah siap berangkat ke kantor untuk berganti pakaian dengan wardrobe untuk show,  tapi belum ada manager yang muncul untuk menjemput kami. Yesung hyung dan Ryewook memilih menonton TV sambil menunggu sedang Kyuhyun dan Sungmin masih sibuk dengan urusan masing- masing.
“Tokyo London New York Paris Oppa..Opaa…” handphoneku berdering. Aku memasang singleku dengan DongHae sebagai ringtoneku, terlihat narsis tapi paling tidak aku bisa mempromosikannya secara gratis.
“Ne, yeoboseo Hyung?” saat ku lihat nama Leeteuk hyung tertera dilayar handphoneku.
Ohh  Nde, arrasso.. Teukkie hyung menelepon, dia mengatakan manager hyung tidak bisa menjemput kami jadi kami harus berangkat ke kantor sendiri. Kami siap berangkat, aku berangkat dengan mobil Yesung hyung bersama Kyuhyun Sungmin Ryewook dan Teukki hyung. Yang lain berangkat dengan mobil Shindong hyung. Dalam perjalanan ke kantor Yesungie hyung  membelokkan mobilnya ke sebuah bangunan apartemen yang tidak berada jauh dari apartemen kami.
“Hyung kenapa kita kesini? tanya Kyu sambil terus memainkan PSP ditangannya.
“Kita harus menjemput JiJoon-sshi karena asisten kita tiba-tiba tidak bisa membantu kita bersiap-siap hari inijelas Teukki hyung, membuat telingaku menegak mendengar nama yeoja itu disebut.
“Kenapa yeoja itu lagi, hyung? tanyaku seolah tidak setuju.
“Yaa, HyukJae kenapa kau selalu tidak suka dan bersikap dingin pada JiJoon-sshi. Ia sangat baik dan rajin walaupun ia kurang bisa berbahasa Korea, tapi sekarang dia sudah lebih baik.” sahut Teukkie heran. Mungkin sikap dingin yang kutampakkan pada yeoja itu sudah terlalu mencolok.
“Anni-ya hyung, bukan seperti itu. Aku hanya tidak suka sikapnya yang ceroboh.. ucapku berkelit.
“Yahh.. kau sama saja dengan dia kau juga kadang sangat ceroboh Hyuk sudahlah.. “sela Sungmin menengahi. Aku hanya meringis membenarkan perkataan Sungmin, dan mengalihkan pandanganku pada jalanan kota Seoul yang belum begitu ramai.
Aku hanya terdiam, tapi dalam hati aku juga senang. Mungkin hari ini akan hari yang menyenangkan, karena yeoja itu akan berada bersama kami seharian ini. Aku membayangkan hal tidak terduga apa lagi yang akan dilakukan yeoja itu.
**
Kami menunggunya didepan bangunan apartement yang ditinggalinya selama ini, ternyata dormnya tidak jauh dari tempat tinggal kami. Tak berapa lama tampak yeoja yang tidak terlalu tinggi, bahkan bisa dibilang pendek berjalan tergesa mendekat. Dia berbeda dari yeoja yang sering ku lihat. Kulitnya kecolatan dan matanya besar dengan bola mata hitamnya, rambutnya tebal dan berwarna hitam jatuh lurus tergerai dipunggungnya. Wajahnya hanya dirias dengan sangat sederhana lipstik berwarna peach dan samar terlihat blush on pink dipipinya. Dia memakai casual jeans dan jaket yeonsei Super Junior, sangat berbeda dengan yeoja yang sering kali berlomba-lomba terlihat modis.
 ”Aha.. dia benar-benar seorang ELF, dan dia tidak malu memperlihatkannya. Dia juga tidak memaksakan dirinya untuk terlihat modis didepan kami”   Aku tersenyum simpul, hatiku tiba-tiba dipenuhi dengan aliran hangat yang kemudian menyelimuti hatiku. Perasaan bahagia membuncah dalam diriku secara mendadak saat yeoja itu tersenyum. Seperti besi dan magnet, senyumnya menarikku untuk terus memperhatikannya.
“Ya.. Lee Hyukjae kenapa lagi kau ini caciku dalam hati, menyadari tingkah anehku yang makin menjadi.
Akhirnya dia masuk ke mobil, mendudukkan dirinya di kursi kosong yang tersedia diantara Ryeowook dan KyuHyun setelah RyeoWook berbaik hati menggeser duduknya dan menyapa kami dengan ceria seperti biasanya.
“Annyeonghaseo Oppadeul, maaf membuat kalian menjemputku. Apakah aku terlambat?”  ucap JiJoon dengan bahasa korea yang masih aneh sambil tersenyum.
“Ah.. ne, anyeonghaseo JiJoon sshi. Gwaenchana, kami juga baru sampai. Maaf mengganggu hari liburmu untuk membantu kami..” Jawab Teukkie hyung sambil mulai menjalankan mobil menuju kantor SMe.
“Anni Oppa.. sudah tugasku membantu kalian kapanpun ucap JiJoon bersemangat.
Dia duduk di dibelakang dengan Ryewook dan Kyuhyun, mereka tampak akrab. Sesekali aku mendengarnya berceloteh tentang game yang sedang dimainkan Kyu. Suaranya terdengar ceria dan selalu bersemangat.
Kenapa dia tidak bisa akrab denganku? Yeoja ini lebih suka memandangku diam-diam dari jauh.  Apa mungkin perbedaan umur JiJoon dan kedua maknae ini tidak terlau jauh berbeda? Molla…
“Aish lagi-lagi aku memikirkannya, ada apa denganku?!! Lee Hyukjae! Dia yeoja yang sama dengan yang lain yang menggilaimu karena kau member boyband yang sangat terkenal dan mendunia. Dia yeoja yang hanya ingin tahu tentang idolanya. Sudahlah..” aku kesal pada diriku sendiri.
Eunhyuk POV End
**
@SMe Building
JiJoon POV
Kami mulai sibuk mempersiapkan keperluan untuk show pagi ini. Mereka akan tampil dalam sebuah acara talk show yang cukup terkenal. Setelah siap mereka harus segera berangkat ke gedung SBS untuk mulai melakukan recording. Aku sibuk berlarian kesana kemari, mengambilkan jas mereka, mempersiapkan sepatunya, turun ke bawah untuk membeli coffee dan juga sarapan karena mereka berangkat sangat pagi sampai mereka tidak sempat untuk sarapan.
“JiJoon sshi, apa kau tidak lelah? dari tadi kulihat kau sibuk mengurus kami. Apa kau hanya bertugas sendiri hari ini? tanya Sindong memperhatikan JiJoon sambil terus menyantap waffle coklatnya.
“Ne, hari ini aku bertugas sendiri. Sebenarnya hari ini aku libur tapi aku menggantikan senior yang tidak bisa datang. Tentu saja lelah oppa, tapi aku yakin kalian lebih lelah dari pada aku. Jadi aku harus kuat seperti kalian” ujarku sambil tersenyum ke arah Sindong, dari sudut mata aku melihat namja yang kucintai duduk diam memperhatikanku dengan tatapan dingin tanpa berkata apapun. Sungguh menyebalkan, bahkan dia tidak mengucapkan terima kasih seperti yang lain. Apa dia benar-benar membenciku?
Aku membuka pintu dan keluar dari ruang Super Junior. Benar-benar menyedihkan, aku merasa ditolak. Aku tidak berharap dia membalas cintaku aku hanya ingin dia tidak bersikap dingin padaku dan menjaga jarak seolah-olah aku seorang pengganggu. Aku sadar rasa kagum dan sukaku pada Eunhyuk telah berubah menjadi perasaan cinta. Aku benar-benar mencintai namja dengan gummy smile itu, bukan karena dia seorang superstar. Kadang dengan egoisnya aku berharap seandainya dia bukan Eunhyuk Super Junior. Tapi aku selalu membuang pikiran bodoh itu jauh-jauh, karena aku tahu dunia inilah yang dipilihnya dunia inilah yang dicintainya. Pasti dia kan sangat menderita bila dia harus menjalani hidupnya sebagai orang biasa padahal menari dan menyanyi bersama member adalah hidupnya.
Semuanya siap dan kami berangkat ke Gedung SBS, disana mereka akan melakukan recording sampai siang bahkan mungkin lebih. Aku menunggu mereka melakukan recording, rasa sedih dan terharu selalu saja datang saat aku melihat mereka sangat ceria dan bahagia di depan kamera padahal sebenarnya kadang mereka juga lelah dengan semua itu. Tapi mereka sangat profesional dan selalu menyelesaikan semua pekerjaannya dengan baik. Aku tidak pernah merasa menyesal  mencintai mereka semua.
**
Ternyata proses recording memakan waktu lama, aku bosan juga. Kulangkahkan kakiku kesana kemari sambil menunggu mereka menyelesaikan recording. Sampai jam 12 siang mereka belum selesai, jam satu bahkan sudah terlewati dan kegiatan recording yang mereka lakukan sejak pagi tadi belum selesai juga. Aku segera bergegas keluar mencari kedai kimbab, aku memutuskan untuk membeli kimbab karena kimbab praktis dimakan walau disela-sela syuting dan mereka semua juga menyukai kimbab. Setelah kudapatkan semuanya aku kembali ke studio. Dan kedatanganku tepat saat mereka sedang mendapatkan break syuting selama 30 menit.
“Oppa.. Ini makanlah..ucapku sambil menyodorkan kimbab untuk mereka semua. Wajah mereka terlihat sangat lelah, menjadi berseri-seri ketika mendengar  kata “kimbab” disebutkan.
“Ommo.. Baik sekali JiJoon-sshi. Kami memang sangat kelaparan tapi tidak punya banyak waktu untuk memasan makanan. Gomawo, jeongmal gomawo“ Sungmin memelukku hangat layaknya aku ini yedongsaengnya. Aku sangat bahagia , ia melepaskan pelukannya dan segera menyantap kimbab yang kubawa. Yesung mengucapkan terimakasihnya dengan mengacak rambutku dengan sayang. Aku membagikan cappuchino kepada mereka dan khusus untuk Eunhyuk aku membelikannya susu strawberry dingin.
“Oppa ini untukmu, aku membelikanmu susu strawberry kesukaanmuucapku riang sambil menyodorkan kotak susu padanya.
“Ne, gomawo.” ucapnya pendek. Bahkan dia tidak melihat ke arahku, dia masih sibuk mengetik sesuatu di handphonenya.
“Ya.. Eunhyuk-ah, kenapa kau bersikap seperti itu JiJoon sshi sudah susah payah membelikanmu minuman kesukaanmu. Kau masih saja bersikap dingin” teguran Teukkie Oppa membuatku senang tapi juga seperti tamparan telak buatku. Hatiku seperti berkata “JiJoon, Eunhyuk mengabaikanmu..menyerahlah” Eunhyuk tidak mengatakan apa-apa. Aku menahan air mataku agar tidak jatuh dan dengan nada ceria aku menengahi ucapan Teukki Oppa. Aku sangat tidak ingi keadaan menjadi tidak nyaman karena ulahku.
“Ah, gwaenchana Oppa.. Mungkin Eunhyuk Oppa sedang sangat lelah. Baiklah, aku pergi dulu. Aku harus menelpon manager Oppa, meyakinkannya bahwa kalian semua bekerja dengan sangat keras”
Aku tergesa berlari keluar studio dan pergi menuju toilet untuk menumpahkan tangisku, hatiku sangat sakit. Aku seperti orang bodoh yang berharap menggapai bulan.
“Ternyata benar, dia membenciku….” isakku perlahan.
JiJoon POV end
##############################################################
Author POV
Eunhyuk merasa bersalah bersikap begitu dingin kepada JiJoon yang sudah begitu baik dan perhatian terhadap dia dan member. Sebenarnya dia juga tidak ingin bersikap begitu buruk pada JiJoon, ia tak sengaja melakukannya. Ia hanya tidak ingin terlibat terlalu dalam dengan yeoja itu. Ia tidak ingin membuatnya salah mengerti dengan sikapnya. Member menatapnya dengan tatapan heran, mungkin mereka berpikir ia aneh. Tidak biasanya Eunhyuk bersikap seperti itu, Eunhyuk merasa bersalah. Ia beranjak mendekati Leeteuk, sang Leader.

“Hyung.. Mianhae, aku tidak bermaksud membuat suasana menjadi tidak enak. Mungkin aku hanya sedikit lelah. Jadi moodku berubah menjadi buruk dan bersikap tidak pantas..” Eunhyuk mencoba memperbaiki suasana.
“Ne, sudahlah Hyuk-ah kami semua mengerti. Kami semua juga lelah sepertimu. Nanti minta maaflah pada JiJoon, mungkin saat ini dia sedang sedih karena sikapmu tadi” Teukkie menepuk punggung Hyuk.
Ah,,oke Hyung. Arasso..” Hyuk memamerkan gummy smilenya.
“Hei.. Bagaimana kalau kita nanti ajak JiJoon makan siang sebagai ucapan terimakasih karena dia telah membantu kita hari ini” usul Siwon bersemangat.
“Setuujuuuuu…”  member membentuk koor mengiyakan ide brilian dari Siwon.
“Tapi Hyung, kau yang bayar semuanya-kan..??? “ celetuk maknae Kyuhyun yang kembali disambut kor para member kegirangan. Hanya Siwon yang tersenyum pahit mendapati kenyataan dia harus mentraktir namja-namja berperut karet.
**
JiJoon menghapus air matanya. Dia berkata pada dirinya sendiri, ia sudah sangat beruntung bisa menghabiskan banyak waktu bersama para idolanya. Bisa bertemu setiap hari, ngobrol, bercanda bahkan melayani mereka makan. Siapapun pasti akan rela saling berkelahi untuk mendapatkan pekerjaannya itu.
“JiJoon hapus air matamu, dulu kamu hanya bisa melihatnya lewat layar kaca. Sekarang kamu bisa bersama mereka. Dewasalah, jangan egois dan menjadi serakah karena meminta terlalu banyak. Kamu harus bersyukur bisa ada didekatnya walupun tidak bisa memilikinya. Kuburlah cintamu pada Eunhyuk.” ucap JiJoon dalam hati. Ia merapikan diri dan memasang kembali wajah cerianya.  Ia terlihat seolah tidak terjadi apa-apa dan kembali ke studio sambil membawa beberapa titipan makanan dari karyawan di SBS untuk para member.
JiJoon memasukki studio tepat ketika member akan memulai lagi syuting untuk part terakhir. JiJoon tersenyum dan membalas lambaian tangan para member yang sedari tadi mencari-carinya.
Diam-diam Eunhyuk merasa lega melihat  JiJoon kembali lagi ke studio dengan wajah yan g cerah, diwajahnya benar-benar tidak ada ekspresi sedih atau terluka. Ia tersenyum ke arah mereka dan melambaikan tangan dengan semangat seperti biasanya.
Satu jam kemudian mereka selesai melakukan recording, mereka masih tampak lelah tapi wajah mereka berseri-seri. Dengan sigap JiJoon melayani semua kebutuhan mereka. Merapikan pakaian dan mengemas semuanya dengan hati-hati agar tidak ada yang tertinggal.  Beberapa saat kemudia mereka sudah berubah layaknya namja biasa. Mereka mengenakan kaos,  jeans,  sneakers juga beberapa dari mereka mengenakan fashion wajib para selebriti topi, sunglasses atau masker.
“Kaja..Kita makan…” seru Teukkie yang disetujui semua member.
“JiJoonie kamu juga harus ikut dengan kami, Siwon hyung akan mentraktirmu makan siang untuk ucapan terimakasih kami “  Kyu mengalungkan lengannya ke pundak JiJoon santai.
“Tidak usah Oppa. Gwaenchanha aku sudah makan..” kata Jijoon menolak. Dia sangat ingin, tapi pasti itu sangat  tidak nyaman untuk EunHyuk dengan keberadaan JiJoon disana, pikir yeoja itu.
“Ahh.. Sudahlah tidak ada alasan. Kajja…” Yesung menarik tangan JiJoon dan memaksanya untuk mengikuti langkah kakinya.
**
Akhirnya mereka semua sampai di sebuah restoran samgyupsal tempat biasa mereka makan setelah melakukan pekerjaan bersama-sama. Ryewook mengatakan ini adalah restoran favorit mereka, selain murah rasanya sangat enak. Donghae mendorongnya lembut mengajaknya masuk.
“Nah..kau mau makan apa JiJoonie? Pilihlah yang kau sukai, makanlah sepuasmu ada pangeran yang akan mentraktir kita ucap Shindong mencandai Siwon. Sang pangeran yang ditunjuk hanya tersenyum pasrah. Bukan hal yang berat mentraktir mereka semua bahkan setiap hari untuk namja yang sudah terlahir dalam keluarga yang kaya raya seperti Siwon.  Dari gosip yang beredar namja tampan dan sempurna itu, lebih dari mampu untuk membeli sebuah perusahaan entetainment di Korea dengan kekayaannya.
“Aku akan makan sama seperti yang kalian makan Oppa” ujar JiJoon kemudian setelah terus menerus didesak.
Tak berapa lama setelah berdebat mengenai pilihan makanan, tibalah makanan yang mereka pesan. Semua makan dengan lahap. Bahkan sikap Eunhyuk mulai melunak pada JiJoon, ia berusaha untuk bersikap biasa pada JiJoon.
“Makanlah yang banyak JiJoon-sshi” ucap Eunhyuk masih terdengar canggung. Namun namja itu berusaha keras berubah. Dia juga menuangkan minuman untuk JiJoon.
“Ah..n n..ne Eunhyuk- ssi.. Gamsahamnida” JiJoon terdiam sesaat dan menjawab dengan gugup. Ia tidak menyangka Eunhuyk akan berkata demikian, bahkan menuangkan minuman untuknya.
Acara makan siang itu, adalah makan siang terbaik yang pernah dirasakannya sejak pertama kali JiJoon menginjakkan kakinya ke Korea. Meskipun bukan restoran di hotel berbintang 5 dengan masakan para chef yang terkenal namun  sungguh terasa lebih enak karena suasana yang meriah dan hangat. JiJoon merasa dianggap menjadi bagian dari Super Junior, baru beberapa bulan mereka mengenalnya tapi mereka memperlakukannya dengan sangat baik. Walaupun Eunhyuk masih tidak seperti biasanya, tapi keadaanya membaik.
Author POV end
**
JiJoon POV
Pagi ini aku membuka mata ketika alarm di samping tempat tidurku berdering. Aku tersenyum dan sedikit merenggangkan badanku, semoga hari ini menjadi awal baru yang baik bagiku. Masih teringat jelas kejadian kemarin ketika aku makan siang bersama member. Sungguh hal yang tak pernah berani kuimpikan, kami berbicara banyak dan bahkan melakukan game. Malang nasib Kyu, ia sering tidak beruntung dalam permainan game. Kyu harus memakan semua sayur yang tersisa, padahal Kyu sangat tidak suka sayur. Senyumku mengembang lebar, aku bangun dan aku membuka laptop kesayanganku segera kuputar lagu Super Junior kesukaanku, lagu yang selalu membuatku semangat di pagi hari
I’m walkin’ nop-eun eondeongmalu
I’m walkin’ nalg-eun undonghwalo
I’m walkin’ maeil geodgessiji naneun eonjekkaji naneun eonjekkajina
One Step neolb-eun palanhaneul
One Step meolli boineun kkeut
I’m walkin’ naeil dahge doel geogin eondikkaji geogin eondikkajilkka
Ya, lagu walkin’. Lagu kesukaanku yang sering kudengaran berulang-ulang dipagi hari. Aku beranjak menuju ke kamar mandi sederhanaku untuk membersihkan diri dan segera bersiap- siap berangkat ke kantor. Seperti biasa ku rias wajahku dengan sangat sederhana dan aku juga memilih pakaian yang nyaman untuk bergerak. Karena pekerjaanku menuntutku banyak bergerak kesana - kemari. Aku memakai jeans dan sweeter karena udara terasa agak dingin hari itu. Setelah selesai aku menuju kedapur mempersiapkan sarapan pagiku.
Hemm.. pagi ini aku hanya akan makan sereal dengan susu, buah dan roti panggang.” gumam JiJoon sambil terus bergerak melakukan aktifitas paginya dengan ceria.
Aku bernyanyi riang berangkat ke kantor, aku seperti mempunyai semangat baru untuk bekerja. Rasa lelah yang biasa menggelayut dipagi hari kini tak lagi terasa. Aku sedang menunggu bus untuk pergi kekantor saa tiba-tiba handphoneku berdering, Prince Manager meneleponku. Cepat- cepat kuangkat teleponnya.
“Yeoboseo  sunbaenim…” sapaku sopan.
“Ne, JiJoon sshi apakah kau sudah sampai kantor?” balasnya cepat tanpa basa-basi
“Belum sunbae, aku baru menunggu bus datang”
“Ah… kebetulan kalau begitu. Bisakah kau datang ke dorm Super Junior di lantai 11 dan 12 untuk membantu mereka. Ahjumma yang mengurus keperluan mereka tiba-tiba berhenti karena suaminya sakit. Sedang untuk mencari penggantinya sangat susah, mereka memintamu saja yang datang. Bagaimana JiJoon-sshi? Apakah kau bisa? “
“Tawaran yang sangat bagus JiJoonie!!” pikirku segera saja ki iyakan tawaran Prince Manager.
“Ne, sunbaenim. Tentu saja aku bisa, aku akan kesana sekarang. Dan melakukan tugasku dengan baik.”
“Gomawo, JiJoon-sshi”  aku menutup telepon dan segera aku berbalik arah. Bergegas, mempercepat langkahku menuju ke dorm para pangeranku. Aku sampai didepan pintu dorm mereka di lantai 11 dan menekan bell.
“Nuguseyo?” jawab Ryeowook dengan suara khasnya.
“Ini aku JiJoon” kataku. Tak berapa lama pintu segera terbuka.
“JiJoonie.. terimakasih kau mau datang aku benar-benar tidak sanggup mengurus mereka semua sendirian “ ucap Ryewook sambil menarik tanganku, mengajakku masuk.
Ternyata dorm mereka lumayan rapi, untuk sekumpulan namja yang tinggal dalam satu tempat. Aku segera disibukkan dengan berbagai pekerjaan. Yang pertama kulakukan adalah memasak sarapan mereka. Karena waktu tidak akan cukup untuk membuat sarapan secara terpisah untuk penghuni lantai 11 dan 12, aku meminta Yesung Oppa untuk menelepon Teukkie Oppa dan mengajak mereka sarapan bersama di lantai 11. Pekerjaan masak-memasak benar-benar terbantu oleh Ryewook yang tidak segan-segan membantuku. Dia sangat cekatan dan banyak membantuku. Kemampuan memasaknya sungguh tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai tambah yang jarang ada dalam diri seorang namja, terlebih lagi namja itu adalah seorang idola.
 Sekilas aku melirik Eunhyuk sedang sibuk membaca komik didepan TV.  Aku segera mengalihkan pandanganku dan segera menyelesaikan kegiatan memasak.
“Apa yang kau masak Joonie ? intip Yesung Oppa dari belakang bahuku.
“Aku benar-benar tidak tahu kalau aku harus memasak untuk sarapan kalian, jadi aku hanya memasak dengan apa yang ada di kulkas. Aku memasak nasi goreng kimchi dan membuat sup, Oppa. Bagaimana baunya apakah enak? Aku bersikap ceria seperti biasa walupun aku sangat gugup karena ada Eunhyuk yang memperhatikan aku berbicara dengan Yesung dan Ryewook Oppa. Yesung berpura-pura mencium-cium bau didapur.
“Ah.. aku tidak tahu, sepertinya rasanya akan aneh” candanya sambil berlari menjauh, melihatku bersiap akan mencubitnya.
Tak berapa lama kemudian sarapan siap. Aku membawa masakan hasil kolaborasiku dan Ryewook Oppa ke meja makan.
“Ayo Oppadeul, makanlah cepat nanti kalian terlambat…” Kusiapkan semua makanan mereka diatas meja.   Tanpa menuggu komado untuk yang kedua kali mereka semua berebut menuju meja makan.
“Wuaahh,, daebakk tak salah kami memilihmu JiJoone. Neomu mashita! “ucap Sungmin yang langsung membuat pipiku bersemu. Aku sangat senang, mereka semua makan dengan lahap.
Aku merapikan pakaian mereka dan sedikit membersihkan dorm itu. Tapi tak banyak yang harus dikerjakan karena masing-masing member  ternyata sanagt bertanggung jawab dengan kebersihan dan kerapian dorm.
**
Kami semua berangkat setelah mereka semua selesai makan dan aku selesai mencuci bekas makan mereka. Aku menumpang mobil Shindong kali ini bersama Kyuhyun Sungmin dan Teukki Oppa. Sampai di kantor, seperti biasa aku segera menuju meja kerjaku. Aku menyapa semua yang ada diruangan dengan sopan, namun tatapan mereka kepadaku sungguh sangat tidak bersahabat. Hari ini lebih buruk dari biasanya, mereka menatapku seolah aku baru saja berkubang dalam sampah sehingga merusak pemandangan mereka. Bahkan mereka membicarakan aku dengan terang-terangan didepan mukaku. Tapi aku bersikap biasa saja, aku harus tahan dengan semua ini. Sebagai hoobae dan orang baru dilingkungan ini, tidak banyak yang bisa kulakukan selain bersabar. Sikap para seniorku semakin menjadi-jadi sejak aku datang hari itu sampai hampir menjelang sore mereka tidak mengijinkanku beristirahat. Ada saja yang harus kukerjakan, entah merapikan loker, membelikan mereka cofee, merapikan dokumen-dokumen, membereskan ruang latihan, menata wardrobe, pergi ke laundry dan masih banyak lagi.  Aku benar-benar tidak kuat lagi. Aku harus mencuri-curi waktu untuk sekedar mengistirahatkan kakiku. Seperti saat ini, aku beristirahat sebentar di ruang wardrobe setelah selesai merapikan pakaian para member. Aku mendudukkan diriku dilantai sembari meneguk air mineral dingin. Rasanya sangat nikmat air itu melewati tenggorokan keringku dan sedikit mengembalikan tenagaku. Baru beberapa detik aku beristirahat datang beberapa senior menegurku.
“Ya, jadi begini kerjamu..!!! Apa karena manager dan para member mulai menyukaimu kau bersikap seenaknya seperti ini hah…!!!Bentak mereka, bahkan aku tak punya tenaga untuk membalas kata-kata pedas mereka. Aku hanya diam, dan meneruskan minum.
“Plakk..” mereka menampar botol yang sedang kuminum.
 “Berani-beraninya kau tidak mempedulikan kami???” rupanya tindakanku meyulut emosi mereka.
“Aku tidak bermaksud begitu sunbae, aku sangat haus dan lelah. Dari tadi pagi kalian menyuruhku bekerja tanpa henti. Aku melakukan pekerjaan kalian, sedang kalian tidak melakukan apa-apa..” jawabku membuat mereka semakin marah.
“Jadi sekarang kami yang tampak salah, agar kau dapat pujian lagi dari manager dan member hah?
“Kau benar-benar..!!!
“Plakk..” suara tangan beradu dengan pipiku, rasanya sangat sakit dan pandangan mataku menjadi kabur.  Aku merasa sangat pusing ketika kudengar suara namja berteriak.
“Yaaa!!!!! Apa yang kalian pikir sedang lakukan?? Membully junior kalian??? suara namja yang sangat ku kenal. Pandangan mataku masih kabur, benarkah itu Eunhyuk? Ia menolongku?
“Keluar kalian..dan ingat urusan kita belum selesai..!!Para senior melarikan diri ketakutan melihat Eunhyuk sangat marah. Eunhyuk datang menghampiriku dan membantuku untuk bangkit.
JiJoon POV end
**
Eunhyuk POV
 Tidak sengaja aku lewat didepan ruang wardrobe. Dan aku mendengar suara yeoja berteriak marah, yang sangat mengganggu telingaku. Aku mendekat, aku melihat seorang menamparnya tepat dipipinya. Dan yeoja itu hanya diam saat seniornya menamparnya, bahkan bersiap menamparnya lagi jika aku tidak datang menghentikannya. Suaranya sangat keras, aku tidak membanyangkan betapa sakit yang dideritanya. Entah mengapa hatiku merasa sangat sakit melihatnya melihatnya, aku tidak tahan melihat orang lain berlaku kasar padanya. Aku jadi merasa makin bersalah padanya, aku berlaku dingin pada JiJoon dan mungkin membuat beban yang harus ditanggungnya semakin berat. Aku dengan jelas melihat wajahnya tampak sangat lelah dan pucat, tamparan super keras tadi akan menambah buruk keadaannya. Aku mendekatinya dan membantu menopangnya untuk berdiri.
“Gwaenchana JiJoon sshi?Aku memegang lengannya dan membantunya berdiri. Badannya sangat lemah dan berkeringat. Seperti dia baru saja menyelesaikan lari maraton 10 km.
“Ne, Eunhyuk ssi.. Aku baik- baik saja jawabnya lemah. Dia tersenyum, dan melepaskan pegangan tanganku pada lengannya. Ia mencoba berdiri sendiri, dan ia terhuyung hampir jatuh. Dengan sigap kupegang badannya agar tidak jatuh. Rupanya tenaga yang kukeluarkan untuk menahanya terlalu besar hingga dia tertarik kepelukanku.
1, 2 detik kami berdua terdiam, ada rasa aneh yang menelusup kedalam hatiku. Rasa hangat memenuhi hatiku dan seakan-akan berpuluh-puluh kupu-kupu berterbangan dalam perutku. JiJoon pun juga terkejut dengan gerakan tidak terduga itu. Ia terdiam dalam pelukanku tapi tidak mencoba melepaskannya seperti pegangan tanganku tadi. Untuk beberapa lama kami ada dalam posisi itu.  Aku melepasnya perlahan-lahan, aku takut dianggap tidak sopan.
“Ehmm..mm JiJoon sshi, gwaenchana??kataku gugup, aku melihat pipi JiJoon semakin memerah selain karena bekas tadi.
“Ehmm..ne Eunhyuk sshi, gomawo..Ia mundur beberapa langkah keluar dari pelukanku.
“ee..Kajja aku akan mengantarkanmu pulang” ucapku sambil mengenggam pergelangan tangannya lembut.
“Tidak perlu Eunhyuk ssi, kau pasti sedang sibuk. Aku baik – baik saja..” Ia menarik tangannya lepas dari genggamanku. Kugenggam lagi pergelangan tangannya.
“Kau harus istirahat Arra? Ss..ssiapa yang akan memasak untuk kami kalau kau sakit? Aku gugup mencari-cari alasan untuk perbuatanku yang diluar batas nalarku ini. Ia hanya tersenyum dan mengangguk mendengar jawaban anehku.
Kemudian kuantar dia pulang dengan mobil Shindong hyung, tadi sebenarnya memang aku akan keluar membeli beberapa sandwich dan minuman di café Yesung. Tapi tiba-tiba kejadian tak terduga tadi terjadi, pasti mereka sangat kesal menungguku. Aku mengirim teks pendek ke Teukkie hyung kalau akau agak lama pergi, karena ada sesuatu yang terjadi. Ia melihatku mengetik pesan cepat-cepat, ia melihatku kearahku.
“Eunhyuk-sshi, aku bisa naik taksi saja. Aku tidak enak merepotkanmu.Pasti member sedang menunggumu ya?” Aku kaget mendengar perkataanya, apakah semuanya tertulis jelas dimukaku? Aku frustasi menjawab pertanyaanya, aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
“Anni, aku memang akan keluar ke Handel and Gretel aku hanya bilang pada mereka bahwa aku akan sedikit terlambat…” aku memandang matanya, baru kali ini aku memandang matanya. Matanya indah dan penuh kesedihan tidak seperti biasanya. Dan tiba-tiba banyak kupu-kupu datang lagi keperutku, ada rasa yang menggelitikku. Aku mengembalikan pandanganku kedepan dan mulai menjalankan mobil. Sepanjang perjalanan ia hanya terdiam. Aku menyalakan MP3 yang terpasang didashboard mobil hyung. Suara hening diantara kami pecah dengan suara riang lagu Miracle
Life couldn't get better
Life couldn't get better
Jigumkaji no obdon shiganun odumiojyo
Norul mannan hu naui senghwarun kumman gathayo
Norul chum bon sungan a miracle  nan nukkyojyo gijogun baro norangol
Life couldn't get better ,nan nol pume ango nara
purun darul hyanghe nara ,jamdun noui ib machul koya
Life couldn't get better , noui mame munul yoro jwo
gude ne sonul jabayo, life couldn't get better
Eunhyuk POV End
JiJoon POV
Aku sangat suka lagu ini. MIRACLE ya Keajaiban. Yang selalu terjadi dalam hidupku adalah keajaiban. Seperti hari ini mendapat tamparan dan kemudian pelukan dari namja yang kucintai adalah keajaiban. Aku menghayati tiap kata dalam lagu ini. Seolah lagu ini sedang menceritakan aku.
“Life couldn’t get better Life couldn’t get better
Sampai saat ini, waktu tanpamu didalam hidupku seperti penuh dengan kegelapan.
Tetapi sejak aku bertemu denganmu, hidupku menjadi seperti mimpi
Ketika pertama kali aku melihatmu adalah sebuah keajaiban
Aku meraskan keajaiban, itu adalah kamu.
Life couldn’t get better Aku akan menahanmu dalam pelukankku dan terbang.
Kita akan terbang menuju ke bulan yang bersinar biru.
Aku akan menciummu ketika kau tertidur.
Bukalah hatimu dan genggam tanganku Life couldn’t get better.
Aku menoleh, melihat namja yang ada sampingku. Sibuk memperhatikan jalan, namja yang tadi menyelamatkanku dan memelukku tanpa sengaja. Walupun tidak disengaja, aku merasakan hal yang lain. Pelukannya terasa hangat dan aku merasa terlindungi. Aku melihat kearahnya lagi. Ia benar-benar tampan untukku. Mereka bilang Siwon adalah yang paling sempurna, tapi tidak buatku Eunhyuk adalah yang terbaik dimataku. Wajah dan bentuk tubuhnya tidaklah sesempurna Siwon tapi, dia mempunyai sesuatu yang membuatnya terlihat sempurna untukku. Ia dingin? Tidakk…!! Aku semakin yakin dia bukanlah orang yang seperti itu. Tatapan matanya tadi, genggaman tangannya tanggannya tadi tidak bisa menipuku. Selama ini yang diperlihatkan bukanlah dirinya yang sebenarnya. Aku masih saja menatapnya, sampai…
“Waeyo, JiJoon sshi? tanyanya tanpa melihatku, matanya masih terpaku ke jalan didepannya.
“Aaa.a.aa.aanni Op..eh..Eunhyuk sshi..lidahku kelu, aku tidak bisa berbicara dengan jelas. Ia terkekeh mendengar jawabanku yang aneh.
“Sudahlah…panggil saja aku Oppa, seperti kau memanggil member yang lain “ ucapnya membuatku malu. Aku menundukkan kepala menahan malu dan membenamkan kepalaku semakin dalam ke tutup Hoodie yang kupakai.
Tak berapa lama kami sampai didepan dormku. Aku mengucapkan terimaksih dan turun dari mobil.
Gerakkanku terhenti ketika ia menahan lenganku.
“JiJoon sshi, maafkan salahku dulu. Maafkan aku bersikap buruk padamu.. ucapnya mata cemerlangnya menatapku tulus.
“Anni, Oppa aku sudah melupakannya..” Ia menggangguk dan memamerkan gummy smilenya yang selalu membuat kakiku serasa terbuat dari agar-agar.
“Ah,,oppa kau juga boleh memangilku Joonie seperti yang lain..”Aku melambaikan tangan dan berjalan masuk ke dorm. Aku melihatnya sekilas tersenyum saat mengatakan hal itu. Aku tersenyum lebar dan membuat aku kesakitan sendiri karena bekas tamparan tadi.
**
Keesokan paginya aku kembali datang ke dorm untuk melakukan tugasku, para member menyambutku saat aku datang mereka mau tahu apa yang sebenarnya terjadi.
“Ahh.. Joonie, benarkah ini bekas tamparan kemarin. Yaa..siapa yang melakukannya padamu?? ucap Ryewook sambil memeriksa pipi chubbyku.
“Oppa-ya. Gwaenchana.. Aku sudah sembuh, mandilah sana kalian semua. Aku akan memasak untuk kaliankataku seraya mendorong mereka ke kamar masing-masing. Aku bahagia menerima hujan perhatian dari mereka semua. Aku segera ke dapur untuk memasak, aku membuat omelet, salad buah dan sayur serta kentang panggang untuk sarapan.  Mereka makan dengan sangat baik. Tapi aku tidak melihat Eunhyuk dari tadi. Kuedarkan pandanganku, tapi tak kutemukan juga namja itu.
“Oppa, dimana Eunhyuk oppa? tanyaku heran.
“Ia dikamar, tadi malam ia bilang tidak enak badan. Mungkin terkena flu.. Ah,, Joonie tolong bawakan ia makanan dari semalam dia tidak makan apa-apa..” Kata yesung dengan mulut penuh makanan. Aku tersenyum melihat tingkahnya. Aku segera bergegas membawakan makanannya ke kamar.
Perlahan kuputar kenop pintu kamarnya dan dengan hati-hati melangkah masuk. Aku melihatnya masih meringkuk dibawah selimut tebal. Pipiku memerah menyadari aku berada didalam kamar namja yang kusukai. Kamarnya sangat bersih dan tertata rapi. Seluruh tubuh Eunhyuk tertutup selimut, hanya wajahnya saja yang terlihat menyembul. Wajahnya terlihat sangat polos saat ia tertidur.
 “Oppa irona.. Makanlah dulu” kataku lembut. Ia bergerak dan membuka matanya. Dia terdiam beberapa saat, kemudian duduk dengan cepat.
“Joonie ah..Kau disini” Ia terkejut melihatku berada dikamarnya.
“Mianhae, aku masuk ke kamarmu tanpa ijin. Yesung oppa menyuruhku mambawakanmu makanan, dari semalam kau belum makan ucapku sambil meletakkan nampan berisi makanan ke atas meja disamping tempat tidurnya.  Donghae Oppa tiba-tiba menerobos masuk ke kamar dan duduk tepat disamping EunHyuk Oppa
“Hyukk apa kau sakit? Makanlah cepat. Sebentar lagi dokter akan datang..” suaranya terdengar seperti pacar yang khawatir, membuatku menahan senyum.
“Ndeee??? Apa dokter??? Andweee…!!” Hyuk berteriak histeris membuatku dan semua member kaget. Mereka ikut menyerbu masuk ke kamar. Eunhyuk takut dokter dan sangat takut jarum. Dia paling susah diajak pergi ke dokter. Semua member tidak berhasil membujuknya. Padahal besok pagi ia punya schedule penting.
”Sudahlah oppa, aku kan menjaganya hari ini disini. Jika sampai nanti malam dia tidak membaik tetap kita harus mambawanya ke dokter dengan berbagai cara..” usulku menengahi.
“Gomawo Joonie ya.. kami semua benar-benar sangat sibuk hari ini. tolong jagalah dia ya? ucap Teukkie seraya menepuk pundakku.
Semua member sudah berangkat satu jam yang lalu. Eunhyuk juga baru saja tertidur setelah minum obat. Aku membereskan semua ruangan dan mengerjakan laundry. Sesekali aku melihat Eunhyuk dikamar. Aku mendekatinya dan menempelkan telapak tanganku ke dahi Eunhyuk. Suhu tubuhnya tinggi sekali. 
JiJoon POV end
##############################################################
Author POV
JiJoon terkejut ketika ia memeriksa suhu tubuh Eunhyuk. Suhu tubuhnya tinggi sekali. Ia bergegas membuat sari apel untuk penurun panas dan membuat kompres. JiJoon menopang tubuh Eunhyuk dan meminumkan sari apelnya sedikit demi sedikit. Dengan sabar dia mengganti kompres di kening Eunhyuk. JiJoon menungguinya dan tidak meninggalkannya sedikitpun. Sampai dia tertidur di samping tempat tidur EunHyuk karena lelah.
Beberapa jam kemudian Eunhyuk terbangun dan merasa badannya terasa lebih segar. Ia membalikkan tubuhnya kesamping dan kembali terkejut  melihat JiJoon tertidur disamping tempat tidurnya, tangannya masih menggengam kompres.
“Ya..apakah Yeoja ini merawat dan menunggui aku dari tadi pagi? “ EunHyuk melihat jam disamping tempat tidurnya, jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore. Tiba-tiba JiJoon bergerak, Ia terbangun. EunHyuk segera berpura-pura kembali tertidur.
“Aigoo..jam berapa ini? Aku ketiduran.. Apakah panas Eunhyuk oppa sudah turun, telapak tangannya kembali mengecek suhu tubuh EunHyuk.
 “Ah…syukurlah demamnya sudah turun..” gumamnya pelan.
“Aku akan membuatkannya bubur, mungkin saat bangun ia merasa lapar dan sudah mempunyai selera makan lagi ..” ucap JiJoon seraya berjalan menuju dapur. Meninggalkan EunHyuk sendiri. Eunhyuk membuka mata dan berpikir.
Beberapa waktu kemudian bau harum bubur merebak, Eunhyuk bangun dan berjalan keluar kamar. Ia disambut dengan senyuman cerah JiJoon.
“Oppa..kau sudah baikan? Kemarilah aku membuatkanmu bubur…..”JiJoon membawakan semangkuk bubur ke meja makan. Eunhyuk mendekat kemudian dia duduk di meja makan. Bau buburnya sangat harum. JiJoon sangat senang melihat Eunhyuk makan dengan lahapnya, ia menghabiskan semangkuk penuh bubur. JiJoon sangat lega melihat namja yang dicintainya pulih dengan cepat.
**
3 hari kemudian
Pagi-pagi sekali JiJoon sudah berada di dapur dorm Super Junior membuatkan mereka sarapan seperti biasa. Namun hari ini berbeda, sudah 3 hari ia tidak melihat Eunhyuk. Setelah JiJoon merawat Eunhyuk seharian. Pagi-pagi buta EunHyuk dan Donghae pergi ke Jepang untuk promo Single mereka. Tapi hari ini JiJoon mendengar dari Teukkie bahwa EunHyuk akan pulang siang ini. Dia memasak sambil menggumamkan sebuah lagu.
“Ya..tampaknya kau bahagia sekali Joonie ya,” kata Yesung menggoda JiJoon.
“Anni Oppa, apa aku terlihat sangat senang?? ujarnya dan mendapat jitakkan lembut dari Yesung.
Ya, kau ini.. hanya orang buta dan tuli yang tidak bisa tahu kalau kau sedang sangat bahagia. jawab Yesung yang membuat JiJoon tersipu malu, karena perasaan bahagianya tertulis jelas.
@SMe Building
“Aiishh aku benci menunggu..” gumam JiJoon.  Seharian JiJoon bekerja tapi pikirannya entah melayang kemana. Dia melakukan banyak kesalahan. Tentu saja pikirannya melayang kepada namja yang dicintainya.
Jam menunjukkan jam 1 siang ketika JiJoon berjalan menuju resto karyawan, pikirannya lagi-lagi melayang entah kemana hingga kembali dia menabrak seseorang. Kebiasaan buruknya entah sangat sulit untuk dihilangkan.
“Jhosonghamnida.. maaf kan saya. ucapnya sambil membungkuk.
“Pabo ya….!!! Apakah memang ini hobimu berjalan sembarangan dan menabrak orang????teriak orang didepannya. Ya, bukankah ini suara Eunhyuk???? Namja di depan matanya benar-benar Eunhyuk. Tapi wajahnya kembali sangat dingin menatap JiJoon dan siapa yeoja yang memeluk lengan Eunhyuk mesra??
**
Author POV end
JiJoon POV
Wajahku serasa ditampar dengan sangat keras dan terasa seperti seseorang menuangkan air es ketubuhku. Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. Seorang yeoja memeluk mesra lengan Eunhyuk. Rasanya lebih sakit dari tamparan yang pernah ku terima. Aku tak berkedip melihatnya. Yeoja itu benar-benr sempurna dilihat dari sisi manapun. Dia tinggi tidak tinggi tapi dia lebih tinggi daripada aku, kulitnya putih, penampilannya anggun, senyumnya manis.
 “Aisshh pantas saja Hyuk memilihnya “ runtukku dalam hati.
Aku tidak kuat lagi menahan air mata, aku membungkuk mengucapkan maaf dan berlari cepat-cepat. aku ingin segera menghilang dari pandangan mereka. Aku menangis sangat sedih di taman yang masih berada di area kantorku. Aku menyesali segalanya, kenapa aku mencintainya? Padahal aku tahu aku tidak akan mungkin bersamanya.
JiJoon menghapus air matanya ketika dia mendengar orang mendekat. Ternyata Eunhyuk mendekat ke arahnya. “Untuk apa dia kemari, apa dia mau mengejekku??” gumamku dalam hati.
“Ya..apa yang kau lakukan disini? Semua orang mencarimu..!!Bagaimana bisa seseorang sangat tidak punya tanggung jawab dengan yang dilakukannya? Ucap Eunhyuk dengan evil smilenya.
“Apa pedulimu? Kau menjelekkan aku padahal kau sama saja. Melukai perasaan orang lain dengan sikapmu yang berubah-ubah. Baru beberapa hari yang lalu kau bersikap sangat hangat tapi lihat sekarang?” ujar JiJoon murka.
“Tapi kau mencintai namja sepertiku kan? Bahkan sejak pertama kau melihatku kau tidak bisa mengalihkan pandanganmu kepada orang lain.” katanya tambah menyulut amarahku.
“Ya.. memang benar DULU aku mencintaimu. Tapi semuanya sia-sia. Aku sudah memutuskan berhenti mencintaimu dan membuka hatiku untuk namja lain yang bisa mencintaiku dan bersikap baik padaku..! Teriakku frustasi. EunHyuk menyambar pergelangan tanganku dan membuatku menghadap kedepan tubuhnya.
“Coba katakan sekali lagi kau tidak mencintaiku lagi.. Aisssh Yeoja ini..Jinjja..!!!!” ujarnya tidak kalah frustasi.
Bagaimana mungkin kau jadi orang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaanmu dan perasaanku. Kau sudah mengaduk-aduk hatiku membuatku hanya bisa melihatmu dan sekarang kau bilang kau akan berhenti mencintaiku???” Aku masih saja terdiam menatap EunHyuk, dan masih belum juga bisa mencerna kata-kata yang diucapkannya padaku.
“Lepaskan aku..! Kau bodoh, kau bisa berkata seperti ini. Padahal baru saja seorang yeoja memelukmu dengan mesra. Aku tidak bodoh Lee Hyukjae sshi…!!!!” ucapku seraya berusaha melepaskan genggaman tangannya.
“Dasar yeoja pabo.. Apa kau tidak tahu? Cihh, bahkan seluruh dunia tahu kalau  dia adalah Lee Sora kakak perempuanku. Aku membawanya kesini untuk memperkenalkannya padamu. Dia sangat inigin bertemu yeoja yang sudah membuat adiknya yang tampan itu hampir gila.” aku kembali masih mengunci rapat mulutku berusaha mencerna dengan semua  nalarku ucapan yang dikatakan Eunhyuk.
Sekarang Eunhyuk menarik tubuhku mendekat, menyisakan jarak yang sangat kecil diantara kami berdua.
“JiJoonie,..aku tersiksa berpisah darimu beberapa hari ini. Aku sangat tersiksa menahan perasaanku padamu selama berbulan-bulan. Aku sakit saat harus berkata dan bersikap dingin padamu. Aku takut kau akan sama saja denga yeoja lainnya. Yang hanya mencintaiku karena aku Eunhyuk bukan mencintai diriku yang sebenarnya,karena itu aku bersikap buruk dan menahan perasaanku. Aku berharap dengan begitu perasaanku akan segera hilang. Tapi aku salah.. Ternyata ini tidak semudah itu hilang....” Eunhyuk terdiam beberapa saat menarik nafasnya panjang.
JiJoonie baru aku tahu bahwa kau tidaklah seperti yeoja yang lainnya. Aku tidak akan melepaskanmu lagi, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu lagi. Park JiJoon saranghae, jeongmal saranghae.. Maukah kau menjadi yeojachinguku???
Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang terjadi. Apakah ini april mop?? Atau aku sedang bermimpi? Namja yang kucintai berada tepat didepanku dan memintaku untuk mejadi kekasihnya. Sekarang aku menangis, kali ini sangat bahagia. Tidak ada kata-kata yang bisa melukiskan kebahagiaanku, tenggorokanku terasa tercekat.
“Ne,, Oppa. I do. Aku mau menjadi Yeojachingumu. Nado Saranghae Oppa..
Eunhyuk kemudian cepat menarikku kedalam pelukannya dan menyeruakkan kepalanya di lekukan leherku.
”Saranghae JiJoonie, kau adalah Yeojaku…Arra??” Eunhyuk menundukkan wajahnya dan mencium keningku.
“Tapi oppa bagaimana dengan hubungan kita? Bagaimana jika semua orang tahu?? Tanyaku khawatir, bagaimanapun juga pekerjaannya sangat penting. Dan hubungan kami bisa merusak semua kerja kerasnya.
“Yah.. semua member sudah tahu tentang hal ini, mungkin mereka sedang melihat kita dari suatu tempat..Ucap Eunhyuk  kembali memelukku lebih erat.
“Oppa.. lepaskan, bagaimana kalau ada yang melihat??ujarku cemas.
Tunggulah sebentar lagi aku hanya ingin seperti ini sebentar…” Tiba-tiba Eunhyuk menundukkan kepalanya dan membisiku sesuatu__
“JiJoon jaga rahasia kita ne? aku mencintaimu….” bisiknya ditelingaku. Kemudian dia menciumku singkat tepat diujung bibirku.
“Blussshh..” pipiku kembali memerah.
Dia kemudian menggenggam tanganku sebelum akhirnya melepasnya sebelum masuk ke bangunan kantor, kami berjalan beriringan kembali ke kantor dengan hati  yang hampir meledak karena bahagia.
---END---

No comments:

Post a Comment