Autor
: Shippa Kim
Facebook : Shippa Kim
Twitter : @shippa3
Link Blog : http://fanfictioncafe.blogspot.com/
Main
Cast
·
Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong
Woon
Jung Hyun Hoon a.k.a Shippa Kim
Genre
: Sweet Romance
Length
: Vignette,
Songfic
Rate
: PG-17
Disclaimer
: Story milik saya! Yesung milik Tuhan YME, saya milik Kim Jong Woon :P. FF ini
terinsfirasi dari sebuah lagu milik SHINee yang memberi arti dalam buat saya,
tergila – gila dengan lirik lagunya yang benar – benar dalam dan manis. Ini
murni hasil pemikiran saya, jika terdapat kesamaan nama, tempat dan lainnya ini
murni bukan karena faktor kesengajaan. Saya hanya menuliskan apa yang ada di
otak saya. If you don’t like, don’t read! Gampang kan?? :) , juga saya ingin
mengucapkan rasa terima kasih saya untuk sahabat Sagari Nilamsari sekaligus
tempat curhat dan editor terbaik yang selalu menyempatkan waktunya untuk
membantu saya mengedit2 ataupun membenarkan semua Typo dan pemberi saran dan
kritik bagi saya *colek hyuk XD
Recommended
Song : SHINee – One 하나
``Enjoy for reading ``
***
Sinar matahari pagi sepertimu
Mungkin ini sedikit kekanak-kanakan
Tapi aku menyukainya
Jika ku di sisimu saat kau bangunkan
Tak ada lagi yang ku inginkan
Aku hanya ingin melihatmu
[[Shippa
Kim Story Line – I Really, Really, I Want To Love You Like Crazy]]
Deringan ringtone Rockstar mengalun
indah dan sempurna membangunkan aku dari tidur yang cukup singkat ini. Dengan
sangat malas kuraih ponsel bersarung silicon hitam yang tergelatak mengenaskan
disamping aku tertidur semalam. Kulihat sekilas layar ponsel lalu kutekan
tombol OK berwarna hijau menyala.
“Nde,
hyung” Ucapku parau. Aku mengucek pelan kelopak mata kiriku dan berusaha
memulihkan kesadaranku sepenuhnya.
“Yesungie, cepat bangun! bukankah
jam 11 nanti ada latihan untuk persiapan show nanti malam? Bagaimana keadaanmu?
Apa perlu aku siapkan sopir untuk menjemputmu nanti siang?” Entah berapa oktav
pekikan Manager hyung diseberang telefon sana, mungkin
lengkingan suaranya bisa aku pastikan melebihi tingginya lengkingan suara Changmin
saat bernyanyi.
“Aku baik – baik saja, hyung. Kau tidak usah menyiapkan sopir
untukku, aku bisa pergi sendiri kesana”
“Apa kau yakin, Sungie?”
“Nde
hyung,” Hanya itu yang aku ucapkan saat mengakhiri percakapan singkatku
dengan manager hyung pagi ini.
Kuletakkan telapak tanganku pada
dahi, lalu mengusap sebagian rambutku yang kembali berwarna hitam. Menghela
nafas dalam, mencoba mengembalikan seluruh tenagaku yang tersisa pagi ini. Rasa
pegal yang masih tersisa akibat semalam dan rasa sakit pada pinggang, tulang
rusuk dan jari manis masih dapat aku rasakan sampai saat ini. berniat ingin
memberikan penampilan terbaikku malam tadi, tapi rupanya kecelakaan kecil yang
tak diduga menimpaku semalam. Salahku memang, terlalu bersemangat dan tak memikirkan
keselamatanku sendiri.
“Yesung pabbo,” Gumanku pelan.
Kulirik jam digital yang terletak
tak jauh dari tempatku saat ini berada, waktu menunjukan pukul 07.30 KST.
Dengan enggan aku memaksakan tubuh ini untuk bangun, mendudukan tubuhku pada
sofa berwarna putih tulang didalam kamar apartement pribadiku.
Kulirik seseorang, tepatnya seorang
yeoja yang kini menempati tempat tidurku. Memandangi sosok indah ciptaan Tuhan
dihadapanku ini, memerhatikan wajahnya yang cantik, dengan hidung mancung yang
runcing serta sepasang mata almond yang kini tertutup sempurna. Cara tidurnya sangat
lucu, ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal dan hanya menampakan
wajahnya saja. perlahan, aku berjalan mendekatinya, duduk ditepian tempat tidur
dan masih memerhatikan wajahnya yang
begitu cantik walau tanpa sentuhan make up sekalipun.
Kutempelkan bibirku mengecup puncak
kepalanya lembut.
“Baby-a, irreona” Bisikku perlahan.
“Bangun Hoonie sayang,” Gemas
rasanya saat melihat yeoja cantikku ini menggeliat lucu.
“Eummmm,” Lenguhnya perlahan.
Kelopak mata almondnya terbuka sedikit demi sedikit, kemudian senyuman manis
terlihat sempurna menghiasi wajahnya sekarang.
Mata almondnya kini menatapku
intens, seperti berusaha mengingat keberadaannya sekarang. Jung Hyun Hoon –nama
yeoja cantik yang kini berada dihadapanku- yeoja yang menjadi kekasihku sejak 3
tahun terakhir ini, tidak banyak yang tahu memang. Bukan karena aku tak ingin
mengumumankan hubunganku dengannya, tapi Hyun Hoonlah yang menolak untuk
memperkenalkan dirinya pada publik sebagai kekasihku, yeoja yang menjadi make
up artisku dan semua member Super Junior dan yeoja yang juga akan mendampingiku
kelak.
Jika bertanya mengapa yeoja cantik
ini berada didalam kamar bersamaku sekarang, mungkin akan terbayang jika kami
telah melakukan hal yang macam – macam semalam. Tidak! Aku masih mempunyai
kekuatan untuk menahan hasratku, aku masih menghormatinya dan berjanji tak akan
melakukan hal diluar nalarku padanya.
“Jika kau masih merasa lelah,
tidurlah kembali” Ucapku padanya. Tapi tetap saja ia bangkit dari tidurnya dan
menyamai posisiku.
“Oppa…”
Panggilnya sangat manja. Sikap manja yang jarang ia tunjukan dihadapanku selama
ini.
“Wae?”
Jawabku singkat dan masih memerhatikan Hyun Hoon yang masih belum pulih
kesadarannya.
Hyun Hoon menatap lekat mataku lalu
mengerjapkan matanya beberapa kali. Kemudian ia mengangkat kedua tangannya,
menangkup sepasang pipiku lalu mengecup lembut tepat dihidungku.
“Apa masih sakit?” Tanyanya lagi.
Aku hanya menggelengkan kepalaku, seolah kecupannya tadi membuatku lupa pada
rasa sakit di beberapa bagian tubuhku akibat terjatuh semalam.
“Anni,
aku sudah menemukan obat mujarab untuk menyembuhkannya,” Ucapku membuatnya
membulatkan mata almondnya itu begitu lucu.
“Obat mujarab? Ige mwo-ya?” Hyun Hoon nampak penasaran dengan ucapanku tadi.
“Rahasia,” Godaku padanya. Membuat
yeoja cantikku itu mempoutkan bibirnya, memperlihatkan raut wajah kesal yang
justru membuatku gemas melihatnya.
“Yak! Jangan memperlihatkan raut
wajah bodohmu itu sayang. Lihatlah kau terlihat seperti bayi panda dengan
lingkaran hitam dibawah kelopak matamu itu” Tunjukku pada kelopak matanya. Semalam,
Hyun Hoon berdiri menungguku tepat dipintu apartement. Hampir berjam – jam ia
menungguku dengan wajah yang telah basah oleh airmata setelah ia menerima kabar
dari manager hyung perihal kondisiku. Entah berapa lama kekasihku ini menangis?
Dan hasil yang terlihat sekarang adalah, wajahnya berubah sembab serta
lingkaran hitam mata panda tergurat jelas menghiasi kelopak matanya.
“Oppa!
kau mau mati eoh??” Teriaknya sambil memukul gemas bagian kepalaku dengan
sebuah bantal yang entah sejak kapan berada ditangannya.
“Aku hanya bergurau, chagi. Kau tetap cantik dimataku, dengan
keadaanmu seperti ini ataupun dengan keadaan yang paling buruk sekalipun,” Hyun
Hoon hanya terdiam, kulingkarkan lenganku dilehernya kemudian menempelkan
dahiku didahinya sesaat.
“Mengapa diam?” Tuturku saat
menjauhkan jarakku darinya.
“Seharusnya kau tau, hanya kau yang
bisa membuatku terdiam hanya dalam hitungan detik. Sederhana oppa, perlakuanmu tadi yang mengunci
bibirku untuk tak berucap apapun,”
Kutatap matanya tanpa beralih pada
apapun disekitarku. Mencoba menyelami makna yang diucapkan Hyun Hoon. TUHAN!
Aku mencintai yeoja ini, benar – benar mencintainya. Mencintai semua yang ada
pada dirinya, semakin hari yeoja cantik dihadapanku ini semakin menjadi candu
bagiku. Hyun Hoon adalah alasanku untuk bahagia sekarang dan selamanya. Saat
terbangun dari tidurku rasanya tak ada hal lain yang aku inginkan kecuali satu,
aku ingin melihatnya. Yeoja cantik inilah yang pertama kali ingin aku lihat
saat aku membuka mataku dipagi hari.
“Mandilah! Aku akan menyiapkan
sarapan untukmu,” Ucapnya lalu beranjak meninggalkanku. Dengan piyama kotak –
kotak milikku yang begitu longgar
ditubuhnya, Hyun Hoon berjalan membuka pintu, lalu berjalan menuju dapur kecil
yang berada disudut apartementku.
“Satu detik lagi saja kau berada
dihadapanku, aku bisa khilaf Hoonie” Racauku frustasi.
***
Aku hanya mencintaimu
Seluas langit
Kau alasan sesungguhnya ku hidup
Aku ingin memelukmu
Tapi kita terlalu cepat, kan?
Dimanapun ku bertatap mata dengannya
Apakah senyum yang tumbuh di wajahku
dapat mencapai ke dalam hatimu
Ku berbisik pada telinga yang indah
Ke dalam hatimu yang ragu
Tentang perasaan cintaku padamu
[[Yesung’s
Apartement 10.00 KST]]
Kami –aku dan Hyun Hoon- duduk
berhadapan, menyantap menu sarapan buatan kekasihku ini. balutan bluss berwarna
peach melekat sempurna pada tubuh mungilnya. Tak ada sentuhan make up
diwajahnya, ia bahkan menggulung rambutnya sembarang. Sungguh Hyun Hoonku yang
sangat unik, bahkan ia tak sadar jika aku tengah memerhatikannya saat ini. Yeoja
cantikku itu masih sibuk mengupaskan buah untukku, menatanya dengan sangat
cantik pada piring kecil. Sesekali ia nampak menatapku sekilas, lalu kembali melanjutkan
rutinitasnya.
Setelah selesai menyantap sarapan
pagi buatannya, kami duduk berdampingan disofa sambil menikmati kartun
favoritnya sebelum ia kuantarkan pulang. Berkali – kali Hyun Hoon terkekeh
kecil memerhatikan tingkah konyol kartun favoritnya itu. Inilah sosok
kekasihku, yeoja polos yang tak pernah menyembunyikan sikapnya, walau sikap
anehnya sekalipun.
“chagi-ya?”
Ucapku.
“Emmm…” Hyun Hoon hanya menoleh,
memperlihatkan wajahnya dan menatapku sekilas. Kemudian ia menyandarkan
kepalanya tepat dibahuku.
Manja sekali sikapnya pagi ini
membuat hatiku semakin berdesir. Kian detik, cintaku semakin bertambah padanya.
Aku mencintainya seperti orang gila, bahkan sangat gila sehingga aku takut
kehilangannya.
“Aigoo…”
Kuacak gemas rambutnya. Membuatnya spontan menahan lenganku agar tetap berada
dikepalanya.
“Jeongmal
gomapta,” Hyun Hoon beranjak dari posisinya kemudian mensejajarkan duduknya
denganku.
“Untuk apa?”
“Untuk semua kebahagiaan yang kau
ciptakan untukku,” ia hanya menunduk dan mencoba mengalihkan kegugupannya
dihadapanku.
Perlahan kutangkup pipinya yang kini
terlihat merona, membawa wajahnya mendekat padaku. Menenggelamkan bibir
mungilnya pada bibirku, menikmati cherry manis itu sangat dalam.
“Wajahmu merah, chagi “ Godaku saat tautan bibir kami terlepas.
“Semua karenamu, Oppa. Kau yang membuatku kehilangan
sebagian oksigen” Elaknya sambil menundukan wajahnya yang terlihat semakin
memerah itu.
“chagi,
angkat wajahmu” Pintaku lembut.
“Wae?”
Ucapnya sambil membalas tatapanku. Sial, beraninya dia menatapku. Biasanya
akulah yang berhasil membuatnya mati kutu karena tatapanku.
“Yeppo-da,”
Kucolek hidung runcingnya.
“Arra”
“Hahhahahahaha!” kami tertawa
bersamaan.
“Tanpa
mengakupun, aku tahu kau memang yang tercantik” Gumanku dalam hati.
“Chagi-ya,
mengapa kau tak pernah berani menatapku seperti ini, bahkan kau selalu
mengalihkan pandanganmu saat mendandaniku diruang make up?” Tanyaku penasaran.
Hyun Hoon menghela nafasnya
perlahan. Memikirkan satu alasan mengapa ia menghindari tatapanku.
“Aku takut jika perasaanku akan
terlihat oleh yang lain. Tatapan matamu selalu mengingatkan aku akan banyak
hal,” Tegasnya.
“Tapi tetap saja pada akhirnya kau
membalas tatapanku kan? Mata tidak dapat berbohong, chagi” Hyun Hoon mengangguk malu.
“Nde,
karena itulah aku tidak pernah sembarangan menatapmu. Walaupun semua member
Super Junior mengetahui hubungan kita dan manager oppa juga mengetahui itu, tapi aku tidak akan pernah sembarangan
menatapmu”
Aku hanya tersenyum, mengangguk
mencoba mengerti apa kemauannya. Aku tahu ia melakukan itu semua untukku,
mencoba mengerti profesiku dan mencoba mengerti bagaimana ia memposisikan
dirinya. Tak salah bukan, jika yeoja cantik inilah yang membuatku seperti orang
orang gila, mencintainya sudah menjadi kebutuhanku sekarang.
“Bersiaplah. Siapkan tenagamu untuk
nanti malam, dan berikanlah penampilan terbaikmu malam ini, oppa”
“Nde,”
***
[[130324
– Super Show 5 Seoul @Olimpic Park Stadium]]
Lagu terakhir mengalun sempurna
pertanda jika Show akan berakhir, setelah 4 jam lamanya kami –Super Junior-
memberikan penampilan terbaik kami malam ini. Walau Show hari pertama tidak
berjalan mulus bagiku. Akan tetapi malam ini, malam ini aku mampu memberikan
penampilan terbaikku sebelum aku benar – benar akan hiatus untuk mendaftar
wajib militer dibulan Mei nanti. Semua member saling mengaitkan lengan satu
sama lain, membungkukan tubuh kami sebagai ucapan syukur untuk kesuksesan show
kami malam ini.
Saat tirai benar – benar ditutup,
aku berlari menjauh dari semua dongsaengku.
Mencari keberadaan kekasihku yang kini sibuk menata perlengkapan make up yang
biasa ia pakai untuk mendandaniku. Kupeluk tubuhnya dari belakang, membuatnya
mematung dengan kelakuanku.
“Waeyo?”
Ucapnya sambil mengelus lembut lenganku yang melingkar ditubuhnya. Kusandarkan
wajahku dibahunya, menyesap aroma vanilla yang menyeruak wangi menggelitik
saraf penciumanku.
“Anni.
Aku hanya merindukanmu,” Kataku seraya melepaskan pelukanku. Membalikan
tubuhnya agar sejajar denganku.
“Apakah ada sesuatu yang aku
lewatkan hari ini, chagi?”
“Melewatkan apa?” Tanyanya heran.
Hyun Hoon nampak bingung dengan tingkahku kali ini. yeoja cantikku ini hanya
mengernyitkan dahinya, mencoba mencari jawaban dari kebingungannya itu.
Aku
akan mengatakannya padamu
Aku
tahu tanpamu
Tanpamu,
aku merindukanmu
Aku
akan abadi untukmu
Harapan
dan hasratku
Cintaku
yang tumbuh lebih dalam
Aku
tak bisa menyembunyikannya lebih lama
Kau
milikku
Hatiku akan memilikimu dan takkan ku lepaskan
Bisakah
kau merasakannya?
Sebelum
semuanya terlambat
Sebelum
aku menjadi tua
Bisakah
kau mempercayaiku?
Aku tahu hatimu
Belum
bisa berada di sisiku
Bolehkah
aku memanggilmu milikku?
“Saranghae,”
“Blushh…” Kembali, untuk kesekian
kalinya wajah kekasihku ini memerah. Ah…padahal aku sering sekali mengucapkan
kalimat ini padanya. Apakah kau begitu mencintaiku Hoonie? Aku…aku bahkan lebih
mencintaimu.
“Oppa?”
Hyun Hoon masih terlihat bingung.
“Aku mencintaimu,” Bisikku lembut.
“Mengapa kau tiba – tiba mengata…eummm”
Kugantungkan kalimatnya, mengunci
bibirnya dengan bibirku. Menggodanya dengan lumatan kecil nan lembut yang aku
ciptakan. Memerhatikan kelopak matanya yang terpejam indah saat kusesap dalam
bibir cherrynya itu.
Bersama kita hitung
Satu…
Dua…
Tiga…
Aku mencintaimu. Satu detik, ah tidak! Satu hari bahkan seribu tahunpun hasrat
cintaku, perasaanku padamu akan tetap sama seperti hari ini. aku mencintaimu
dan akan menjadikanmu satu – satunya yeoja yang membuatku bahagia. Mencintaimu
adalah kebutuhanku, sama seperti saat aku membutuhkan oksigen untuk bernafas,
sama seperti saat aku membutuhkan makan dan minum untuk tetap membuatku hidup. Jika
saja ada kata yang lebih dari itu. maka akulah orang yang pertama kali akan
menggunakan itu. Aku sangat mencintaimu! Bahkan aku seperti kehilangan
kewarasanku saat aku mencintaimu.
“Geudaereul aju mani geudael
michidorok saranghago shipeo”
_FIN_
Kya…FF
apa ini T__T semua kalimatnya buruk dan berantakan. Mian..jika sesudah membaca
FF ini reader jadi merasa mual dan ingin muntah. Ini adalah FF aneh dari sekian
FF aneh yang saya buat, dan semoga FF ini tidak menimbulkan efek samping yang
berlebihan. Saya adalah author yang masih dalam tahap belajar dan akan selalu seperti
itu, dan terus menantikan kritik dan saran yang membangun dari reader agar saya
lebih baik lagi dalam membuat karya yang lainnya. Gomawo, sudah menyempatkan
waktu kalian untuk membaca FF aneh ini ^^ *kecupsatu-satu.
No comments:
Post a Comment