Title : “ The Day I Love You More “
Author : Sagari Nilamsari
Facebook : Sagari Nilamsari / Sagari Lee
Main Cast
- Super Junior’s Yesung a.k.a Kim Jong Woon
- Jung Hyun Hoon a.k.a Shippa Kim
- Super Junior’s Eunhyuk a.k.a Lee Hyuk Jae
- Park Ji Joon a.k.a Sagari Nilamsari
Genre : Sad Romance
Disclaimer : Story milik Sagari Nilamsari ^^ don’t copast from anywhere :D
Annyeong haseyo yeorobun ^^ I’m back . Kali ini saya kembali bukan membawa FF buatan saya, tapi saya kembali hanya sekedar membawa amanat dari sahabat saya tercinta sekaligus author favorit saya yang kali ini berbaik hati membuatkan Ficlet dengan main cast YeHyun couple…kekekekekek.
``Enjoy For Reading``
===Story Begin===
"Sirreo oppa, aku lelah. Aku hanya ingin tidur cepat hari ini. Aku sangat lelah" Suara malas HyunHoon terdengar di Handphone JongWoon. Namja itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya di luar negeri dan baru saja kembali ke Seoul setelah hampir 1 minggu berada jauh dari kekasihnya.
“Ne, arraso chagi...” Balas JongWoon pasrah dengan keinginan HyunHoon. JongWoon dan HyunHoon sudah berikrar sebagai sepasang kekasih hampir 2 tahun lalu. JongWoon atau biasa menggunakan nama panggung Yesung adalah seorang penyanyi terkenal, dia adalah member boyband yang mendunia “Super Junior”. Dengan pekerjaannya itu tentu saja namja itu sangat sibuk dengan pekerjaannya.
“Jalja, saranghae.” ujarnya lembutnya yang memabukkan seperti biasanya.
“Tut..tut..tut” Tidak ada balasan dari HyunHoon, hanya terdengan nada sambungan telepon terputus disana. Yesung menghela nafas, mematikan hubungan teleponnya.
“Bahkan dia tidak mengucapkan selamat malam. “ Bergumam memandang layar i-phonenya. Disana terpampang foto kekasihnya, Jung HyunHoon yang tersenyum manis. Hanya foto-foto kekasihnya yang disimpan memori dihandphone dan notebooknya yang bisa meredakan rasa rindunya saat mereka berdua tidak bisa bertemu karena kesibukan JongWoon yang padat.
“Hyung, waeyo? Mengapa kau terus memandangi handphonemu dengan wajah aneh seperti itu?” tanya HyukJae yang tiba-tiba melongokkan kepalanya ke dalam kamar JoongWoon dan menemukan Hyung-nya termenung menatap Handphonenya.
“Eoh. HyukJae-ah..” Yesung tersentak kaget , menyadari HyukJae kini sudah masuk kedalam kamarnya sembari mengupas pisang kesukaannya.
“Anni, aku hanya bingung dengan sikap HyunHoon belakangan ini.” Lanjutnya lesu, membuat HyukJae penasaran.
“Wae?” HyukJae beranjak duduk disebelah JongWoon, seperti mengerti ada sesuatu yang terjadi pada Hyungnya itu.
“Emm. . Aku tidak tahu, rasanya dia seperti menjauh dariku. Dia seperti menjaga jarak dan... “ Namja itu terdiam sesaat, menarik nafas dalam kemudian melanjutkan ucapannya.
“Aku takut dia tidak lagi mencintaiku, HyukJae-ah..” JongWoon menundukkan kepalanya. Sangat jelas namja itu memikirkan sesuatu dalam kepalanya yang bisa dibilang melebihi ukuran rata-rata.
“Hyung, kenapa kau berbicara seperti itu? Aku yakin Hoonie bukan yeoja yang mudah berpindah ke lain hati. Atau, apa kau melakukan suatu kesalahan hyung?” sahut HyukJae masih asik menghabiskan pisangnya.
“Emm.. Anni, sepertinya tidak. Kami hanya sangat jarang bertemu akhir-akhir ini. Kau tau kita sangat sibuk bulan ini, aku tidak mempunyai waktu untuk bersamanya. Tapi dia selalu mengerti dengan pekerjaanku, sepertinya ini bukan masalah..” JongWoon menyipitkan mata, mengetuk-ngetukkan jarinya pada permukaan handphonenya berpikir.
“Ne hyung, tapi meskipun sibuk aku tetap bisa menemui JiJoon meskipun hanya setengah jam saja. Aku tau yeojaku itu tidak akan protes dengan kesibukanku, tapi aku mencoba menempatkan diriku pada posisinya. Aku selalu bertanya pada diriku “Apa yang akan kau lakukan saat yeojachignumu sangat sibuk dan hanya menghubungimu sesekali?””
“Benarkah? Pantas kau sering menghilang saat break. Ternyata kau menemui JiJoon-mu eoh? Anak nakal, kami selalu kewalahan mencarimu” Teriak JongWoon bersiap menjitak dongsaengnya itu.
“Ne, sesibuk apapun aku pasti menyempatkan diri menemuinya. Hanya sekedar untuk melihatnya dan berbicara tentang hal-hal bodoh. Tapi itu sangat membantu, hyung. Aku tidak akan membiarkan bertanya-tanya dan bersedih karena aku. JiJoon sudah cukup menderita dengan menyembunyikan hubungan kami, Hyung.”
“Lakukanlah hal yang kecil tapi akan membuatnya bahagia, Hyung. Mereka menyukai perhatian kecil disaat tidak terduga” ucap HyukJae menepuk pundak JongWoon sambil memamerkan Gummy Smile khas namja berkulit putih itu.
“Nde HyukJae-ah.. Keunde, eodikha??” Jawab JongWoon penasaran melihat HyuJae ternyata berpakaian rapi lengap dengan kunci mobil Audi putihnya.
“Tentu saja menemui JiJoon-ku. Beberapa hari lagi kita akan pergi ke Thailand selama beberapa hari, jadi aku akan menghabiskan waktu bersamanya.”
“Yakk.. kau harus istirahat monyet nakal!! Jangan lupa latihan besok pagi-pagi, arra?” balas JongWoon berteriak pada HyukJae, entah namja itu mendengarnya atau tidak.
===XXX===
Jam di café Mouse and Rabit, milik JongWoon dan namdongsaengnya menunjukkan pukul 10 malam. Seperti biasa, café itu selalu dipenuhi para fans JongWoon yang datang berbelanja untuk dicafenya selain tujuan utama mereka untuk bertemu dengan sang pemilik café.
“Oppaaa!!” jerit histeris seorang fans membuyarkan lamunanya. Tanpa sadar antrian didepan meja kasirnya sudah lumayan panjang. Euntah berapa lama dirinya melamun.
“Hyung, waeyo?” desis Jongjin menyenggol rusuk JongWoon perlahan sembari tersenyum ramah pada para pelanggan cafenya.
“Anni, gwaenchana Jin-ah. Aku sangat lelah, sebaiknya aku pulang lebih dulu. Mianhae, lain kali aku akan lebih lama membantumu dan membawakanmu banyak penggemarku untukmu” jawab JongWoon mengedipkan sebelah matanya menggoda namdongsaengnya yang seketika mempoutkan bibirnya.
Tidak berapa lama namja itu telah berada dalam mobil hitamnya, bukan menuju dorm atau rumahnya namja itu menuju ke rumah kekasihnya HyunHoon. Namja itu menghentikan mobilnya didepan rumah JiJoon dan HyunHoon namun enggan untuk keluar dari mobilnya. JongWoon meliah keatas ke arah kamar HyunHoon, lampu kamarnya masih menyala. Beberapa kali yeoja itu berjalan melintasi ruangan dan duduk di meja kerjanya tepat didepan jendela besar dalam kamarnya. JongWoon hafal betul dengan bayangan kekasihnya itu. Diliriknya jam tangan hitam pemberian dari HyunHoon beberapa waktu lalu dihari ulang tahunnya, jam menunjukkan hampir pukul 11 dan HyunHoon belum juga tidur seperti ucapanya pada JongWoon tadi dalam telepon.
Jong Woon meraih handphonnenya dan segera ditekan speed dial nomer 2 milik kekasihnya dan tidak berapa lama mendengar nada sambung dari handphonenya. Sejujurnya JongWoon sedikit terkejut dengan nada sambung baru di handphone HyunHoon. “Let’s Not” lagu itu yang terdengar mengalun disana membuat JongWoon makin gelisah.
“Emm.. Oppa, wae?”suara HyunHoon terdengar setelah beberapa lama JongWoon menunggu.
“Chagii, ada hal yang ingin kubicarakan denganmu sebentar” Hening.. tidak ada suara baik dari JongWoon maupun dari HyunHoon beberapa saat.
“Tidak bisakah kita bicara besok? Aku lelah, aku bahkan sedang tidur saat kau meneleponku” bohong HyunHoon pada JongWoon. Entah mengapa ini pertama kalinya HyunHoon merasa jenuh menjalani hubungan dengan namja bermata manik itu. Selama hampir 2 tahun semuanya berjalan dengan baik, tidak ada hal yang membuat mereka harus berpisah. HyunHoon yang selalu bersikap dewasa saat sahabatnya JiJoon bertengkar atau memiliki masalah besar dengan HyukJae, dia selalu bisa menengahi dan akhirnya kedua pecinta itu kembali bersama. Namun kail ini entah, HyunHoon seperti membutuhkan waktu untuk hubungannya dengan JongWoon. Komunikasinya dengan JongWoon berjalan tidak sehat akhir-akhir ini dan jarang sekali namja itu menyempatkan diri menemuniya. Kadang HyunHoon sering memandang iri “JoonHyuk couple”. HyukJae selalu menyempatkan menemui JiJoon entah itu hanya 10 menit. Ingin sekali JongWoon melakukan hal yang sama, tapi namja itu tidak bisa membaca perasaannya atau bahkan tidak begitu peduli dengannya?
“Aku melihatmu chagi, aku ada didepan rumahmu. Turunlah, ayo kita bicara. Aku tidak bisa menunggu sampai matahari terbit besok.” pungkas JongWoon dengan nada yang berbeda.
HyunHoon terpaku mendengar penuturan JongWoon, namun tidak ada lagi yang bisa dilakukannya. Yeoja itu mematikan handphonenya dan beranjak mengganti pyjamanya dengan kaos putih panjang dan celana pendek berwarna gelap. Perlahan dia meuruni tangga depan rumahnya dan benar JongWoon berdiri didepan pintu pagar rumahnya dengan kedua tangannya terbenam dalam saku jaket yonseinya.
“Oppa..” panggilnya.
“Eoh? Kajja.” ujar JongWoon tersenyum kemudian mengulurkan tangannya pada HyunHoon.
“Eodikha, oppa?” JongWoon tidak menjawab pertanyaannya, hanya mengarahkan dengan matanya untuk menyambut tangannya. HyunHoon menurut, dia menyambut tangan JongWoon yang segera menggenggamnya dan memasukkannya kedalam saku jaketnya.
Beberapa saat mereka berjalan disekitar rumah HyunHoon dalam diam, sebelum kemudian JongWoon menghentikan langkahnya didepan dan berbalik berdiri menghadap tepat HyunHoon disebelah sebuah kolam kecil dengan air mancur tidak jauh dari pintu masuk kompleks perumahan.
“Wae chagi?” ujarnya memandang lemubut HyunHoon dengan mata indahnya tepat dimata yeoja manis itu.
“Harusnya aku yang bertanya padamu Oppa? Mengapa kau datang selarut ini dan hanya membawaku berjalan seperti ini?” balas HyunHoon balik bertanya.
“Kau menjauh dariku, kau menghindariku, bahkan kau berusaha membohongiku..” ucapan JongWoon membuat HyunHoon tegang dan memalingkan kepalanya. Yeoja itu berusaha melepaskan genggaman tangan JongWoon padanya, namun namjachingunya itu mengeratkan genggamannya.
“Oppa, lepaskan aku. “
“Shirreo! Tidak akan, sampai aku mengerti semuanya” balas JongWoon tidak mau kalah.
“Mengerti?? Mengerti Oppa?? Kau tidak akan mengerti, kau tidak akan mengerti apa-pun” jerit HyunHoon membiarkan emosi menguasainya.
“Aku, aku selalu menerima kondisi bahwa aku hanya kekasih tidak terlihatmu. Aku selalu mengerti dengan jadwal padatmu, aku selalu memaafkan kedekatanmu dengan yeoja-yeoja seprofesimu, aku selalu memaklumi ketika kau terlalu sibuk sampai aku tidak pantas mendapatkan waktu berhargamu. Dan apa yang bisa kau mengerti dariku Oppa?” ujar HyunHoon berairmata, dadanya naik turun menahan luapan emosinya.
“Chagii..” bisik JongWoon merasa bersalah.
“Aku lelah, aku jenuh dengan hubungan yang tidak pernah berujung ini. Aku membencimu, Oppa. Aku membencimu! Kau membuatku jatuh cinta padamu dan sekarang kau juga yang memaksaku untuk membencimu. Dan kau begitu kejam, meskipun aku membencimu, kau membuatku tetap mencintaimu” tangisnya keras, HyunHoon menggerakan tangannya yang berada dalam genggaman JongWoon memukul dada JongWoon.
JoongWoon menarik HyunHoon kedalam pelukannya, memaksanya tetap berada disitu meskipun yeoja itu meronta memukul dadanya. Beberapa saat kemudian tenaganya melemah, HyunHoon berhenti memukulnya dan hanya menangis dalam pelukannya. Mata JongWoon-pun berkaca-kaca mendengar penuturan HyunHoon, mendengar apa yang selama ini dirasakan HyunHoon, kekasihnya.
JongWoon kemudian menjauhkan tubuh HyunHoon kemudian dihapusnya airmata yang masih mengalir dari dua bola mata kekasihnya itu.
“Chagi, mianhae.. Aku tidak pantas meminta maaf darimu. Aku terlalu banyak menyakitimu chagi, aku tidak pernah berpikir jauh bahwa aku akan menyakitimu seperti ini dengan keadaanku. Aku berjanji padamu untuk membuatmu bahagia, untuk membuatmu tersenyum. Tapi apa yang kulakukan padamu.” JongWoon meyusupkan kedua tangannya keleher jenjang HyunHoon dan memaksa yeoja itu untuk memandangnya.
“Andwee.. Aku tidak akan melepaskanmu, kita tidak boleh berakhir seperti ini bukan?”
“Bukankah itu egois oppa?” desis HyunHoon.
“Ya, aku egois. Aku memaksamu terus berada disisiku, tapi itu satu-satunya yang bisa membuatku hidup chagi. Aku merindukanmu setiap waktu saat aku jauh darimu. Aku hanya harus puas memandang foto-fotomu, disaat kita jauh. Disaat aku sangat lelah dan ingin memelukmu, bercerita semuanya padamu. Aku hanya bisa melakukannya lewat telepon, aku tersiksa. Jangan tinggalkan aku chagi, kita tidak bisa seperti ini. Aku membutuhkanmu orang yang kucintai dan juga sangat mencintaiku” JongWoon kembali menghapus air mata HyunHoon yang kembali mengalir, tanpa memedulikan dirinya sendiri yang juga meneteskan airmata.
“Oppa.. aku tidak membutuhkanmu bersamaku sepanjang waktu, aku tidak memintamu mengumumkan pada semua orang bahwa aku adalah yeojachingumu. Aku hanya ingin kau meluangkan sedikit waktumu, hanya sedikit waktumu untukku dan membuatku kembali mencintaimu.”
“Aku tahu, aku melukaimu terlalu lama dan terlalu dalam. Aku tahu itu membutuhkan waktu untuk bisa menyembuhkannya, tapi aku tidak akan berhenti berharap kau akan kembali mencintaiku saat rasa sakitmu itu menghilang chagi. Aku akan menunggumu sampai kau bisa memaafkanku.” JongWoon memeluk HyunHoon erat, tidak ingin kembali hampir kehilangan yeoja itu.
“Saranghae Jung HyunHoon, jeongmal saranghanda. Tetaplah disiku, aku tidak akan melepaskanmu sampai kau benar-benar menemukan namja yang kaucintai seperti kau mencintaiku dan dia juga mencintamu sebesar aku mencintaiku. Di hari itu, aku akan melepaskanmu. Sebelum hari itu datang tetaplah disisiku dan mencintaiku, ku mohon”
“Nado Oppa, Kim JongWoon Oppa. Nado Saranghae, aku akan mencintaimu selalu mencintaimu. Aku akan mampu menahan semuanya, semua rasa sakit itu asalkan kau bersamaku berada disampingku.” HyunHoon berjinjit bertumpu pada ujung jari-jari kakinya dan mengecup dahi JongWoon beberapa saat. Kemudian mendaratkan jitakan yang cukup keras disana.
“Yakk..!! Siapa namja lain yang akan kucintai?? Aku hanya mencintaimu, dan kau yang akan menunggukku dialtar nanti bukan?? Kalau kau kabur, juggole.!!” JongWoon tersentak kaget melihat perubahan kekasihnya, dia mengusap-usap dahinya yang mendapat jitakan cukup keras. JongWoon tersenyum, memamerkan smirknya dan menarik kuat HyunHoon mendekat padanya, dipegangnya dagu HyunHoon dan dengan lembut didaratkan ciuman dibibir mungil HyunHoon. Sekilas dilihatnya pipi yeoja itu memerah, yeoja itu juga berusaha menjauhkan diri dari JongWoon namun kemudian menerima ciuman lembut JongWoon. Beberapa detik kemudian mereka saling menjauh dan berpandangan, HyunHoon kemudian memeluk JongWoon dengan erat enggan melepaskannya.
“Aku mencintaimu, sangat mencintaimu, semakin mencintaimu setiap hari. Aku takut , sangat takut kehilanganmu” bisiknya pada telinga JongWoon.
“Nado chagi, sejauh dan selama apapun aku pergi aku hanya akan kembali padamu, dan selalu kembali padamu. Kita adalah magnet utara dan selatan, kita akan saling menyatu bagaimanapun kita dipisahkan. Kau hanya perlu menungguku dan terus mencintaiku”
“Ne,,” Mereka berdua kembali menyatukan bibir mereka. Sampai kemudian sinar terang yang berasal dari sebuah mobil menyinari mereka.
“HYUNG.. hentikan berciuman ditengah jalan! Kalian sungguh memalukan!” Teriak seorang namja yang kemudian mengelurkan sebagian anggota badannya melalui jendela mobilnya. JiJoon dan HyukJae berada dalam mobil itu melihat JongWoon dan HyunHoon berciuman.
“SHIKKEURO!!!” bentak HyunHoon dan JongWoon bersamaan, mereka berdua tersenyum dan kembali melanjutkan aktifitas mereka berdua tanpa peduli pada JoonHyuk couple.
=== END ===
No comments:
Post a Comment