Friday, August 2, 2013

FICLET || LITTLE KIM - Shippa Kim Story Line





Tittle : “Little Kim”
Author : Shippa Kim
Main Cast
·         Kim Jong Woon
·         Kim Zi Yu a.k.a Ye Zi Yu (Ulzzang Kid)
Genre : Family/Comfort/Happy (dan tentukan sendiri Genrenya)
Length : Ficlet
Rated : General
Disclaimer : semua cast milik Tuhan, keluarga dan dirinya sendiri. Saya hanya mempunyai hak atas story nya saja. Tidak menyadur cerita darimana pun! Ini murni hasil buah pemikiran saya yang merindukan Jong Woon sedang wamil.
Warning : DON’T LIKE DON’T READ! Simple kan? :) hanya menerima kritik dan saran, bukan hinaan, ejekan ya :D reader yang baik tentu bisa membedakan yang mana kritik dan saran, dan yang mana hinaan dan ejekan ^^
A/N : Terima kasih untuk sahabat sekaligus Editor FF saya, Nyonya Lee a.k.a Sagari Nilamsari :* makasih buat Review nya chagi :D sangat membantu dan membuat saya PD buat publish FF ini ^^ dan FF ini sekaligus saya dedikasikan untuk Sagar Nilamsari, Rafika Diah Ayumi, Kim Arra, Fhaa Wanay Min dan Rosy Lee, cepat berikan saya keponakan yang lucu juga, biar baby Zi Yu ada temennya XD


``enjoy for reading``



***

Silahkan bersenang-senang dengan FF ini dan setelah itu mari menikah dan jadi ibu yang baik untuk Zi Yu *eh?
Maksudnya RCL gitu….hihihihihi




-----



[[Little Kim – Shippa Kim story line]]


“Pangeran dan Puteri pun akhirnya menikah dan hidup bahagia. Selesai,” Ucap Jong Woon menutup buku cerita bergambar milik Zi Yu.

“Eh– mengapa Zi Yu belum tidur, eum?”

Jong Woon terkejut mendapati putera semata wayangnya itu masih tetap terjaga. Padahal ini sudah ke lima kalinya ia membacakan cerita untuk Zi Yu.

Kim Zi Yu, bocah berusia 5 tahun itu menatap Jong Woon dengan mata bulatnya bak boneka. Iris hitam pekatnya masih bergerak lincah, dan tidak ada tanda-tanda jika putera tampannya itu akan segera tertidur.

Appa…mengapa pangeran dan puteri menikah?”

“Apakah nantinya merika akan punya anak?”

“Lalu, nanti anak mereka akan dinamakan siapa, appa?”

Zi Yu terus berceloteh riang. Anak yang aktif dan sangat pintar. Mewarisi kepintaran sang ibu.

Lalu dimana ibu Zi Yu sekarang? Apakah kalian penasaran ada dimana ibu Zi Yu?

Jung Hyun Hoon, wanita yang dinikahi Jong Woon lima tahun yang lalu. Wanita yang melahirkan sosok malaikat kecil menggemaskan itu kini tidak ada diantara kebahagiaan Jong Woon dan Zi Yu.

Bukan Hyun Hoon tega meninggalkan dua pria tampannya itu. Melainkan Tuhan…Tuhan begitu mencintai Hyun Hoon. Wanita cantik itu meninggal tepat setelah ia melahirkan Zi Yu. Meninggalkan kebahagiaan yang selama ini menjadi impiannya dan Jong Woon.

Appa…ceritakan lagi, Zi Yu masih ingin mendengarkannya.”

Zi Yu tidur dipangkuan Jong Woon. Dikamar inilah keduanya sering menghabiskan waktu berdua.

Jong Woon sudah terbiasa merawat buah hatinya itu seorang diri, walau terkadang sang ibu, ayah beserta adik laki-lakinya sering datang dan membantu merawat Zi Yu untuknya.

“Ini sudah malam baby. Bukankah besok Zi Yu harus sekolah, eoh?” Ucap Jong Woon sambil mencubit hidung runcing milik puteranya itu.

“Ceritakan sekali lagi, Appa…”

“Baiklah, tapi Zi Yu harus berjanji setelah ini akan tidur!”

“Eummm…”

Jong Woon kembali membuka lembaran cerita bergambar milik Zi Yu. Menceritakan kembali kisah sang puteri dan pangeran favorit Zi Yu. Dengan Zi Yu yang masih berada dipangkuannya sambil menelungkup didada Jong Woon, membuatnya lebih leluasa menepuk punggung Zi Yu lembut.

“Selesai.”

Tidak ada suara lagi. Saat Jong Woon menolehkan pandangannya pada putera tampannya itu, rupanya Zi Yu sudah tertidur pulas. Begitu polos wajah malaikatnya itu. Rasanya semua lelah yang menggelayuti tubuh Jong Woon hilang seketika, ia tak perlu obat atau suplemen apapun untuk menjaga kondisi tubuhnya ditengah aktifitasnya yang padat. Karena bagi Jong Woon tidak ada obat mujarab lainnya, kecuali senyum putera tampannya itu.

Jong Woon merebahkan tubuh mungil malaikatnya itu. Menyelimuti tubuh Zi Yu dengan selimut.

Jong Woon meraih ponsel touch putih miliknya. Ia kemudian membidikan kamera ponselnya pada Zi Yu.

Klik`

Satu foto berhasil ia ambil, foto Zi Yu yang tertidur sangat pulas dengan mengenakan piyama berwarna hijau.

“Baby Zi Yu tidur yang nyenyak ^^”


Satu foto Zi Yu berhasil Jong Woon unggah lewat jejaring sosial miliknya. Menyapa penggemar-penggemarnya yang kini lebih sering dihadiahi foto puteranya dibanding foto Jong Woon sendiri.

Jong Woon pun ikut merebahkan diri disamping Zi Yu. Mendekap hangat tubuh puteranya itu.



***



Irreona, Baby Zi Yu…”

Zi Yu menggeliat lucu kala Jong Woon membangunkannya. Kelopak mata bulatnya masih mengatup sempurna, sesekali Zi Yu hanya mengubah posisi tidurnya. Jong Woon terkikik geli menyaksikan tingkah menggemaskan dari malaikat kecilnya itu. Wajah polos perpaduan antara wajahnya dan Hyun Hoon.

Inilah kebahagiaan yang tak terbanding dengan apapun bagi Jong Woon. Walau kebahagiaan itu masih nampak kurang karena Hyun Hoon tak lagi berada disisinya, menemaninya merawat malaikat kecilnya itu.

“Baby, Irreona…”

Jong Woon menepuk-nepuk pipi Zi Yu lembut, mencoba memulihkan alam bawah sadar sang putera.

Appa punya hadiah untuk Zi Yu. Tadi pagi Kyu Hyun samcheon kesini mengantarkan dvd game terbaru untuk Zi Yu lho,” Ucap Jong Woon membisikan kalimat-kalimat mujarabnya ditelinga Zi Yu.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Zi Yu sukses membuka kelopak matanya. Kata “Game” sukses membuat bocah kecil nan lucu itu kembali mendapati kesadarannya secara sempurna. Mata bulat Zi Yu berbinar kala Jong Woon memperlihatkan dvd game dihadapannya.

Jong Woon memang tidak berbohong, tadi pagi Kyu Hyun memang sempat mampir. Niatnya ingin mengajak Zi Yu bermain ketaman hiburan, tapi karena Zi Yu belum bangun dan hari ini Zi Yu masih harus kesekolah, jadi Kyu Hyun hanya menitipkan hadiah saja pada Jong Woon, dan tentunya hadiah yang Kyu Hyun bawa khusus untuk Zi Yu.

“Hwa…ini dvd game yang di janjikan Kyu samcheon, appa.”

Zi Yu melompat senang mendapat hadiah yang diinginkannya itu. Secepat kilat tubuh mungil Zi Yu sudah berada dalam pelukan Jong Woon.

“Eum…baby Zi Yu bau.”

Jong Woon menutup hidungnya, menggoda puteranya yang kini mengerucutkan bibirnya begitu lucu.

Chu~

“Zi Yu lupa memberi appa morning kiss pagi ini.”

Chu~

“Zi Yu juga lupa memberi eomma morning kiss.”

Zi Yu tersenyum saat Jong Woon mengecup lembut bibir mungilnya. Hal yang biasa dilakukan Jong Woon setiap pagi menjelang. Walaupun Hyun Hoon tidak ada diantara mereka, tapi Jong Woon selalu melakukan itu seolah ia masih menganggap istrinya itu ada ditengah mereka berdua. Mengingatkan Zi Yu bahwa Hyun Hoon adalah sosok ibu hebat yang melahirkannya kedunia.

Appa…Zi Yu rindu eomma...”

Nyut~

Ucapan polos Zi Yu membuat dadanya nyeri seketika. Namun sebisa mungkin ia tetap tersenyum, siap lagi kalau bukan untuk malaikat kecilnya itu.

“Jika nanti libur sekolah kita bisa pergi mengunjungi eomma kalau Zi Yu mau,” Ujar Jong Woon yang mendapat anggukan kecil dari Zi Yu.

“Kita mandi, appa tidak mau mempunyai anak yang bau!”

Jong Woon membopong Zi Yu dalam pangkuannya, membawa puteranya itu masuk kedalam kamar mandi. Air hangat sudah Jong Woon siapkan untuk mandi Zi Yu. Tak lupa bebek karet, perahu karet dan mainan lainnya berupa karet ikut menemani Zi Yu mandi.

“Buka mulutnya, baby! Sikat giginya…baby Zi Yu mau pasta gigi rasa apa?” Tanya Jong Woon masih memandikan Zi Yu dalam bak mandi.

“Rasa pisang, appa.

Hanya itu yang diucapkan Zi Yu, bocah kecil menggemaskan itu terlalu asyik bermain air dan semua mainan yang menemaninya mandi. Ia bahkan sampai mengacuhkan Jong Woon.

“Ini, sikat giginya sampai bersih. Arrachi!

Zi Yu meraih sikat gigi yang diberikan Jong Woon. Ia mengangkat tubuh mungil puteranya itu dan mendudukan Zi Yu diatas wastafel.

“Sudah appa,” Ucap Zi Yu sambil memperlihatkan deretan giginya yang hampir sempurna itu.

“Wah…sudah bersih. Kajja…kita berpakaian!”




***



Kaos berwarna hijau dipadu dengan celana pendek bewarna putih tulang, serta sepatu kets dan sebuah topi berwarna biru dongker dengan motif polkadot. Zi Yu begitu menggemaskan mengenakan semua itu, siapa lagi kalau bukan Jong Woon yang mendandani putera tampannya itu.

Hari ini Zi Yu akan pergi kesekolah, sebuah taman kanak-kanak yang tak mengharuskan siswanya memakai seragam sekolah. Zi Yu selalu senang pergi kesekolah, dan tentu Jong Woon lah yang mengantarnya. Walau tidak setiap hari dapat mengantar puteranya itu pergi kesekolah, tapi disela waktu luangnya ini ia selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama Zi Yu.

“Putera appa sangat tampan,” Ucap Jong Woon mencubit kedua pipi bakpao milik Zi Yu.

“Lihat sini baby!”

Klik`

Satu bidikan kembali diabadikan Jong Woon pada ponsel touchnya. Seperti biasa ia akan mengunggah moment mengemaskan puteranya itu lewat jejaring sosial.

“Baby Zi Yu akan berangkat kesekolah ^^ bukankah malaikat kami ini sangat tampan? Apakah mirip denganku?”


Itulah yang ditulis Jong Woon bersamaan dengan lampiran file foto Zi Yu.

Kajja…kita berangkat!”

Jong Woon menuntun Zi Yu. Berjalan berdampingan dan sesekali terdengar lantunan lagu khas anak-anak dari bibir Zi Yu.



***


Tiba disekolah, setelah mengantar Zi Yu sampai kekelas. Jong Woon tiba-tiba mendapat sebuah panggilan. Panggilan telepon dari sang manager yang memintanya untuk segera ke kantor SM, agensi yang membesarkan namanya.

Jong Woon kembali masuk kedalam kelas Zi Yu, meminta ijin pada sang guru untuk menemui puteranya itu sebentar.

“Baby, appa hari ini ada pekerjaan. Kalau nanti sudah selesai appa akan menjemput Zi Yu di Mouse rabbit atau dirumah halmeoni. Hari ini tidak apa-apa kan kalau Jong Jin samcheon yang menjemput Zi Yu?”

Zi Yu mengangguk dengan senyum polosnya. Bocah kecil itu seolah mengerti pekerjaan sang ayah sebagai seorang fublik pigure yang sangat terkenal. Jong Woon kemudian mengecup sepasang pipi Zi Yu, lalu pergi meninggalkan puteranya itu disekolah.

˚
˚

˚

˚

˚

Tepat pukul 7 malam saat Jong Woon selesai dengan pekerjaannya, ia kembali berpacu dengan waktu setelah mendapat kabar dari sang ibu mengenai Zi Yu yang terjatuh dari perosotan ketika tengah bermain.

Sesampainya dirumah sang ibu, Jong Woon mendapati pelipis kanan Zi Yu ditempeli kain kassa dengan bercak merah.

Appo, halmeoni…hiks…hiks…hiks…” Tangis Zi Yu dipangkuan sang nenek.

“Zi Yu,” Ucap Jong Woon merasa khawatir pada kondisi puteranya itu.

Appa….appo…hiks…hiks…hiks…”

Jong Woon segera memeluk tubuh puteranya itu, memberikan rasa nyaman pada Zi Yu. Cukup lama Zi Yu menangis dalam dekapan hangat Jong Woon, sampai akhirnya Zi Yu melepaskan pelukan itu.

“fuhhh…fuhhh....” Jong terus menerus meniupi luka dipelipis Zi Yu.

Chu~

“Apa masih sakit baby?” Zi Yu mengangguk lembut, sambil sesekali mengusap bulir bening yang menetes dipipi nya.

Appo…

“Eum…biasanya kalau appa terluka, jika halmoeni sudah menciumnya pasti sembuh. Ah…appa tahu pasti Zi Yu ingin appa cium lagi, eoh?”

Zi Yu terkikik kecil, dan saking gemasnya Jong Woon menggeliti pinggang kecil Zi Yu. Membuat bocah kecil itu menggeliat kegelian.

Appa geli, geli…hihihihi”

Itulah kalimat yang meluncur dibibir mungil sang malaikat kecil Jong Woon. Tidak ada apapun didunia ini yang dapat menggantikan kebahagiaan yang dirasakan Jong Woon sekarang. Menjadi seorang ibu sekaligus ayah untuk Zi Yu memang bukan perkara mudah, mengingat ia harus sebisa mungkin membagi waktunya antara pekerjaan dan Zi Yu.

Kajja…sebaiknya malam ini kita tidur dirumah halmeoni saja ya baby?”

“Eum…appa Zi Yu ingin tidur, hoamph….”

Zi Yu menutup mulutnya yang tak henti-hentinya menguap. Ini memang sudah waktunya Zi Yu pergi tidur.

“Ucapkan selamat malam dulu pada halmeoni, baby.”

“Selamat malam halmeoni,” Ucap Zi Yu, tak lupa sebuah kecupan selamat malam ia berikan untuk sang nenek tercinta.

“Mimpi indah sayang.”

Jong Woon kembali menuntun Zi Yu masuk kedalam kamar, tentu setelah meminta ijin pada sang ibu. Tubuh kecil Zi Yu kini merangkak naik ketempat tidur. Jong Woon pun mengikuti Zi Yu dan ikut merebahkan tubuhnya disamping Zi Yu. Menepuk lembut perut Zi Yu dengan tangannya, hal yang biasa Jong Woon lakukan kala Zi Yu akan tertidur.

Kelopak mata Zi Yu terkadang membuka dan menutup, lambat laun akhirnya kelopak mata boneka itu mengatup sempurna. Pertanda jika sang pemilik kini sudah memasuki alam bawah sadarnya, mendapati mimpi indahnya. Sangat damai dan terlihat sangat polos wajah malaikat kecil Jong Woon kala tertidur.

Jong Woon masih tetap terjaga disamping Zi Yu. Kali ini tak ada bidikan kamera dari ponselnya. Jong Woon hanya ingin menikmati moment indah itu sendirian saja.

“Selamat malam baby, mimpi yang indah…”

Klik`

Lampu berhasil dimatikan dan lambat laun Jong Woon pu tertidur dengan nyaman.

Ada satu sosok yang mengawasi mereka, sosok itu kini tersenyum senang. Sosok yang Jong Woon rindukan keberadaannya.

“Selamat tidur dua pria tampanku.”


-FIN-
Kya….jeder…jeder…selesai juga akhirnya *tiup terompet
Bagaimana? Adakah yang berniat menjadi ibu buat Zi Yu? Hayo…hehehhehe
Saya tunggu kritik dan saran dari semuanya :D
RCL woy RCL *kagaknyante XD
Yeorobun annyeong *deepbowwithbabyZiyudanJongWoon

No comments:

Post a Comment